DAN
DISUSUN OLEH:
2020105010
DOSEN PENGAMPU
Helman Aris R.M SE, M.Si
MATA KULIAH
Audit Internal
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI
2
COVER ..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I Pendahuluan...............................................................................................4
1. LATAR BELAKANG..........................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH......................................................................4
3. TUJUAN................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
KESIMPULAN.....................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Auditor Internal ialah orang atau badan yang melaksanakan aktivitas internal
auditing. Oleh sebab itu internal auditor senantiasa berusaha untuk menyempurnakan
dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk
pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin
kompleks. Dengan demikian internal auditing muncul sebagai suatu kegiatan khusus
dari bidang akuntansi yang luas yang memanfaatkan metode dan teknik dasar dari
penilaian.
Governance merupakan serangkaian proses interaksi sosial politik antara
pemerintah dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan - kepentingan
tersebut. Good Governance merupakan mekanisme-mekanisme, proses-proses dan
institusi-institusi melalui warga Negara mengartikulasi kepentingan-kepentingan
mereka, memediasi perbedaan-perbedaan mereka serta menggunakan hak dan
kewajiban legal. Good Governance merupakan proses lembaga-lembaga pelayanan,
mengelola sumber daya publik dan menjamin realita hak azazi manusia.
Peranan Auditor Internal dalam Pelaksanaan Governence Auditor internal
dalam suatu instansi pemerintah berfungsi untuk menilai apakah sistem pengawasan
yang telah ditetapkan berjalan dengan akurat serta setiap bagian benar-benar
melaksanakan kebijakan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan.
Auditor internal dalam menjalankan tugas harus berpegang pada kode etik
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Internal
2. Mengetahui ruang lingkup kerja audit internal
3. Mengetahui apa itu governance
4. Mengetahui bagaimana peran audit internal dalam aspek governance
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Ruang Lingkup Audit Internal
Ruang lingkup audit atau cakupan (scope) internal audit adalah seluas fungsi manajemen,
sehingga cakupannya meliputi bidang finansial dan non finansial.
a. Audit Finansial
Audit finansial merupakan jenis audit yang lebih berorientasi kepada masalah
keuangan. Sasaran audit keuangan adalah kewajaran atas laporan keuangan yang
disajikan manajemen. Pada saat ini orientasi internal auditor tidak pada masalah audit
keuangan saja, namun titik berat lebih difokuskan pada audit operasional di perusahaan.
Hal tersebut disebabkan audit atas laporan keuangan perusahaan telah dilakukan oleh
eksternal auditor pada waktu auditumum (general audit) tahunan. General audit dapat
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atau Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
b. Audit Operasional
Istilah lain dari audit operasional adalah audit manajemen (management audit) atau
audit kinerja (performance auditing). Sasaran dari audit operasional adalah penilaian
maasalah efesiensi, efektifitas dan ekonomis(3E). Pada saat ini, audit operasional (audit
manajemen) menjadi semakin penting perannya bagi organisasi usaha. Bagi perusahaan,
yang penting dari hasil audit bukan semata-mata masalah kebenaran formal, tetapi
manfaatnya untuk meningkatkan kinerja organisasi. Selain internal auditor, audit
operasional juga dapat dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
c. Compliance Audit
Audit ketaatan/kepatuhan (compliance audit) adalah suatu audit yang bertujuan untuk
menguji apakah pelaksaan/kegiatan telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku. Peraturan/ketentuan yang dijadikan kriteria dalam compliance audit antara lain:
i) Peraturan/Undang undang yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah atau
Badan/Lembaga lain yang terkait; dan
ii) Kebijakan/Sistem dan Prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan
(Direksi).
7
Selain internal auditor, compliance audit juga dapat dilakukan oleh BadanPemeriksa
Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan (BPKP). Bagi
perusahaan yang telah mendapatkan ISO 19000dan sejenisnya, compliance audit perlu
dilakukan oleh auditor ISO dalamrangka mempertahankan sertifikat ISO yang telah
diraih perusahaan tersebut.
d. Fraud Audit
Audit kecurangan (fraud audit) adalah audit yang ditujukan untuk mengungkap adanya
kasus yang berindikasi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme(KKN) yang merugikan
perusahaan/negara dan menguntungkan pribadi maupun kelompok (organisasi) atau
pihak ketiga. Istilah lain dari fraud audit adalah audit khusus atau audit investigasi
(investigative audit). Dalam fraudaudit, internal auditor perlu membuat bagan arus (flow
chart) serta modus operasi berupa uraian tentang cara cara melakukan tindak kejahatan
(tindak pidana korupsi). Perkembangan fraud audit pada saat ini cukup pesat,misalnya
untuk mengungkap adanya fraud di bidang keuangan diperlukan ilmu mengenai
akuntansi forensic (forensic accounting) dalam kejahatan keuangan di perusahaan,
seperti halnya dalam ilmu kedokteran terdapat bedah forensik untuk mengungkap
penyebab terjadinya kematian seseorang.Saat ini telah berkembang juga forensik audit,
hal ini terkait dengan upayapemenuhan bukti audit yang akan dipakai untuk kepentingan
sidang dipengadilan sehingga bukti audit tersebut dapat berkekuatan hukum.
