Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERTANGGUNGJAWABAN PUBLIK

JUDUL
“AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH”
Dosen Pengampu Bpk. Dr. Sy. A. RAZAK Al Qadrie SE, MM, Ak.CA

Di Susun

NAMA NIM
AWALUDIN 4201514070
HENDRI 4201514078

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Dr. Sy. A. Rajak Al Qadrie,
SE, MM, Ak.CA. Selaku dosen mata kuliah Pertanggungjawaban Publik yang
telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini kami susun untuk tugas kelompok dengan tema Pemahaman
tentang Akuntabilitas Publik. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui
pendahuluan, pembahasan, dan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Dengan segala
kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Pontianak, Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................... 3
1.4 Manfaat................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntabilitas......................................................


4
2.2 Dalam Instruksi Presiden....................................................... 5
2.3 Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.... 6
2.4 Sasaran Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah... 6
2.5 Ruang Lingkup...................................................................... 6
2.6 Pelaksanaan Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.............................................................. 7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................... 9


3.2 Saran .................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntabilitas mempunyai arti pertanggungjawaban yang merupakan


salah satu ciri dari terapan”Good Governance” atau pengelolaan
pemerintahan yang baik dimana pemikiran tersebut bersumber bahwa
pengelolaan administrasi publik merupakan issue utama dalam pencapaian
menuju ”clean government” (pemerintahan yang bersih). Ada beberapa
pilar good governance dalam berinteraksi satu dan lainnya yang saling
terkait, yaitu: Goverment, Citizen dan Business atau State, Society dan
Private Sector. Pada dasarnya pilar tersebut mempunyai konsekuensi
akuntabilitas terhadap publik atau masyarakatnya, khususnya stakeholders
yang melingkupi ketiga pilar tersebut sebagai pelaku “How to govern” atas
aktivitasnya.

 Orde Baru mewariskan rendahnya instrumen pertanggungjawaban


institusi publik dan nyaris tidak meninggalkan mekanisme kelembagaan
yang transparan dan menggali nilai – nilai partisipasi masyarakat dalam
pengambilan kebijakan. Masyarakat lebih banyak berperan hanya sebagai
obyek pembangunan dan bukan bekerja dalam pola partnership dalam
peningkatan kinerja dan akuntabilitasi pemerintah. Partisipasi masyarakat
yang dibanggakan dalam perencanaan pembangunan melalui ”bottom
up and top down planning” yaitu pada bagian Diskusi Pembangunan Desa
Tingkat Desa oleh LKMD dan menjadi kebanggan bentuk partisipasi
masyarakat diwaktu yang lalu, yang ada hakekatnya adalah ”mobilisasi”
atau setidak-tidaknya tipe partisipasi ”statutory”, partisipasi yang diformat
oleh pemerintah; yang pada akhirnya juga masih bersifat ”memasung”
demokratisasi lokal dalam perencanaan.

1
2

Konsep akuntabilitas di indonesia memang bukan merupakan hal


baru. Hampir seluruh instansi dan lembaga-lembaga pemerintah
menekankan konsep akuntabilitas ini khususnya dalam menjalankan fungsi
administratif kepemerintahan. Fenomena ini merupakan imbas dari tuntutan
masyarakat yang mulai digemborkan kembali pada awal era reformasi di
tahun 1998. Tuntutan masyarakat ini muncul karena pada masa orde baru
konsep akuntabilitas tidak mampu diterapkan secara konsisten di setiap lini
kepemerintahan yang pada akhirnya menjadi salah satu penyebab lemahnya
birokrasi dan menjadi pemicu munculnya berbagai penyimpangan-
penyimpangan dalam pengelolaan keuangan dan administrasi negara di
indonesia. Era reformasi telah memberikan harapan baru dalam
implementasi  akuntabilitas di indonesia. Apalagi dalam kondisi tersebut
didukung oleh banyaknya tuntutan negara-negara pemberi donor dan hibah
yang menekan pemerintah Indonesia untuk membenahi sistem birokrasi
agar terwujudnya good governance.

