Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
2020
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN.......................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. Definisi Auditing...............................................................................................5
B. Unsur-Unsur Penting Dari Definisi Auditing..................................................5
C. Jenis-Jenis Audit...............................................................................................6
D. Bagaimana Auditing Ditinjau Dari Sudut Profesi Akuntan..........................7
E. Apa Pengertian Auditor Dan Jenis-Jenis Auditor..........................................7
F. Pengertian Profesi Akuntan Publik.................................................................8
G. Timbul Dan Berkembangnya Profesi Akuntan Publik..................................9
H. Peran Profesi Akuntan Public Dalam Perekonomian Suatu Negara..........12
I. Jasa Yang Dihasilkan Oleh Profesi Akuntan Publik....................................13
BAB III......................................................................................................................17
PENUTUP.................................................................................................................. 17
1. Rangkuman.....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai akuntan public, profesionalisme merupakan syarat utama profesi ini. Karena
selain profesi yang bekerja atas kepercayaan masyarakat, kontribusi akuntan public
terhadap ekonomi sangatlah besar. Peran auditor untuk meningkatkan meningkatkan
kredibilitas dan reputasi perusahaan sangatlah besar. Selain itu beberapa peneliti seperti
Peursen (2005) melihat bahwa auditor memainkan peranan penting dalam jaringan
informasi di suatu perusahaan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Gjesdal (1981) dalam
satu dan Firmanzah (2006) juga mengatakan bahwa peranan utama auditor adalah
menyediakan informasi yang berguna untuk keperluan penyusunan kontrak yang
dilakukan oleh pemilik atau manajer perusahaan.
Beranjak dari itu, dewasa ini peran auditor telah menjadi pusat kajian dan riset
dikalangan akademis. Tidak hanya itu, praktisi juga semakin kritis dengan selalu
menganalisa kontribusi apa yang telah diberikan auditor, hal tersebut sah-sah saja
dilakukan mengingat pentingnya peran auditor. Apalagi auditor bias dibilang sebagai
pihak keperayaan masyarakat (investor) dalam memastikan informasi yang andal. Jadi
wajar rasanya jika masyarakat turut mengawasi hasil pekerjaan auditor. Selain itu
beberapa tahun terakhir, terutama sejak runtuhnya beberapa perusahaan raksasa dunia.
Profesi akuntan public banyak mendapat sorotan dan kritikan dari masyarakat. Akuntan
public menjadi salah satu kandidat penyebab runtuhnya perusahaan tersebut.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa auditing adalah suatu
proses yang sistematis dan objektif terhadap laporan keuangan suatu perusahaan atau
unit organisasi lain yang pada akhirnya bertujuan untuk memberikan pendapat terhadap
kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum, keadaan keuangan dan hasil usaha
perusahaan atau organisasi tersebut. Auditing harus dilaksanakan oleh seorang yang
kompeten dan independen.
C. Jenis-Jenis Audit
Menurut Boynton, Jhonson, Kell (2002:6) terdapat tiga jenis audit yang sifat dasar
dari setiap jenis audit akan diuraikan secara singkat berikut ini:
2. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu
entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria yang
ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti kriteria yang
ditetapkan kreditor serta kriteria yang didasarkan pada ketentuan pemerintah, contohnya
perusahaan harus mematuhi sejumlah undang-undang yang berkaitan dengan tenaga kerja.
3. Audit Operasional
Audit operasional (operational audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam
hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Kriteria atau tujuan yang digunakan
untuk mengukur efisiensi dan efektivitas dapat ditentukan oleh manajemen atau lembaga
yang berwenang. Pada sisi lain, auditor operasional dapat juga membantu menyusun
kriteria yang akan digunakan. Secara khas, laporan untuk audit operasional tidak hanya
memuat pengukuran efisiensi dan efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi
untuk peningkatan kinerja.
Ditinjau dari definisi umum auditing seperti yang telah diuraikan di atas, pemeriksaan
yang dilaksanakan oleh auditor independen ditujukan terhadap pernyataan mengenai
kegiatan ekonomi, yang disajikan oleh suatu organisasi dalam laporan keuangannya.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh auditor independen untuk menilai kewajaran informasi
yan tercantum dalam laporang keuangan. Auditor yang melaksanakan audit atas laporan
keuangan historis disebut dengan auditor independen. Dalam buku ini, istilah auditor jika
tidak diikuti dengan kata pengubah (modifier), dimaksudkan sebagai auditor independen.
Auditing bukan merupakan cabang akuntansi, tetapi merupakan suatu disiplin bebas,
yang mendasarkan diri pada hasil kegiatan akuntansi dan data kegiatan yang lain.
Akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian
transaksi keuangan perusahaan atau organisasi lain. Hasil akhir proses akuntansi adalah
laporan keuangan yang dipakai oleh manajemen untuk mengukur dan menyampaikan data
keuangan dan data kegiatan yang lain. Di pihak lain, auditing ditujukan untuk
menentukan secara objektif keandalan informasi yang disampaikan oleh manajemen
dalam laporan keungan. Oleh karena itu, auditing harus dilaksanakan oleh pihak yang
bebas dari manajemen dan harus dapat di andalkan ditinjau dari sudut profesinya.
Jenis-jenis Auditor
.
Pembuat Asersi Pemakai informasi
keuangan
Kreditur,Investor,
dan pihak luar lain
(1)
Laporan Keuangan
Mengaudit auditan
(melakukan (2) Laporan Audit
atestasi)
Auditor
independen
(3)
Profesi Akuntan
Publik
Menyusun
Gambar 1.1 Struktur Hubungan antara Akuntansi Publik dengan Manajemen Perusahaan,
kreditur, Investor, dan pihak Luar Lain
Karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga untuk menilai
keandalan pertanggungjaawaban keuangan yang disajikan oleh manajemen dalam
laporan keuangannya, keadaan ini memicu timbulnya kebutuhan jasa profesi akuntan
public. Profesi ini merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan
publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap
informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan keuangan.
2. Atestasi (attestation)
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen
dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang
material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah pernyataan yang dibuat
oleh suatu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain
(pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asersi merupakan pernyataan
manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum ( generally accepted accounting principles). Jasa atestasi profesi akuntan
public dapat dibagi lebih lanjut menjadi 4 jenis : Audit, Pemeriksaan (examination),
Review, Prosedur yang disepakati (aggred-upon procedures)
a. Audit
Jasa audit mencangkup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan
keuangan historis suatu entitas yan berisi asersi yang dibuat oleh manajemen
entitas tersebut. Akuntan public yang memberikan jasa audit disebut dengan
istilah auditor. Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan
historis suatu entitas, auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah
laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar , dalam semual hal yang
material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum dalam menghasilkan jasa audit ini, auditor memberikan keyakian
positif (positive assurance) atas asersi yang dibuat oleh manajemen dalam
laporan keuangan historis. Keyakinan ) (assurance) menunjukan tingkat kepastian
yang dicapai dan yang ingin disampaikan oleh auditor bahwa dicapai oleh auditor
ditentukan oleh hasil pengumpulan bukti. Semakin banyak jumlah bukti kompeten
dan relevan yang dikumpulkan, semakin tingkat keyakinan yang dicapai oleh
auditor. Jasa ini merupakan jasa profesi akuntan public yang paling dikenal dalam
masyarakat dan seringkali disebut sebagai jasa tradisional profesi akuntan public.
b. Pemeriksaan (Examination)
Istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan oleh profesi
akuntan public yang berupa pernyataan suatu pendapat atas kesesuaian asersi yang
dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh jasa
pemeriksaan yang dilaksanakan oleh profesi akuntan public adalah pemeriksaan
terhadap informasi keuangan prospektif dan pemeriksaan untuk menentukan
kesesuaian pengendalian intern suatu entitas dengan kriteria yang ditetapkan oleh
instansi pemerintah atau badan pengatur. Dalam menghasilkan jasa pemeriksaan,
akuntan public memberikan keyakinan positif atas asersi yang dibuat oleh
manajemen . pemeriksaan dilaksanakan oleh profesi akuntan public terhadap
laporang keuanagn historis disebut dengan istilah audit, dan akuntan public yang
menghasilkan jasa audit disebut dengan istilah auditor. Pemeriksaan oleh profesi
akuntan public selain terhadap laporan keuangan histeris, seperti misalnya
terhadap informasi keuangan prospektif, disebut dengan istilah pemeriksaan, dan
akuntan public yang menghasilkan jasa pemeriksaan semacam ini disebut dengan
praktisi. Dengan demikian istilah audit dan auditor khusus digunakan jika jasa
profesi akuntan public berkaitan dengan atestasi atas asersi yang terkandung
dalam laporan keuangan historis.
c. Review
Jasa review terutama berupa permintaan keterangan dan prosedur analitik
terhadap informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan
keyakinan negative atas asersi yang terkandung dalam informasi keuangan
tersebut. Keyakinan negatif lebih rendah tingkatnya dibandingkan dengan
keyakinan positif yang diberikan oleh akuntan public dalam jasa audit dan jasa
pemeriksaan, karena lingkup prosedur yang digunakan oleh akuntan public dalam
pengumpulan bukti lebih sempit dalam jasa review dibandingkan dengan yang
digunakan dalam jasa audit dan jasa pemeriksaan. Dalam menghasilkan jasa audit
dan pemeriksaan, akuntan public melasanakan berbagai prosedur berikut ini:
inspeksi, observasi, konfirmasi, permintaan keterangan, pengusutan (Tracing),
pemeriksaan bukti pendukung (Vouching), pelaksanaan ulang (Reperforming), dan
analisis. Dengan hanya dua prosedur (permintaan keterangan dan prosedur
analitik) yang dilaksanakan dalam jasa review, akuntan public memberikan
keyakinan negative atas asersi yang dibuat oleh menejemen, sehingga tingkat
keyakinan yang diberikan oleh akuntan dalam laporan hasil review lebih rendah
dibandingkan dengan yang diberikan dalam jasa audit dan pemeriksaan.
