Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nyalah kami selaku kelompok 2 dapat menyusun makalah
yang bertemakan LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
mengambil salah satu pokok bahasan dalam Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) yaitu mengenai sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun, yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik secara
langsung maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan, maupun
manusia.
Dalam makalah yang kami susun ini terdapat beberapa materi tentang
mengenal Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) tersebut secara
umum,baik mengenal secara awal apa itu limbah,apa-apa saja karakteristik
limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3) tersebut, bagaimana penggolongan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), bagaimana cara mengelola Bahan
Bebahaya dan Beracun (B3), serta penjelasan-penjelasan lain yang masih
berhubungan dan erat kaitannya dalam mengenal Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3), yang kian hari menjadi salah satu materi yang semakin
menarik untuk didiskusikan.
Hormat Kami,
Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................
DAFTAR ISI ........................................................................
BAB I PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Pengertian Limbah B3 ...............................................


Sumber Limbah B3 ....................................................
Karakteristik B3 .........................................................
Teknologi Pengolahan ...............................................
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ...................
Sumber Radiasi ..........................................................
Radioaktivitas yang diRekomendasikan .................
Limbah Radioaktif .....................................................
Dampak Radioaktif ....................................................
Membahayakan Kesehatan Manusia ........................

1
2

3
3
4
4
8
9
10
10
10
11

BAB II PENUTUP
KESIMPULAN ............................................................... .....
DAFTAR PUSTAKA ..................................................... .....

12
12

BAB I
PEMBAHASAN
1. Pengertian Limbah B3
Pengertian limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa
(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta
konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan
manusia.

2. Sumber Limbah B3
a) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
Berasal bukan dari proses utamanya, tetapi berasal dari kegiatan
pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi, pelarut kerak, pengemasan,
dll.
b) Limbah B3 dari sumber spesifik
Limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik
dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah.
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada
pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik

yang stabil dan mudah menguap.


Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan

flokulasi
Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses
pengolahan dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan

organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut.


Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi
dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang
dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.

3. Karakteristik B3
Secara konvensional terdapat 7 kelas bahan berbahaya, yaitu:

Flammable,
(mudah
terbakar),
yaitu

bahan

padat,

cair,

uap, atau gas


yang menyala
dengan
mudah

dan

terbakar
secara

cepat

bila
dipaparkan
pada sumber
nyala,
misalnya:
jenis

pelarut

ethanol,

gas

hidrogen,

methane.
Materi yang
spontan
terbakar,
yaitu

bahan

padat

atau

cair

yang

dapat
menyala
secara
spontan tanpa
sumber nyala,
mislanya
karena
perubahan
panas,
tekanan atau

kegiatan oksidasi.
Explosive, (mudah meledak), yaitu materi yang dapat meledak karena
adanya kejutan, panas atau mekanisme lain, misalnya dinamit.

Oxidizer, (pengoksidasi), yaitu materi yang menghasilkan oksigen, baik


dalam kondisi biasa atau bila terpapar dengan panas, misalnya amonium

nitrat dan benzoyl perioksida.


Corrosive, bahan padat atau cair yang dapat membakar atau merusak

jaringan kulit bila berkontak dengannya.


Toxic, yaitu bahan beracun yang dalam dosis kecil dapat membunuh atau
mengganggu kesehatan, seperti hidrogen sianida.

Radioactive

4. Teknologi Pengolahan
Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang
paling

populer

di

antaranya

ialah chemical

conditioning,solidification/Stabilization, dan incineration.


1) Chemical Conditioning
Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialah chemical conditioning.
Tujuan utama dari chemical conditioning ialah :
a) Menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam
lumpur
b) Mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
c) Mendestruksi organisme pathogen
d) Memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang
masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan
pada proses digestion
e) Mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam
keadaan aman dan dapat diterima lingkungan.
Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
a) Concentratiothickening
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan
diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang
umumnya digunakan pada tahapan ini ialah gravity thickener dan solid
bowl centrifuge.
b) Treatment, Stabilization, and Conditioning
Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik
dan menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui
proses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian
secara biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan
bantuan enzim dan reaksi oksidasi. Proses-proses yang terlibat pada
tahapan ini ialah lagooning, anaerobic digestion, aerobic digestion, heat
treatment, polyelectrolite

flocculation, chemical

conditioning,

dan elutriation.

2) Solidification/Stabilization
Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi
menjadi 6 golongan, yaitu:

1) Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam


limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar
2) Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi
bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada
tingkat mikroskopik
3) Precipitation
4) Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia
pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
5) Absorbsi, yaitu
proses
solidifikasi
bahan
pencemar

dengan

menyerapkannya ke bahan padat.


6) Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi
senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang
sama sekali.

3) Incineration
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam
teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah
hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat).
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi
(heating

value)

limbah.

Selain

menentukan

kemampuan

dalam

mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga


menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi.

