Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

GAMBARAN UMUM PENGAUDITAN DAN PROFESI


AKUNTAN PUBLIK

Dosen Pengampu :Drs. Syamsul Bahri, M.Si, Ak, CA

Disusun Oleh :

1. Elsa Maria Freitas : 181622018151404


2. Monica Febiyola: 181622018151960
3. Reihan Nur Ramadhan : 181622018151958
4. Yovita Kiik:181622018151724

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

2020
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN.......................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. Definisi Auditing...............................................................................................5
B. Unsur-Unsur Penting Dari Definisi Auditing..................................................5
C. Jenis-Jenis Audit...............................................................................................6
D. Bagaimana Auditing Ditinjau Dari Sudut Profesi Akuntan..........................7
E. Apa Pengertian Auditor Dan Jenis-Jenis Auditor..........................................7
F. Pengertian Profesi Akuntan Publik.................................................................8
G. Timbul Dan Berkembangnya Profesi Akuntan Publik..................................9
H. Peran Profesi Akuntan Public Dalam Perekonomian Suatu Negara..........12
I. Jasa Yang Dihasilkan Oleh Profesi Akuntan Publik....................................13
BAB III......................................................................................................................17
PENUTUP.................................................................................................................. 17
1. Rangkuman.....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sebagai akuntan public, profesionalisme merupakan syarat utama profesi ini. Karena
selain profesi yang bekerja atas kepercayaan masyarakat, kontribusi akuntan public
terhadap ekonomi sangatlah besar. Peran auditor untuk meningkatkan meningkatkan
kredibilitas dan reputasi perusahaan sangatlah besar. Selain itu beberapa peneliti seperti
Peursen (2005) melihat bahwa auditor memainkan peranan penting dalam jaringan
informasi di suatu perusahaan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Gjesdal (1981) dalam
satu dan Firmanzah (2006) juga mengatakan bahwa peranan utama auditor adalah
menyediakan informasi yang berguna untuk keperluan penyusunan kontrak yang
dilakukan oleh pemilik atau manajer perusahaan.

Logika sederhananya bahwa agar mesin perekonomian suatu negara dapat


menyalurkan dana masyarakat kedalam usaha-usaha produktif yang beroperasi secara
efisien, maka perlu disediakan informasi keuangan yang andal, yang memungkinkan para
investor untuk memutuskan kemana dana mereka akan di investasikan. Untuk itu
dibutuhkan akuntan public sebagai penilai kewajaran informasi yang disajikan
manajemen. Jadi jelas bahwa begitu besarnya peran akuntan public dalam perekonomian,
khusunya dalam lingkup perusahaan menuntun profesi ini untuk selalu professional serta
taat pada etika dan aturan yang berlaku.

Beranjak dari itu, dewasa ini peran auditor telah menjadi pusat kajian dan riset
dikalangan akademis. Tidak hanya itu, praktisi juga semakin kritis dengan selalu
menganalisa kontribusi apa yang telah diberikan auditor, hal tersebut sah-sah saja
dilakukan mengingat pentingnya peran auditor. Apalagi auditor bias dibilang sebagai
pihak keperayaan masyarakat (investor) dalam memastikan informasi yang andal. Jadi
wajar rasanya jika masyarakat turut mengawasi hasil pekerjaan auditor. Selain itu
beberapa tahun terakhir, terutama sejak runtuhnya beberapa perusahaan raksasa dunia.
Profesi akuntan public banyak mendapat sorotan dan kritikan dari masyarakat. Akuntan
public menjadi salah satu kandidat penyebab runtuhnya perusahaan tersebut.

