AUDIT KESEKRETARIATAN
Disusun Oleh:
Kelompok 10 – C5AKR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucap syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatNya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Audit Internal
dengan judul “Audit Umum dan Audit Kesekretariatan”.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
tak terhingga kepada pihak – pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian
ini, khususnya kepada Ibu Husnurrosyidah, S.Pd.,M.E.Sy.,Ak. selaku dosen mata
kuliah Audit Internal yang telah membimbing kami pada mata kuliah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sistem Pengendalian Mutu pada suatu perusahaan. Audit internal perusahaan
memiliki jenis-jenis audit salah satunya yaitu audit umum. Audit umum atas laporan
keuangan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik dimaksudkan untuk menyatakan
opini atas integritas laporan keuangan secara keseluruhan dan dilaksanakan sesuai
dengan standar profesional akuntan publik dan memperhatikan Kode Etik Akuntan
Indonesia.
Kesekretariatan sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris dalam
rangka proses kerja lembaga tentunya dalam hal administrasi (keuangan). Tugas dari
kesekretariatan yaitu mengolah data kehadiran hingga pembuatan laporan. Bidang
kesekretariatan juga diperlukan audit dalam setiap pelaporan keuangan lembaga hal
ini untuk menunjukkan kondisi keuangan lembaga sedang dalam keadaan sehat atau
tidak.
Audit pada bidang umum maupun pada bidang kesekretariatan mempunyai tujuan
yang tidak jauh berbeda. Baik audit umum maupun bidang kesekretariatan bertujuan
untuk meningkatkan efesiensi, transparansi, dan akuntabilitas organisasi. Selain itu,
keduanya sama-sama berfokus pada identifikasi risiko dan rekomendasi perbaikan
guna meningkatkan operasional dan tata kelola organisasi.
2
3. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pemeriksaan dalam audit umum dan
kesekretariatan.
4. Untuk mengetahui bentuk evaluasi pengendalian internal audit umum dan audit
kesekretariatan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen menurut Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) SA 200 (2013:1) menyebutkan tujuan suatu audit adalah untuk
meningkatkan keyakinan atas keandalan laporan keuangan kepada pihak
pengguna laporan keuangan yang dituju (Munthe, 2019). Audit umum berperan
untuk memastikan bahwa system pengendalian internal suatu organisasi berfungsi
dengan baik dan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Berikut ini
merupakan tujuan utama dari audit umum, antara lain (Thian, 2021):
1. Untuk mengevaluasi apakah operasional organisasi sudah dilakukan secara
efektif dan efisien. Hal ini meliputi penilaian terhadap penggunaan sumber
daya, kinerja proses bisnis, dan pencapaian tujuan organisasi.
2. Untuk memeriksa apakah organisasi telah mematuhi peraturan dan kebijakan
yang berlaku, seperti peraturan pemerintah, hukum ketenagakerjaan, dan
kebijakan internal perusahaan. Hal ini membantu menurunkan risiko hukum
dan reputasi perusahaan.
3. Untuk mengidentifikasi potensi kecurangan atau pelanggaran yang dapat
terjadi dalam organisasi. Dengan melakukan pemeriksaan secara teratur,
auditor internal dapat membantu mencegah, mendeteksi, dan mengurangi
risiko kecurangan.
4. Untuk memberikan keyakinan kepada pihak eksternal, seperti pemegang
saham, investor, dan regulator, bahwa laporan keuangan dan informasi yang
diberikan oleh manajemen adalah akurat dan dapat dipercaya.
Tujuan audit umum ini dicapai melalui pernyataan suatu opini oleh auditor
tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Kebanyakan kerangka
bertujuan umum, opini tersebut adalah tentang apakah laporan keuangan disajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan kerangka.
Pada pemeriksaan umum (general audit) ini KAP akan menyerahkan suatu
laporan hasil audit yang terdiri dari (Rahmatika & Yunita, 2020):
a. Laporan Opini
Sesuai dengan yang diatur oleh undang-undang dan standar praktik
pemeriksaan keuangan negara, laporan hasil pemeriksaan keuangan berisi
opini atau pendapat auditor terhadap laporan keuangan yang telah disusun
5
oleh pimpinan atau manajemen isntansi atau unit kerja yang sudah diperiksa.