Limbah B3 dapat diklasifikasikan senagai zat atau bahan yang

mengandung satu atau lebih senyawa;


a. Mudah meledak (explosive)
b. Pengoksidasi (oxidizing)
c. Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)
d. Sangat mudah terbakar (highly flammable)
e. Mudah terbakar (flammable)
f. Amat sangat beracun (extremely toxic)
g. Sangat beracun (highly toxic)
h. Beracun (moderately toxic)
i. Berbahaya (harmful)
j. Korosif (corrosive)
k. Bersifat mengiritasi (irritant)
l. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
m. Karsinogenik / dapat menyebabkan kanker (carcinogenic)
n. Teratogenik / dapat menyebabkan kecatatan janin (terarogenic)
o. Mutagenik / dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)
Zat atau bahan tersebut diatas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena
memenuhi satu atau lebih karakteristik limbah B3 berikut :
a. Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan
standar (25oC, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia
dan atau lisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi
yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
b. Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah satu
sifat berikut:

1) Limbah berupa cairan yang mengandung alcohol kurang dari 24%


volume dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari 60oC (140OF).
2) Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperature dan tekanan
standar (25oC, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran
melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara
spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang
terus menerus.
3) Merupakan limbah tekanan yang mudah terbakar.
4) Merupakan limbah pengoksidasi.
c. Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah
satu sifat berikut:
1) Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat
menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
2) Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.
3) Limbah yang apabila bercampur dengan

air

berpotensi

menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun


dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan.
4) Merupakan limbah sianda, sulfide, atau amonia yang pada kondisi
pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap asap beracun
dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan.
5) Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan
tekanan standar (25oC, 760mmHg)
d. Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemaran yang
bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan
kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut.
e. Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran
(misalnya bagian tubuh manusia yang diamputasi atau cairan tubuh
manusia yang terkena infeksi), limbah dari laboratorium, atau limbah
yang lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
f. Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu
sifat berikut.
1) Menyebabkan iritasi (terbakar pada kulit)
2) Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020)
dengan laju korosi lebih dari 6,35 mm/tahun dengan temparatur
pengujian 55oC.
3) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat
asam dan sama atau lebih dari 12,5 untuk yang bersifat basah.

5.

Limbah bahan
Radioaktif

Berbahaya

dan

Beracun

B3)

Tahukah anda bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat


radiasi? Disadari ataupun tanpa disadari ternyata disekitar kita baik dirumah, di
kantor, dipasar, dilapangan, maupun ditempat-tempat umum lainnya ternyata
banyak sekali radiasi. Yang perlu diketahui selanjutnya adalah sejauh mana
radiasi tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita.
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan
energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium.
Beberapa contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan
perambatan gelombang radio. Selain radiasi, energi dapat juga dipindahkan
dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah sehari-hari radiasi
selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif sebagai sumber radiasi pengion.

6.

Sumber Radiasi
Berdasarkan asalnya sumber radiasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan
sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.
1) Sumber Radiasi Alam
Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga
sebagai radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia
dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak
bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima
radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang
yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :
a. Sumber radiasi kosmis
Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari
ruang antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan
sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di
atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3,
Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi
kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber
kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima

akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi


yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.
b. Sumber radiasi terestrial
Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di
dalam kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang
disebut primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida
yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret Uranium, yaitu
peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret
Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).

c.

Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh


sendiri
Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan,
dan bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman,
pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari
radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber
lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan
kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.

2) Sumber Radiasi Buatan

Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan


ditemuk-annya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali
jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan
sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).

7. Radioaktifitas yang Direkomendasikan


Berdasarkan ketentuan International Atomic Energy Agency, zat radioaktif
adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan aktifitas jenis lebih
besar dari 70 kilo Becquerel per kilogram atau 2 nanocurie per gram. Angka 70
kBq/kg atau 2 nCi/g tersebut merupakan patokan dasar untuk suatu zat dapat
disebut zat radioaktif pada umumnya. Jadi untuk radioaktif dengan aktifitas lebih
kecil dapat dianggap sebagai radiasi latar belakang.
Besarnya dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi tidak boleh
melebihi 50 milisievert per tahun, sedangkan besarnya dosis radiasi yang

diterima oleh masyarakat pada umumnya tidak boleh lebih dari 5 milisievert per
tahun.

8. Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop
yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.

9. Dampak Radioaktif
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan
reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran
radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat
membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.
Menurut Arifin S Kurtiono, Sekretaris Umum Bapeten (Badan Pengawas
Tenaga Nuklir-dulu lebih dikenal dengan nama BATAN, dalam dunia kedokteran
zat radioaktif dimanfaatkan untuk therapy, misalnya Tele-therapy dan Brachytherapy, serta Kedokteran Nuklir.
Pengertian Zat Radioaktif sendiri menurut UU No. 10/1997 tentang
ketenaganukliran, adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan
aktifitas jenis lebih besar dari 70kBq/Kg. Sedangkan Limbah Radioaktif adalah
zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif, karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat
digunakan lagi.
yang banyak digunakan rumah-rumah sakit tersebut, adalah Co (Cobalt 60), Ra226, Cs-137, Ir-192, I-125, SR-90, Am-241, I-153, dan lainnya.

10. Membahayakan Kesehatan Manusia


Meski manfaatnya sangat luas, tak dipungkiri, Limbah B3 juga memiliki
potensi bahaya yang tidak kecil bagi kesehatan maupun keselamatan manusia.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat radiasi, misalnya kanker, leukimia,
rusaknya jaringan otak, serta kerugian fisik lainnya.

BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity,
dan corrosivitty) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia.
Limbah Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop
yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan
reaktor-reaktor atom serta bom atom

DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.co.id 14.30 Selasa 10 September 2013
www.pencemaranlimbah.com 14.30 Selasa 10 September 2013
www.departemenkesehatan.com 14.30 Selasa 10 September 2013
Ernawati,dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Alam SMK dan MAK XI. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai