Anda di halaman 1dari 15

INTERNAL AUDIT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi II

Dosen Pengampu : Berlian Herzegovina, S.E.I, M.Si, Ak

Disusun Oleh :

Kelompok 7
Anita Sari (0502191012)
Indah Sari Nasution (0502193257)
M. Reza Alfarizi (0502193254)
Sandra Hidayani (0502193241)

AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa'atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II dengan judul "Internal
Audit".

Penulis tentu menyadari makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurnah
dan masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca guna penyempurnaan makalah ini.

Medan, 12 Juni 2022

Kelompok 7

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


Daftar Isi ........................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Audit Intern……………………………………………………………………...3

2.2 Dasar Hukum Audit Intern……………………………………………………….…………4

2.3 Fungsi, Peran dan Tujuan Audit Intern………………………………………………….…..4

2.4 Ruang Lingkup Audit Intern ................................................................................................. 7


2.5 Standar Profesi Pemeriksa Intern……………………………………………………………8

2.6 Laporan Internal Audit……………………………………………………………………...9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 11


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….......11

3.2 Saran…………………………………………………………………………………...…..11

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya kompleksitas bisnis dan semakin terbukanya peluang


usaha dan investasi menyebabkan resiko terjadinya kecurangan pada perusahaan semakin
tinggi, mengacu ke berbagai kasus baik didalam maupun diluar negeri, menunjukkan bahwa
kecurangan dapat terjadi dimana saja dan termasuk yang cukup besar ada disektor usaha.
Banyak perusahaan yang didalam perusahaannya terdapat kecurangan, baik yang bersumber
dari internal perusahaan maupun dari external perusahaan.
Yang bersumber dari internal perusahaan adalah terdiri dari anggota perusahaan, hal ini
menunjukkan bahwa pihak-pihak terkait mulai dari pegawai, pejabat dan direksi bahwa
dewan komisaris juga pemilik rentan terhadap konsekuensi hukum sebagai dampak dari
kecurangan. Sedangkan dari external perusahaan adalah orang diluar perusahaan. Untuk
mencegah terjadinya kecurangan, pemegang peran utamanya adalah dari internal auditor
sesuai dengan fungsinya yaitu berupaya untuk menghilangkan/mengeleminir sebab-sebab
timbulnya kecurangan tersebut.
Peran intenal auditor sangat dibutuhkan dalam melakukan risiko kecurangan. Auditor
internal perlu mengetahui manajemen risiko perusahaan untuk melakukan kontrol terhadap
perusahaan. Auditor internal dapat menerapkan COSO framework dalam penerapan
pengendalian internal yang dapat mengelola dan meninimalisasi risiko perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Audit Intern?


2. Apa saja dasar hukum Audit Intern?
3. Apa fungsi atau peran Audit Intern?
4. Bagaimana Ruang Lingkup Audit Intern?
5. Apa standar profesi pemeriksaan Intern?
6. Bagaimana Laporan Audit Intern ?

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Pengertian dari audit intern


2. Menambah wawasan mengenai dasar hukum Audit Intern?
3. Mengetahui fungsi atau peran Audit Intern?
4. Mengetahui Ruang Lingkup Audit Intern?
5. Memahami standar profesi pemeriksaan Intern?
6. Memahami Laporan Audit Intern ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Audit Intern

Menurut Hiro Tugiman dalam bukunya “ Standar Profesional Internal Audit” (2005,11),
pengertian audit intern adalah sebagai berikut: “Audit internal atau pemeriksaan intern adalah
suatu fungsi penilaian independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi
kegiatan organisasi yang dilaksanakan.”
Amin Widjaya Tunggal mengatakan dalam bukunya “Internal Auditing” (2005;3) adalah
: “Audit internal adalah pekerjaan penilaian yang bebas (Independent) dalam suatu organisasi
untuk meninjau kegiatan-kegiatan perusahaan guna memenuhi kebutuhan pimpinan.”
Sedangkan menurut Lawrence B. Sawyer, dkk yang dialihbahasakan oleh Desi Adharini
dalam bukunya “Audit Internal Sawyer” (2005;10), pengertian audit intern adalah sebagai
berikut: “Audit intern adalah sebuah penilaian secara sistematis dan objektif yang dilakukan
oleh auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam organisasi unuk
menentukan apakah (1) Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan (2)
risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi (3) Peraturan eksternal
serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) criteria operasi yang
memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; (6)
tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan untuk
dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan
tanggung jawabnya secara efektif.”
Maka dapat disimpulkan bahwa audit intern adalah kegiatan penilaian yang tidak terikat
(Independen) dalam suatu organisasi atau perusahaan dan kegiatan dari audit intern ini adalah
menilai pekerjaan, operasi atas program untuk menilai apakah hasil yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah pekerjaan, operasi atau program
tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan menjalankan tanggung jawabnya secara efektif
guna memenuhi kebutuhan pimpinan