Impementasi akuntabilitas di Indonesia pada prinsipnya telah


dilaksanakan secara bertahap dalam lingkungan pemerintahan. Dukungan
peraturan-peraturan yang berhubungan langsung dengan keharusan
penerapan akuntabilitas di setiap instansi pemerintah menunjukan
keseriusan pemerintah dalam upaya melakukan reformasi birokrasi. Namun
demikian, masih terdapat hambatan dalam implementasi akuntabilitas
seperti; masih rendahnya kesejahteraan pegawai , faktor budaya, dan
lemahnya penerapan hukum di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Akuntabilitas ?


2. Bagaimana akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan, baik legislatif,
yudikatif dan auditif?
3. Bagaimana tujuan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah?
4. Bagaimana sasaran sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah?
3

5. Bagaimana ruang lingkup akuntanbilitas kinerja instansi pemerintah?


6. Bagaimana pelaksanaan penyusunan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari akuntabilitas.


2. Untuk mengetahui bagaimana akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
baik legislatif, yudikatif dan auditif.
3. Untuk mengetahui tujuan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah?
4. Untuk mengetahui sasaran sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah?
5. Untuk mengetahui ruang lingkup akuntanbilitas kinerja instansi
pemerintah?
6. Untuk mengetahui pelaksanaan penyusunan sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah?

1.4 Manfaat

Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk memahami tentang


bagaimana akuntabilitas kinerja pada pemerintah.
BAB  II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat


dengan administrasi publik pemerintahan (lembaga eksekutif pemerintah,
lembaga legislatif parlemen dan lembaga yudikatif Kehakiman) yang
mempunyai beberapa arti antara lain, hal ini sering digunakan secara
sinonim dengan konsep-konsep seperti yang dapat dipertanggungjawabkan
(responsibility),yang dapat dipertanyakan (answerability), yang dapat
dipersalahkan (blameworthiness) dan yang mempunyai ketidakbebasan
(liability) termasuk istilah lain yang mempunyai keterkaitan dengan harapan
dapat menerangkannya salah satu aspek dari administrasi publik atau
pemerintahan, hal ini sebenarnya telah menjadi pusat-pusat diskusi yang
terkait dengan tingkat problembilitas di sektor publik, perusahaan nirlaba,
yayasan dan perusahaan-perusahaan.

Dalam peran kepemimpinan, akuntabilitas dapat merupakan


pengetahuan dan adanya pertanggungjawaban tehadap tiap tindakan,
produk, keputusan dan kebijakan termasuk pula di dalamnya administrasi
publik pemerintahan, dan pelaksanaan dalam lingkup peran atau posisi kerja
yang mencakup di dalam mempunyai suatu kewajiban untuk melaporkan,
menjelaskan dan dapat dipertanyakan bagi tiap-tiap konsekuensi yang sudah
dihasilkan.

Akuntabilitas merupakan istilah yang terkait dengan tata kelola


pemerintahan sebenarnya agak terlalu luas untuk dapat didefinisikan.akan
tetapi hal ini sering dapat digambarkan sebagai hubungan antara yang
menyangkut saat sekarang ataupun masa depan, antar individu, kelompok
sebagai sebuah pertanggungjawaban kepentingan merupakan sebuah
kewajiban untuk memberitahukan, menjelaskan terhadap tiap-tiap tindakan

4
5

dan keputusannya agar dapat disetujui maupun ditolak atau dapat diberikan
hukuman bilamana diketemukan adanya penyalahgunaan kewenangan.

2.2 Dalam Instruksi Presiden

a. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi


pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara
periodik.
b. Perencanaan strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala
yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategik mengandung visi, misi,
tujuan/sasaran, dan program yang realistis dan mengantisipasi masa
depan yang diinginkan dan dapat dicapai.
c. Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah
harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan
oleh instansi pemerintah.
d. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan
pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah, dan mengetahui
peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa
mendatang.
e. Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada
jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan.
f. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan
dicapai/dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan,
6

semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk


kuantitatif sehingga dapat diukur.

2.3 Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan
yang baik dan terpercaya.