1.1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi auditing?
2. Apa saja unsur-unsur penting dari definisi auditing?
3. Bagaimana jenis-jenis audit?
4. Bagaimana auditing ditinjau dari sudut profesi akuntan publik?
5. Apa pengertian auditor dan jenis-jenis auditor?
6. Apa pengertian profesi akuntan pulik?
7. Bagaimana timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik?
8. Apa Peran profesi akuntan public dalam perekonomian suatu negara?
9. Apa saja jasa yang diberikan akuntan publik?
.3 Tujuan Penulisan
1. Ingin mengetahui apa definisi auditing.
2. Ingin mengetahui apa saja unsur-unsur penting dari definisi auditing.
3. Ingin mengetahui bagaimana jenis-jenis audit.
4. Ingin mengetahui bagaimana auditing ditinjau dari sudut profesi akuntan publik.
5. Ingin mengetahui apa pengertian auditor dan jenis-jenis auditor.
6. Ingin mengetahui apa profesi pengertian akuntan publik.
7. Ingin mengetahui bagaimana timbul dan berkembangnya profesi akuntan public.
8. Ingin mengetahui apa Peran profesi akuntan public dalam perekonomian suatu negara.
9. Ingin mengetahuo apa saja jasa yang diberikan akuntan public.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Auditing
1. Menurut Mulyadi : Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
2. Report of the Committee on Basic Auditing Concept of the American Account
Association (Accounting Review, vol 47) memberikan definisi auditing sebagai :
suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan
derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
3. Menurut Sukrisno Agoes : Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak
yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukuan
dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersbebut.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa auditing adalah suatu
proses yang sistematis dan objektif terhadap laporan keuangan suatu perusahaan atau
unit organisasi lain yang pada akhirnya bertujuan untuk memberikan pendapat terhadap
kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum, keadaan keuangan dan hasil usaha
perusahaan atau organisasi tersebut. Auditing harus dilaksanakan oleh seorang yang
kompeten dan independen.

. Unsur-Unsur Penting Dari Definisi Auditing


Deffinisi auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting yang
diuraikan berikut ini.
1. Suatu proses sistematik
Auditing merupakan suatu proses sistematik , yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau
prosedur yang logis, bererangka dan terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu
urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi, bertujuan.

2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif.


Proses sistematik tersebut di tujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari
pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa
memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut. Sebagai contoh, suatu badan
usaha membuat suatu pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi yang disajikan
dalam laporan keuangan dan auditor melakukan audit atas pernyataan, auditor yang
dibuat oleh badan usaha tersebut. Dalam auditnya, auditor tersebut melakukan peroses
sistematik untuk memperoleh bukti-bukti yang menjadi dasar pernyataan yang disajikam
oleh badan usaha tersebut dalam laporan keuangannya, dan mengevaluasinya secara
objektif, tidak memihak baik, kepada pemberikerja (manajemen) maupun kepada pihak
ketiga ( pemakai hasil audit).

3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi


Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi di sini
adalah hasil proses akuntansi. Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian,
pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalamsatuan uang.
Proses akuntansi ini mengasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan
keuangan, yang umumnya terdiri dari empat laporan keuangan pokok: neraca, laporan
laba-rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Laporan keuangan dapat pula
berupa laporan biaya pusat pertanggungjawaban tertentu dalam perusahaan.

4. Menetapkan tingkat kesesuaian


Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti
tersebut dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria tersebut
kemungkinan dapat dikuantifikasikan, kemungkinan pula bersifat kualitatif.

C. Jenis-Jenis Audit
Menurut Boynton, Jhonson, Kell (2002:6) terdapat tiga jenis audit yang sifat dasar
dari setiap jenis audit akan diuraikan secara singkat berikut ini:

1. Audit Laporan Keuangan


Audit laporan keuangan (financial statement) audit berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar
dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Pada banyak negara bagian di AS berlaku suatu ketentuan bahwa hanya CPA
yang dapat melakukan audit eksternal, yang biasanya dilakukan melalui penunjukan
kantor CPA oleh perusahaan yang laporannya akan diaudit. Secara signifikan, audit
laporan keuangan dapat menurunkan risiko investor dan kreditor dalam membuat
berbagai keputusan investasi dengan tidak menggunakan informasi yang bermutu rendah.

2. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu
entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria yang
ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti kriteria yang
ditetapkan kreditor serta kriteria yang didasarkan pada ketentuan pemerintah, contohnya
perusahaan harus mematuhi sejumlah undang-undang yang berkaitan dengan tenaga kerja.
3. Audit Operasional
Audit operasional (operational audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam
hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Kriteria atau tujuan yang digunakan
untuk mengukur efisiensi dan efektivitas dapat ditentukan oleh manajemen atau lembaga
yang berwenang. Pada sisi lain, auditor operasional dapat juga membantu menyusun
kriteria yang akan digunakan. Secara khas, laporan untuk audit operasional tidak hanya
memuat pengukuran efisiensi dan efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi
untuk peningkatan kinerja.