Opini auditor adalah sebagai berikut (Aritonang, 2017):
1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP atau Unqualified Opinion)
Yaitu opini yang menyatakan bahwa laporan keuangan yang disusun oleh
pimpinan atau manajemen instansi atau unit kerja yang diperiksa telah
disajikan dengan wajar atas segala hal yang material. Dalam praktiknya
WTP dibarengi pula dengan WTP-DPP (Wajar Tanpa Pengecualian
Dengan Paragraf Penjelasan). WTP-DPP sebenarnya setara dengan WTP,
tapi ada beberapa penjelasan.
2. Opini Wajar dengan Pengecualian (WDP atau Qualified Opinion)
Yaitu opini yang menyatakan bahwa laporan keuangan pada umumnya
telah disajikan secara wajar namun terdapat beberapa pos/ bagian yang
belum disajikan secara wajar, maksudnya belum sesuai dengan standar.
3. Opini Tidak Wajar (TW atau adverse opinion)
Yaitu opini yang menyatakan bahwa laporan keuangan telah disusun tidak
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan mengenai hal-hal yang sangat
material dan penyususnan laporan kkeuangan tida mau melakukan
perbaikan meski sudah ada koreksi yang telah diajukan oleh auditor dalam
pemeriksaan.
4. Menolak Memberikan Pendapat terkadang ditulis Tidak
Memberikan Pendapat (TMP atau disclaimer opinion atau disclaimer)
Yaitu opini yang menyatakan auditor tidak dapat memberikan
kesimpulan/ pendapat atas laporan keuangan yang disajikan oleh
pimpinan atau manajemen intansi atau unit kerja. Alasannya bisa karena
adanya pembatasan ruang lingkup oleh yang diperiksa dan pembatasan ini
sangat penting, sedang auditor tidak dapat melakukan pengujian lain.
b. Laporan Keuangan, yang terdiri dari:
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas laporan keuangn, berisi bagian umum, kebijakan akuntansi
dan penjelasan atas pos-pos neraca.
6. Informasi tambahan, berupa lampiran atas pos pos yang penting.
6
Dalam melaksanakan audit di bidang umum terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
1. Memahami tujuan dan ruang lingkup audit secara jelas.
2. Menentukan metode dan prosedur audit yang akan digunakan.
3. Melakukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur dalam mengumpulkan
data dan informasi terkait.
4. Memeriksa dan mengevaluasi kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur, dan
peraturan yang berlaku.
5. Menganalisis laporan keuangan dan melakukan pengujian atas pengendalian
internal.
6. Menyusun temuan dan rekomendasi secara objektif berdasarkan hasil audit.
7. Berkomunikasi secara efektif dengan pihak terkait mengenai temuan dan
rekomendasi audit.
8. Memastikan kerahasiaan dan integritas data yang diperoleh selama proses
audit.
9. Menyusun laporan audit yang jelas, akurat, dan komprehensif.
7
adalah dengan pengorbanan yang serendah- rendahnya dapat mencapai hasil
yang optimal atau dilaksanakan secara hemat.
2. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit)
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah
mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik
yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan (manajemen dan dewan
komisaris) maupun pihak eksternal (pemerintah, Bapepam, Bank Indonesia,
Direktorat Jendral Pajak. dan lain-lain). Pemeriksaan bisa dilakukan KAP
maupun bagian internal audit.
3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit)
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik
terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. Pemeriksaan
umum yang dilakukan internal auditor biasanya lebih rinci dibandingkan
dengan pemeriksaan umum yang dilakukan KAP. Internal auditor biasanya
tidak memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan, karena pihak-
pihak diluar perusahaan menganggap bahwa internal auditor yang merupakan
orang dalam perusahaan, tidak independen. Laporan internal auditor berisi
temuan pemeriksaan (audit findings) mengenai penyimpangan dan
kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian intern, beserta saran-
saran perbaikan (recommendation).
4. Computer Audit
Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data
akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data Processing (EDP)
system.
8
2.1.3 Pengertian Audit Bidang Kesekretariatan
Audit kesekretariatan adalah suatu proses pemeriksaan yang dilakukan
terhadap fungsi dan kinerja departemen sekretaris atau sekretariat suatu
organisasi. Tujuan utama dari audit kesekretariatan adalah untuk menilai apakah
departemen sekretaris telah menjalankan tugasnya sesuai dengan standar,
peraturan, dan prosedur yang berlaku. Proses ini bertujuan untuk memastikan
bahwa manajemen dokumentasi, administrasi, dan komunikasi internal organisasi
berjalan efisien dan efektif (Rai, 2008).