2.4.    Sasaran Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


a. menjadikan instansi pemerintah yang akuntebel sehingga dapat
beroperasi secara efisien, efektif dan responsive terhadap aspirasi
masyarakat dan lingkungannya;
b. terwujudnya transparansi instansi pemerintah;
c. terwujudnya partisipasi masyarakat dalm pelaksanaan pembangunan
nasional;
d. terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

2.5    Ruang Lingkup

a. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilaksanakan atas


semua kegiatan utama instansi Pemerintah yang memberikan kontribusi
bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah. Kegiatan yang
menjadi perhatian utama mencakup :
1. Tugas pokok dan fungsi instansi pemerintah;
2.  Program kerja yang menjadi isu nasional;
3.  Aktivitas yang dominan dan vital bagi pencapaian visi dan misi
instansi Pemerintah
b. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang meliputi ruang
lingkup tersebut di atas dilakukan oleh setiap instansi Pemerintah sebagai
bahan pertanggungjawabannya kepada Presiden.
7

2.6 Pelaksanaan Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


1. Pelaksanaan penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dilakukan dengan :
a. Mempersiapkan dan menyusun perencanaan strategik;
b. Merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan,
sasaran dan strategi instansi Pemerintah :
c. Merumuskan indikator kinerja instansi Pemerintah dengan
berpedoman pada kegiatan yang dominan, menjadi isu nasional dan
vital bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah;
d. Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
dengan seksama;
e. Mengukur pencapaian kinerja dengan :
1) Perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target;
2) Perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya;
3) Perbandingan kinerja aktual dengan kinerja di negara-negara lain,
atau dengan standar internasional.
f. Melakukan evaluasi kinerja dengan :
1) Menganalisa hasil pengukuran kinerja;
2) Menginterpretasikan data yang diperoleh;
3) Membuat pembobotan (rating) keberhasilan pencapaian program;
4) Membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi instansi
pemerintah.
2. Alat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah
laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
3. Mekanisme pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
sebagai berikut :
a. Setiap pemimpin Departemen/ Lembaga Pemerintah Non
Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja
didalamnya wajib membuat laporan akuntabilitas kinerja secara
berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya;
8

b. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari tiap Departemen/Lembaga


Pemerintah Non Departemen, masing-masing Menteri/Pemimpin
Lembaga Pemerintah Non Departemen menyampaikan kepada
Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri
Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan
Pendayagunaan Aparatur Negara serta Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
c. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah Tingkat I
disampaikan kepada Presiden/Wakil Presiden dengan tembusan
kepada Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
d. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah Tingkat II
disampikan kepada Gubernur/Kepala Daerah yang terkait dengan
tembusan kepada Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahwa Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu


instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban
secara periodik dan dalam peran kepemimpinan, akuntabilitas dapat
merupakan pengetahuan dan adanya pertanggungjawaban tehadap tiap
tindakan, produk, keputusan dan kebijakan termasuk pula di dalamnya
administrasi publik pemerintahan, dan pelaksanaan dalam lingkup peran
atau posisi kerja yang mencakup di dalam mempunyai suatu kewajiban
untuk melaporkan, menjelaskan dan dapat dipertanyakan bagi tiap-tiap
konsekuensi yang sudah dihasilkan.

3.2 Saran

Kepada para kepala bagian, kepala seksi dan tim penyusun LAKIP
untuk mensosialisasikan pemahaman tentang visi, misi, tujuan, sasaran, dan
strategi kepada seluruh personil. Selain itu sehubungan Akuntabilitas
Pemerintah merupakan hal yang saaat ini banyak mendapat perhatian dari
berbagai kalangan, maka akuntabilitas yang diharapkan hanya akan
mencapai apabila pihak-pihak yang terkait menjalankan fungsinya dengan
baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/28519580/Pengertian_akuntabel

https://www.scribd.com/document/92165877/AKUNTABILITAS-DAERAH

https://www.kompasiana.com/akbaroel/550058bca333111d7251080b/akuntabilita
s-daerah-tinjauan-pemikiran-dan-pelaksanaannya-dalam-rangka-otonomi-daerah?
page=all

www.kemenperin.go.id/.../Laporan-Akuntabilitas-Kinerja-Instansi-Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai