Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah : SEMINAR AUDITING

MAKALAH

PENGARUH ETIKA PROFESI AUDITOR TERHADAP


INTEGRITAS DAN KINERJA INTERNAL AUDITOR

Oleh : Dwi Aprianingsih (02320180304)

KELAS C2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas pengaruh etika profesi auditor
terhadap perbaikan integritas dan kinerja internal auditor.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

Makassar, 24 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………..
Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan Pembelajaran………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….3

A. Pengaruh etika profesi auditor terhadap kinerja internal auditor…………3


B. Pengaruh integritas dari profesi auditor terhadap kinerja internal auditor..4
C. Pengaruh motivasi dalam dunia kerja internal auditor terhadap integritas
dan kinerja internal auditor………………………………………………..5
D. Pengaruh budaya kerja terhadap kinerja internal auditor…………………6
E. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja internal auditor………….6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..……7


A. Kesimpulan………………………………………………………………..7
B. Saran……………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA…...………………………………………………………...9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era modernisasi yang semakin di perkuat oleh pengaruh globalisasi
mengakibatkan sedikit demi sedikit mempengaruhi kehidupan bisnis terutama
terhadap etika dalam berbisnis dan hal tersebut dapat mencemari integritas
bahkan kinerja auditor sendiri, pertimbangan etika sangatlah penting bagi
status profesional dalam menjalankan aktivitasnya. Salah satu profesi yang
ada di dalam lingkungan bisnis yang eksistensinya dari waktu ke waktu
semakin diakui oleh masyarakat bisnis itu sendiri adalah profesi auditor.
Profesi auditor merupakan profesi yang berbasis kepercayaan sebab
profesi ini ada karena masyarakat mempunyai harapan bahwa mereka akan
melakukan tugasnya dengan selalu menjunjung tinggi independensi,
integritas, kejujuran, serta objektivitas, sehingga jasa yang diberikan oleh
auditor tidak memberikan suatu kerugian bagi para pengguna jasa audit, maka
dari itu bagian akuntansi dituntut untuk dapat menyajikan informasi yang
relevan, akurat, dan tepat waktu.
Dalam hal etika, sebuah profesi harus memiliki komitmen moral yang
tinggi yang dituangkan dalam bentuk aturan khusus. Aturan ini merupakan
aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut, yang biasa
disebut sebagai kode etik. Kode etik harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap
profesi yang memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat dan merupakan
alat kepercayaan bagi masyarakat luas. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa setiap profesional wajib mentaati etika profesinya terkait dengan
pelayanan yang diberikan apabila menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Sebagai seorang auditor, hendaknya memiliki etika yang baik dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
Motivasi dalam diri sangat penting perannya dalam mendorong
seseorang untuk selalu meningkatkan kinerjanya. Motivasi yang dimiliki
internal auditor mendorong personal internal auditor tersebut untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan yaitu

1
kualitas audit yang baik. Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk
membangkitkan dorongan dalam diri (Mangkunegara, 2005:93).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah etika profesi auditor berpengaruh terhadap kinerja internal
auditor?
2. Apakah integritas dari profesi auditor dapat mempengaruhi kinerja internal
auditor?
3. Apakah motivasi dalam dunia kerja internal auditor dapat mempengaruhi
integritas dan kinerja internal auditor?
4. Apakah budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja internal auditor?
5. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja internal auditor?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengaruh etika profesi auditor terhadap kinerja internal
auditor
2. Mengetahui pengaruh integritas dari profesi auditor terhadap kinerja
internal auditor
3. Mengetahui pengaruh motivasi dalam dunia kerja internal auditor terhadap
integritas dan kinerja internal auditor
4. Mengetahui pengaruh budaya kerja terhadap kinerja internal auditor
5. Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja internal auditor

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Etika Profesi Auditor Terhadap Kinerja Internal Auditor


