BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.2. Perumusan Masalah...........................................................................................6
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................6
1.4. Manfaat Penilitian..............................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................8
2.1 Penelitian Terdahulu..........................................................................................8
2.2. Landasan Teori......................................................................................................21
2.2.3 Kualitas Audit..................................................................................................23
2.2.4 Independensi...................................................................................................24
2.2.5 Pengalaman.....................................................................................................25
2.2.6 Tingkat Pendidikan..........................................................................................26
2.2.7 Etika.................................................................................................................26
2.2.8. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit.....................................27
2.2.9. Pengaruh Pengalaman Terhadap Kualitas Audit.......................................27
2.2.10. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kualitas Audit............................28
2.2.11. Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit Etika auditor................28
2.3 Kerangka Pemikiran................................................................................................28
2.4 Hipotesis Penelitian................................................................................................29
BAB III...............................................................................................................................30
METEDOLOGI PENELITIAN................................................................................................30
3.1. Rancangan Penelitian.......................................................................................30
3.2. Batasan Penelitian............................................................................................30
3.3. Identifikasi Variabel..........................................................................................31
3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel................................................31
3.4.1. Variabel Independen................................................................................31
3.4.2. Variabel Dependen...................................................................................35
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.........................................36
1
3.6 Instrumen Penelitian........................................................................................36
3.7 Data dan Metode Pengumpulan data..............................................................36
3.8 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian.............................................37
3.9 Teknik Analisi Data...........................................................................................38
3.9.1 Pengujian Asumsi Klasik..................................................................................38
3.9.2. Regresi Linier Berganda............................................................................40
2
BAB I
PENDAHULUAN
Negara bersifat Independen yang dimana bertujuan untuk meningkatkan daya dan
pengauditan, hal ini dapat memberikan efek yang merugikan dan cacat bagi proses
pelaporan keuangan. Kecurangan kini tak hanya dilakukan oleh akuntan dan
yang menyeret seperti nama Anas ubaningrum, lalu ada lagi kasus pengadaan alat
medis dan suap yang juga menyeret gubernur Propinsi Banten Rau Atut Choisiyah
dan masih banyak kasus – kasus lainnya. hal ini membuat kecurangan semakin
3
Di sisi lain, tuntutan masyarakat terhadap pemerintahan yang bersih,
transparan, adil dan akuntabel harus diperhatikan dan di tanggapi dengan serius.
Hal ini juga tidak bisa lepas dari peran seorang auditor dimana seorang auditor di
tuntut meningkatkan kualitas audit yang dilakukannya. Agar hasil audit dapat
Sumber Waras Jakarta dimana audit BPK menyebutkan bahwa negara mengalami
kerugian sebesar 191 miliar rupiah , lain halnya dengan BPK, berdasarkan dari
penyidikan yang dilakukan oleh KPK tidak ditemukan adanya tindak kejahatan
yang diterima masyarakat dan pemangku kepentingan menjadi rancu, namun pada
akhirnya BPK tetap pada hasil temuan audit yang telah dilakukan, yang
menyatakan ada kerugian terjadi akibat kesalahan administrasi audit akhir tahun.
pendidikan, pengalaman kerja, dan etika menjadi penentu dari kualitas audit
seorang auditor.
Akuntan Publik tidak dibenarkan dapat terpengaruh oleh pihak siapapun baik
akuntan publik harus bebas dari intervensi utamanya dari kepentingan yang
menginginkan tidak ada hasil audit yang merugikan pihak yang berkepentingan.
4
yang diambil dalam pelaksanaan audit sehingga diharapkan setiap keputusan yang
bahwa semakin lama masa kerja yang dimiliki auditor maka auditor akan semakin
dalam upaya memecahkan suatu masalah pada perusahaan. Menurut Gorda (2004)
penilaian hal yang baik dan hal yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
Guna meningkatkan kinerja auditor, maka auditor dituntut untuk menjaga standar
pengambilan keputusan baik oleh pemangku kepentingan, selain itu peneletian ini
dapat dijadikan acuan oleh KAP untuk meningkatkan kualitas audit auditor-nya
5
1.2. Perumusan Masalah
tingkst pendidikan dan etika Auditor Investigasi sebagai faktor faktor penentu
kualitas audit.
auditor
kualitas Audit
6
3. dapat dijadikan sebagai bahan referensi oleh peneliti selanjutnya yang
akan datang
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas secara garis besar dan singkat tentang latar
proposal
populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, pemilihan variabel dan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di kota Malang yang berjumlah
kota Malang. Teknik penelitian yang dilakukan ialah dengan teknik survey
dan sensus. Teknik Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yakni, uji
Realibilitas dan Validitas, uji Analisis Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, dan
kualitas audit dengan nilai signifikansi uji-F sebesar 0.000. Secara parsial
- Persamaan
auditor
9
- Perbedaan
2. pengambilan sampel
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Fungsi Audit Internal dan
digunakan dalam penelitian ini adalah LPS dan auto korelasi. Hasil
auditor internal
- Persamaan
- Perbedaan
independen
10
3. Lawrence J. Abbott, Brian Daugherty, Susan Parker, Gary F. Peters
(2015)
penelitian ini adalah Teknik Survey dan Kuisioner, adapun hasil penelitian
- Persamaan
3. teknik analisis
- Perbedaan
11
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis dan
dalam penelitian ini adalah teknik survey. Teknik analisis data yang
Denpasar.
