Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENGAUDITAN INTERNAL

“GAMBARAN UMUM TENTANG PENGENDALIAN INTERNAL”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

DEVI SASADILA(02320180040)

ENDANG LESTARI (02320180058)

RANIA UMIHANY FARADIBA(02320180081)

ANDI MAGFIRA NURFADILA ANDANI (02320180092)

ANNISA ZAHRARANI ANSAR (02320180104)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan lancar guna memenuhi tugas kelompok untuk matakuliah Pengauditan
Internal. Dengan makalah ini makalah ini bertujuan untuk mengetahui mengenai
“Gambaran Umum Tentang Pengendalian Internal” .
Sebagai mahasiswa kami mengharapkan bimbingan, bantuan, saran dan
dukungan dari bapak dosen serta pihak lain agar makalah ini bisa berhasil dan
berguna bagi kita semua. Amin.Dan Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak
DR. H. Muhammad Suun, SE. M.Si. Ak. CA. selaku Dosen Pengendalian Internal
yang telah memberikan judul materi. Kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman
dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan. Amin.
“Tidak ada gading yang tak retak, demikian makalah ini, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini”.

Makassar, 14Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Pengendalian Internal........................................................ 3
B. Perkembangan Pemahaman Pengendalian Internal............................. 5
C. Lingkungan Bidang Tugas dan Sasaran Audit Internal.......................... 7
1. Tujuan Audit Internal................................................................... 7
2. Fungsi Audit Internal................................................................... 9
3. Ruang Lingkup Audit Internal..................................................... 9
4. Tugas Audit Internal..................................................................... 10
5. Sasaran Audit Internal.................................................................. 10
D. Wewenang dan Tanggung Jawab Internal Auditor.............................. 11
E. Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Audit Internal.......................13
F. Lingkungan Audit Internal yang Harus di Pehatikan............................13
1. Faktor yang Membuat Audit Internal Efektif.................................13
2. Aspek Penting Audit Internal.........................................................14
3. Jenis-jenis Audit Internal................................................................15
4. Hal-hal yang Perlu di Perhatikan dalam Audit Internal.................16
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 18
A. Kesimpulan ......................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari
kondisi persaingan dan globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan
mempertajam persaingan persaingan diantara peusahaan sehingga perlu
strategi yang potensial dan kreatif dalam pemanfaatan secara optimal
berbagai sumber daya yang ada. Dunia usaha diindonesia saat ini sudah
maju. Bisa dilihat dari semakin banyaknya berdiri usaha usaha baru yang
didirikan oleh masyarakat. Salah satu aspek penting pada perusahaan adalah
system pengendalian internal. Karena suatu perusahaan tidak dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya system pengendalian internal yang baik.
Dalam sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dalam mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian
dalam hal ini memiliki arti sempit atau luas, yang dalam artian yang sempit
pengendalian intern “internal check” yakni suatu sistem dan prosedur yang
secara otomatis bisa saling memeriksa.
Sistem yang baik harus memiliki pengendalian internal agar terhindar
dari kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi dan dilakukan oleh
karyawan yang menjalankan sistem. Sistem pengendalian internal menurut
Mulyadi (2008, p163) meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan yang bertujuan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong pemenuhan manajemen. Sebagai pengguna utama
dari SIA, akuntan harus mengambil peran aktif dalam mengembangkan dan
mengkaji SPI atau kerangka kerja. Mereka juga harus bekerja sama dengan
desainer sistem dalam tahap pengembangan sistem informasi untuk

1
memastikan bahwa tindakan pengendalian yang direncanakan memadai dan
auditable.
Manajemen bertanggung jawab untuk membangun dan
mempertahankan kerangka pengendalian atas struktur perusahaannya seperti
Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Sistem Informasi Operasional atau
Manajemen (SIM) dan sistem organisasi. Karena pengendalian dan langkah-
langkah keamanan diimplementasikan dalam struktur formal perusahaan
dan sangat erat terjalin, kerangka pengendalian disebut pengendalian
internal atau struktur pengendalian intern (SPI).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tentang pengendalian internal?
2. Bagaimana perkembangan dan pemahaman pengendalian internal ?
3. Apa tugas dan sasaran audit internal ?
4. Apa wewenang dan tanggung jawab audit internal ?
5. Apa factor factor yang mempengaruhi keefektifan audit internal ?
6. Apa saja lingkungan audit yang harus diperhatikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan beberapa pengertian mengenai pengendalian internal
2. Memaparkan perkembangan dan pemahaman mengenai pengendalian
internal
3. Menjelaskan mengenai lingkup bidang tugas dan sasaran audit internal
4. Memaparkan wewenang dan tanggung jawab audit internal
5. Menjelaskan factor yang memperngaruhi keefektifan audit internal
6. Memaparkan lingkungan audit yang harus di perhatikan.

7.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Internal


Samuel Johnson menyimpulkan pengertian awal dari pengauditan
internal adalah sebagai “daftar atau akun yang dipegang oleh seorang
pegawai, yang masing-masing dapat diperiksa oleh pegawai lain”.
Pada tahun 1930 George E. Bennet mempersempit definisi
pengecekan internal menjadi sebagai Sistem pengecekan internal bisa
didefinisikan sebagai koordinasi dari sistem akun-akun dan prosedur
perkantoran yang berkaitan sehingga seorang karyawan selain mengerjakan
tugasnya sendiri juga secara berkelanjutan mengecek pekerjaan karyawan
yang lain untuk hal-hal tertentu yang rawan kecurangan.
Definisi untuk Akuntan Publik dinyatakan dalam seksi 320.27-.28
(173) Standar Profesional AICPA, yang diambil dari Statement of Auditing
Standards (SAS) No. 1.Pengendalian administratif mencakup, tetapi tidak
terbatas pada rencana organisasi, prosedur dan catatan yang berkaitan
dengan proses pengambilan keputusan yang tercermin dalam otorisasi
manajemen atas transaksi. Otorisasi tersebut merupakan fungsi manajemen
yang berhubungan langsung dengan tanggung jawab pencapaian tujuan
organisasi dan merupakan titik awal untuk mendapatkan kontrol akuntansi
dan transaksi.
Pengendalian akuntansi terdiri atas rencana organisasi, prosedur dan
catatan yang berkaitan dengan proses pengembilan keputusan yang
tercermin dalam otorisasi manajemen atas transaksi. Otorisasi tersebut
merupakan fungsi manajemen yang berhubungan langsung dengan tanggung
jawab pencapaian tujuan organisasi dan merupakan titik awal untuk
menetapkan kontrol akuntansi dan transaksi.
Pengendalian akuntansi terdiri atas rencana organisasi prosedur dan
catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan kendalan pencatatan
keuangan, yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar

3
bahwa:Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi umum atau khusus
dari manajemen.
Transaksi dicatat (1) untuk menyampaikan penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum atau kriteria
lainnya yang berlaku untuk laporan tersebut, dan (2) untuk menjaga
akuntabilitas atas aktiva. Akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai
otorisasi manajemen.Akuntabilitas yang tercatat untuk aktiva dibandingkan
dengan aktiva yang ada pada periode yang wajar bila terdapat perbedaan
maka akan diambil tindakan yang tepat.
Definisi Pengendalian internal adalah penggunaan semua sumber daya
perusahaan untuk meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan, dan
mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa
tujuan perusahaan tercapai. Saran pengendalian ini meliputi, tetapi tidak
terbatas pada, bentuk organisasi, kebijakan, sistem prosedur, instruksi,
standar, komite, bagan akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan, catatan,
daftar auditing, metode, rencana, dan auditing internal.
Pengendalian intern adalah proses yang dilakukan
atas amanat dari dewan direksi atau manajemen dalam suatu organisasi yang
bertujuan untuk melindungi aset perusahaan, serta memastikan kepatuhan
pada hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian intern yang efektif
dapat membantu perusahaan dalam mengarahkan kegiatan operasional
perusahaan dan mencegah adanya kecurangan atau penyalahgunaan lainnya.
Pengertian pengendalian internal menurut para ahli adalah prosedur-
prosedur dan proses-proses yang digunakan perusahaan untuk:
1. melindungi aset perusahaan,
2. mengelola informasi secara akurat, serta
3. memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, Undang-
undang Sarbanes-Oxley mengharuskan adanya pengendalian internal yang
kuat dan efektif terhadap pencatatan tansaksi dan pembuatan laporan
keuangan.Prinsip pengendalian internal seperti itu sangat penting karena

4
dapat mencegah kecurangan dan pembuatan laporan keuangan yang
menyesatkan
Tak terkecuali laporan keuangan konstruksi dan perusahaan
kontraktor.Selain itu, pengendalian internal yang efektif dapat membantu
perusahaan mengarahkan kegiatan operasi perusahaan dan mencegah
pencurian dan penyalahgunaan lainya.
B. Perkembangan Pemahaman Pengendalian Internal
Pengendalian internal terdiri atas struktur organisasi dan seluruh
metode yang dikoordinasi dan pengukuran yang diterapkan dalam suatu
bisnis untuk melindungi aktiva, mengecek keakuratan dan keandalan data
akuntansi, meningkatkan efesiensi operasional, dan mendorong ditaatinya
kebijakan management yang ditetapkan sebelumnya.
Di Indonesia, penerapan Internal Control pada awalnya bertujuan
untuk menjaga aset-aset organisasi. Kemudian sistem ini juga digunakan
dalam rangka mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi serta
mendorong dipatuhinya peraturan dan perundang-undangan.
Sejarah Internal Control di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
sejarah standar audit yang digunakan pada perusahaan swata d Indonesia.
Standar audit pertama kali dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
pada tahun 1983 dengan nama Norma Pemeriksaan Akuntan. Kemudian per
1 Agustus 1994 IAI menerbitkan Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) yang diperbaharui lagi dengan menerbitkan SPAP per 1 Januari
2001.
Ketentuan tentang Internal Control di Indonesia terdapat dalam
Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor Kep-117/MMBU/2002 tentang
Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada BUMN. Keputusan
Menteri tersebut mewajibkan direksi BUMN untuk menetapkan suatu
sistem Internal Control yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset
BUMN.
Peraturan perundang-undangan di sector perbankan juga telah
mengatur tentang penerapan Internal Control yang terdapat pada Peraturan

5
Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate
Governance. Bagi Bank Umum menyaratkan bank untuk memiliki satuan
kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal, serta penerapan
manajemen risiko, termasuk didalamnya sistem pengendalian internal.
Perkembangan pelansanaan Internal Control pada instansi pemerintah
masih belum berkembang dengan pesat, tidak seperti pada perusahaan
swasta. Namun demikian untuk sector pemerintah sudah diterbitkan
beberapa peraturan tentang nternal control, diantaranya seperti pada Pasal
58 ayat 1 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara, Presiden selaku Kepala
Pmerintahan mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian internal
di lingkungan pemerintahan secara menyeluruh.
Maka untuk meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara dibuat sistem Internal Control secara
menyeluruh dibuat Presiden, yang kemudian masing-masing pengguna
anggaran/pengguna barang baik di tingkat pusat (menteri dan pimpinan
lembaga) maupun ditingkat daerah (gubernur/bupati/walikota) membuat
sistem Internal Control disesuaikan dengan karakter masing-masing
institusi.
1. Internal control adalah suatu proses, dijalankan oleh dewan
komisaris, managemen, dan karyawan lain dari suatu entitas,
dirancang untuk memberikan jaminan memadai sehubungan
dengan pencapaian tujuan dalam kategori sbb:
a. Keandalan pelaporan keuangan
b. Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang
berlaku
c. Efektivitas dan efesiensi operasional
2. Komponen pengendalian internal
a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
1) Nilai-nilai Etika dan Integritas