Etika profesi merupakan landasan etika yang harus dipahami dan
dilaksanakan oleh setiap auditor (Arens, 2003). Agoes (2004) menunjukkan
kode etik IAPI dan aturan etika Kompartemen Akuntan Publik, Standar
Profesi Akuntan Publik (SPAP) dan standar pengendalian mutu auditing
merupakan acuan yang baik untuk mutu auditing. Etika profesi merupakan
karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi
lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya (Herawaty
dan Susanto, 2009).
Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Herawati dan Susanto (2009) dan Yanhari (2007), yang
menunjukkan bahwa etika profesi auditor mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja internal auditor. Dimana bahwa etika profesi
berpengaruh terhadap kode etik atau etika auditor akan mengarahkan pada
sikap, tingkah laku, dan perbuatan auditor dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya kaitannya untuk menjaga mutu auditor yang tinggi.
Akuntan sebagai suatu profesi untuk memenuhi fungsi auditing harus tunduk
pada kode etik profesi dan melaksanakan audit terhadap suatu laporan
keuangan dengan cara tertentu. Selain itu akuntan wajib mendasarkan diri
pada norma atau standar auditing dan mempertahankan terlaksananya kode
etik yang telah ditetapkan. Etik sebagai suatu prinsip moral dan perbuatan
Yang menjadi landasan bertindaknya seseorang sehingga apa yang
dilakukannya dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan yang terpuji dan
meningkatkan martabat dan kehormatan seseorang. Etik yang telah disepakati
bersama oleh anggota suatu profesi disebut dengan kode etik profesi.
Kasus Enron, World Com dan kasus jual beli opini oleh auditor BPK
diiIndonesia menjadi kasus pelanggaran kode etik yang memalukan bagi
profesi akuntan.

3
Dalam kasus tersebut sangat Jelas keterlibatan akuntan dalam pelanggaran
etika sehingga merugikan masyarakat secara luas. Kasus tersebut membuat
akuntan menjadi diragukan profesionalismenya oleh masyarakat. Salah satu
upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat dapat dilakukan dengan
penerapan secara ketat terhadap kode etik yang sudah ditetapkan lembaga
profesi. Sebenarnya kode etik akuntan sangat membantu para anggotanya
dalam mencapai kualitas pekerjaan sebaik-baiknya.
Dimensi yang dipakai dalam penelitian Etika Profesi menuruti Murtanto
dan Marinii(2003) adalah kepribadian, kecakapan professional, tanggung
jawab, pelaksanaan kode etik, dan Penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
B. Pengaruh Integrasi dari Profesi Auditor Terhadap Kinerja Internal
Auditor
Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti:
 Sikap yang teguh mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan
menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
 Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan; kejujuran.
Dr. Kenneth Boa (President dari Reflections Ministries, Atlanta)
menggambarkan integritas sebagai lawan langsung dari kemunafikan. Ia
mengatakan, bahwa seorang munafik tidaklah qualified untuk
membimbing orang-orang lain guna mencapai karakter yang lebih tinggi.
Integritas dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya pemimpin namun juga
yang dipimpin. Orang-orang menginginkan jaminan bahwa pemimpin
mereka dapat dipercaya jika mereka harus menjadi pengikut-
pengikutnya.
Mereka merasa yakin bahwa sang pemimpin memperhatikan
kepentingan setiap anggota tim dan sang pemimpin harus menaruh
kepercayaan bahwa para anggota timnya melakukan tugas tanggung-
jawab mereka. Pemimpin dan yang dipimpin sama-sama ingin
mengetahui bahwa mereka akan menepati janji-janjinya dan tidak pernah
luntur dalam komitmennya.

4
Orang yang hidup dengan integritas tidak akan mau dan mampu
untuk mematahkan kepercayaan dari mereka yang menaruh kepercayaan
kepada dirinya. Mereka senantiasa memilih yang benar dan berpihak
kepada kebenaran. Ini adalah tanda dari integritas seseorang. Mengatakan
kebenaran secara bertanggung jawab, bahkan ketika merasa tidak enak
mengatakannya.
Dalam hal ini, internal auditor berintegritas tinggi dipercaya dan
dapat diandalkan dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat
berjalan lancar, baik dan mendatangkan hasil yang diharapkan. Jadi dapat
dijelaskan hubungan antara integritas internal auditor dengan kinerja
adalah apabila seorang internal auditor memiliki integritas tinggi maka
kinerjanya akan meningkat.
C. Pengaruh Motivasi dalam Dunia Kerja Internal Auditor Terhadap
Integritas dan Kinerja Auditor
Motivasi merupakan unsur penting dalam diri manusia, yang berperan
mewujudkan keberhasilan dalam usaha atau pekerjaan manusia. Motivasi
menurut Hasibuan (2002) adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mau bekerja sama, bekerja
efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan.
Hasil penelitian Djumino (2005) tersebut mengindikasikan bahwa
motivasi pegawai dalam suatu organisasi sebagai faktor dominan dalam
mendorong pegawai bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang
maksimal, dan didukung dengan penelitian Daryatmi (2005), yang
menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktifitas kerja karyawan. Motivasi yang dimiliki internal auditor
mendorong personal internal auditor tersebut untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan yaitu kinerja yang baik.