D. Bagaimana Auditing Ditinjau Dari Sudut Profesi Akuntan


Ditinjau dari sudut profesi akuntan public, auditing adalah pemeriksaan (examination)
secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan
untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi
tersebut. Buku ini membahas auditing ditinjau dari sudut pandang profesi akuntan public.

Ditinjau dari definisi umum auditing seperti yang telah diuraikan di atas, pemeriksaan
yang dilaksanakan oleh auditor independen ditujukan terhadap pernyataan mengenai
kegiatan ekonomi, yang disajikan oleh suatu organisasi dalam laporan keuangannya.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh auditor independen untuk menilai kewajaran informasi
yan tercantum dalam laporang keuangan. Auditor yang melaksanakan audit atas laporan
keuangan historis disebut dengan auditor independen. Dalam buku ini, istilah auditor jika
tidak diikuti dengan kata pengubah (modifier), dimaksudkan sebagai auditor independen.

Auditing bukan merupakan cabang akuntansi, tetapi merupakan suatu disiplin bebas,
yang mendasarkan diri pada hasil kegiatan akuntansi dan data kegiatan yang lain.
Akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian
transaksi keuangan perusahaan atau organisasi lain. Hasil akhir proses akuntansi adalah
laporan keuangan yang dipakai oleh manajemen untuk mengukur dan menyampaikan data
keuangan dan data kegiatan yang lain. Di pihak lain, auditing ditujukan untuk
menentukan secara objektif keandalan informasi yang disampaikan oleh manajemen
dalam laporan keungan. Oleh karena itu, auditing harus dilaksanakan oleh pihak yang
bebas dari manajemen dan harus dapat di andalkan ditinjau dari sudut profesinya.

E. Apa Pengertian Auditor Dan Jenis-Jenis Auditor


Auditor Adalah Seorang Yang Memiliki Kualifikasi Tertentu Dalam Melakukan
Audit Atas Laporan Keuangan Dan Kegiatan Suatu Perusahaan Atau Organisasi

Jenis-jenis Auditor

1. Auditor Independen (independen auditors) / Akuntan Publik


Auditor independen bekerja berdasarkan imbalan para pengguna
mengandalkan jasa auditor independen serta menarik manfaat yang bernilai dengan
adanya kenyataan bahwa auditor tidak memihak klien yang sedang di audit.
Auditor independen (Akuntan public) adalah para praktisi individual atau
anggota kantor akuntan public yang memberikan jasa auditing professional kepada
klien. Disamping itu auditor juga menjual jasa konsultasi pajak, konsultasi
manajemen, penyusunan system akuntansi, penyusunan laporan keuangan, serta
jasa-jasa lainnya.

2. Auditor Internal (Internal auditors)


Adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor jenis ini melibatkan diri
dalam suatu kegiatan penilaian independen, yang dinamakan audit internal, dalam
lingkungan organisasi sebagai suatu bentuk jasa bagi organisasi. Tujuan audit
internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan
pertanggungjawaban yang efektif. Lingkup fungsi audit internal meliputi semua
tahap dalam kegiatan organisasi. Para auditor internal terutama melibatkan diri
pada audit kepatuhan dan operasional.
Para auditor internal kebanyakan adalah pemegang sertifikat CIA (Certified
Internal Auditors), yang beberapa di antaranya juga bersetifikat CPA. Asosiai
Internasional untuk para auditor internal adalah IIA (Institue of International
Auditors), yang menetapkan kriteria sertifikasi serta mengelola ujian CIA. Selain
itu, IIA juga telah menetapkan standar praktis untuk audit internal dan sebuah kode
etik.

3. Auditor Pemerintah (Government Auditors)


Untuk melaksanakan fungsi audit bagi kepentingan kongres, para auditors
GAO (General Accounting Office) bertugas pada lingkup kegiatan audit yang luas,
termasuk melakukan audit laporan keuangan, audit kepatuhan dan audit
operasional.
Para auditor IRS (Internal Revenue Service) melakukan audit atas surat
pemberitahuan pajak penghasilan para pembayar pajak untuk ketaatan pada
perundangan pajak yang berlaku.
Organisasi nasional untuk para akuntan di pemerintahan A.S. adalah AGA
(Association of Government Accountants).