- Persamaan
12
2. Variable Independen, Independensi dan Pengalaman kerja
- Perbedaan
dari peneliian ini adalah Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan
13
dalam penelitian ini yakni, uji Realibilitas dan Validitas, uji Analisis
Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, dan Uji Hipotesis, Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Elvyra zein ada persamaan dan perbedaan penelitian, yaitu
- Persamaan
- Perbedaan
Independen
Bali, variabel penelitian ini yakni, Kualitas Audit pada Kantor Akuntan
sampel yang di pilih dalam penelitian ini adalah Sampel diambil dari 9
KAP yang terdapat di Bali. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini
14
adalah teknik survey dan sensus, Teknik Analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini yakni, uji Realibilitas dan Validitas, uji Analisis Deskriptif,
Uji Asumsi Klasik, dan Uji Hipotesis, hasil penelitian dari penelitian ini
- Persamaan
- Perbedaan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan belajar: (1)
hubungan antara rotasi audit, biaya audit dan kompetensi auditor, (2)
15
Pengaruh rotasi audit, biaya audit dan kompetensi auditor pada motivasi
auditor baik secara simultan dan parsial, dan (3) pengaruh rotasi audit,
biaya audit, kompetensi auditor dan motivasi auditor dan kualitas audit
terletak di provinsi DKI Jakarta adalah sebanyak 138 PAF, teknik analisis
penelitian (1)ada hubungan antara rotasi audit, biaya audit dan kompetensi
terhadap auditor motivasi baik secara simultan dan parsial, dan (3)Audit
terhadap kualitas audit baik secara simultan dan parsial. Teknik Analisis
yang dilakukan dalam penelitian ini yakni, uji Realibilitas dan Validitas,
- Persamaan
- Perbedaan
16
8. Abdul Halim (2013)
terhadap kualitas audit; (c) menguji dan menjelaskan apakah anggaran waktu
audit. Dalam penelitian ini variable yang digunakan Kualitas Audit sebagai
sebagai variabel moderasi sampel dalam penelitian ini adalah 918 akuntan
publik, teknik yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan PLS
(partial least square), dimana analisis yang dilakukakn yakni uji respon bias,
17
independensi auditor (2)Hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin
kecil anggaran waktu audit, justru semakin besar pengaruh kompetensi auditor
terhadap kualitas audit adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian ini
adalah
- Persamaan
- Perbedaan
18
Auditor, adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah auditor
yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta. Alat uji
Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yakni, uji Realibilitas dan
Validitas, uji Analisis Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, dan Uji Hipotesis,
Namun, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran KAP dan posisi
mendeteksi kecurngan
- Persamaan
19
variabel independen yang digunakan, pengalaman audit
- Perbedaan
independen
penelitian ini adalah kualitas audit, dan variabel independen dari penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor dari tingkatan partner,
manajer, senior, dan junior yang bekerja di KAP “Big Four” yang ada di
20
professional care dan akuntabilitas secara simultan berpengaruh terhadap
- Persamaan
- Perbedaan
investasi atau dananya dalam perusahaan. Hal ini dilakukan dengan meminta
tersebut principal menilai kinerja manajemen. Tetapi yang acapkali terjadi adalah
21
meminimalkan kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dan membuat laporan
pengujian. Pengujian ini dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu auditor
independen.
diantaranya adalah memberi kredit atau pinjaman, investasi, merger, akusisi dan
lain sebagainya.
yang disediakan oleh auditor yang kredibel. Auditor yang kredibel dapat
memberikan informasi yang lebih baik kepada pengguna informasi, karena dapat
bahwa ia memilih tindakan yang optimal, atau setidaknya sama dengan level
Jadi, teori keagenan untuk membantu auditor sebagai pihak ketiga untuk
memahami konflik kepentingan yang dapat muncul antara prinsipal dan agen.