3
2.2 Dasar Hukum Audit Intern

Beberapa Dasar Hukum bagi Audit Intern:

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NOMOR 60 Tahun 2008 tentang SISTEM


PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH[8].
2. Ketetapan MPR Nomor VIII / MPR / 2001, Tanggal 9 November tentang Pemberantasan
dan Pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
3. Undang-undang Nomor 28 tahun1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
4. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pegelolaan Keuangan Negara.
5. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 Tentang Pedoman Pengawasan Melekat.

2.3 Fungsi, Peran dan Tujuan Audit Intern

 Fungsi Audit Intern


Fungsi utama adalah untuk menilai apakah pengawasan intern telah berjalan sebagaimana
yang diharapkan.Adapun fungsi Internal Auditing secara menyeluruh mengenai
pelaksanaan kerja Intern telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Fungsi Internal Auditing secara menyeluruh mengenai pelaksanaan kerja Internal


Auditing dalam mencapai tujuannya adalah:
1. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian
akuntansi, keuangan serta operasi.
2. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan
prosedur yang ditetapkan.
3. Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan/organisasi dipertanggungjawabkan
dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko
kerugian.
4. Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan
dalam organisasi.
5. Menilai kwalitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan.

4
Fungsi internal audit bagi manajemen antara lain:

1. Fungsi pengawasan terhadap semua kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak mampu


diawasi sendiri oleh top manajement.
2. Fungsi identifikasi dan peminimalan risiko.
3. Fungsi validasi laporan ke manajer.
4. Fungsi support atau membantu manajemen dalam bidang-bidang teknis / khusus.
5. Fungsi membantu proses pengambilan keputusan.
6. Fungsi analisis masa depan - bukan hanya untuk masa lalu.
7. Fungsi membantu manajer untuk pengelolaan perusahaan.
 Peran Audit Intern
Ada beberapa peran yang dibawakan oleh auditor intern adalah sebagai berikut :

1. Peran sebagai pemecah masalah temuan audit pada hakikatnya adalah masalah.

Auditor intern harus mampu menggunakan metode pemecahan masalah ( problem

solving ) yang rasional.

2. Temuan yang ada dari pelaksanaan audit bisa menjurus pada timbulnya konflik bila

seorang auditor kurang mampu menyelesaikan dengan audit. Konflik dapat bisa di

lalui dengan cara :

a. Di hindari. Auditor yang suak enghindari konflik cenderung mereka reaksi

emosional dengan mencari cara yang lebih aman minta di pindahkan atau

bahkan keluar dari pekerjaannya.

b. Di bekukan. Membekukan konflik adalah taktik untuk menangguhkan

tindakan.

c. Di konfrontasikan. Masalah atau temuan bisa langsung di konfrontasikan

dengan auditee.

 Tujuan Audit Intern

5
Tujuan dan tugas pengauditan internal pada dasarnya membantu anggota

manajemen dalam meringankan tanggung jawabnya dengan aktivitas penelaahan,

rangkaian, penilaian, dan analisa informasi aktivitas perusahaan. Dengan hasil

pengauditannya memberikan kesimpulan dan rekomendasi kepada manajer yang

berkepentingan dengan menyediakan suatu landasan untuk tindakan perbaikan yang

harus di lakukan.

Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh seorang internal auditor untuk mencapai

tujuan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem

pengendalian manajemen, pengendalian internal, dan pengendalian operasional lainnya

serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah

ditetapkan oleh manajemen.

3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan dilindungi dari

kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan.

