AKUNTANSI A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah Sejarah,
Perkembangan, Dan Gambaran Umum dengan baik. Kami menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan makalah ini berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ana
Mardiana. S.Pd., M.Si selaku dosen pengasuh mata kuliah Akuntansi Sosial
Lingkungan yang membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca pada umumnya. Semoga materi yang disampaikan dalam makalah ini
dapat menjadi sumbangan pemikiran dan tambahan pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
BAB 1 ..................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Evolusi Audit Internal .............................................................................. 6
2.1.1 Audit Intenal Di Abad-Abad Permulaan ........................................... 6
2.1.2 Audit Internal di Abad-Abad Pertengahan ........................................ 7
2.1.3 Audit Internal di Masa Revolusi Industri .......................................... 7
2.1.4 Audit Internal di Tahun-Tahun Belakangan Ini ................................ 7
2.1.5 Audit di Amerika Serikat .................................................................. 8
2.2 PERKEMBANGAN AUDIT INTERNAL .............................................. 8
2.2.1 Pencapaian Identitas Diri Auditor Internal ....................................... 8
2.2.2 Auditor Eksternal dan Auditor Internal............................................. 9
2.2.3 Misi Auditor Eksternal dan Auditor Internal .................................... 9
2.2.4 Perbedaan Auditor Eksternal dan Auditor Internal ......................... 10
2.2.5 Menuju Sebuah Definisi Audit Internal .......................................... 10
2.2.6 Profesi Audit Internal ...................................................................... 11
2.2.7 Kemajuan Audit Internal ................................................................. 12
2.2.8 Kode Etik ........................................................................................ 13
2.2.9 Common Body Of Knowledge ....................................................... 14
2.2.10 Standards For The Profesional Practice Of Internal Auditing Yang
Pertama Kali Disusun .................................................................................... 14
2.2.11 Program Sertifikasi.......................................................................... 15
2.2.12 Pengakuan Nilai Profesional untuk Bagian IV ............................... 17
2.2.13 Sertifikasi Khusus ........................................................................... 18
2.2.14 Aktivitas Audit ................................................................................ 18
3
2.2.15 Pendekatan-Pendekatan Yang Dilakukan ....................................... 19
2.2.16 Audit Untuk Memberikan Keyakinan dan Konsultatif ................... 19
2.2.17 Penilaian Sendiri atas Kontrol......................................................... 20
2.2.18 Bidang Keahlian Audit .................................................................... 20
2.2.19 Pemberian Jasa Audit Internal Dari Luar Perusahaan..................... 20
2.2.20 Cara Auditor Internal Melayani Kebutuhan Manajemen ................ 21
2.2.21 Dilema Yang Dihadapi Auditor Internal ......................................... 23
PENUTUP ............................................................................................................. 26
3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 26
3.2 Saran ....................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu dan profesi audit internal telah dimulai pada 3.500 Sebelum Masehi.
Catatan sejarah mengenai peradaban Mesopotamia menunjukkan adanya tanda-
tanda kecil yang dibuat di samping angka-angka transaksi-transaksi keuangan.
Tanda-tanda seperti titik, tanda silang, dan tanda centang yang ada pada saat itu
merupakan potret dari sistem verifikasi yang telah dijalankan. Seseorang
menyiapkan laporan transaksi; orang lain akan memverifikasi (memeriksa)
laporan tersebut. Kontrol internal, sistem verifikasi, dan konsep pembagian tugas
keungkinan telah dilakukan pada masa-masa itu.
Sejarah mencatat bahwa masyarakat Mesir, Cina, Persia, dan Yahudi pada
abad-abad permulaan juga menerapkan sistem yang sama. Orang-orang Mesir,
misalnya, mensyaratkan adanya saksi dalam transkasi penyerahan padi ke
lumbung desa dan mensyaratkan adanya dokumen yang sah untuk transaksi
tersebut.
6
sesuatu terjadi maka penyiksaan terhadap budak guna mengorek informasi
dianggap sebagai cara yang lebih efektif daripada harus menanyai karyawan yang
buka budak dibawah sumpah.
7
membawa metode dan prosedur audit yang kemudian diadaptasi Kolonial Inggris
demi kepentingan mereka sendiri.
8
Sejak saat itu para auditor internal memperluas ruang lingkup audit untuk menilai
aspek yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Sejak saat itu profesi
auditor internal menjadi setara dengan auditor eksternal.
9
hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam
menjalankan usaha.
10
berkepentingan“. Definisi ini ditujukan untuk menggambarkan proses yang
dilakukan di semua jenis audit; tetapi istilah tindakan dan kejadian ekonomi”
mengarah pada aspek keuangan atau akuntansi.
Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang
dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam
organisasi untuk menentukan apakah ( l ) informasi keuangan dan operasi telah
akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah
diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang
memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan
ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif-semua dilakukan
dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota
organisasi dalam menjalankan tanggungjawabnya secara efektif.
11
Anggota IIA harus menaati Kode Etik IIA.Mereka juga harus menaati
standar kode etik.