Ruang Lingkup dan Tujuan Audit Internal Ruang lingkup internal audit meliputi
pengujian dan evaluasi atas kelayakan dan efektivitas sistem pengendalian intern
organisasi dan kualitas performance dalam menyelesaikan tanggung jawab yang
diterapkan. Internal auditor harus:
a. Me-review reliabilitas dan integritas informasi keuangan, operasi dalam
bermacam cara untuk mengidentifikasikan, mengukur, menggolongkan, dan
melaporkan informasi tersebut.
b. Me-review sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan ketaatan terhadap
kebijakan rencana, prosedur, hukum, dan peraturan yang mempunyai dampak
penting pada operasi dan laporan, dan menentukan apakah organisasi telah
memenuhi ketaatan tersebut
c. Me-review cara-cara dalam mengamankan asset dan memverifikasi
keberadaan asset tersebut.
d. Menilai efisiensi dan ekonomi atas pemanfaatan sumber daya.
8
e. Me-review operasi dan program untuk memastikan apakah hasil konsisten
dengan sasaran dan tujuan yang ditetapkan dan apakah operasi dilaksanakan
sesuai rencana.
Tujuan utama audit internal adalah untuk membantu anggota organisasi dalam melaksanakan
tanggung jawabnya secara efektif. Oleh karena itu audit internal dilengkapi dengan analisis,
penilaian, rekomendasi, nasehat, dan informasi mengenai tujuan aktivitas. Tujuan audit
meliputi promosi pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar.
Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu semua
pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan
memberikan analisis, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Menurut Sukrisno Agoes (2012 : 205 ) untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus
melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem
pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian operasional
lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang
tidak terlalu mahal.
b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana, dan prosedurprosedur yang
telah ditetapkan oleh manajemen.
c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan
dan penyalahgunaan.
d. Memastikan bahwa pengelola data yang dikembangkan dalam organisasi dapat
dipercaya.
e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh manajemen.
f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasionalnya dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
B. GOVERNANCE
Governance merupakan serangkaian proses interaksi sosial politik antara
pemerintah dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan
9
kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan - kepentingan
tersebut. Good Governance merupakan mekanisme-mekanisme, proses-proses dan
institusi-institusi melalui warga Negara mengartikulasi kepentingan-kepentingan
mereka, memediasi perbedaan-perbedaan mereka serta menggunakan hak dan
kewajiban legal. Good Governance merupakan proses lembaga-lembaga pelayanan,
mengelola sumber daya publik dan menjamin realita hak azazi manusia.
Untuk menilai keberhasilan konsep good governance ini, kita harus mengetahui
prinsip-prinsip yang ada di baliknya. Dengan begitu, kita dapat menggunakannya
untuk mengukur kinerja pemerintah dalam mengelola pemerintahan selama ini.
Handayani (2019) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip good governance terdiri dari:
Partisipasi Masyarakat
Supremasi Hukum
Hukum mempunyai peran yang sangat penting dalam menegakan keadilan dan
kebenaran, karena itu setiap hukum yang dibuat oleh pemerintah atau DPR harus adil,
tidak memihak, dan juga konsisten. Pemerintahan yang baik dituntut untuk
menerapkan hukum yang tidak pandang bulu, tidak melihat jabatan, kekerabatan,
maupun materi.
Transparansi
Stakeholder
10
Stakeholder dalam good governance dapat menjadi pengambil keputusan maupun
pelaksana program. Karena itu, stakeholder dituntut untuk berjalan beriringan dengan
kepentingan yang dibangun oleh pemerintah serta masyarakat
Kesetaraan
Semua warga masyarakat harus mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai
kesejahteraannya dan kedudukan yang sama di mata hukum. Prinsip kesetaraan ini
berperan penting untuk memicu dampak keadilan serta pembangunan ekonomi yang
stabil sebab semua rakyat mempunyai hak dan juga kesempatan yang sama untuk
mengembangkan diri tanpa khawatir diintervensi oleh siapapun.