6
2) Komitmen terhadap kompetensi
3) Dewan Komisaris dan Komite Audit
4) Philosophy managemen dan gaya operasional
5) Struktur organisasi
6) Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
7) Kebijakan dan Praktek SDM
b. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Identifikasi dan analisis oleh entitas terhadap risiko
relevan dengan pencapaian tujuan-tujuannya.
Merumuskan dasar untuk menentukan bagaimana risiko-
risiko tersebut harus dikelola. Penilaian resiko perlu
memperhatikan hal-hal berikut,
1) Perubahan lingkungan operasional
2) Personel baru
3) Sistem informasi baru atau perubahan sistem
informasi
4) Pertumbuhan cepat
5) Tehnologi baru
6) produk atau aktivitas baru
7) Restrukturisasi korporasi
8) Operasional luar negeri
9) PSAK baru
c. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin
pengarahan managemen dilaksanakan baik pemishn tugas,
pengendalian pengeolaan informasi, pengendalian fisik,
dan review kinerja
d. Informasi dan komunikasi
Idenfikasi, perekaman, dan pertukaran informasi dalam
rerangka bentuk dan waktu yang memungkinkan orang

7
menjalankan tanggungjawabnya, transaksi, audit,
dokumen dan catatan
e. Pengawasan
Proses menilai kualitas pelaksaanaan pengendalian
internal dari waktu kewaktu
C. Lingkup Bidang Tugas Dan Sasaran Audit Internal
1. Tujuan Audit Internal
Hiro Tugiman “2006” menyatakan bahwa internal audit
memiliki tujuan dalam membantu anggota organisasi supaya biasa
melaksanakan tugas dengan efektif. Dalam kegiatan internal audit
berusaha melaksanakan analisis dan memberikan berbagai saran dan
penilaian. Proses pemeriksaan audit mencakup pengawasan yang
sangat efektif dengan pembayaran yang normal.
Lalu Sukrisno Agoes “2004” menyatakan bahwa tujuan dari
audit internal yaitu membantu manajemen perusahaan melaksanakan
tugas melalui analisa, penilaian dan pemberian saran dan masukan
tenaga aktivitas atau program “yang masuk dalam pemeriksaan. Untuk
meraih tujuan dari internal audit maka auditor harus menjalankan
beberapa hal di bawah ini yaitu:
a. Memberi kepastian berhubungan dengan peraturan dan
proseduryang wajib ditaati oleh semua elemen manajemen.
b. Memberi penilaian baik dan peningkatan pengawasan efektif
dengan biasa yang wajar dan juga melakukan identifikasi sistem
pengendalian yang ditetapkan yang mencakup pengendalian
internal manajemen dan kegiatan operasional yang
berhubungan.
c. Memastikan bahwa semua aset perusahaan dijaga dengan penuh
tanggung jawab dari penyalahgunaan, kehilangan, korupsi dan
hal lain semisal.
d. Mengajukan beberapa saran dalam rangka memperbaiki sistem
operasional perusahaan supaya lebih efektif dan efisien.

8
e. Memberi penilaian berkaitan dengan mutu dan kualitas kerja
kepada masing-masing bagian yang ditujuk manajemen
perusahaan.
f. Memastikan bahwa data yang sudah ada diolah dalam
perusahaan dapat dipertanggungjawabkan.
g. Memverifikasi bahwa kegiatan laboratorium dilakukan
h. secara kontinu sesuai persyaratan sistem manajemen .
i. Memeriksa pemenuhan sistem manajemen dengan persyaratan
ISO/IEC 17025 : 2008 atau kesesuaiannya dengan kriteria lain.
j. Memeriksa kesesuaian semua kebijakan dinyatakan dalam
Panduan Mutu dan dokumen-dokumen lain yang terkait
terhadap implementasinya diseluruh tingkatan
k. Ketidaksesuaian yang ditemukan dalam audit internal sebagai
informasi yang berharga untuk meningkatkan sistem manajemen
laboratorium dan sebagai masukan pada kaji ulang manajemen.
2. Fungsi Audit Internal
Sawyer “2005” menyatakan bahwa fungsi audit internal yaitu:
a. Melakukan pengawasan kepada semua aktivitas yang sulit
diatasi oleh pimpinan puncak.
b. Melakukan indentifikasi dan meminimalisasi resiko.
c. Mendukung dan membantu manajemen terhadap bidang teknis.
d. Melakukan pelaporan Valisasi kepada manajer.
e. Membantu proses decision making.
f. Melakukan analisa masa mendatang “bukan hal yang sudah
terjadi”.
g. Membantu manajer dalam pengelolaan perusahaan.
3. Ruang Lingkup Audit Internal
Guy dkk menyatakan bahwa ruang lingkup internal audit yang
sudah diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe antara lain:
a. Melakukan analisa kefektifan “Relaiabilitas dan Integrasi”
informasi finansial dan operasional dan juga alat yang