4. Menjadi anggota asosiasi dan menghadiri pertemuan-pertemuan
IIA menerima anggota-anggota yang bekerja sebagai auditor internal tetapi
belum memiliki sertifikat. Di negara-negara lainnya, seperti Irlandia dan
Inggris, lulus ujian tertentu merupakan syarat untuk menjadi anggota
penuh.
5. Publikasi jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan keahliah
praktik
IIA memublikasikan jurnal teknis, yang bernama Internal Auditor, serta
buku teknis, jurnal penelitian, monografi, penyajian secara audiovisiual
dan bahan-bahan intruksional lainnya.
6. Menguji pengetahuan para kandidat auditor bersetifikat
Kandidat harus lolos ujian yang diselenggarakan. Kandidat yang lolos
berhak mendapatkan gelar CIA (Certified Internal Auditor).
7. Lisensi oleh negara atau sertifikasi oleh dewan
Profesi auditor internal tidak dibatasi oleh izin. Siapapun yang bekerja
sebagai auditor internal dapat menandatangani laporan audit internal dan
menyerahkan opini audit internal.
12
Lisensi negara pertama dan ujian pertama 1896
Ujian CIA pertama 1974
Jurnal Profesi yang diterbitkan pertama kali
Journal of accountancy 1905
Internal Auditor 1943
Publikasi edukasi pertama
Audit Dicksee (Inggris) 1892
Audit Montgomery (AS) 1914
Audit Internal Brink (AS) 1941
Audit Internal Modern Sawyer (AS) 1973
Kode etik formal 1917 1968
Pernyataan tanggung jawab 1947
Standar praktik profesional 1954 1978
1. Kode etik berlaku bagi semua auditor internal, tidak hanya anggota IIA
dan CIA. Hal ini dilakukan untuk menerapkan kode etik ke semua individu
dan organisasi yang melakukan aduit internal, tanpa memerhatikan lokasi
atau kedekatan hubungannya dengan organisasi.
2. Kode etik tersebut dibagi dalam tiga bagian utama :
Pendahuluan
Prinsip-prinsip dasar
Aturan etika
Pada dua bagian terakhir, kode etik dibagi dalam lima bagian :
Intergritas
13
Objektivitas
Kerahasiaan
Profesionalisme
Kompetensi
Semua auditor internal dibatasi oleh kode etik, dan pelanggaran atasnya
akan dikenakan sanksi pencabutan keanggotaan dan gelar CIA. Berdasarkan kode
etik auditor internal tidak bertanggung jawab untuk melaporkan kepada pihak di
luar perusahaan kecuali secara khusus diperbolehkan oleh aturan hukum.
14
judul Pernyataan atas Standar Audit Internal(SIAS).Setelah beberapa
pernyataan dikeluarkan, Standar awal diperbarui pada dokumen kodifikasi.Setiap
perubahan terhadap standar-standar mencerminkan posisi resmi IIA, dan disetujui
oleh Dewan Direksi IIA. SIAS berisi:
15
Ujian CIA menguji pengetahuan dan kemapuan peserta mengenai praktik
audit internal saat ini. Ujian tersebut menguji keahlian manajemen, prinsip-prinsip
control manajemen, manajemen risiko, control internal, teknologi informasi,
strategi untuk mengembangkan usaha dan tata kelolah, serta topic-topik lainnya
yang berkaitan.
Gelar Akdemis di atas Sarjana Muda dianggap sama dengan satu tahun
pengalaman kerja
Kompetensi yang diujikan. Hanya kompetensi yang dapat diuji secara efektif
dalam ujian.
16
Transisi bagi peserta dalam proses. Soal terus mengalami revisi, tetapi tetap 4
bagian.
Format ujian. Tingat kesulitan pada ujian terbagi dalam kriteria: Kecakapan,
pemahaman, dan mengetahui.
Bagian I, Proses Audit Internal. Teori dan praktik audit internal. Topik-
topik utama mencakup audit, profesinalisme, dan kecurangan.
17
2.2.13 Sertifikasi Khusus
Sertifikasi dalam Penilaian Sendiri atas Kontrol (Certification in
Control Self-assessment-CCSA) akan menguji pengetahuan peserta
tentang dasar-dasar penilaian sendiri atas control, proses, dan integrasi,
serta pemahaman topic-topik penting yang berkaitan seperti risiko,
control, dan tujuan usaha.
18
komisaris atau badan pengatur lainnya yang sejenis dalam mencapai pengelolaan
yang optimal dan dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.
19
Audit konsultatif terdiri atas metodologi penyelesaian masalah untuk
meningkatkan secara langsung kondisi klien.Meskipun arah kedua pendekatan
secara mendasar berbeda, audit dapat terdiri atas keduanya, yaitu mendefinisikan
kondisi saat ini dan memberikan rekomendasi perubahan dan perbaikan.
20
kontrak yang melakukan berbagai jenis audit tersebut tidaklah terbatas pada
auditor internal saja. Ruang lingkup dan sifat pekerjaan mereka umumnya
dijelaskan dalam kontrak kerja.