Beberapa ahli memiliki pandangan yang sedikit berbeda terkait dengan
pengertian audit kesekretariatan. Namun, umumnya, audit kesekretariatan
melibatkan penilaian terhadap pengelolaan dan penyimpanan dokumen,
pelaksanaan tugas administratif, pengelolaan rapat dan pertemuan, serta aspek-
aspek lain yang terkait dengan fungsi sekretaris.
Audit kesekretariatan seringkali dilakukan untuk memastikan kepatuhan
terhadap kebijakan organisasi, hukum, dan peraturan yang berlaku. Hasil audit ini
dapat memberikan rekomendasi perbaikan atau peningkatan dalam manajemen
kesekretariatan, sehingga departemen tersebut dapat beroperasi dengan lebih
efisien dan mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan
Audit di bidang kesekretariatan dapat diartikaan sebagai proses independen
yang dilakukan oleh auditor atau tim audit untuk mengevaluasi dan memastikan
bahwa praktik-praktik kesekretariatan dalam suatu organisasi atau lembaga sesuai
dengan kebijakan, peraturan, dan prosedur yang berlaku. Tujuan dari adanya
audit di bidang kesekretariatan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Untuk memastikan efisiensi, keandalan, dan kepatuhan dalam pengelolaan
dan penyimpanan informasi, dokumen, serta proses administratif,
2. Untuk memastikan transparansi, kepatuhan terhadap ketentuan hukum dan
peraturan, serta efektivitas pengelolaan data dan informasi di dalam
perusahaan,
3. Berperan dalam pencegahan dan deteksi keuangan. Dalam audit ini,
identifikasi risiko kecurangan dilakukan, dan langkah-langkah kontrol yang
efektif diuji untuk mencegah kecurangan. Audit kesekretariatan juga dapat
membantu menemukan indikasi kecurangan yang mungkin terjadi dan
memberikan rekomendasi untuk pencegahan lebih lanjut,
9
4. Audit kesekretariatan membantu meningkatkan tata kelola perusahaan dengan
mengevaluasi kepatuhan terhadap prinsipprinsip tata kelola yang baik,
5. Untuk memverifikasi keakuratan dan ketersediaan informasi yang dihasilkan
oleh fungsi kesekretariatan.
Dalam melaksanakan audit di bidang kesekretariatan terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
1. Memahami peraturan dan ketentuan yang berkaitan dengan bidang
kesekretariatan.
2. Memeriksa dan mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur
yang berlaku dalam pengelolaan dokumen dan arsip.
3. Melakukan pemeriksaan terhadap proses pengelolaan rapat, termasuk
pengaturan agenda, persiapan, dan pembuatan notulensi rapat.
4. Memeriksa kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan terkait
pengungkapan informasi perusahaan.
5. Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi sistem pengarsipan dan pengelolaan
dokumen.
6. Menyusun temuan dan rekomendasi untuk meningkatkan tata kelola dan
manajemen dokumen dalam bidang kesekretariatan.
7. Berkomunikasi dengan pihak terkait mengenai hasil audit dan memberikan
saran untuk perbaikan.
10
3. Auditor wajib memanfaatkan keahlian profesionalnya dalam proses
pelaksanaan audit hingga kegiatan pelaporan dengan cermat dan saksama.
11
a. Pengelompokan arsip pasif telah mencerminkan kemudahan atau
efisiensi dalam pencariannya.
b. Pemeliharaan arsip pasif telah dijamin dari kerusakankerusakan, karena
telah disimpan di ruang khusus.
c. Ruang arsip pasif dijamin kesehatannya.
Audit kesekretariatan memberikan sejumlah manfaat penting bagi suatu
Pelaksanaan dan pemeriksaan audit umum serta kesekretariatan melibatkan
serangkaian langkah-langkah untuk memastikan bahwa fungsi dan operasional
suatu organisasi berjalan sesuai dengan standar, peraturan, dan tujuan yang
ditetapkan.
12
2.3 Evaluasi Pengendalian Internal Bidang Umum dan Kesekretariatan
2.3.1 Evaluasi Pengendalian Internal Bidang Umum
Dalam mengevaluasi pengendalian internal dalam bidang umum ini, sangat
perlu untuk melibatkan penilaian terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal pada suatu organisasi (Kaunang, 2012). Maka dari itu, dapat
menggunakan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah organisasi memiliki kebijakan dan prosedur tertulis yang jelas
terkait pengendalian internal.
