Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AUDIT INTERNAL

"MENGANALISIS INTERNAL KONTROL"


Dosen Pembimbing : Wadri Wahyu, SE, M.Ak

DISUSUN OLEH:

SISKA RAMADHANI 2010091510796

SHERLY ADEPUTRI 2010091510786

WIDYA CAPRICILIA 2010091510785

PRODI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANGKINANG

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KAMPAR

TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan

karunianya , sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Men-

ganalisis internal kontrol “

Makalah ini disusun dengan tujuan utama menyelesaikan tugas mata kuliah AU-

DIT INTERNAL . Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan

banyak pihakyang telah memberikan masukan – masukan kepada penulis .Penulis

menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini ,baik dari materi

maupun teknik penyajiannya ,mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman

penlis.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat di-

harapkan oleh penulis.

Bangkinang, maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Pengendalian Internal..............................................................3
B. Manfaat Pengendalian Internal..................................................................4
C. Tujuan Pengendalian Internal....................................................................4
D. Jenis-Jenis Pengendalian Internal....................................................................5
E. Tanggung Jawab Beberapa Pihak Dan Perannya Dalam Pengendalian Inter-
nal.........................................................................................................................7
F. Komponen Pengendalian Internal....................................................................9
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengendalian internal dapat berpengaruh penting dalam suatu perusahaan

atau organisasi. Karena tingkat keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi un-

tuk mencapai tujuannya dapat dinilai dengan keefektivitasan suatu pengendalian

internal itu sendiri. Dalam arti sempit, pengendalian intern hanya dibatasi pada

kegiatan pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan mendatar maupun penjum-

lahan menurun.Dalam arti luas sistem pengendalian internal merupakan sistem

yang tidak hanyameliputi pekerjaan pengecekan tetapi juga meliputi semua sistem

kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

B.Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Pengendalian Internal ?

2. Apa Manfaat dari Pengendalian Internal?

3. apa tujuan pengendalian internal?

4. apa saja jenis pengendalian internal?

5. siapa saja pihak yang terlibat dalam pengendalian internal?

6. apa saja komponen pengendalian internal?

C. Tujuan

1. mengetahui definisi dari Pengendalian Internal

2 mengetahui Manfaat dari Pengendalian Internal

3. mengetahui tujuan pengendalian internal

1
4. mengetahui jenis - jenis pengendalian internal

5. mengetahui pihak - pihak yang terlibat dalam pengendalian internal

6. mengetahui komponen - komponen pengendalian internal

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah penggunaan semua sumberdaya perusahaan untuk

meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi berbagai aktivitas

dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Saran pen-

gendalian ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada, bentuk organisasi, kebijakan, sis-

tem prosedur, instruksi, standar, komite, bagan akun, perkiraan, anggaran, jadwal,

laporan, catatan, daftar auditing, metode,rencana, dan auditing internal.

Pengertian menurut para ahli :

1. Menurut Baridwan Definisi Sistem pengendalian intern dalam arti

yang luas adalah meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara

serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan didalam perusahaan

dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, mema-

jukan efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya

kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu (Baridwan,

2001:13).

2. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia Pengendalian internal adalah sis-

tem yang meliputi organisasi semua metode dan ketentuan yang

terorganiasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi

harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi serta

meningkatkan efisiensi usaha (IAI, 2007:39).

Sistem pengendalian intern merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yangdigu-

nakan organisasi untuk mencapai empat tujuan utama :

3
1. Untuk menjaga aktiva perusahaan.

2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan dan informasi

akuntansi.

3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan.

4. Untuk mengukur kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan

oleh manajemen.

B. Manfaat Pengendalian Internal

Dalam suatu perusahaan/organisasi pengendalian internal mempunyai manfaat

untuk pengendalian suatu perusahaan/organisasi dalam mencapai tujuan yang

telah ditentukan. Pengendalian internaljuga mempunyai manfaat sebagai penilaian

untuk menentukan kefektivitasaan suatu perusahaandalam menentukan tingkatan

keberhasilannya.

