AWALUDIN
NURHIKMAH HUBA
SUHAIMI
Perencanaan kebutuhan BMN berdasarkan PMK
No.150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan Barang
Milik Negara adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan
BMN untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu
dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam
melakukan tindakan yang akan datang.
Perencanaan kebutuhan meliputi :
Pengadaan
Penghapusan
Pemeliharaan
BMN
Pemindah Pemanfaatan
tanganan
Perencanaan kebutuhan BMN tertuang dalam RKBMN
disusun dengan berpedoman pada:
a. Renstra K/L
Rencana strategis Kementerian/ Lembaga (Renstra K/L) merupakan
dokumen perencanaan Kementerian/ Lembaga untuk periode 5 tahun.
b. Standar Kebutuhan
Standar kebutuhan adalah satuan jumlah barang yang dibutuhkan sebagai
acuan perhitungan pengadaan dan penggunaan BMN dalam perencanaan
kebutuhan Kementerian/ Lembaga.
c. Standar Barang
Standar barang merupakan spesifikasi barang yang ditetapkan sebagai
acuan perhitungan pengadaan BMN dalam perencaan kebutuhan
Kementerian/ Lembaga.
Mekanisme perencanaan dimulai dari pengguna
barang. Pengguna Barang menghimpun usul rencana
kebutuhan barang yang diajukan oleh Kuasa Pengguna
Barang yang berada dilingkungan kantor yang dipimpinnya.
Pengelola barang melakukan penelaahan atas usul
rencana Barang Milik Negara/Daerah bersama Pengguna
Barang dengan memperhatikan data barang pada
Pengguna Barang dan atau Pengelola Barang dan
Menetapkan sebagai rencana kebutuhan Barang Mirip
Negara.
Perencanaan kebutuhan Barang dilaksanakan berdasarkan
pertimbangan:
a. Kendaraan Operasional
b. Peralatan dan Ruang Kantor
c. Rumah Dinas
Dalam PMK No.150/PMK.06/2014 , Beberapa permasalahan
yang seringkali timbul dalam perencanaan kebutuhan barang yaitu:
1. Banyak dalam perencanaan kebutuhan tidak sesuai dengan
barang yang dibutuhkan oleh instansi atau bahkan masyarakat
karena tidak ada partisipasi atau melibatkan masyarakat.
2. Pada saat membuat perencanaan/ penganggaran tidak
terpikirkan biaya perawatan/ pemeliharaan yang semakin hari
akan membebani APBN.
3. Penyusunan rencana kebutuhan barang tidak didasarkan
database BMN yang akurat sehingga masih banyak Satker
K/L/D/I dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat oleh Badan
Pemeriksa Keuangan dikategorikan disclaimer.
Tata cara penyusunan Rencana Kebutuhan BMN untuk
pengadaan BMN :