Disusun Oleh :
Kelompok 5 :
SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai “Survei Awal Karakter Industri/Bidang/Organisasi yang Akan Diaudit ” ini
dengan baik guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pemeriksaan Sektor Publik.
Makalah ini kami susun dengan sebaik-baiknya, dan dengan bantuan dari berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan, maka dari itu kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah memberi dorongan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, namun kami telah
menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan kami berharap makalah ini dapat
diterima dengan baik meski terdapat kekurangan di dalamnya. Kami yakin makalah ini
mengandung ilmu pengetahuan didalamnya sehingga dapat diterima dengan baik.
Segala kritik dan saran akan kami terima dengan baik, akhir kata kami
mengucapkan terimakasih dan mohon maaf atas segala kekurangan makalah ini dan
mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi berbagai pihak.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
BAB III
PENUTUP..........................................................................................................................13
A. Kesimpulan.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi,
nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan “birokrat tidak mampu
berbisnis” ditujukan untuk mengkritik buruknya kinerja perusahaan-perusahaan sektor
publik. Pemerintah sebagai salah satu organisasi sektor publik pun tidak luput dari
tudingan ini. Organisasi sektor publik pemerintah merupakan lembaga yang menjalankan
roda pemerintahan yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena
itu,kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara pemerintahan
haruslah diimbangi dengan adanya pemerintahan yang bersih.
Pemerintahan yang bersih atau good govermance ditandai dengan tiga pilar utama
yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga elemen dasar tersebut adalah
partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Suatu pemerintahan yang baik harus membuka
pintu yang seluas-luasnya agar semua pihak yang terkait dalam pemerintahan tersebut
dapat berperan serta atau berpartisipasi secara aktif, !alannya pemerintahan harus
diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaan pemerintahan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan. dalam bahasa akuntansi, akuntabilitas. Kemampuan memberikan
pertanggungjawaban merupakan dasar dari pelaporan keuangan.
Pelaporan keuangan pemerintah tersebut memegang peran yang penting agar dapat
memenuhi tugas pemerintahan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
dalam suatu masyarakat yang demokratis. Dalam negara demokrasi, “pelaporan keuangan
yang transparan” merupakan sesuatuyang dituntut oleh rakyat kepada pemerintahnya.
Sebaliknya, dalam negara demokrasi, pemerintah berkewajiban memberikan laporan
keuangan yang transparan kepada rakyat.Pemerintah demokratis harus bertanggung jawab
atas integritas, kinerja dankepengurusan, sehingga pemerintah harus menyediakan
informasi yang berguna untuk menaksir akuntabilitas serta membantu dalam pengambilan
keputusan ekonomi, sosial dan politik.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut di sampaikan beberapa contoh bagaimana pemahan atas bisnis dan aktivitas
operasional untuk memastikan mutu yang tertinggi atas jasa yang di berikan kepada klien.
5
Ada tiga hal yang harus dilakukan auditor dalam menentukan langkah perencanaan audit
berikutnya yaitu:
b. Memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk hal-hal yang bersifat material.
Aspek hubungan internal suatu organisasi, atau dapat juga disebut sebagai struktur
organisasi juga menjadi perhatian utama auditor. Kelemahan di dalam struktur organisasi
internal dapat menyebabkan terjadinya perekaman akuntansi yang tidak tepat,
menyesatkan, dan mungkin menimbulkan kecurangan.
Kertas kerja survei awal digunakan sebagai alat bantu bagi auditor saat melakukan
persiapan survey awal, merekam semua informasi yang dikumpulkan dan menyiapkan
pengelolaan data atau informasi yang telah terkumpul. Kertas kerja survei awal memuat
informasi tentang rencana kerja auditor, seperti berikut ini :
a. Nama staf meliputi nama partner, nama supervisor, nama senior, nama junior
c. Jenis jasa yang diberikan berupa General audit, spesial Audit, bantuan
administrasi, menyusun neraca/laba rugi, perpajakan.
6
d. Bantuan yang dapat di berikan klien berupa mengisi formulir konfirmasi
piutang,utang dan membuat schedule.
e. Jadwal kegiatan berisi jadwal kerja perbulan, siapa yang mengerjakan dan berapa
jam waktu yang dibutuhkan.
f. Bagian penutup harus tercantum dibuat oleh, direview oleh dan disetujui oleh.
Regulasi yang berkaitan dengan survei awal karakter industri saat pelaksanaan
audit adalah regulasi tentang tim audit dan kebijakan audit. Regulasi tentang tim
audit akan memperjelaskan nama-nama yang akan melakukan survei awal atau
pemeriksaan awal terhadap entitas . Sedangkan regulasi tentang kebijakan audit yang
akan berkaitan dengan lingkup survei awal yang akan dilakukan berdasarkan
kebijakan audit tersebut. Regulasi survei awal audit dapat diatur dalam undang-
undang peraturan pemerintah peraturan menteri keuangan dan lainnya.
Di Indonesia regulasi lain yang menjadi dasar saat melakukan survei awal
karakter industri organisasi sektor publik yang akan diaudit adalah peraturan BPK RI
No. 1 Tahun 2007 tentang standar pemeriksaan keuangan negara.
Dokumen pelaporan dan perencanaan dari organisasi yang akan diaudit dapat
memberikan banyak informasi dan gambaran bagi tim audit tentang organisasi yang
akan diaudit. Dokumen yang perlu dikeluarkan agar tingkat untuk dapat memperoleh
informasi dan gambaran yang lengkap mengenai kondisi organisasi yang akan diaudit
, antara lain :
a. Laporan keuangan dan kinerja yang akan diaudit dan tahun sebelumnya
b. Laporan audit tahun lalu
c. Kertas kerja audit tahun sebelumnya
d. Dokumen sistem akuntansi dan kebijakan akuntansi nya
e. Dokumen sumber daya yang tersedia bagi organisasi sektor publik
f. Dokumen perencanaan organisasi untuk tahun sebelum saat dan setelah.
g. Dokumen publikasi lain yang dikeluarkan organisasi seperti buku-buku teks
dan majalah organisasi yang bersangkutan.
7
Laporan Industri atau Bidang Organisasi yang akan Diaudit
Laporan Industri atau bidang organisasi yang akan diamati merupakan salah satu
sumber informasi penting bagi tim auditor dalam rangka memperoleh gambaran dan
pemahaman yang utuh mengenai kondisi organisasi yang sesungguhnya.
8
b. Struktur Corong
Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus kemudian menentukan
hal-hal yang umum dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat
spesifik.
9
a. Informasi yang berkenaan dengan perencanaan
b. Informasi yang berkenaan dengan pengorganisasian
c. Informasi yang berkenaan dengan pengarahan atau pengaturan
d. Informasi yang berkenaan dengan pengendalian
Selanjutnya dalam penyusunan program audit kurung buka untuk program audit
individual kurung tutup auditor harus mampu memfokuskan perhatiannya terhadap
informasi yang menandakan adanya masalah atau potensi masalah (Rustendi, Teddy ,
2009) yaitu :
a. Duplikasi atau usaha dan duplikasi catatan
b. Pembelian atau pembelanjaan yang tidak dianggarkan
c. Pertanggungjawaban yang tidak diterima atas tugas yang telah ditetapkan
d. Pengendalian yang tidak dilaksanakan atas suatu pekerjaan atau aktivitas
e. Pola organizational yang tidak praktis dan manajemen nya bergaya mewah
( dalam mengelola organisasi).
f. Pegawai yang tidak memiliki latar belakang pendidikan keahlian dan tidak
pernah mengikuti diklat sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukannya
g. Pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya yang tidak efektif
h. Catatan dan laporan yang jarang di konsultasikan dan tujuannya tidak jelas
pelaporan yang tidak diperlukan atau tembusan laporan yang tidak perlu
i. Pekerjaan yang belum dijelaskan dengan volume yang berlebihan
j. Standar dan anggaran yang digunakan sebagai pedoman kerja
Siklus pelaksanaan awal karakter industri / bidang / organisasi sektor publik dibagi
menjadi tiga yaitu :
Persiapan instrumen
survei
10
Pada tahap persiapan instrumen survey tim audit mempersiapkan berbagai
perlengkapan dan peralatan jenis informasi yang ingin diperoleh dari kegiatan survey
teknik survei dan personil yang bertugas melakukan survey. Perumusan tujuan survei dan
penyusunan langkah kerja survei dilakukan pada tahap pra survey oleh tim audit.
Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat digunakan saat survey awal karakter
industri meliputi angket,kuisioner,wawancara,observasi dan studi dokumentasi.
c. Pelaksanaan survei
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada objek audit. Wawancara dada dua macam
yaitu :
Wawancara tata muka adalah komunikasi langsung dimana auditor ada dalam situasi
tertentu bertatap muka dan melakukan proses tanya jawab secara langsung dengan
responden atau pihak terkait pada organisasi yang di audit.
11
Wawancara melalui telepon merupakan metode pengumpulan data di mana
pertanyaan auditor dan jawaban responden disampaikan melalui telepon.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data primer dimana pertanyaan auditor dan jawaban
responden disampaikan melalui tulisan. Kuesioner dapat didistribusikan kepada
responden dengan pos,faximile, atau surat elektronik.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam survei awal karakter
industri/bidang/organisasi yang akan diaudit seorang audit perlu mengerti teori survei
awal karakter sektor publik sebagai hal dasar yang perlu dipahami seorang audit.
Selanjutnya dalam sistem pelaksanaan survei awal karakter sektor publik, yakni untuk
memahami aktivitas klien dan memperoleh informasi dari klien agar proses pelaksaan
survei berjalan sesuai yang diharapkan. Seorang audit juga perlu memahami siklus
pelaksanaan survei awal karakter audit mulai dari persiapan, pertemuan dengan klien,
hingga pelaksanaan survei. Dalam survei awal karakter sektor publik ini juga perlu
memperhatikan teknik pelaksanaannya agar proses survei bisa berjalan dan menghasilkan
hasil yang sesuai dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2018. Audit Sektor Publik. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Salemba Empat