Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AUDIT SEKTOR PUBLIK

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Auntansi Sektor Publik
Dosen : Prof. Dr. Ridwan, SE., M.Si., Ak

Oleh: Kelompok VII


1.Widya Putri C 301 21 162
2.Mufliha Nur C 301 21 166
3.Suriyadewi C 301 21 184
4.Moh Hafiz Fahrezi C 301 21 203

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Audit Sektor Publik”.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis sadar bahwa masih
banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh karena itu, penulis meminta kepada para
pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga
kedepannya dapat menjadi lebih baik.

Palu, 8 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Permasalahan 4

1.3 Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peran audit sektor publik 6

2.2 Perbedaan fungsi audit internal dan eksternal sektor publik 6

2.3 Ruang Lingkup dan laporan hasil audit internal sektor publik 10

2.4 Ruang lingkup dan Laporan hasil audit eksternal sektor publik 11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi,
nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan “birokrat tidak mampu
berbisnis” ditujukan untuk mengkritik buruknya kinerja perusahaan-perusahaan sektor
publik. Pemerintah sebagai salah satu organisasi sektor publik pun tidak luput dari
tudingan ini.Organisasi sektor publik pemerintah merupakan lembaga yang menjalankan
roda pemerintahan yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu,
kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara pemerintahan
haruslah diimbangi dengan adanya
pemerintahan yang bersih. Pemerintahan yang bersih atau good govermance ditandai
dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga
elemen dasar tersebut adalah partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Suatu
pemerintahan yang baik harus membuka pintu yang seluas-luasnya agar semua pihak
yang terkait dalam pemerintahan tersebut dapat berperan serta atau berpartisipasi secara
aktif, Jalannya pemerintahan harus diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaan
pemerintahan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan. Dalam bahasa akuntansi,
akuntabilitas (kemampuan memberikan pertanggungjawaban) merupakan dasar dari
pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan pemerintah tersebut memegang peran yang
penting agar dapat memenuhi tugas pemerintahan yang dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat dalam suatu masyarakat yang demokratis.

Dalam negara demokrasi, “pelaporan keuangan yang transparan” merupakan sesuatu


yang dituntut oleh rakyat kepada pemerintahnya. Sebaliknya, dalam negara demokrasi,
pemerintah berkewajiban memberikan laporan keuangan yang transparan kepada rakyat.
Pemerintah demokratis harus bertanggung jawab atas integritas, kinerja dan
kepengurusan, sehingga pemerintah harus menyediakan informasi yang berguna untuk
menaksir akun tabilitas serta membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi, sosial
dan politik Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisasi sektor
publik mempertahankan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik serta value for
money dalam menjalankan aktivitasnya serta untuk menjamin dilakukannya
pertanggungjawaban publik oleh organisasi sektor publik, maka diperlukan audit
terhadap organisasi sektor publik tersebut. Audit yang dilakukan tidak hanya terbatas
pada audit keuangan dan kepatuhan, namun perlu diperluas dengan melakukan audit
terhadap kinerja organisasi sektor publik tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa peran auditing sektor publik?
2. Apa perbedaan fungsi audit internal dan audit eksternal!
3. Jelaskan bagaimana ruang lingkup dan laporan hasil audit internal sektor publik!
4. Jelaskan bagaimana ruang lingkup dan laporan hasil audit eksternal sektor publik!
1.3. Tujuan
1. Mengetahui peran audit sektor publik?
2. Mengetahui perbedaan fungsi audit internal dan eksternal sektor publik!
3. Mengetahui Ruang lingkup dan laporan hasil audit internal sektor publik!
4. Mengetahui Ruang lingkup dan laporan hasil audit eksternal sektor publik!
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Audit Sektor Publik