2. Bagaimana pengendalian internal diimplementasikan dalam praktik
sehari-hari dilakukan secara konsisten.
3. Apakah ada pemisahan tugas yang memadai dalam memenuhi tanggung
jawab untuk menerima pembayaran juga memiliki akses ke buku kas.
4. Apakah dilakukan pemantauan dan pemisahan fungsi dalam hal
mengelola aset organisasi, seperti inventaris atau persediaan.
5. Bagaimana mendgidentifikasi risiko yang dilakukan dalam organisasi lalu
langkah apa saja pengendalian yang tepat diambil.
6. Apakah ada kebijakan dan prosedur yang memadai dalam menghadapi
situasi darurat atau kegagalan sistem.
7. Apakah dilakukan audit internal secara teratur untuk menilai keefektifan
pengendalian internal.
8. Apakah ada mekanisme pelaporan yang memungkinkan karyawan
melaporkan kecurangan atau pelanggaran etika.
9. Bagaimana sistem informasi dan teknologi dikelola dalam hal
pengendalian internal lalu langkah keamanan apa yang memadai.
10. Apakah ada tindakan perbaikan yang diambil berdasarkan hasil evaluasi
pengendalian internal sebelumnya.
13
1. Apakah setiap surat keluar atau masuk telah dicatat dalam buku agenda
dengan tertib.
2. Apakah pemberian nomor surat keluar telah dilakukan secara sistematis/
sesuai rubik-rubik yang telah ditentukan.
3. Apakah penandatanganan surat keluar telah sesuai dengan wewenangnya.
4. Apakah surat yang sifatnya rahasia telah dikelola secara khusus sesuai
dengan sifatnya tersebut.
5. Apakah atas surat masuk/keluar tersebut telah dibuatkan buku kedali
untuk mengetahui sampai sejauh mana penyelesaian permasalahan yang
bersangkutan.
6. Apakah nomor yang digunakan terakhir pada saat tutup tahun buku
dibuatkan berita acaranya
7. Apakah nomor terakhir dalam hubungan antar kantor/koresponden telah
disampaikan kepada masing-masing pihak yang bersangkutan.
8. Apakah pengelola kode rahasia tersebut dilakukan oleh pejabat tertentu
yang diberikan tugas untuk itu.
9. Apakah cara pengarsipan telah dilakukan secara sisistematis/tertib dan
cukup aman dari kerusakan ataupun kecurian.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Audit umum adalah pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan
oleh KAP independen dengan tujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan. Audit kesekretariatan adalah suatu proses
pemeriksaan yang dilakukan terhadap fungsi dan kinerja departemen sekretaris atau
sekretariat suatu organisasi. Jenis Audit Umum dimulai dengan penetapan tujuan dan
penentuan jenis audit yang akan dilaksanakan serta standar harus diikuti oleh
pemeriksa. Jenis audit tercantum dalam SPKN BPK RI (2017:9), atau lingkup
pemeriksaan BPK RI (UU RI No.15 tahun 2004 pasal 4). Pelaksanaan dan
pemeriksaan audit umum dan kesekretariatan adalah langkah-langkah kritis untuk
memastikan bahwa organisasi beroperasi secara efisien, efektif, dan sesuai dengan
standar yang berlaku. Dengan hasil audit yang baik, organisasi dapat mengidentifikasi
area untuk perbaikan dan meningkatkan kinerja keseluruhan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Munthe, M. P. (2019). Pengaruh Independensi, Etika Audit Dan Fee Audit Terhadap
Kualitas Audit Akuntan Publik Di Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Akuntansi
Mulawarman (JIAM) , 1-22.
Mustika, I., & Laresa, A. D. (2022). Analisis Perencanaan Audit Atas laporan Keuangan
Pada kantor Akuntan Publik. Pasaman Barat: Cv. Azka Pustika.
Priyo. (2018). Konsep Auditing System dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Islam.
Jurnal Pendidikan Islam , 17-18.
Rahmatika, D. N., & Yunita, E. A. (2020). Auditing. Dasar-dasar pemeriksaan laporan
keuangan. Yogyakarta: Tanah Air Beta.
Rai, G. A. (2008). Audit Kinerja pada Sektor Publik : Konsep, Praktik, dan Studi Kasus.
Jakarta: Salemba Empat.
Thian, A. (2021). Dasar-dasar Auditing, Integrated and Comprehensive Edition.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Tunggal, A. W. (2007). Dasar-Dasar Audit Manajemen. Jakarta: Harviando.
16