F. Pengertian Profesi Akuntan Publik


1. Profesi berasal dari kata latin profess yang berarti pengakuan atau pernyataan di
muka umum. Menurut Buhori dalam harefa (1999) konsep profesi mengandung dua
dimensi pengertian. Dimensi pertama berkaitan dengan sifat kegiatan, di dalam
dimensi ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu, kegiatan mencari nafkah
(occupation) dan kegiatan untuk kesenangan semata-mata (hobi atau kegemaran).
Dimensi kedua berkaitan dengan tingkat kemahiran, yang dapat dibagi menjadi tiga
jenis.#, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan tingkat kemahiran sangat tinggi,
kemahiran sedang, dan kemahiran rendah atau tidak memiliki kemahiran sama
sekali.
2. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan
untuk memberi jasa akuntan public di Indonesia. Ketentuan mengenai akuntan
public di Indonesia diatur dalam undang-undang republic Indonesia No 5 tahun 2011
tebntang akuntan public dan peraturan mentri keuangan No 17/PMK.01/2008
Tentang jasa akuntan public. Setiap akuntan public wajib menjadi anggota institute
akuntan public Indonesia (IAPI), asosiai profesi yang diakui oleh pemerintah.

G. Timbul Dan Berkembangnya Profesi Akuntan Publik


Profesi akuntan public dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan
bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan kembangnya profesi akuntan public di
suatu Negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk
badan hukum perusahaan di Negara tersebut. Jika perusaan-perusahaan yang
berkembang dalam suatu Negara masih berskala kecil dan masih menggunakan modal
pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya, jasa audit yang dihasilkan oleh
profesi akuntan public belum di perlukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Begitu
juga jika sebagian besar perusahaan berbadan hukum selain perseroan terbatas (PT)
yang bersifat terbuka, di Negara tersebut jasa audit profesi akuntan public belum
diperlukan oleh masyarakat usaha.
Dalam perusahaan kecil yang berbentuk perusahaan perorangan, yang
pemiliknya merangkap sebagai pemimpin perusahaan. Laporan keuangan biasanya
hanya disajikan untuk memenuhi kebutuhan pemilik perusahaan. Laporan keuangan
tersebut digunakan oleh pemilik untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan
perusahaanya. Begitu pula dalam perusahaan yang berbentuk firma, laporan
keuangan biasanya biasanya hanya dimanfaatkan oleh para sekutu, yang sekaligus
sebagai pemimpin perusahaan. Selama kedua bentuk badan usaha tersebut hanya
menggunakan modal yang berasal dari pernyataan pemilik, yang sekaligus menjadi
pemimpin perusahaan, selama ini pula laporan keuangan mereka hanya dibuat untuk
memenuhi kepentingan intern saja. Dalam kondisi semacam ini jasa audit profesi
akuntan public belum diperlukan, baik oleh para pemimpin perusahaan mapun oleh
pihak luar perusahaan.
Dalam perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas yang bersifat terbuka
(PT terbuka), saham perusahaan dijual kepada masyarakat umum melalui pasar
modal, dan pemegang saham sebagai pemilik perusahaan terpisah dari manajemen
perusahaan, dalam bentuk badan usaha ini, pemilik perusahaan menanamkan dana
mereka di dalam perusahaan dan manajemen perusahaan berkewajiban
mempertanggungjawaban dana yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan
perusahaan ini, di samping digunakan untuk keperluan manajemen perusahaan, juga
dimanfaatkan oleh pemilik perusahaan untuk menilai pengelolaan dana yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan.
Dalam perusahaan berbentuk CV (comanditaire vennootschap), sebagian
sekutunya bertindak sebagai manajemen perusahaan dan sebagian yang lain bertindak
sebagai sekutu diam (sleeping partners). Laporan keuangan dalam perusahaan
berbadan hukum CV, disamping diperlukan oleh sekutu aktif, juga diperlukan oleh
sekutu diam untuk menilai pengelolaan dana yang dilaksanakan oleh sekutu aktif
tersebut.
Dalam perkembangan usahanya, baik perusahaan perorangan maupun
berbagai perusahaan berbentuk badan hukum yang lain tidak dapat menghindarkan
diri dari penarikan dana dari pihak luar, yang tidak selalu dalam bentuk penyertaan
modal dari investor, tetapi berupa penarikan pinjaman dari kreditur. Dengan
demikian, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuanganperusahaan
tidak lagi hanya terbatas pada para pemimpin perusahaan, tetapi meluas kepada para
investor dan kreditur serta calon investor dan calon kreditur.
Pihak-pihak diluar perusahaan memerlukan informasi mengenai perusahaan
untuk pengambilan keputusan tentang hubungan mereka dengan perusahaan.
Umumnya mereka mendasarkan keputusan mereka berdasarkan informasi yang
disajikan oleh menejemen dalam laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian,
terdapat dua kepentingan yang berlawanan dalam situasi seperti yang diuraikan di
atas. Di satu pihak, manajemen perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai
pertanggungjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar; di pihak lain,
pihak luar perusahaan ingin memperoleh informasi yang handal dari manejemen
perusahaan mengenai pertanggungjawaban dana yang mereka investasikan. Adanya
dua kepentingan yang berlawanan inilah yang menyebabkan timbul dan
berkembangnya profesi akuntan public. Gambar 1.1 melukiskan sturktur hubungan
antara manajemen perusahan, profesi akuntan public, dan pihak luar perusahaan yang
terdiri dari investor, kreditur, dan pihak luar lain.
Manejemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga agar pertanggujawaban
keuangan yang disajikan kepada pihak luar dapat dipercaya, sedangkan pihak luar
perusahaan memerlukan jasa pihak ketga untuk memperoleh keyakinan bahwa
laporan keuangan yang disjikan oleh manajemen perusahaan dpat dipercaya sebagai
dasar keputusan-keputusan yang diambil oleh mereka.