9
digunakan untuk identifikasi, penukuran, pengelompokan dan
pelaporan informasi tersebut.
b. Menjalankan pengamatan atas sistem yang ada dalam rangka
memastikan adanya kesesuaian antar kegiatan/aktivitas/program
yang dilaksanakan organisasi dalam kebijakan, peraturan,
prosedur, hukum, rencana yang berdampak signifikan kepada
kegiatan organisasi.
c. Melakukan pengamatan berbagai metode yang digunakan dalam
menjaga aset/harta perusahaan, jika diperlukan maka akan
dilakukan verifikasi kepada harta-harta tersebut.
d. Memberikan penilaian atas efektivitas dan keekonomisan dalam
penggunaan sumber daya.
e. Melakukan pengamatan atas aktivitas operasional atau program
organisasi/perusahaan apakah hasil yang didapat konsisten dan
sesuai dengan tujuan dan rencana yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
4. Tugas Audit Internal
Berikut ini terdapat beberapa tugas audit internal, diantaranya
adalah:
a. Memahami Standar/kriteria/instrumen yang digunakan untuk
melaksanakan audit internal
b. Melaksanakan audit internal:
1) Menyusun audit plan.
2) Menyusun instrumen audit
3) Menginformasikan rencana audit pada unit yang akan
diaudit.
4) Melakukan audit sesuai jadual yang ditetapkan.
5) Mengukur tingkat kesesuaian terhadap standara/kriteria
secara objektif.
6) Menyepakati tindak lanjut dengan auditee

10
7) Menyampaikan laporan hasil audit internal kepada Ketua
Tim Mutu dan kepada Kepala Puskesmas.
c. Melakukan evaluasi keseluruhan kegiatan audit.
5. Sasaran Audit
Sasaran audit adalah kegiatan, aktivitas, program atau bidang-
bidang organisasi yang diketahui atau diidentifikasi memerlukan
perbaikan atau peningkatan dalam segi kehematan, efisiensi dan
efektifitas. Sasaran pemeriksaan harus selalu mempunyai 3 unsur
pokok yaitu:
a. Kriteria
b. Penyebab
c. Akibat
Oleh karena itu auditor harus menetapkan dengan layak hal-hal
sebagai berikut:
1. Tipe/kwalitas dan jumlah petugas yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
2. Informasi apa yang harus dikumpulkan, bagaimana
memperolehnya, dan bagai mana mengevaluasi informasi
tersebut agar dapat ditentukan sasaran pemeriksaannya.
3. Bukti apa dan berapa banyak yang harus diperoleh kesimpulan
yang layak atas sasaran pemeriksaannya.
4. Hasil apa yang diharapkan dalam rangka pembuatan laporan
untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Oleh karenanya semua program audit pada tahap ini pada
umumnya diarahkan kepada 4 sasaran, yaitu:
a. Informasi latar belakang yang berhubungan dengan
pemeriksaan.
b. Hasil akhir yang diharapkan.
c. Prosedur audit yang diperlukan untuk menyelesaikan  pekerjaan.
d. Instruksi-instruksi khusus apabila diperlukan

11
D. Wewenang dan Tanggung Jawab Internal Auditor
Selain kedudukan internal auditor dalam organisasi, hal penting
lainnya dalam pelaksanaan fungsi pemeriksaan intern adalah penetapan
secara jelas tentang tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki oleh
internal auditor. Perincian wewenang dan tanggung jawab pemeriksa
hendaknya dibuat secara hati-hati dan mencakup semua wewenang yang
diperlukan serta tidak mencantumkan tanggung jawab yang tidak akan
dipikulnya. Wewenang yang berhubungan dengan tanggung jawab tersebut
harus memberikan akses penuh kepada internal auditor tersebut untuk
berurusan dengan kekayaan dan karyawan perusahaan yang relevan dengan
pokok masalah yang dihadapi.Internal auditor harus bebas dalam mereview
dan menilai kebijaksanaan, rencana, prosedur dan catatan.
Holmes menguraikan dan menilai tanggung jawab internal auditor
sebagai berikut:
1. Memberikan informasi dan nasehat kepada manajemen dan
menjalankan tanggung jawab ini dengan cara konsisten dengan kode
etik Institute of Internal Auditor.
2. Mengkoordinasikan kegiatan dengan orang lain agar berhasil
mencapai sasaran audit dan sasaran perusahaan.
Dalam menjalankan fungsinya, internal auditor tidak memikul
tanggung jawab langsung dan juga tidak mempunyai wewenang atas
kegiatan-kegiatan yang sedang diperiksa itu. Oleh karena itu, pemeriksaan
dan penilaian internal auditor tidak membebaskan orang lain dalam
perusahaan itu dari tanggung jawab. Dengan kata lain internal auditor
harus bebas membahas dan menilai kebijaksanaan, rencana, prosedur dan
pencatatan yang ada, tetapi tidak berarti internal auditor menggantikan tugas
pejabat yang diperiksanya tersebut.
Tanggungjawab internal auditor terhadap ketidakberesan yang
ditemukan dikaitkan dengan norma pemeriksaan akuntan. Dalam financial
audit, kesalahan yang material akan mempengaruhi kewajaran laporan
keuangan yang kelak diaudit oleh akuntan publik. Karena itu intenal auditor

12
bertanggung jawab sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan untuk
merencanakan pemeriksaan agar dapat menemukan kesalahan yang
material. Tanggung jawab ini tidak berarti auditor harus dapat menemukan
setiap kesalahan.
E. Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Audit Internal
Audit Internal semakin dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas
proses manajemen risiko, pengendalian, serta tata kelola dalam suatu
organisasi. Untuk dapat berkontribusi dalam ketiga aspek tersebut, Audit
Internal harus efektif. Akan tetapi, terdapat beberapa laporan yang
menunjukkan adanya keraguan terhadap efektivitas Audit Internal, sehingga
masalah ini perlu diteliti lebih lanjut. Kompleksitas dunia bisnis
menimbulkan peluang serta risiko bagi organisasi. Organisasi perlu
memiliki proses manajemen risiko, pengendalian, serta tata kelola yang
efektif untuk dapat memanfaatkan peluang dan mengelola risiko demi
mencapai tujuannya. Menurut definisi yang dikeluarkan oleh The Institutes
of Internal Auditors (The IIA) selaku organisasi profesi auditor internal
global, Audit Internal berperan untuk meningkatkan efektivitas ketiga aspek
tersebut. Oleh karena itu, Audit Internal yang efektif memiliki peranan yang
penting dalam membantu organisasi mencapai tujuannya. Evaluasi terhadap
efektivitas Audit Internal penting untuk dilakukan. Audit Internal dinilai
efektif ketika Audit Internal memberikan dampak yang bermanfaat dan
signifikan bagi organisasi. Audit Internal dapat dikatakan belum terlalu
efektif, masih ada jarak antara kinerja Audit Internal dengan ekspektasi
pemangku kepentingan. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi
efektivitas Audit internal, faktor-faktor utamanya adalah kompetensi auditor
internal, independensi auditor internal, serta dukungan manajemen kepada
Unit Audit Internal. Terdapat juga rekomendasi-rekomendasi untuk
meningkatkan efektivitas Audit Internal.
F. Lingkungan Audit Internal yang Harus di Perhatikan
1. Faktor yang Membuat Audit Internal Efektif