22
dalam laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Sekaligus dapat
relevan yang berguna bagi investor, kreditor dalam mengambil keputusan rasional
untuk investasi.
informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan
akan mengambil keputusan berdasarkan pada laporan yang telah dibuat oleh
auditor mengenai pengesahan laporan keuangan suatu perusahaan. Hal ini berarti
perusahaan. Oleh karena itu, kualitas audit merupakan hal penting harus
keuangan atas kualitas audit merupakan fungsi dari persepsi mereka atas
23
klien yang berpedoman pada standar audit yang telah ditetapkan. Kualitas audit
yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas jika memenuhi standar auditing dan
audit oleh kantor akuntan publik yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
klien. Terdapat 12 atribut yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1)
pengalaman melakukan audit, (2) memahami industri klien, (3) responsif atas
kebutuhan klien, (4) taat pada standar umum, (5) independensi, (6) sikap hati-hati,
(7) komitmen terhadap kualitas audit, (8) keterlibatan pimpinan KAP, (9)
melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, (10) keterlibatan komite audit, (11)
standar etika yang tinggi, dan (12) tidak mudah percaya. Hasil penelitian
klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada standar umum, komitmen terhadap
kualitas audit dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu
etika yang tinggi dan tidak mudah percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan
klien.
2.2.4 Independensi
adalah merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini akuntan
24
disajikan oleh manajemen. Jika akuntan tersebut tidak independen terhadap
kliennya, maka opininya tidak akan memberikan tambahan apapun (Mautz dan
independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk
penelitiannya adalah kantor akuntan publik, bank dan analis keuangan. Faktor
yang diteliti adalah pemberian jasa konsultasi kepada klien, persaingan antar
KAP, ukuran KAP dan lama hubungan audit dengan klien. Hasil penelitian ini
klien yang diaudit dapat meningkatkan risiko rusaknya independensi yang lebih
antar KAP juga dapat meningkatkan risiko rusaknya independensi akuntan publik.
KAP yang lebih kecil mempunyai risiko kehilangan independensi yang lebih
besar dibandingkan KAP yang lebih besar. Sedangkan faktor lama ikatan
2.2.5 Pengalaman
tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan formal tetapi banyak faktor lain
yang mempengaruhi antara lain adalah pengalaman. Menurut Tubbs (1992) dalam
25
Mayangsari (2003) auditor yang berpengalaman memiliki keunggulan dalam hal :
(1) Mendeteksi kesalahan, (2) Memahami kesalahan secara akurat, (3) Mencari
penyebab kesalahan
2.2.7 Etika
26
orang lain, menjadi warga yang bertanggungjawab, mencapai yang terbaik dan
ketanggunggugatan (Firdaus,2005:38).
yang memiliki konsekuensi bagi diri mereka sendiri maupun orang lain.
Seringkali dilema etika yang berasal dari pilihan membawa kebaikan pada pihak
lain. Dalam situasi seperti ini, orang harus mengajukan dua pertanyaan penting
yaitu “kebaikan apa yang saya cari? Dan apa kewajiban saya dalam kondisi
dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan bukti audit yang
ditemukan. Auditor bekerja untuk kepentingan umum dalam arti lain bahwa
Kerugian, dalam hal ini akan mempengaruhi Independensi Seorang Auditor, jika
Independensi Auditor tetap terjaga maka hasil audit tidak terdapat adanya bias,
sehingga dalam arti lain semakin baik Kualitas Audit yang dihasilkan oleh
auditor.
di masa yang lalu, dilihat dari banyaknya penugasan audit yang pernah ditangani.
27
Semakin banyak pengalaman audit maka semakin tinggi tingkat kesuksesan dalam
melaksanakan audit.
sumber daya manusia dan akan berpengaruh pada hasil audit. Pencapaian
pendidikan formal yang baik dapat meningkatkan sumber daya manusia dan akan
Merupakan adalah prinsip moral yang menjadi dasar landasan bagi setiap
kinerja auditor, maka auditor dituntut untuk menjaga standar perilaku etis untuk
menghasilkan audit yang berkualitas. Dalam kata lain semakin patuhnya auditor
terhadap kode etik yang berlaku semakin tinggi pula tingkat kualitas audit yang di
hasilkan
pengalaman Kerja, Tingkat Pendidikan, dan Etika Auditor terhadap Kualitas audit
28
INDEPENDSI
PENGALAMAN
KUALITAS AUDIT
TINGKAT
PENDIDIKAN
ETIKA
29
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
pendapat responden atas masalah yang di bahas dalam penelitian ini (Nur
Dalam penelitian ini, agar lebih jelas dan terarah peneliti memberikan
30
dan Etika Auditor terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Akuntan Publik (KAP)
Audit
yaitu, Independensi (X1), Pengalaman Kerja (X2), Tingkat Pendidikan (X3), dan
Etika Auditor (X4), yang merupakan faktor – faktor penentu Kualitas audit.(Y)
a. Independensi
Independensi merupakan sikap netral dan tidak bias serta tidak memiliki
telah dilakukannya, independensi juga dapat diartikan sebagai suatu sikap mental
yang dimana tidak adanya pengaruh , kendali dan ketergantungan dari pihak
31
berdasarkan objek bukan subjek atau tidak memihak dalam merumuskan dan
menyatakan pendapatnya.
No Indikator Skala
b. Pengalaman
melakukan audit baik, baik dari segi masa kerja auditor maupun dari banyaknya
penugasan yang pernah ditangani (suraida:2005). Jadi semakin lama masa kerja
yang dimiliki auditor maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan
(Alim dkk,2007)
32
Indikator dan Skala Perhitungan Pengalaman
No Indikator Skala
c. Tingkat Pendidikan
audit yang dilakukan oleh auditor, semakin tinggi tingkat pendidikan seorang
33
Indikator dan Skala Perhitungan Tingkat Pendidikan
No Indikator Skala
d. Etika Auditor
Etika merupakan Ilmu yang mempelajari tentang hal yang baik maupun
hal yang buruk, auditor dalam melaksanakan penugasannya harus sesuai dengan
kode etik yang berlaku, serta sesuai dengan standar audit yang telah ditetapkan.
Terdapat 8 kode etik yang berlaku bagi akuntan yaitu : 1) tanggung jawab profesi,
34
Indikator dan Skala Perhitungan Etika Auditor
No Indikator Skala
audit dilakukan sesuai dengan satandar audit dan standar pengendalian mutu
No Indikator Skala
35
5 Saya tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien
selama proses audit
6 Saya mempertimangkan berbagai aspek dalam pengambilan
keputusan selama proses audit
Populasi dari penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
berada di Indonesia dengan sampel 43 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada
sampel sesuai dengan syarat dan ketentuan Populasi yang mudah untuk di
dapatkan.
Peraturan Menteri dalam Negeri No. 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan
dengan menyebar Kuisioner yang berisikan pertanyaan yang nantinya akan diisi
dan dijawab oleh Responden yakni Auditor, baik Auditor junior, senior, rekanan
36
(partener), dll pada KAP yang berada di Surabaya. Kuisioner tersebut di bagi ke
dalam dua bagian. Pada bagian pertama berisi tentang pertanyaan umum, dan pada
ini nantinya akan di berikan secara langsung kepada responden untuk diisi dan
Angket yang diterima kembali nantinya akan di seleksi agar kuisioner yang tidak
Jawaban Nilai
a. Uji Validitas
37
Instrumen Kuisioner harus di uji validitas hal ini dlakukan untuk
Berdasarkan dari isu dan arti sebenarnya yang di ukur. Uji validitas dalam
bernilai positif dan lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut
di anggap sah dan valid, begitu juga dengan sebaliknya apabila nilai
koefisien korelasi (r) bernilai negatif atau positif namun di bawah nilai r
b. Uji Reliabilitas
dalam mengukur suatu kontrak yang sama atau stabilitas kuisioner jika
Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan
Ghozali, 2005)
Oleh karena alat analisis yang digunakan dalamm penelitian ini adalah
38
yang diisyaratkan dalam analisis regresi berganda untuk memenuhi kriteria BLUE
(Best Linier Unbias Estimate) seperti disarankan oleh Gujarti (1999). Uji asumsi
heteroskedastisitas.
a) Uji Normalitas
normal atau tidak. Uji normallitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode
grafik dan statistik. Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
b) Uji Multikolinearitas
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
nilai Variance Inflasing Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas bebas yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang mempunyai VIF
39
= 10 dan nilai tolerance = 0,1. untuk melihat variabel bebas dimana saja salinng
bebas. Korelasi yang kurang dari 0,05 menandakan bahwa variabel bebas tidak
c) Uji Heteroskedastisitas
dalam penelitin ini adalah dengan cara melihat grafik plot nilai prediksi variabel
(1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang
heteroskedasitas.
(2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
dua variabel atau lebih. Selain itu analisis regresi juga menunjukkan arah
40
1) Uji Signifikansi Model Regresi (Uji F)
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
Model persamaan :
Y =a+b 1. X 1+ b 2. X 2+ b 3. X + e
Dimana:
X1 : Ukuran Perusahaan
X2 : Profitabilitas
X3 : Leverage
a : Konstanta
e : Pengganggu
41
H0 diterima jika probabilitas signifikan ≥ 0,05 atau F hitung ≤ F tabel
H0 ditolak jika probabilitas signifikan < 0,05 atau F hitung > F tabel
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
dependen.
variabel dependen.
H0 ditolak jika probabilitas signifikan < 0,05 atau F hitung > F tabel
42