.
Pembuat Asersi Pemakai informasi
keuangan
Kreditur,Investor,
dan pihak luar lain

Manejemen Menyajikan Laporan Keuangan


Perusahaan Menyajikan (4)

(1)

Laporan Keuangan
Mengaudit auditan
(melakukan (2) Laporan Audit
atestasi)
Auditor
independen

(3)
Profesi Akuntan
Publik
Menyusun

Gambar 1.1 Struktur Hubungan antara Akuntansi Publik dengan Manajemen Perusahaan,
kreditur, Investor, dan pihak Luar Lain

Baik manajemen perusahaan maupun pihak luar perusahaan yang


berkpentingan terhadap perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga yang dapat
dipercaya. Tanpa menggunakan jasa auditor independen, manejemen perusahaan tidak
akan dapat meyakinkan pihak luar perusahaan bahwa laporan keuangan yang
disajikan berisi informasi yang dapat dipercaya, karena dari sudut pandang pihak luar,
manajemen perusahaan mempunyai kepentingan, baik kepentinganan keuangan
maupun kepentingan yang lain.

Karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga untuk menilai
keandalan pertanggungjaawaban keuangan yang disajikan oleh manajemen dalam
laporan keuangannya, keadaan ini memicu timbulnya kebutuhan jasa profesi akuntan
public. Profesi ini merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan
publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap
informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan keuangan.

Di Indonesia, timbulnya perusahaan-perusahaan berbentuk perseroan terbatas


di masa lalu tidak banyak memberikan dorongan kepada perkembangan profesi
akuntan public, karena sebagian besar perseroan tebatas Indonesia merupakan PT
penutup yang sahamnya hanya hanya dimiliki oleh kalangan keluarga atau kalangan
terbatas saja.Profesi akuntan public Indonesia mengalami perkembanga signifikan
sejak awal tahun tahun tujuh puluhan, dengan adanya peluasan kredit-kredit
perbankan kepada perusahaan.Bank-bank ini mewajibkan nasabah yang menerima
kredit dalam jumlah tertentu untuk menyerahkan secara periodic laporan keuangan
yang telah diaudit oleh akuntan public. Umumnya perusahaaan-perusahaan swasta
Indonesia baru memerliukan jasa audit profesi akuntan public jika kreditur
mewajibkan mereka menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan
public.

Perkembangan profesi akuntan public pernah mendapat dorongan dari


pemerintah dalam tahun 1979 sampai dengan 1983, dengan dikeluarkannya keputusan
Mentri Keuangan nomor 108/KMK/ 07/1979 tentang Penggunaan Laporan
Pemeriksaan Akuntan Publik untuk Memperoleh Keringanan dalam Penentuan Pajak
Perseroan.Dalam peraturan ini,instansi pajak menetapkan pajak pendapatan atau pajak
perseroan atas dasar laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan public.
Keputusan Mentri Keuangan tersebut menjadi tidak berlaku pada awal tahun 1984,
dengan berlakunya Undang-undang pajak penghasilan 1984. Pada awal tahun 1992,
kembali profesi akuntan public diberi kepercayaan dari pemerintah (dalam hal ini
Direktorat Jendral Pajak) untuk melakukan verifikasi pembayaran pajak pertambahan
nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPn BM) yang dilakukan oleh para
pengusaha kena pajak (PKP).