13
Internal audit menganut beberapa prinsip-prinsip yang bertujuan
untuk membuat prosesnya menjadi efektif dan berfungsi sebagai alat
yang bisa diandalkan dalam mendukung tindakan dan peraturan
manajemen serta melakukan perbaikan kinerja secara
berkesinambungan.
Prinsip-prinsip inilah yang dapat memastikan hasil yang didapat
nantinya adalah hasil yang akurat, obyektif dan cukup informatif
untuk manajemen mengambil keputusan. Jika ada beberapa auditor
yang bekerja secara independen, hal ini dapat mendukung mereka
untuk mendapatkan hasil yang sama ketika melakukan audit dalam
kondisi serupa.
a. Etika: kepercayaan, integritas, kerahasiaan dan kehati-hatian
penting dalam internal audit
b. Output yang adil: hasil-hasil audit, konklusi dan laporan-laporan
merefleksikan dengan aktivitas audit dengan benar dan akurat.
c. Profesional: auditor harus bertindak sesuai dengan kepentingan
tugas mereka.
d. Independen: auditors harus independen/tidak terlibat dalam
aktivitas yang sedang diaudit dan menjadi obyektif.
e. Pembuktian: bukti-bukti yang ada harus bisa diverifikasi dan
didasarkan pada informasi yang tersedia.
2. Aspek Penting Audit Internal
Selain melibatkan dokumen dan bukti-bukti pendukungnya, satu
aspek penting dari proses ini yaitu faktor manusia. Walaupun sudah
didukung oleh penggunaan teknologi, internal audit tetap akan
melibatkan komunikasi langsung dengan personil yang melakukan
pekerjaan yang diaudit.
Maka sebagai auditor maka bersikaplah ramah, bangun
pemahaman yang sama dan gunakan sedikit humor untuk mengurangi
tekanan dari gambaran proses audit yang terkesan “mengerikan”.
Berikan pengertian bahwa proses ini memiliki tujuan utama yaitu

14
untuk mendorong peningkatkan kinerja, bukan untuk mencari
kesalahan atau mempermalukan siapa pun, khususnya orang yang
sedang Anda ajak bicara.
Berusahalah untuk bersikap terbuka dalam melakukan audit dan
jelaskan kepada orang-orang yang ditemui bahwa mereka bebas
menyatakan pendapat selama proses berlangsung. Selalu diskusikan
hal-hal yang ditemukan dengan staf bersangkutan dan sampaikan
harapan Anda kepadanya untuk memperbaikinya. Ijinkan mereka juga
untuk membaca catatan dan temuan Anda, dengan kata lain internal
audit ini bersifat terbuka.
Hindari terlibat dalam konflik atau argumentasi mengenai
observasi Anda, apalagi secara langsung menampilkan nama mereka
dalam laporan. Hal ini bisa menjadi kontra produktif karena orang-
orang tersebut bisa saja menjadi defensif dan menolak untuk bekerja
sama.
Akan sangat membantu jika Anda yang melakukan internal
audit belajar dan memiliki kemampuan berkomunikasi antar pribadi
(interpersonal skills) yang baik. Anda bisa mendapatkannya melalui
banyak pelatihan kepribadian, manajemen diri dan negosiasi yang
tersedia luas. Soft skills seperti inilah yang akan banyak membantu
Anda dalam melakukan pekerjaan sebagai auditor. Jika informasi
yang ingin Anda dapatkan maka cara mendapatkannya juga penting.
Beberapa jenis tes atau asesmen kepribadian yang bisa Anda
coba adalah Profil Kepribadian DISC (Dominan, Influential, Stable,
Conscientious). Setiap jenis dan kombinasi dari kepribadian dasar ini
memiliki karakteristik yang berbeda dalam bersikap dan merespon
situasi dalam keadaan tertekan (stress). Dengan keahlian ini, individu
yang berbeda akan dapat ditangani dengan cara-cara yang tepat untuk
mencapai tujuan Anda, hasil audit yang efektif.
3. Jenis-jenis Internal Audit
a. Audit Sistem