C. Tujuan Pengendalian Internal

1. Menjaga aset perusahaan

2. Menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi

3. Meningkatkan efisiensi

4. Menjamin ditaatinya/dipatuhinya kebijakan organisasi

Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sum-

berdaya perusahaan. Pengendalian internal dapat menyediakan informasi tentang

bagaimanamenilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyedi-

akan informasi yangakan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.

4
D. Jenis-Jenis Pengendalian Internal

Berdasarkan lingkupnya, pengendalian internal dibedakan menjadi:

Pengendalian akuntansi yang berfungsi untuk mengamankan sumber daya organ-

isasi dari penyalahgunaan dan menjaga kecermatan data akuntansi. Pengendalian

administratif yang berfungsi mendorong efisiensi operasi dan mengupayakan agar

kebijakan ataupun tujuan manajemen dapat tercapai.

Apabila ditinjau dari terjadinya permasalahan yang harus dikendalikan, pengen-

dalian internal dapat dibedakan menjadi:

1. Pengendalian preventif atau pengendalian umpan maju, yaitu pengendalian

dengan jalan menangkal sebelum permasalahan terjadi dan untuk mence-

gah terjadinya ketidakefisienan.

2. Pengendalian detektif atau umpan balik, yaitu pengendalian yang

berfungsi mengungkap permasalahan dalam suatu aktivitas, segera setelah

aktivitas itu terjadi.

3. Pengendalian korektif adalah pengendalian yang berfungsi mengoreksi ke-

salahan yang ditemukan oleh pengendalian detektif.

Pengendalian internal juga diklsifikasikan menjadi pengendalian umum dan pen-

gendalian aplikasi. Pengendalian umum adalah pengendalian yang dirancang agar

lingkungan pengendalian organisasi menjadi stabil dan terkelola dengan baik se-

hingga dapat mendukung efektifitas pengendalian aplikasi. Sedangkan pengen-

dalian aplikasi adalah pengendalian yang digunakan untuk mencegah, mendeteksi,

dan memperbaiki kesalahan serta penyimpangan dalam transaksi pada saat

diproses.

5
Lebih lanjut sistem pengendalian internal juga dapat diklsifikasikan ke

dalam pengendalian input, pengendalian proses, dan pengendalian output. Pen-

gendalian input yaitu pengendalian yang dirancang untuk menjaga agar data yang

dimasukkan ke dalam sistem adalah data yang akurat, valid, dan telah diotorisasi

oleh pihak yang berwenang. Pengendalian proses adalah pengendalian yang diran-

cang untuk menjaga agar semua transaksi diproses secara akurat dan lengkap, se-

hingga semua arsip dan catatan dapat dimutkhirkan dengan baik. Pengendalian

output merupakan bentuk pengendalian yang dirancang untuk menjaga agar out-

put sistem dapat dikendalikan dengan baik.

Apapun bentuk dasar klasifikasi dari sistem pengendalian internal, se-

muanya memiliki tujuan yang sama yaitu menjaga aktiva organisasi, memastikan

akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi

dalam operasional organisasi, dan mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta

prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Ada asumsi dasar tentang pen-

gendalian internal yang dapat membimbing para perancang sistem pengendalian

internal agar menjadi lebih baik antara lain:

Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah tanggungjawab

pihak manajemen (management resposibilty). FCPA mendukung dalil ini.

Sistem pengendalian internal harus menyediakan jaminan yang wajar (reasonable

assurance) bahwa keempat tujuan umum pengendalian internal terpenuhi secara

efektif dari segi biaya. Ini berarti tidak ada sistem pengendalian internal yang

sempurna dan bahwa biaya untuk mencapai pengendalian yang lebih baik tidak

boleh melebihi manfaatnya.

6
Setiap pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam efektivitasnya.

Hal ini meliputi : kemungkinan kesalahan (tidak ada sistem yang sempurna),

pelanggaran (personil dapat melanggar sistem melalui kolusi atau cara lain),

pelanggaran manajemen (pihak manajemen berada dalam posisi melanggar prose-

dur pengendalian dengan secara pribadi menyimpangkan transaksi atau men-

garahkan bawahan untuk melakukan hal tersebut), dan berubahnya kondisi (kon-

disi dapat berubah dengan berjalannya waktu hingga pengendalian yang ada tidak

berjalan).