Perkembangan pasar modal Indonesia diwarnai dengan meningkatknya jumlah


perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal. Perkembangan pasar modal
Indonesia merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntan public Indonesia.

H. Peran Profesi Akuntan Public Dalam Perekonomian Suatu Negara


Agar mesin perekonomian suatu Negara dapat menyalurkan dana masyarakat
ke dalam usaha-usaha produktif yang beroperasi secara efisien, maka dalam
perekonomian perlu disediakan informasi keuangan yang andal, yang memungkinkan
para investor memutuskan ke usaha-usaha apa dana mereka di investasikan. Dana
yang berada di tangan masyarakat akan ditarik oleh perusahaan yang mampu
menghasilkan kembalian (return) terbesar atas investasi dan yang memiliki kondisi
keuangan yang sehat. Jika manajemen suatu perusahaan dengan sengaja mengelabuhi
masyarakat dengan menyajikan laporan keuangan yang seolah-olah menggambarkan
hasil usaha perusahaan yang tinggi dan posisi keuangan yang seolah-olah sehat, maka
dana para investorakan mengalir ke perusahaan yang beroperasi tidak efisien , yang
pada akhirnya akan berdampak kepada kerugian ekonomi secara keseluruhan.
Informasi keuangan tersebut disajikan oleh majanemen kepada masyarakat
keuangan untuk memungkinkan masyarakat keuangan untuk memungkinkan
keuangan menilai pertanggungjawaban keuangan manajemen dan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kembali investasi (return on investmen)
dan posisi keuangan perusahaan.
I. Jasa Yang Dihasilkan Oleh Profesi Akuntan Publik
Pofesi akuntan public menghasilkan berbagai macam jasa bagi masyarakat,
yang dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok : jasa assurance, jasa atestasi, dan
jasa nonassurance.
1. Jasa assurance
Jasa assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan mutu
informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi
yang andal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
mereka mencari jasa assurance untuk meningkatkan mutu informasi yang akan
dijadikan sebagai basis keputusan yang akan mereka lakukan. Professional yang
menyediakan jasa assurance harus memiliki kompetensi dan independensi berkaitan
dengan informasi yang di periksanya.
Jasa assurance dapat disediakan oleh profesi akuntan public atau berbagai
profesi lain. Contoh jasa assurance yang disediakan oleh profesi lain adalah jasa
pengujian berbagai produk oleh organisasi konsumen, jasa pemeringkatan televise
(television rating), dan jasa pemeringkatan radio (radio rating).
Jasa assurance bukan merupakan jasa baru yang diperlukan oleh masyarakat .
profesi akuntan public telah lama menyadiakan jasa assurance tentang informasi
laporan keuangan historis kepada masyarakat. Jasa assurance ini lebih dikenal dengan
jasa jasa audit. Di U.S.A., jasa assurance yang juga disediakan oleh profesi akuntan
public adalah jasa undian dan jasa kontes. Sejak tahun 1994, profesi akuntan public
Indonesia menyediakan jasa assurance tentang prakiraan keuangan. Di masa depan
ini, kebutuhan masyarakat akan jasa assurance tentang pengendalian web site
semakin meningkat, dan profesi akuntan public dapat memenuhi kebutuhan jasa
tersebut. Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan pleh profesi akuntan public
adalah jasa atestasi.

2. Atestasi (attestation)
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen
dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang
material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah pernyataan yang dibuat
oleh suatu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain
(pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asersi merupakan pernyataan
manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum ( generally accepted accounting principles). Jasa atestasi profesi akuntan
public dapat dibagi lebih lanjut menjadi 4 jenis : Audit, Pemeriksaan (examination),
Review, Prosedur yang disepakati (aggred-upon procedures)

a. Audit
Jasa audit mencangkup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan
keuangan historis suatu entitas yan berisi asersi yang dibuat oleh manajemen
entitas tersebut. Akuntan public yang memberikan jasa audit disebut dengan
istilah auditor. Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan
historis suatu entitas, auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah
laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar , dalam semual hal yang
material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum dalam menghasilkan jasa audit ini, auditor memberikan keyakian
positif (positive assurance) atas asersi yang dibuat oleh manajemen dalam
laporan keuangan historis. Keyakinan ) (assurance) menunjukan tingkat kepastian
yang dicapai dan yang ingin disampaikan oleh auditor bahwa dicapai oleh auditor
ditentukan oleh hasil pengumpulan bukti. Semakin banyak jumlah bukti kompeten
dan relevan yang dikumpulkan, semakin tingkat keyakinan yang dicapai oleh
auditor. Jasa ini merupakan jasa profesi akuntan public yang paling dikenal dalam
masyarakat dan seringkali disebut sebagai jasa tradisional profesi akuntan public.