Auditing sektor publik memiliki peran penting dalam perwujudan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Melalui auditing sektor publik, dapat dilakukan
tindakan pendeteksian dan pencegahan atas berbagai praktik korupsi, penyelewengan,
pemborosan, dan kesalahan dalam pengelolaan sumber daya publik serta penyelamatan aset
aset negara. Auditing sektor publik merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik. Tetapi auditing sektor publik saja tidak cukup, sebab
auditor memiliki keterbatasan kewenangan. Kewenangan auditor sebatas melakukan
pemeriksanaan, memberikan opini serta menyampaikan temuan-temuan audit dalam laporan
hasil pemeriksaan. Olch karena itu, audit ing sektor publik harus didukung oleh aparat
penegak hukum yang lain seperti kejaksaan, kepolisian, dan kehakiman.
Auditor sektor publik juga tidak memiliki kewenangan daam mengawasi
perencanaan.Terkait dengan hal ini, auditor sektor publik harus didukung oleh lembaga
legislatif yang berwenang melakukan fungsi pengawasan terhadap eksekutif sejak tahap
perencanaan, pelasanaan, maupun pertanggungjawaban. Dengan demikian untuk
mewujudkan good governance, maka semua lembaga negara baik eksekutif, legislatif,
yudikat if, penegak hukum, dan auditor harus bersih, kompeten, dan profesional. Dalam
hubungannya dengan masyarakat, auditing sektor publik berperan sebagai pemegang fungsi
atestasi berupa pemberian opini auditor. Fungsi atestasi adalah untuk memberikan jaminan
yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang disajikan manajemen
Dengan demikian auditing sektor publik pada dasarnya berperan dalam mewakili dan
melindungi kepentingan rakyat dan pemangku kepentingan lainnya dari memperoleh
informasi keuangan yang salah dan menyesatkan.

2.2 Perbedaan fungsi audit internal dan eksternal sektor publik


 Audit Internal
Audit Internal adalah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan okh
auditor internal untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan organisasi. Audit
Internal hadir untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan
penilaian yang tidak bias sehingga dapat menyampaikan rekomendasi yang memiliki
nilai tambah bagi suatu perusahaan.
Audit Intemal biasanya dilakukan oleh unit yang ada di dalam perusahaan
yang memiliki tugas untuk melakukan audit terhadap perusahaan tersebut.
Pelaksanaan Audit Internal adalah auditor internal. Aktivitas Audit Intemal menjadi
sebuah pendukung utama bagi tercapainya tujuan pengendalian internal. Saat
menjalankan tugasnya, auditor internal harus berlaku objektif dan kedudukannya di
dalam perusahaan adalah independen.

 Tujuan audit internal


Audit Internal memiliki tujuan untuk membantu manajemen organisasi
dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif. Audit Internal akan
melaksanakan analisis dan memberikan saran serta penilaian demi mendukung
pencapaian tujuan perusahaan. Audit Internal memberikan keyak inan pada
manajemen untuk melakukan perbaikan atas sistem pengawasan perusahaan
secara keseluruhan.
Untuk mencapai tujuan dari audit internal, maka auditor perlu me lakukan
beberapa hal di bawah ini:
-Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan
dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal dan
pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian
yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu tinggi.
-Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan
dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan, dan penyalahgunaan.
-Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
perusahaan dapat dipercaya.
- Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
perusahaan dapat dipercaya .
-Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam perusahaan untuk
melaksanakan tugasnya.
-Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional untuk peningkatan
efisiensi & efektifitas.
.

 Peran Audit Internal


Berikut ini terdapat beberapa peran audit intemat, diantaranya adalah:
 Memastikan kebijakan mutu dilaksanakan.
 Memberdayakan sistem mutu.
 Memperbaiki sistem pelayanan
 Meningkatkan kinerja pelayanan
 Jangan sekedar menjalankan tugas: tidak ada motivasi untuk berperan
sebagai agen perubahan
 Jangan sampai bekerja semrawut

 Tugas Audit Internal


Berikut ini terdapat beberapa tugas audit internal, diantaranya adalah:
- Memahami Standar/kriteria/instrumen yang digunakan untuk
melaksanakan audit internal.
 Melaksanakan audit intermal:
 Menyusun audit plan.
 Menyusun instrumen audit
 Menginformasikan rencana audit pada unit yang akan diaudit.
 Melakukan audit sesuai jadual yang ditetapkan.
 Me ngukur tingkat kesesuaian terhadap standara/kriteria secara
objektif.
 Menyepakati tindak lanjut dengan auditee
 Menyampaikan laporan hasil audit internal kepada Ketua Tim Mutu
dan kepada Kepala Puskesmas.
 Melakukan evaluasi keseluruhan kegiatan audit.