3. Nonassurance
Jasa Nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan public yang didalmnya
iya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negative, ringkasan temuan, atau
bentuk lain keyakinan. Jenis jasa Nonassurance yang dihasilkan oleh akuntan public
adalahjasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultansi. Dalam jasa kompilasi,akuntan
public melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya, seperti pencatatan( baik
dengan manual maupun dengan computer) transakti akuntansi bagi kiliennya sampai
dengan penyusunan laporan keuangan. Jasa perpajakan meliputi bantuan yang
diberikan oleh akuntan public kepada kliennya dalam pengisian surat pemberitahuan
pajak tahunan (SPT) pajak penghasilan, perencanaan pajak, dan bertindak mewakili
kliennya dalam menghadapi masalah perpajakan.
Jasa konsultasi diatur dalam standar jasa konsultansi. Jasa konsultansi dapat
meliputi jasa-jasa berikut ini:
a. Konsultansi (consultation)
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah memberikan konsultasi atau saran
professional (professional advice) yang memerlukan respon segera, berdasarkan
pada pengetahuan mengenai klien, keadaan, masalah teknis terkait, respresentasi
klien, dan tujuan bersama berbagi pihak. Contoh jenis jasa ini adalah rivew dan
komentar terhadap rencana bisinis buatan klien dan pemberian saran tentang
perangkat lunak computer yang cocok digunakan oleh klien (berdasarkan
investigasi lebih lanjut oleh klien.
b. Jasa pemberian saran professional (advisory service)
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah mengembangkan temuan, simpulan,
dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien. Contoh jenis
jasa ini adalah rivew operasional dan improvement, analisis terhadap suatu sisitem
akuntansi, pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategi, dan definisi
persyaratan yang harus dipenuhi oleh sesuatu system informasi.
c. Jasa implementasi
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah mewujudkan rencana kegiatan menjadi
kenyataan. Sumber daya dan personel klien digabung dengan sumber daya dan
personel praktisi untuk mencapai tujuan implementasi. Praktisi bertanggungjawab
kepada klien dalam hal pelaksanaan dan manajemen kegiatan perikatan. Contoh
jenis jasa ini adalah penyediaan jasa instalasi system computer dan jasa
pendukung yang berkaitan, pelaksanaan tahap-tahap peningkatan produktivitas,
dan pemberian bantuan dalam proses penggabungan (merger) organisasi.
d. Jasa transaksi
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah untuk menyediakan jasa yang
berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dnegan
pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan kepailitan, jasa penilaian,
penyediaan informasi untuk mendapatkan pendanaan, analisis kemungkinan
penggabungan usaha atau akuntan dan jasa pengurusan perkara pengadilan.
e. Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya
Untuk jenis jas ini, fungsi praktisi adalah menyediakan staf yang memadai (dalam
hal kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jadi pendukung lain untuk
melaksanakan tugas yang ditentukan oleh klien. Staf tersebut akan bekerja
dibawah pengarahan klien sepanjang keadaan mengharuskan demikian. Contoh
jenis jasa ini adalah manajemen fasilitas pemrosesan data, pemograman computer
perwakilan dalam rangka kepailitan, penjualan dan implementasi perangkat lunak
computer an penjualan dalam instalasi metodelogi pengembangan system.
BAB III
PENUTUP
1. Rangkuman
Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan
dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di
negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara berkembang sedemikian
rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya namun mulai
memerlukan modal dari kreditur ,bdan jika timbul berbagai perusahaan berbentuk
badan hukum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari masyarakat, jasa auditor
publik mulai diperlukan dan berkembang. Dari profesi akuntan publik inilah
masyarakat kreditur dan investor atau calon kreditur dan calon investor mengharapkan
penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh
manajemen perusahaan dalam laporan keuangan.
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat jasa atestasi dan
jasa non atestasi. Jasa atestasi terdiri dari auditing examination review dan prosedur
yang disepakati.
Ditinjau dari sudut oditor independen Auditing adalah pemeriksaan secara objektif atas
laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi yang lain dengan tujuan untuk
menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar keadaan
keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.
Ada tiga tipe auditor menurut lingkungan pekerjaan auditing: auditor independen,
auditor pemerintahan, dan auditor intern. Auditor independen adalah auditor
profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang
atas laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya. Auditor pemerintah adalah auditor
profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit
atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam
pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara
maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik
atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan
efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang
dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku 1 Mulyadi Edisi 6 ‘Auditing’ (hal 2-11)
2. https://www.slideshare.net/mobile/06122009/makalah-auditing-dan-profesi-akuntan-
publik