b. Pemeriksaan (Examination)
Istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan oleh profesi
akuntan public yang berupa pernyataan suatu pendapat atas kesesuaian asersi yang
dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh jasa
pemeriksaan yang dilaksanakan oleh profesi akuntan public adalah pemeriksaan
terhadap informasi keuangan prospektif dan pemeriksaan untuk menentukan
kesesuaian pengendalian intern suatu entitas dengan kriteria yang ditetapkan oleh
instansi pemerintah atau badan pengatur. Dalam menghasilkan jasa pemeriksaan,
akuntan public memberikan keyakinan positif atas asersi yang dibuat oleh
manajemen . pemeriksaan dilaksanakan oleh profesi akuntan public terhadap
laporang keuanagn historis disebut dengan istilah audit, dan akuntan public yang
menghasilkan jasa audit disebut dengan istilah auditor. Pemeriksaan oleh profesi
akuntan public selain terhadap laporan keuangan histeris, seperti misalnya
terhadap informasi keuangan prospektif, disebut dengan istilah pemeriksaan, dan
akuntan public yang menghasilkan jasa pemeriksaan semacam ini disebut dengan
praktisi. Dengan demikian istilah audit dan auditor khusus digunakan jika jasa
profesi akuntan public berkaitan dengan atestasi atas asersi yang terkandung
dalam laporan keuangan historis.

c. Review
Jasa review terutama berupa permintaan keterangan dan prosedur analitik
terhadap informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan
keyakinan negative atas asersi yang terkandung dalam informasi keuangan
tersebut. Keyakinan negatif lebih rendah tingkatnya dibandingkan dengan
keyakinan positif yang diberikan oleh akuntan public dalam jasa audit dan jasa
pemeriksaan, karena lingkup prosedur yang digunakan oleh akuntan public dalam
pengumpulan bukti lebih sempit dalam jasa review dibandingkan dengan yang
digunakan dalam jasa audit dan jasa pemeriksaan. Dalam menghasilkan jasa audit
dan pemeriksaan, akuntan public melasanakan berbagai prosedur berikut ini:
inspeksi, observasi, konfirmasi, permintaan keterangan, pengusutan (Tracing),
pemeriksaan bukti pendukung (Vouching), pelaksanaan ulang (Reperforming), dan
analisis. Dengan hanya dua prosedur (permintaan keterangan dan prosedur
analitik) yang dilaksanakan dalam jasa review, akuntan public memberikan
keyakinan negative atas asersi yang dibuat oleh menejemen, sehingga tingkat
keyakinan yang diberikan oleh akuntan dalam laporan hasil review lebih rendah
dibandingkan dengan yang diberikan dalam jasa audit dan pemeriksaan.

d. Prodesur yang disepekati


Jasa atestasi atas asersi manejemen dapat dilaksanakan oleh akuntan public
berdasarkan prosedur yang disepakati antara klien dengan akuntan public.
Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh akuntan public dalam menghasilkan
jasa atestasi dengan prosedur yang disepakati lebih sempit dibandigkan dengan
audit dan pemeriksaan. Sebagai contoh, klien dan akuntan public dapat bersepakat
bahwa prosedur tertentu akan diterapkan terhadap usur atau akun tertentu
dalamsuatu laporan keuangan, buka terhadap semua unsur laporan keuangan.
Untuk tipe jasa ini, akuntan public dapat menerbitkan suatu ringkasan temuan atau
suatu keyakinan negative seperti yang dihasilkan dalam jasa rivew.