E. Tanggung Jawab Beberapa Pihak Dan Perannya Dalam Pengendalian In-


ternal

Para perancang sistem pengendalian internal dalam sebuah organisasi hanyalah

bertugas untuk membuat prosedur dan aturan.Mereka tidak bertanggungjawab

terhadap efektifitas pelaksanaannya. Berbagai pihak yang bertanggungjawab atas

efektifitas pelaksanaan pengendalian internal dan perannya adalah sebagai

berikut:

1. Manajemen, merupakan tanggungjawab manajemen untuk menciptakan

pengendalian internal yang efektif. Secara khusus chief executive officer

harus merancang suasana di puncak untuk kesadaran akan pengendalian

di seluruh organisasi, dan melihat bahwa semua komponen pengendalian

internal sudah ditempatkan sebagaimana mestinya. Lingkungan

pengendalian yang efektif akan dapat mengurangi kemungkinan

kekeliruan atau kecurangan dalam suatu entitas. Manajemen senior yang

membawahi unit-unit organisasi harus bertanggungjawab untuk

mengendalikan aktivitas dari unit yang dipimpinnya. Para pejabat

7
teknologi informasi dan akuntansi serta keuangan memainkan suatu

peran sentral dalam merancang, mengimplementasikan, dan memonitor

sistem pelaporan keuangan entitas, mengembangkan anggaran dan

rencana keseluruhanentitas, menelusuri dan menganalisa kinerja, serta

mencegah dan mendeteksi pelaporan keuangan yang curang.

2. Dewan direksi dan komite audit, anggota dewan direksi sebagai bagian

dari pengaturan umum dan tanggung jawab terhadap kekeliruan,

harus menentukan bahwa manajemen telah memenuhi tanggungjawabnya

untukmenciptakan dan memelihara pengendalian internal. Komite audit

(atau kalau tidak ada diganti dewan direksi sendiri) harus waspada dalam

mengidentifikasi keberadaan penolakan manajemen atas pengendalian

atau pelaporan keuangan yang curang, dan segera mengambil tindakan

yang diperlukan untuk membatasi tindakan yang tidak sesuai oleh

manajemen.

3. Auditor internal. Auditor internal harus memeriksa dan mengevaluasi

kecukupan pengendalian internal suatu entitas secara periodic dan

membuat rekomendasi untuk perbaikan, tetapi mereka tidak memiliki

tanggung jawab utama untuk menciptakan dan memelihara pengendalian

internal.

4. Personil entitas lainnya. Peran dan tanggung jawab dari semua personil

lain yang menyediakan informasi kepada, atau menggunakan informasi

yang disediakan oleh sistem yang mencakup pengendalian internal, harus

memahami bahwa mereka memiliki tanggungjawab untuk

mengkomunikasikan masalah apapun yang tidak sesuai dengan

8
pengendalian atau tindakan melawan hukum yang mereka temui kepada

tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi.

5. Auditor independen. Sebagai hasil dari prosedur audit laporan keuangan,

seorang auditor eksternal mungkin akan menemukan kekurangan dalam

pengendalian intern yang akan dikomunikasikan kepada manajemen,

komite audit, atau dewan direksi, bersamaan dengan rekomendasi

perbaikan.

F. Komponen Pengendalian Internal

Committee of Sponsoring Organizations (COSO) mengeluarkan hasil penelitian

berkaitan dengan pengendalian internal. Penelitian COSO mendefinisikan pengen-

dalian internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pi-

hak manajemen, dan mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk mem-

berikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertim-

bangan hal-hal berikut:

1. Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi

2. Keandalan pelaporan keuangan

3. Kesesuaian dengan hokum dan peraturan yang berlaku

Berdasarkan COSO, pengendalian internal adalah proses karena hal tersebut men-

embus kegiatan operasional organisasi dan merupakan bagian integral dari kegitan

manajemen dasar. Pengendalian internal memberikan jaminan yang wajar, bukan

yang absolut/mutlak, karena kemungkinan kesalahan manusia, kolusi, dan peno-

lakan manajemen atas pengendalian, membuat proses ini menjadi tidak sempurna.