4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat

dipercaya.

5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh

manajemen..

6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan

efektivitas

6
2.4 Ruang Lingkup Audit Intern

 Audit Finansial

Merupakan jenis audit yang lebih berorientasi (focus) apda masalah keuangan.

Sasaran audit keuangan adalah kewajaran atas laporan keuangan yang telah disajikan

manajemen. Pada saat ini orientasi internal auditor tidak pada masalah audit keuangan

saja, namun titik berat lebih difokuskan pada audit operasional di perusahaan. Hal

tersebut disebabkan audit atas laporan keuangan perusahaan telah dilakukan oleh

eksternal auditor pada waktu audit umum (general audit) tahunan. General audit dapat

dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atau badan pengawasan keuangan dan

pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

 Audit Operasional

Istilah lain dari audit operasional adalah audit manajemen (management audit)

atau audit kinerja (performance auditing). Sasaran dari audit operasional adalah penilaian

maasalah efesiensi, efektifitas dan ekonomis (3E). Pada saat ini dan kemudian hari, audit

operasional (audit manajemen) semakin penting perannya bagi organisasi usaha. Bagi

perusahaan, yang penting dari hasil audit bukan semata-mata masalah kebenaran formal,

tetapi manfaatnya untuk meningkatkan kinerja organisasi. Selain internal auditor, audit

operasional juga dapat dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

 Compliance Audit

Audit ketaatan / kepatuhan (compliance audit) adalah suatu audit yang bertujuan untuk

menguji apakah pelaksaan/kegiatan telah sesuai dengan ketentuan /peraturan yang

berlaku. Peraturan / ketentuan yang dijadikan kriteria dalam compliance audit antara lain:

7
1. Peraturan / Undang undang yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah atau

Badan/Lembaga lain yang terkait.

2. Kebijakan/Sistem & Prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan

(Direksi).

 Fraud Audit

Audit kecurangan (Fraud audit) adalah audit yang ditujukan untuk mengungkap

adanya kasus yang berindikasi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang merugikan

perusahaan / negara dan menguntungkan pribadi maupun kelompok (Organisasi) atau

pihak ketiga. Istilah lain dari fraud audit adalah audit khusus atau audit investigasi

(investigative audit). Dalam fraud audit, internal auditor perlu membuat bagan arus (flow

chart) serta modus operasi berupa uraian tentang cara cara melakukan tindak kejahatan

(tindak pidana korupsi). Perkembangan fraud audit pada saat ini cukup pesat, misalnya

untuk mengungkap adanya fraud dibidang keuangan diperlukan ilmu mengenai akuntansi

forensik (foensic accounting) dalam kejahatan keuangan di perusahaan, seperti halnya

dalam ilmu kedokteran terdapat bedah forensik untuk mengungkap penyebab terjadinya

kematian seseorang. Saat ini telah berkembang juga fornsik audit, hal ini terkait dengan

upaya pemenuhan bukti audit yang akan dipakai untuk kepentingan sidang di Pengadilan

sehingga bukti audit tersebut dapat berkekuatan hukum.

2.5 Standar Profesi Pemeriksa Intern

Dalam melakukan pekerjaannya harus mengikuti standar profesi dan kode etik serta

aturan lain yang berkaitan, berikut ini adalah ringkasan dari standar profesi pemeriksa intern

yang dibuat oleh Institute of Internal Auditors (IIA) (Akmal, 2006: 13);

8
1. Independensi: pemeriksa intern harus bebas dan terpisah dari aktivitas yang diperiksanya.

2. Kemampuan Profesional: pemeriksa intern harus menggunakan keahlian dan ketelitian

dalam menjalankan profesinya.

3. Lingkup pekerjaan pemeriksa intern harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap

kecukupan dan efektivitas pengendalian manajemen serta kualitas pelasanaan tanggung

jawab yang diberikan.

4. Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan harus meliputi perencanaan pemeriksaan, pengujian

dan evaluasi informasi, pemberitahuan hasil dan tindak lanjut.

5. Manajemen bagian pemeriksa intern harus dikelola secara baik dan tepat.

2.6 Laporan Internal Audit

Laporan internal auditor merupakan sarana pertanggungjawaban internal auditor atas

penugasan pemeriksaan oleh pimpinan. Melalui laporan ini internal auditor akan

mengungkapkan dan menguraikan kelemahan yang terjadi dan keberhasilan yang dapat dicapai.