3. Nonassurance
Jasa Nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan public yang didalmnya
iya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negative, ringkasan temuan, atau
bentuk lain keyakinan. Jenis jasa Nonassurance yang dihasilkan oleh akuntan public
adalahjasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultansi. Dalam jasa kompilasi,akuntan
public melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya, seperti pencatatan( baik
dengan manual maupun dengan computer) transakti akuntansi bagi kiliennya sampai
dengan penyusunan laporan keuangan. Jasa perpajakan meliputi bantuan yang
diberikan oleh akuntan public kepada kliennya dalam pengisian surat pemberitahuan
pajak tahunan (SPT) pajak penghasilan, perencanaan pajak, dan bertindak mewakili
kliennya dalam menghadapi masalah perpajakan.
Jasa konsultasi diatur dalam standar jasa konsultansi. Jasa konsultansi dapat
meliputi jasa-jasa berikut ini:
a. Konsultansi (consultation)
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah memberikan konsultasi atau saran
professional (professional advice) yang memerlukan respon segera, berdasarkan
pada pengetahuan mengenai klien, keadaan, masalah teknis terkait, respresentasi
klien, dan tujuan bersama berbagi pihak. Contoh jenis jasa ini adalah rivew dan
komentar terhadap rencana bisinis buatan klien dan pemberian saran tentang
perangkat lunak computer yang cocok digunakan oleh klien (berdasarkan
investigasi lebih lanjut oleh klien.
b. Jasa pemberian saran professional (advisory service)
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah mengembangkan temuan, simpulan,
dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien. Contoh jenis
jasa ini adalah rivew operasional dan improvement, analisis terhadap suatu sisitem
akuntansi, pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategi, dan definisi
persyaratan yang harus dipenuhi oleh sesuatu system informasi.
c. Jasa implementasi
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah mewujudkan rencana kegiatan menjadi
kenyataan. Sumber daya dan personel klien digabung dengan sumber daya dan
personel praktisi untuk mencapai tujuan implementasi. Praktisi bertanggungjawab
kepada klien dalam hal pelaksanaan dan manajemen kegiatan perikatan. Contoh
jenis jasa ini adalah penyediaan jasa instalasi system computer dan jasa
pendukung yang berkaitan, pelaksanaan tahap-tahap peningkatan produktivitas,
dan pemberian bantuan dalam proses penggabungan (merger) organisasi.
d. Jasa transaksi
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah untuk menyediakan jasa yang
berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dnegan
pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan kepailitan, jasa penilaian,
penyediaan informasi untuk mendapatkan pendanaan, analisis kemungkinan
penggabungan usaha atau akuntan dan jasa pengurusan perkara pengadilan.
e. Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya
Untuk jenis jas ini, fungsi praktisi adalah menyediakan staf yang memadai (dalam
hal kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jadi pendukung lain untuk
melaksanakan tugas yang ditentukan oleh klien. Staf tersebut akan bekerja
dibawah pengarahan klien sepanjang keadaan mengharuskan demikian. Contoh
jenis jasa ini adalah manajemen fasilitas pemrosesan data, pemograman computer
perwakilan dalam rangka kepailitan, penjualan dan implementasi perangkat lunak
computer an penjualan dalam instalasi metodelogi pengembangan system.
BAB III
PENUTUP
1. Rangkuman

 Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
 Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan
dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di
negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara berkembang sedemikian
rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya namun mulai
memerlukan modal dari kreditur ,bdan jika timbul berbagai perusahaan berbentuk
badan hukum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari masyarakat, jasa auditor
publik mulai diperlukan dan berkembang. Dari profesi akuntan publik inilah
masyarakat kreditur dan investor atau calon kreditur dan calon investor mengharapkan
penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh
manajemen perusahaan dalam laporan keuangan.
 Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat jasa atestasi dan
jasa non atestasi. Jasa atestasi terdiri dari auditing examination review dan prosedur
yang disepakati.
 Ditinjau dari sudut oditor independen Auditing adalah pemeriksaan secara objektif atas
laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi yang lain dengan tujuan untuk
menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar keadaan
keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.
 Ada tiga tipe auditor menurut lingkungan pekerjaan auditing: auditor independen,
auditor pemerintahan, dan auditor intern. Auditor independen adalah auditor
profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang
atas laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya. Auditor pemerintah adalah auditor
profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit
atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam
pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara
maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik
atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan
efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang
dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku 1 Mulyadi Edisi 6 ‘Auditing’ (hal 2-11)
2. https://www.slideshare.net/mobile/06122009/makalah-auditing-dan-profesi-akuntan-
publik

Anda mungkin juga menyukai