Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang
kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami
buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa
yang akan datang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia usaha di Indonesia saat ini sudah maju, dapat dilihat dari semakin
banyaknya usaha-usaha baru yang didirikan oleh masyarakat. Salah satu aspek
penting pada suatu perusahaan yaitu Sistem Pengendalian Internal. Karena
suatu perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya Sistem
Pengendalian Internal yang baik.
Sistem Pengendalian Internal merupakan kebijakan dan prosedur yang
dapat melindungi aktiva dari penyalahgunaan. Sistem Pengendalian Internal
dapat digunakan lebih efektif untuk mencegah terjadinya penggelapan atau
penyimpangan. Pada suatu perusahaan, pengendalian internal sangat
dibutuhkan mengingat faktor-faktor yang meliputi luas dan entitas perusahaan
yang sangat kompleks. Hal ini mengakibatkan manajemen harus percaya pada
laporan-laporan serta analisis untuk operasi pengendalian Internal yang
efektif.
Pada Sistem Pengendalian Internal juga terdapat beberapa elemen-elemen
penting yang juga harus ditanamkan pada tiap perusahaan yaitu lingkungan
pengendalian, sistem akuntansi, dan pengendalian prosedur. Kas merupakan
alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan
umum perusahaaan. Kas perlu dikendalikan agar dapat terlindungi dari hal-hal
yang dapat merugikan kas perusahaan. Hal ini dikarenakan kas merupakan
harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah diselewengkan,dan
banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran
kas. Karena itu, diperlukan adanya pengendalian internal yang baik.
4
1. Apa yang dimaksud dengan pengendalian internal?
2. Apa peranan pengendalian internal terhadap pencapaian good corporate
governance?
3. Apa yang dimaksud dengan COSO Framework?
4. Apa keterbatasan pengendalian internal?
5. Apa kegagalan implementasi pengendalian internal?
6. Bagaimana system pengendalian internal di BUMN dan perusahaan
publik?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan penulisan
makalah, yaitu :
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2. Kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan kebijakan.
3. Pengamanan asset.
4. Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien.
5. Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk operasi dan
program.
7
pengendalian internal yang efektif, dan juga untuk memudahkan penggunaan
COSO dalam proses implementasinya.
Sumber : google.com
Berdasarkan COSO versi terbaru (2013), terdapat 5 komponen
pengendalian internal yang terdiri atas 17 prinsip, yaitu
8
ada tujuan yang hendak dicapai, yang terkait satu dengan yang lainnya di
berbagai jenjang organisasi, dan secara internal konsisten. Prinsip dalam
taksiran risiko yaitu :
Spesifikasi sasaran yang sesuai.
Identifikasi dan analisis risiko.
Menaksir penyelewengan risiko.
Identifikasi dan analisis perubahan yang signifikan.
3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang
membantu meyakinkan bahwa perintah dan petunjuk manajemen
dilaksanakan, serta tindakan yang dilaksanakan tertuju pada risiko untuk
mencapai tujuan entitas. Aktivitas pengendalian harus dilakukan secara
menyeluruh pada semua jenjang dalam semua fungsi dan mencangkup
kisaran berbagai macam aktivitas. Prinsip dalam aktivitas pengendalian
yaitu :
Memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian.
Memilih dan mengembangkan pengendalian umum terhadap
teknologi.
Menyebarkan kebijakan dan prosedur.
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi penting harus diidentifikasi, dipahami, dan dikomunikasikan
dalam suatu bentuk dan kerangka waktu untuk memungkinkan sumber
daya manusia melaksanakan tanggung jawabnya. Informasi bisa berasal
dari data sumber data internal maupun internal.
Komunikasi yang efektif juga harus terjadi dalam pengerian yang lebih
luas, mengalir ke bawah, melintas dan naik ke atas dalam organisasi.
Seluruh sumber daya manusia (SDM) yang ada di organisai harus
menerima pesan yang jelas dari manajemen puncak yang mengendalikan
pelaksanaan tanggung jawab secara serius.
Prinsip dalam informasi dan komunikasi yaitu :
9
Menggunakan informasi yang relevan.
Komunikasi internal.
Komunikasi eksternal.
5. Aktivitas Monitoring (Monitoring Activities)
Sistem pengendalian internal perlu dipantau karena merupakan suatu
proses penilaian kualitas kinerja sistem sepanjang waktu. Prinsip dalam
aktivitas monitoring yaitu :
Mengadakan evaluasi secara berkesinambungan.
Evaluasi dan defisiensi.