21
Setiap tahun kepala eksekutif audit menyiapkan rencana jadwal
audit khusus untuk aktivitas yang diawasi. Kepala eksekutif audit juga
memastikan bahwa waktu dan sumber daya tersedia untuk audit yang
sewaktu-waktu diperlukan dan tidak bisa diperkirakan pada saat rencana
awal dibuat. Pada lingkungan bisnis yang tidak stabil, audit semacam ini
sudah menjadi hal biasa sebagai tanggapan auditor internal terhadap
kebutuhan manajemen yang muncul ke permukaan dengan cepat.
Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko
Dunia usaha pernah mengandalkan asuransi untuk mengatasi risiko
yang dihadapi, tertapi banyak organisasi terbesar di sunia saat ini
membentuk fungsi manajemen risiko yang proaktif.Auditor internal
memperluas persepsi mereka tentang manajemen risiko dan meningkatkan
upaya mereka untuk meyakinkan manajemen bahwa semua jenis risiko
organisasi telah dievaluasi dan diperhatikan dengan layak.
Memvalidasi laporan ke manajemen senior
Manajer senior biasanya membuat keputusan berdasarkan laporan
yang mereka terima, bukan berdasarkan pengetahuan mereka sendiri.
Ketika audit dilakukan, auditor menelaah laporan tersebut untuk menilai
akurasi, ketepatan waktu, dan maknanya. Kebijakan manajemen yang
diputuskan kemudian bisa menjadi lebih valid.
Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis
Auditor internal modern harus mengetahui bagaimana data
berawal, bagaimana proses pengolahannya, dan dimana letak risiko
keamanannya. Dengan semakin banyaknya prosedur audit tradisional yang
diganti dengan pemrosesan data elektronik, semua auditor internal
membutuhkan paling tidak beberapa tingkat keahlian. Pengamanan data
telah menjadi risiko terbesar yang dihadapi oleh organisasi
modern.Semakin kompleks masalah usaha dan pemerintahan
menyebabkan bnayknya masalah di luar batas kemampuan manajer yang
harus membuat keputusan.
Membantu proses pengambilan keputusan
22
Manajerlah, bukan auditor internal, yang membuat keputusan
operasional.Namun, auditor internal dapat menyediakan atau memvalidasi
data sebagai dasar pengambilan keputusan.Juga, mereka dapat
mengevaluasi dampak dari keputusan yang diambil dan risiko yang tidak
diantisipasi.
Menganalisis masa depan-bukan hanya untuk masa lalu
General Accounting Office (GAO) Amerika Serikat merupakan
pionir untuk program audit semacam ini.Dengan menggunakan
pendekatan ini mereka telah menilai kebijakan atau program yang masih
dalam tahap perancangan, implementasi kebijakan atau program, dan hasil
aktual yang diperoleh kebijakan atau program.Juga, auditor internal saat
ini menilai kontrol atas sistem informasi yang diusulkan sebelum
implementasinya, sehingga membantu menghindari terjadinya biaya untuk
memperbaiki kerusakan.
Membantu manajer untuk mengelola perusahaan
Manajer menghadapi masalah pada aktivitas yang tidak bisa
dikendalikannya.Auditor internal umumnya menemukan masalah tersebut
dan menyarankan perbaikan.Namun, perbaikan-perbaikan tersebut bisa
mrupakan perbaikan jangka pendek atau bisa merupakan perbaikan ke akar
masalah sehingga meningkatkan kinerja manajemen.
23
Lain halnya yang dihadapi auditor internal yang profesional.Klien mereka
adalah manajemen senior, dewan komisaris, atau badan-badan sejenis.Jika auditor
internal diminta untuk melanggar kode etik mereka atau standar praktik
profesional, pilihan yang tersedia bisa tidak menyenangkan.Menolak permintaan
klien bisa menyebabkan auditor internal kehilangan pekerjaan mereka, apalagi
bila mereka tidak memiliki independensi.
24
1. Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi
dari fakta-fakta-fakta yang dilaporkan.
2. Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan
dalam laporan audit.
3. Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara
sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta,opini dan
rekomendasi dalam interpretasi auditor.
4. Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor
mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Audit internal merupakan profesi yang sangat dibutuhkan diperusahaan.
Profesi audit internal setidaknya telah ada sejak 3.500 tahun sebelum masehi dan
terus mengalami perkembangan. Seiring dengan berjalannya waktu auditor terus
memberikan pengaruh terhadap perkembangan audit internal sehingga profesi
auditor internal menjadi setara dengan auditor eksternal
Untuk menjadi menjadi seorang auditor internal maka harus melalui
beberapa tahapan serta ujian dan semua tindakan yang dilakukan oleh seorang
audit internal harus sesuai dan taat terhadap kode etik yang berlaku.
3.2 Saran
Kami sadar bahwa penulis adalah manusia yang pastinya memiliki
kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dansaran dari pembaca, penulis
bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah kedepan menjadi makalahyang
lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
26
DAFTAR PUSTAKA
27