Untuk menjalankan program serta kebijakan, pemerintah harus berpegang teguh pada
prinsip efektif dan efisien. Artinya, pemerintah harus memastikan setiap program
berjalan sesuai dengan ketetapan yang sudah dibuat dengan penggunaan anggaran
yang sesuai dengan kebutuhan.
Akuntabilitas
Akuntabilitas
Akuntabilitas berarti pemerintah harus bertanggung jawab atas semua tindakan serta
kebijakan yang ditetapkan.
Transparansi
11
Pemerintah, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, harus transparan terhadap
rakyatnya.
Keterbukaan
Good governance merupakan bagian dari kehidupan yang demokratis. Nah, salah satu
syaratnya adalah penegakan hukum yang adil, tegas, dan tidak pandang bulu. Tanpa
hal ini, kehidupan yang demokratis hanya impian yang sulit diwujudkan.
Tanpa adanya penegakan hukum yang tegas, orang-orang dapat melakukan apapun
untuk mencapai tujuannya sendiri. Termasuk melakukan tindakan yang melanggar
aturan. Dengan demikian, pemerintahan yang baik harus mempunyai sistem hukum
yang sehat.
Tujuan pertama adalah untuk menciptakan birokrasi yang bersih, artinya bebas dari
korupsi, kolusi, dan juga nepotisme.
Tujuan kedua adalah untuk menciptakan birokrasi yang efektif, efisien, dan produktif
agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Contohnya seperti proses pengurusan
administrasi yang lebih praktis, bersih dari pungutan liar, dan tidak berbelit-belit.
12
sebagainya. Dengan begitu, pelayanan masyarakat dapat dilakukan dengan prima dan
cepat.
Fungsi Audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staff yang
paling efektif meletakan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan aktivitas
mereka. Tujuan-tujuan auditor disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga auditor
internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang
diangap manajemen paling penting bagi kesuksesan organisasi. e pranon ad in the hands on
Dekreito Lei IGE peranan auditor internal dalam melaksanakan audit keuangan maupun audit
investigasi terhadap kegiatan yang dijalankan oleh pemerintah dan hasil audit keuangan
maupun audit investigasi tersebut disampaikan kepada pimpinan penyelenggara pemerintahan
dan pihak-pihak yang terkait.
peran Auditor Internal dalam mewujudkan Good Governance adalah sebagai berikut:
13
1. Melaksanakan prinsip tata Kelola perusahaan yang baik sebagaimana diatur dalam
pedoman audit internal.
2. Membantu direksi dan dewan komisaris mematuhi dan mengawasi penerapan atas
seluruh ketentuan yang berlaku dan auditor internal harus memastikan bahwa seluruh
elemen perusahaan ada dalam setiap aktivitas perusahaan, mereka telah mengikuti
ketentuan secara konsisten.
3. Membantu direksi dan dewan komisaris dalam menyediakan data keuangan dan
operasi serta data lain yang dapat dipercaya, accountable, akurat, tepat waktu,
obyektif, mudah dimengerti dan relevan bagi para stakeholder untuk mengambil
keputusan.
4. Membantu direksi menyusun dan mengimplimentasikan struktur pengendalian
internal yang andal dan memadai. Auditor internal harus memastikan bahwa struktur
tersebut telah tersedia secara memadai dan telah berfungsi dan bisa diikuti oleh setiap
elemen perusahaan.
5. Mendorong direksi dan dewan komisaris untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem audit yang baik serta menumbuhkan efektifitas
penggunaan dan pemanfaatan hasil kerja auditor internal.
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Governance merupakan serangkaian proses interaksi sosial politik antara
pemerintah dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan - kepentingan
tersebut. Good Governance merupakan mekanisme-mekanisme, proses-proses dan
institusi-institusi melalui warga Negara mengartikulasi kepentingan-kepentingan
mereka, memediasi perbedaan-perbedaan mereka serta menggunakan hak dan
kewajiban legal. Good Governance merupakan proses lembaga-lembaga pelayanan,
mengelola sumber daya publik dan menjamin realita hak azazi manusia.
Peranan Auditor Internal dalam Pelaksanaan Governence Auditor internal
dalam suatu instansi pemerintah berfungsi untuk menilai apakah sistem pengawasan
yang telah ditetapkan berjalan dengan akurat serta setiap bagian benar-benar
melaksanakan kebijakan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan.
Auditor internal dalam menjalankan tugas harus berpegang pada kode etik
15