1. Pemeriksaan

Sebelum membuat laporan, internal auditor terlebih dahulu mengadakan pemeriksaan

terhadap bagian yang diperiksa.Dalam melaksanakan internal auditor terlebih dahulu

menyusun rencana kerja periksaan yang disetujui pimpinan perusahaan.

Agar pelaksanaan Pemeriksaan dilapangan dapat berjalan dengan lancar perlu persiapan,

sebagai berikut:

a. Pengumpuian data/informasi yang menjadi dasar usulan pemeriksaan.

b. Kertas-kertas kerja pemeriksaan (working paper), kertas kerja ini merupakan alat

yang dapat dipergunakan oleh staf-stafinternal auditing untuk menghimpun data.

9
c. Auditing program setiap rencana pemeriksaan perlu disusun terlebih dahulu

program pemeriksaan yang menggambarkan langkah-langkah apa yang harus

dilakukan oleh star internal auditing tersebut.

d. Peralatan lain-lain yang dapat membantu memperlancar jalannya pemeriksaan

hendaknya dipersiapkan dengan baik.

2. Laporan

Setelah melakukan pemeriksaan, internal auditor menyusun laporan kepada pihak

manajemen. Adapun bentuk penyajian laporan dapat berupa :

a. Tertulis (Tabulasi, Laporan Akuntansi Formal, Statistik, Grafik)

b. Lisan (Presentasi formal grup, Konferensi individual)

 Hal yang harus ada pada laporan:

a. Menerangkan dengan jelas ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan.

b. Dibuat seringkas mungkin, akan tetapi harus jelas dan cukup lengkap, agar dapat

dimengerti oleh pihak yang menggunakannya.

c. Manyajikan fakta-fakta dengan teliti, lengkap dan layak, apabila terdapat suatu

penyimpangan atau kesalahan, sedapat mungkin dijelaskan sebab dan akibatnya.

d. Menyajikan pendapat dan kesimpulan pemeriksa secara objektif dan dalam

bahasa yang jelas dan sederhana.

e. Semata-mata membuat informasi yang didasarkan pada fakta pendapat dan

kesimpulan yang di dalam kertas kerja didukung oleh bukti yang memadai.

f. Sedapat mungkin membuat rekomendasi pemeriksa sebagai dasar untuk

pengambilan tindakan untuk mengusahakan kebaikan.

g. Lebih mengutamakan usaha-usaha perbaikan daripada kecaman.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Audit intern adalah kegiatan penilaian yang tidak terikat (Independen) dalam suatu

organisasi atau perusahaan dan kegiatan dari audit intern ini adalah menilai pekerjaan, operasi

atas program untuk menilai apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan, dan apakah pekerjaan, operasi atau program tersebut telah dilaksanakan

sesuai dengan tujuan menjalankan tanggung jawabnya secara efektif guna memenuhi kebutuhan

pimpinan. Dalam melaksanakan tugas nya seorang audit harus memperhatikan hukum yang

berlaku dan menerapkan etika profesi yang sesuai agar hasil yang diterima dapat maksimal tanpa

mengecewakan manajemen.

3.2 Saran

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurnah, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik maupun saran dari para pembaca yang bersifat membangun. Agar penulis
bisa melakukan perbaikan penulisan untuk kedepannya.

11
Daftar Pustaka

Hoesodo,Soekardi,Peran Internal Auditor Abad 21, Materi Traning Internal Audit Tingkat

Manajerial, Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Jakarta, 1999.

The Institute Internal Auditors, The Standars for The Professional Practice Of Internal Auditing

(SPPIA), 2002.

Kokasih Ruchyat, AUDITING PRINSIP DAN PROSEDUR, Ananda, Yogyakarta, 1984, hal 6.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NOMOR 60 Tahun 2008 tentang SISTEM

PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH, yang di perbanyak oleh BPKP.

Lal Balkaran., Adaptasi ”Two Sides of Auditing” (Internal Auditor, “Back to Basics,),Oktober

2008

12

Anda mungkin juga menyukai