10
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan struktur pengendalian
internal tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian
internal tersebut.
11
2. Laporan Keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat
dipercaya, yang meliputi laporan segmen maupun interim sehingga dapat
dijadikan untuk pengambilan keputusan.
3. Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah taati
dan dipatuhi dengan semestinya.
Pasal 22 Ayat (2) Keputusan Menteri BUMN No.117 Tahun 2002 tentang
Good Corporate Governance, komponen sistem pengendalian internal tersebut
mencakup :
12
a. Integritas, nilai etika, dan kompetensi karyawan
b. Filosofi dan gaya kepemimpinan
c. Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan
dan tanggung jawabnya
d. Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia; dan
e. Perhatian dan arahan yang dilakukan Direksi.
2. Pengkajian dan pengelolaan resiko usaha yaitu suatu proses untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola resiko usaha
relevan.
3. Aktivitas pengendalian yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
suatu proses pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada setiap
tingkat dan unit dalam struktur organisasi BUMN antara lain mengenai
kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsilisasi, penilaian atas prestasi
kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap aset perusahaan.
4. Sistem informasi dan komunikasi yaitu suatu proses penyajian laporan
mengenai kegiatan operasional, financial dan ketaatan atas ketentuan dan
peraturan yang berlaku pada BUMN.
5. Monitoring yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian
internal termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat dan unit struktur
organisasi BUMN, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal dengan
ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Direksi
dan tembusannya disampaikan kepada Komite Audit.
13
1. keyakinan memadai (reasonable assurance) berarti hanya terdapat
kemungkinan yang sangat kecil bahwa kesalahan yang material tidak dapat
dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh SPI organisasi.
2. keterbatasan melekat (inherent limitations) berarti pengendalian internal
tidak pernah dapat dianggap sebagai sempurna. Dengan demikian, sistem
pengendalian yang dibangun dalam suatu organisasi mempunyai lima
fungsi, yaitu:
a. Preventive yaitu pengendalian untuk mencegah kesalahan-kesalahan
baik itu berupa kekeliruan ataupun ketidakberesan yang sering terjadi
dalam operasi suatu kegiatan
b. Detective yaitu untuk mendeteksi kesalahan, kekeliruan dan
penyimpangan yang terjadi
c. Corrective yaitu untuk memperbaiki kelemahan, kesalahan, dan
penyimpangan yang terdeteksi
d. Direktive yaitu untuk mengarahkan agar pelaksanaan dilakukan
dengan tepat dan benar
e. Compensative yaitu untuk menetralisi kelemahan pada aspek kontrol
yang lain.
14
krisis ekonimi tahun 1997-1998 yang lalu banyak bank yang sudah dilikuidasi
atau dibekukan usahanya. Hal itu terjadi karena :
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan memperhatikan apa yang telah dikemukakan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pengendalian internal dirancang untuk memberikan
jaminan yang wajar berkenaan dengan efektivitas dan efesiensi operasi,
keandalan pelaporan keuangan, serta ketaatan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku. Oleh karena itu, kerangka pengendalian internal yang semakin
berkembang dari waktu ke waktu diperlukannya pemahaman atas konsep
pengendalian internal yang terintegrasi atau lebih dikenal dengan kerangka
COSO. Framework COSO Internal Control sangat cocok pada organisasi atau
institusi yang lebih mefokuskan kepada pengelolaan financial. Coso ini
mempunyai kerangka-kerangka yang dapat meyakinkan pengelolaan yang baik
terutama pada pengelolaan keuangan untuk mencegah terjadinya kesalahan
dalam pengaturan uang tersebut, seperti penggelapan uang sehingga
Framework COSO ini dapat menawarkan kerangka yang dapat mengelola
keuangan dengan baik bahkan dapat mengendalikan dan mengelola jalannya
kinerja operasional dari organisasi tersebut agar dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan dan kami sampaikan. Kami
yakin dalam penulisan makalah maupun penyampaian ini masih terdapat
kesalahan serta kekurangan, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Dan saran yang dapat membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan untuk perbaikan kami selanjutnya. Dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Muh. Arief. 2016. The Power of Good Corporate Governance Teori dan
Implementasi. Salemba Empat.
http://library.stietrisakti.ac.id/
https://ekbis.sindonews.com/berita/658966/33/pengendalian-intern-buruk-
penyebab-bumn-korup
https://www.jtanzilco.com/blog/detail/871/slug/konsep-pengendalian-internal-
dalam-badan-usaha-milik-negara
17