15
Audit jenis ini lebih baik dilakukan menggunakan daftar
checklist internal audit. Audit sistem berfokus pada kualitas
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dan
membandingkan aktivitas perencanaan dengan kebutuhan sistem
untuk memastikan implementasi yang benar. Dalam sebuah
perusahaan, internal audit sistem keuangan biasanya yang paling
sering dilakukan karena membantu dalam akurasi pelaporan
Laba rugi perusahaan.
b. Audit Proses
Audit proses merupakan suatu analisa mendalam yang
memverifikasi semua proses sistem manajemen yang berfungsi
dan menghasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Audit proses
ini juga mencari kesempatan yang ada untuk perbaikan dan
kemungkinan untuk melakukan tindakan perbaikan. Ini biasanya
dilakukan dengan fokus pada proses khusus, rentan, baru atau
yang berisiko tinggi bagi perusahaan.
c. Audit Produk
Audit produk yang dihasilkan perusahaan bisa melalui
beberapa tahapan, mulai dari desain, produksi dan pengiriman
agar sesuai dengan spesifikasi produk, seperti ukuran, dimensi,
fungsi, packaging dan labeling. Biasanya dilakukan dengan
interval waktu yang rutin.
4. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Internal Audit
a. Tujuan
Apa saja yang diaudit? Sistem, Proses, Produk? Semakin
besar lingkup kerjanya semakin banyak waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikannya. Yang paling sering dilakukan oleh
perusahaan adalah internal audit keuangan, audit lainnya
biasanya bergantung pada manajemen, peraturan perundang-
undangan dan atau industri.
b. Keahlian Auditor

16
Jika perusahaan Anda melakukan audit berdasarkan data
internal maka Anda akan mendapatkan efektivitas operasional
dari prosesnya. Namun untuk memastikan perusahaan up-to-date
dengan peraturan industri dan perubahan dalam bisnis, Anda
memerlukan keahlian dari luar perusahaan. Pastikan Anda
bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa konsultasi
keuangan yang memiliki reputasi baik.
c. Dukungan Teknologi
Menggunakan teknologi terkini akan memudahkan
perusahaan untuk membantu menyelaraskan dan mengorganisir
keseluruhan proses audit. Beberapa fitur yang harus ada antara
lain proses yang mudah dipelajari, bisa dikustomisasi dan dasbor
yang menunjukkan data secara real-time. Beberapa pertanyaan
yang bisa diajukan kepada vendor:
1) Apakah penggunaannya mudah atau Anda harus klik
beberapa kali untuk pergi ke tempat yang diinginkan?
2) Berapa lama waktu pemasangan? Beberapa minggu,
beberapa bulan, setahun?
3) Apakah program berjalan dengan cepat dan responsif atau
terkadang lambat?

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengendalian internal adalah penggunaan semua sumber daya perusahaan
untuk meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi berbagai
aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai.
Pengendalian internal ini merupakan proses yang dilakukan
atas amanat dari dewan direksi atau manajemen dalam suatu organisasi yang
bertujuan untuk melindungi aset perusahaan, serta memastikan kepatuhan pada
hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian intern yang efektif dapat
membantu perusahaan dalam mengarahkan kegiatan operasional perusahaan dan
mencegah adanya kecurangan atau penyalahgunaan lainnya. Pengendalian internal
terdiri atas struktur organisasi dan seluruh metode yang dikoordinasi dan
pengukuran yang diterapkan dalam suatu bisnis untuk melindungi aktiva,
mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efesiensi
operasional, dan mendorong ditaatinya kebijakan management yang ditetapkan
sebelumnya

B. Saran
Dari pemaparan materi kami diharapkan para pembaca dapat mengambil
beberapa pelajaran pada materi “Gambaran Umum Tentang Pengendalian
Internal” yang nantinya sangat berguna untuk ke depan di bidang
akuntansi/ekonomi.
Kritik dan saran yang saran yang membangun dari semua pihak terutama
para pembaca sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

18
Daftar Pustaka

https://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/11/wewenang-dan-tanggung-jawab-
internal.html
https://kaukesbokan.blogspot.com/2013/06/sasaran-audit-bukti-dan-kerja-
audit.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/audit-internal/
http://muslimahbiru.blogspot.com/2014/06/sejarah-dan-perkembangan-
pengendalian.html
http://repository.upi.edu/21975/4/S_PEA_1102457_Chapter1.pdf
https://accounting.binus.ac.id/2015/09/25/pengertian-pengendalian-internal/
https://kamus.tokopedia.com/p/pengendalian-intern/
https://manajemenkeuangan.net/pengendalian-internal/

19

Anda mungkin juga menyukai