5
D. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Internal Auditor
Budaya organsasi diprediksi menjadi faktor yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi di masa mendatang.
Budaya yang merosot akan berdampak negative terhadap kinerja organisasi.
Budaya kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai, dan
didukung dengan penelitian Daryatmi (2005), yang menyatakan bahwa
budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas kerja
karyawan.
Budaya kerja sebagai perekat sosial perlu diciptakan dan dihayati serta
dilaksanakannya nilai-nilai yang terkandung didalamnya demi kehidupan
bersama dalam organisasi dan demi tercapainya tujuan organisasi.

E. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap kinerja Internal Auditor


Pendidikan merupakan suatu alat untuk dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Dengan demikian, makin tinggi jenjang pendidikan
yang dimiliki oleh seorang pegawai, berarti makin luas wawasan dan
pengetahuan yang dimiliki. Pegawai yang mempunyai jenjang pendidikan
yang tinggi akan berbeda dengan pegawai yang mempunyai jenjang
pendidikan rendah dalam melaksanakan aktivitas kerjanya.
Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Wijayanti (2010) yang menyatakan bahwa tingkat
pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal
ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berdampak pada kualitas kerja
seorang auditor.
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki akan berdampak pada
semakin tinggi pula profesionalisme yang dimiliki oleh auditor tersebut.
Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang
dimiliki maka kinerja auditor semakin tinggi dan dapat dipertanggung
jawabkan.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara etika profesi auditor
terhadap kinerja internal auditor adalah diterima.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara integritas auditor
terhadap kinerja internal auditor.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi dengan
integrasi dan kinerja internal auditor.
4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya kerja
terhadap kinerja inetrnal auditor.
5. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan
terhadap kinerja internal auditor.

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dan untuk penelitian selanjutnya, adapun
saran yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya meneliti enam variabel dan sampel yang digunakan
hanya auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di Bali yang
terdaftar pada Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015,
peneliti selanjutnya hendaknya meneliti juga auditor pemerintahan atau
auditor internal.
2. Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner secara
langsung, peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan juga metode
pengumpulan data wawancara sehingga informasi yang didapat lebih
akurat dan lengkap.

7
3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas populasi
penelitian, yaitu dengan menambah jumlah auditor responden yang
bekerja pada Kantor Akuntan Publik dan tidak hanya yang berada di
wilayah Denpasar saja, sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat
generalisasinya lebih tinggi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alim, M.N., T. Hapsari, dan L. Purwanti.2007. Pengaruh Kompetensi dan


Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel
Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. 26- 28 juli 2007.
Arrens, AlvinA., Mark S. Beasly, and Randal J. Elder. 2008. Auditing and
Assurance Service an Integrated Apporoach, 12th edition. New Jersey:
Pearson Education International.
Armawan, Made Yudi. 2010. Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Tingkat
Pendidikan dan Pengalaman Kerja pada Kinerja Pengawas Koperasi sebagai
Internal Auditor (Studi Survei pada Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan
Denpasar Selatan). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Astriyani, Ni Wayan. 2007. Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Tingkat
Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan pada Kantor Akuntan
Publik di Bali. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Bahri, Syamsul. 2009. Pengaruh Motivasi, Tindakan Supervisi, dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Auditor Junior (Studi Empiris pada Kantor
Akuntan Publik di DKI Jakarta). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif HidayaTullah.
Cahyasumirat, Gunawan. 2006. Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Internal Auditor, Dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Intervening. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Daryatmi. 2005. Pengaruh Motivasi, Pengawasan Dan Budaya Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Badan Kredit Desa Kabupaten Karanganyar. Artikel Daryatmi. Karanganyar.
Vol.9, No 2 Hlm 72-89. Jurnal Hasil Penelitian. Ums.ac.id.
Gani, Achmad. 2006. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Organisasi. Disertasi. Universitas Brawijaya
Malang.

Anda mungkin juga menyukai