 Fungsi Audit Internal


1. Melakukan pengawasan atas semua aktivitas yang sulit ditangani oleh
pimpinan puncak.
2. Melakukan identifikasi dan meminimalisasi resiko.
3. Mendukung dan membantu manajemen seputar bidang teknis.
4. Melakukan laporan validasi pada manajer.
5. Membantu proses pengambilan keputusan.
6. Melakukan analisis untuk masa yang akan datang.
7. Membantu manajer dalam hal pengelolaan perusahaan.

 Audit eksternal
Pengertian dari audit ekstemal adalah sebuah audit yang dilakukan oleh badan
ekstemal yang memenuhi syarat-syarat. Audit eksternal menggunakan bahasa yang
lebih mudah dipahami maka definisi dari audit eksternal adalah suatu pemeriksaan
secara berkala pada pembukuan atau catatan dari suatu entitas yang dilakukan pihak
ketiga secara independen.

 Tujuan Audit Eksternal


Tujuan dari audit eksternal adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan
tahunan perusahaan atau organisasi menyajikan kondisi yang riil tentang keadaan
finansial perusahaan atau organisasi terkait. Selain itu apakah dana milik instansi
tersebut telah benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati
atau dimuat dalam konstit usi. Tetapi, auditor eksternal tidak memeriksa seluruh
laporan keuangan satu demi satu secara mendetail karena akan seluruh laporan
keuangan satu demi satu secara mendetail karena akan membutuhkan waktu yang
sangat lama, sementara mereka hanya memiliki waktu yang terbatas dalam
menyelesaikan tugasnya. Jadi auditor hanya menguji beberapa sample transaksi untuk
mengetahui validitasnya.
Hal-hal dibawah ini bukanlah tujuan utama audit eksternal yaitu:
 Menyiapkan laporan keuangan
 Menyatakan bahwa sistem kontrol keuangan intem yang selama ini
dijalankan merupakan sistem yang efektif
 Memberikan catatan yang menyatakan "tidak terdapat masalah"
 Menyelidiki bawah laporan keuangan 100% dibuat tanpa ada
kesalahan.
Ciri ciri dari Auditor Eksternal
 Berada di luar organisasi yang diperiksa
 Bertugas Melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan
pertanggungjawaban
 Tujuan memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan
 Hasil pemeriksaan lebih objektif
 Layak untuk diberikan kepada public
 Fungsi Audit Eksternal
Memiliki fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
operasional dan bisnis dari suatu perusahaan, selain sistem pengawasan yang
dilakukan oleh audit internal.

2.3 Ruang Lingkup Audit Internal dan laporan hasil audit internal sektor publik
 Ruang Lingkup Audit Internal
Guy dkk menyatakan bahwa ruang lingkup internal audit yang sudah
diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe antara lain:
-Melakukan analisa kefektifan "Relaiabilitas dan Integrasi' informasi finansial
dan operasional dan juga alat yang digunakan untuk identifikasi, penukuran,
pengelompokan dan pelaporan informasi tersebut.
-Menjalankan pengamatan atas sistem yang ada dalam rangka memastikan
adanya kese suaian antar kegiatan/aktivitas/program yang dilaksanakan
organisasi dalam kebijakan, peraturan, prosedur, hukum, rencana yang
berdampak signifikan kepada kegiatan organisas.berdampak signifikan kepada
kegiatan organisasi.
-Melakukan pengamatan berbagai metode yang digunakan dalam menjaga
aset/harta perusahaan, jika diperlukan maka akan dilakukan verifikasi kepada
harta-harta tersebut.
-Memberikan penilaian atas efektivitas dan keckonomisan dalam penggunaan
- Memberikan penilaian atas efektivitas dan keekonomisan dalam penggunaan
sumber daya.
-Melakukan pengamatan atas Aktivitas operasional atau program
organisasi/perusahaan apakah hasil yang didapat konsisten dan sesuai dengan
tujuan dan rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.

 Laporan Hasil Audit Internal


SPI – Proses audit, apapun jenis auditnya, diakhiri dengan penyusunan laporan
hasil audit (LHA). Salah satu fungsi dari laporan hasil audit adalah sebagai media
komunikasi hasil audit dari auditor kepada para penggunanya. Berbeda (sedikit)
dengan laporan hasil audit keuangan oleh auditor eksternal (KAP) yang memuat
pernyataan/opini atas laporan keuangan yang diperiksa, laporan hasil audit internal
umumnya memuat hal-hal sebagai berikut:

 dasar penugasan
 lingkup dan tujuan audit
 periode yang diperiksa
 informasi umum auditi
 uraian hasil audit
 permasalahan/temuan
 rekomendasi untuk ditindaklanjuti

Laporan hasil audit biasanya juga dilengkapi dengan executive summary yang
ditujukan untuk para Pimpinan agar dapat membaca dengan cepat mengingat
kesibukannya, sehingga tidak perlu membaca secara utuh laporan hasil audit yang
disampaikan.

