Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah audit
terhadap siklus pengeluaran, baik aspek kualitas maupun kuantitas dari materi penelitian yang
disajikan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
yang bersifat membangun dari berbagai pihak guna memperbaiki makalah ini agar menjadi
lebih baik ke depannya.
Terakhir semoga dengan segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan, karya
tulis ini dapat bermanfaat untuk semua orang guna mengetahui lebih jauh tentang audit
terhadap siklus pengeluaran. Demikian laporan ini penulis susun dalam waktu yang telah
direncanakan. Kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
agar penyusunan selanjutnya dapat lebih baik.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2
2.1 Aktivitas Pengendalian ........................................................................................ 2
2.2 Transaksi Pengeluaran Kas ................................................................................. 7
2.3 Contoh Transaksi Pengeluaran Kas ................................................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 10
3.2 Saran .................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Audit siklus pengeluaran merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan
atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi dan pembiayaan beban usaha.
Pemahaman atas audit siklus pengeluaran sangat penting memicu ekonomi suatu perusahaan,
baik manufaktur, pedagang besar dan pengecer. Audit siklus pengeluaran menjadi inti bagi
banyak perusahaan karena bisa mencerminkan jumlah serta volume transaksi dalam siklus ini
ketika terjadi risiko salah saji material sedang tinggi. Kondisi yang penting namun rumit ini,
menuntut perusahaan untuk menugaskan masalah audit siklus pengeluaran terhadap seorang
auditor yang ahli dalam auditing.
Proses audit siklus pengeluaran biasanya dilakukan pada akhir tahun, tepatnya proses
sertifikasi perusahaan. Proses audit juga dilakukan secara berkala, yaitu setiap periode atau
setiap akhir tahun. Namun, cara yang paling ideal untuk melakukan laporan audit adalah
sedini mungkin, secara berkala dan konsisten. Hanya dengan cara demikian siklus
pengeluaran akan lebih mudah ditelusuri.
Dalam proses audit, beberapa stakeholder akan dipanggil untuk memverifikasi data-
data pengeluaran perusahaan atau pengeluaran yang terjadi pada setiap divisi. Pengeluaran
yang tidak memiliki bukti lengkap akan dipertanyakan. Sebaliknya, pengeluaran yang
memiliki bukti administrasi lengkap dan rapi tidak akan banyak pertanyaan yang
menghambat proses audit.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Horngren
Aktivitas pengendalian adalah semua rencana dan tindakan dalam
organisasional yang dirancang untuk mengamankan aktiva, mendorong karyawan
agar mengikuti kebijakan perusahaan, memastikan catatan akuntansi yang tepat dan
meningkatkan efisiensi operasional.
2. Hery
Aktivitas pengendalian adalah sebuah kesatuan perangkat kebijakan dan
prosedur yang dibuat untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari
penyalahgunaan, menjamin informasi akuntansi yang akurat, serta untuk memastikan
bahwa semua peraturan dan undang-undang dan kebijakan manajemen telah dipatuhi
oleh seluruh karyawan.
3. Dasaratha
Aktivitas pengendalian adalah suatu proses kebijakan perusahaan yang
dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen dan personel-personel lainnya.
Hal ini dibuat untuk memastikan kepastian terkait beberapa pencapaian meliputi,
efektivitas dan efesiensi operasional serta ketaatan dalam peraturan yang berlaku.
4. IAPI (Thorman Lumbanraja)
Aktivitas pengendalian adalah proses yang dijalankan oleh komisaris,
manajemen serta personel lainnya untuk meyakinkan beberapa pencapaian meliputi
keadaan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasional serta kepatuhan
terhadap peraturan yang berlaku
5. Mulyadi
Aktivitas pengendalian adalah struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang telah dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan sebuah perusahaan yang
tugasnya meliputi mengecek ketepatan laporan keuangan, mendorong efisiensi
operasional dan mendorong karyawan untuk mematuhi kebijakan manajemen yang
ada.
2
B. Jenis Aktivitas Pengendalian
Berdasarkan tujuan dari aktivitas pengendalian maka jenis aktivitas pengendalian ini
dibagi menjadi dua yaitu, aktivitas pengendalian internal akuntansi dan aktivitas
pengendalian internal administrasi.
3
Berdasarkan cakupannya, jenis aktivitas pengendalian internal juga dibagi lagi menjadi
dua kelompok, yaitu :
Komponen aktivitas pengendalian internal dibagi menjadi lima. Berikut ini adalah
komponen-komponen pengendalian internal :
1. Prosedur Pengendalian
Dalam melakukan pengendalian internal tentunya ada prosedur-prosedur yang
dilakukan terlebih dahulu, ini bertujuan agar pengendalian internal tetap berjalan
4
sesuai yang sudah direncanakan. Adanya prosedur ini juga sebagai pencegahan
terhadap kecurangan dan kesalahan terhadap aktivitas perusahaan.
2. Pengawasan
Pengawasan ini juga salah satu hal penting dalam sebuah pengendalian
internal. Pengawasan berfungsi untuk memastikan agar semua aktivitas di dalam
pengendalian internal berjalan sesuai aturan dan pedoman yang berlaku. Selain itu,
pengawasan juga membuat manajemen perusahaan dapat melakukan identifikasi suatu
hal yang dapat menentukan tindakan yang efektif untuk mencapai tujuan.
3. Penilaian Risiko
Setiap aktivitas yang dilakukan pasti memiliki risiko di dalamnya. Risiko ini
bisa saja berkaitan dengan bisnis secara langsung maupun tidak. Dalam hal ini
perusahaan menilai risiko dengan manajemen perusahaan yang dilakukan dengan
analisis, tindakan dan evaluasi.
4. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan seluruh aspek mulai dari perilaku,
struktur dan pedoman yang ada dalam sebuah operasional perusahaan. Dengan adanya
lingkungan pengendalian ini suatu perusahaan dapat menjadi lebih disiplin dan
terstruktur.
5. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi juga merupakan salah satu faktor atau komponen
yang penting dalam sebuah aktivitas pengendalian internal. Tanpa adanya informasi
dan komunikasi ini tentunya akan sulit untuk melakukan segala pengendalian internal
seperti, pembentukan kebijakan, analisis risiko, serta pengawasan yang harus
dilakukan.
Di bawah ini terdapat beberapa konsep dalam pengendalian internal. Konsep ini
biasanya diterapkan di beberapa perusahaan atau organisasi untuk tujuan perusahaan masing-
masing.
5
Memberikan kepercayaan yang wajar dan tidak absolut. Hal itu terjadi karena
banyaknya pertimbangan mengenai kebutuhan, biaya dan tujuan lain.
Pengendalian internal memiliki keterbatasan. Pelaksanaan ini tidak selalu efektif,
tergantung pada kompetensi dan keandalan pelaksananya.
Sistem pengolahan data dalam pengendalian internal berguna untuk mengembangkan
informasi terkait tujuan dari perusahaan.
Pengendalian internal memiliki tujuan dalam laporan keuangan, kepatuhan dan
operasi tumbang tindih.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan perlu adanya sistem
pengendalian internal. Sistem pengendalian internal pada perusahaan memiliki unsur-unsur
sebagai berikut.
6
2.2 Transaksi Pengeluaran Kas
A. Pengertian
Baridwan (2008) menyebutkan bahwa kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima
untuk pembayaran maupun pelunasan hutang. Kas juga dapat disetor ke bank atau disimpan
di bank maupun lembaga penyimpanan dana lainnya yang kemudian dapat diambil sewaktu-
waktu.
Secara sederhana, pengeluaran kas adalah sejumlah uang yang harus dikorbankan
oleh perusahaan untuk memperoleh suatu barang dan jasa untuk menunjang aktivitas
operasional. Meskipun disebut sebagai pengeluaran kas, nyatanya istilah pengeluaran kasa
umumnya merujuk pada transaksi yang melibatkan akun kas dan setara kas, seperti cek dan
kas kecil.
Dalam konteks bisnis, transaksi pengeluaran kas merupakan bagian dari arus kas yang
harus di catat dan dibukukan secara teratur selama periode tertentu, misalnya kuartal atau
tahunan, sebagai alat pengendalian internal bagi pihak manajemen.
7
C. Jenis-jenis Aktivitas Pengeluaran Kas
Apabila ditinjau dari sistem akuntansi, aktivitas pengeluaran kasa dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :
Istilah pengeluaran kas sebenarnya merujuk pada transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan dengan melibatkan bank sebagai penyimpan dana. Berdasarkan penggunaan
istilah tersebut, maka terdapat dua jenis layanan yang disediakan bank untuk memfasilitasi
pengeluaran kas, yakni:
1. Controlled Disbursement
Controlled Disbursement adalah layanan manajemen yang ditawarkan oleh
bank dan memungkinkan perusahaan untuk meninjau besar dana yang disimpan di
bank serta melakukan penjadwalan pembayaran setiap hari.
Dengan memanfaatkan layanan ini, departemen keuangan perusahaan dapat
memaksimalkan jumlah bunga yang diperoleh dengan cara memilih waktu yang tepat
untuk transaksi pembayaran.
8
2. Delayed Disbursement
Delayed disbursement adalah layanan manajemen yang ditawarkan oleh bank
dan memungkinkan perusahaan untuk melakukan proses pembayaran dengan cara
memberikan cek yang di dalamnya tertera informasi mengenai tanggal pencairan.
Ketika cek asli diterima, mereka tidak akan dapat mencairkannya sebelum
tanggal pencairan tiba. Dengan demikian, maka perusahaan akan mendapatkan
tambahan waktu untuk dapat menyiapkan dana pembayaran. Biasanya, delayed
disbursement membutuhkan proses pencairan waktu yang lebih lama, kira-kira lima
hari kerja, dan diperuntukkan bagi supplier yang berada di tempat yang jauh.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara sederhana, pengeluaran kas adalah sejumlah uang yang harus dikorbankan
oleh perusahaan untuk memperoleh suatu barang dan jasa untuk menunjang aktivitas
operasional. Meskipun disebut sebagai pengeluaran kas, nyatanya istilah pengeluaran kasa
umumnya merujuk pada transaksi yang melibatkan akun kas dan setara kas, seperti cek dan
kas kecil.
Dalam konteks bisnis, transaksi pengeluaran kas merupakan bagian dari arus kas yang
harus di catat dan dibukukan secara teratur selama periode tertentu, misalnya kuartal atau
tahunan, sebagai alat pengendalian internal bagi pihak manajemen.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini penulis susun, semoga apa yang penulis uraikan di atas
mengenai audit terhadap siklus pengeluaran bermanfaat bagi kita semua. Di mana sisi positif
dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang apa
itu audit terhadap siklus pengeluaran. Serta sisi negatifnya bisa dijadikan sebagai bahan
pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/pengendalian-internal/amp/
https://pintu.co.id/blog/apa-itu-pengeluaran-kas
11