COSO menyajikan langkah yang signifikan atas definisi pengendalian internal

yang dahulu terbatas pada pengendalian akuntansi, menjadi pengendalian yang

9
menangani tujuan yang luas dari para dewan komisaris dan pihak manajemen

yang terdiri dari 5 (lima) komponen sebagai berikut:

1. Lingkungan pengendalian : Inti dari bisnis apapun adalah orang-orangnya.

Ciri perorangan, termasuk integritas, nilai-nilai etika, dan kompetensi serta

lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang mengemudikan or-

ganisasi dan dasar tempat segala hal terletak. Lingkungan pengendalian

menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian

orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua

komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.Lingkun-

gan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi ke-

sadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut.

Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara

lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi

dan komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi,

pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Audi-

tor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan pengen-

dalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen, dan de-

wan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern, dengan mempertim-

bangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secara kolektif.

Ada juga yang menjelaskan dengan redaksi yang agak berbeda tetapi memi-

liki makna yang sama, bahwa lingkungan pengendalian terdiri dari faktor fak-

tor berikut:

a. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika.

b. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi

10
c. Struktur organisasional

d. Badan audit dan dewan komisaris

e. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab.

f. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia.

g. Pengaruh-pengaruh eksternal.

2. Aktivitas pengendalian : Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat

dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diiden-

tifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi resiko pencapaian tujuan or-

ganisasi, secara efektif dijalankan. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan

dan prosedur yang membantu menjamin bahwaarahan manajemen dilak-

sanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang

diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas.Ak-

tivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai

tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang

mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan

prosedur yang berkaitan dengan review terhadap kinerja, pengolahan infor-

masi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Aktivitas pengendalian dapat

dikategorikan sebagai berikut:

Pengendalian Pemrosesan Informasi, yang meliputi : pengendalian umum, pen-

gendalian aplikasi, otorisasi yang tepat, pencatatan dan dokumentasi, dan pe-

meriksaan independen.

3. Penilaian risiko : Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko

yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi

dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya, agar

11
organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga juga harus membuat

mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang

terkait. Penilaian risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko

yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk

menentukan bagaimana risiko harus dikelola.Penentuan risiko tujuan laporan

keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang

berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan

PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik lapo-

ran keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtis-

aran, dan pelaporan data-data keuangan.Risiko yang relevan dengan pelapo-

ran keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang

dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk

mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten

dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.

4. Informasi dan Komunikasi : Di sekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem

informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organ-

isasi untuk mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melak-

sanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya. Informasi dan komu-

nikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi

dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan

tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan

keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengi-

dentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan

melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban.Komu-

12
nikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab

berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam pelaporan keuangan.

5. Pengawasan : Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai

dengan kebutuhan. Melalui cara ini sistem dapat beraksi secara dinamis,

berubah sesuai tuntutan keadaan. Pengawasan kinerja adalah proses yang

menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.Pen-

gawasan kinerja juga disebut dengan pemantauan.Pemantauan mencakup pe-

nentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tin-

dakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung se-

cara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi

dari keduanya.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengendalian internal dapat menjadi penentuan tingkatan keberhasilan suatu

perusahaan/organisasi dalam mencapai tujuan yang akan dicapai. pengendalian in-

tern hanya dibatasi pada kegiatan pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan

mendatar maupun penjumlahan menurun. Dalam arti luas sistem pengendalian in-

ternal merupakan sistem yang tidak hanyameliputi pekerjaan pengecekan tetapi

juga meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya

mencapai tujuan perusahaan

14
DAFTAR PUSTAKA

Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari, (Jakarta: Salemba Empat, 2003).

James A. Hall, Sistem Informasi Akuntansi, terj. Dewi Fitriasari dan Deny Arnos

Kwary (Jakarta: Salemba Empat, 2007).

Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart, Accounting Information System

(Sistem Informasi Akuntansi), terj.

Nugroho Wijayanto, Sistem Informasi Akuntansi, (Jakarta: Penerbit Erlangga,

2001).

Willian C. Boynton, Raymond N. Johnson, dan Walter G. Kell, Modern Auditing,

(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008)

15

Anda mungkin juga menyukai