Laporan hasil audit internal dapat mengacu kepada model laporan hasil
pengawasan sebagaimana di-amanahkan Peraturan Menteri Dalam Negeri NNomor
28 tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas
Pemerintah, atau dapat pula mengacu kepada model laporan hasil audit yang
dikembangkan oleh asosiasi profesi. Lapoan hasil audit internal dapat dikelompokkan
menjadi dua bentuk: (1) bentuk surat/nota dinas, (2) bentuk bab (laporan lengkap).

2.4 Ruang Lingkup dan Laporan Hail Audit Eksternal Sektor Publik

 Ruang Lingkup Audit Eksternal


 Audit eksternal dilaksanakan oleh auditor eksternal yang berasal dari
luar organisasi (Kantor Akuntan Publik).
 Tujuan Eksternal audit adalah memberikan masukan terkait kewajaran
laporan finansial yang disusun organisasi.
 Isi dari external audit report yaitu pendapat tentang kewajaran financial
report. Selain laporan tersebut juga disetai management letter yang
berisi tentang kelemahan pengendalian internal dan saran perbaikannya
yang akan dilaporkan kepada manajemen perusahaan.
 Standar yang digunakan pada audit eksternal adalah Standar
Profesional Akuntan Publik dari Ikatan Akuntan Indonesia
 Pelaksanaan audit eksternal dilaksanakan dengan sampling
dikarenakan waktu yang terbatas. Selain itu biaya pemeriksaan akan
jauh lebih besar bila dilaksanakan secara mendetail.
 Sebelum memberikan laporan hasil audit, auditor harus menyertakan
Surat Pernyataan Klien / Client Representation Letter.
 External Auditor hanya fokus dan tertarik pada kesalahan material
yang berpengaruh terhadap kewajaran laporan finansial perusahaan.

 Laporan hasil audit eksternal


Auditor Eksternal bertanggung jawab kepada Pemilik Modal dan harus bebas
dari pengaruh Dewan Pengawas, Direksi dan pihak yang berkepentingan di
Perum LPPNPI (stakeholders) untuk menjamin independensi pendapat yang
diberikan.
Selain itu, untuk menjaga independensi:
1. Auditor Eksternal tidak boleh memberikan jasa lain di luar audit selama
periode audit.
2. Auditor Eksternaltidakbolehmempunyai kepentingan keuangan yang
material langsung maupun tidak langsung atau hubungan bisnis dengan
Perusahaan.
3. Auditor Eksternal tidak boleh melakukan pembatasan audit sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Auditor Eksternal wajib memberitahu Pemilik Modal, Direksi, Dewan
Pengawas dan/atau SPI bila menemukan kejadian atau indikasi pelanggaran
terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku dan hal-hal yang dapat
membahayakan keadaan keuangan perusahaan selambat- lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja.
Berdasarkan keputusan Rapat Pembahasan Bersama tahun 2017
tentang Persetujuan Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP),maka
Perusahaan memberikan wewenang kepada KAP Djoko, Sidik & Indra untuk
melaksanakan audit Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL) Perum LPPNPI Tahun buku 2017. Rincian
Penugasan kepada KAP tersebut meliputi Laporan audit atas laporan
Keuangan Tahun Buku 2017, Laporan hasil evaluasi kinerja, Laporan atas
audit kepatuhan terhadap perundang-undangan dan pengendalian internal,
Laporan Auditor Independen atas Audit Laporan Keuangan PKBL.
BAB III
KESIMPULAN

Auditing sektor publik memiliki peran penting dalam perwujudan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Melalui auditing sektor publik, dapat dilakukan
tindakan pendeteksian dan pencegahan atas berbagai praktik korupsi, penyelewengan,
pemborosan, dan kesalahan dalam pengelolaan sumber daya publik serta penyelamatan aset-
aset negara.

Anda mungkin juga menyukai