Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGAUDITAN

Dosen Pengampu Dr. Anggita Langgeng Wijaya, S.E., M.Si., Ak. C.A

Judul :

“Pengertian Auditing”

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Siska Sofia Nadiyanto (1903101035)

2. Rita (1903101030)

3. Yani (1903101110)

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya. Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pengauditan yang membahas materi tentang “Pengertian Auditing”

Kami menyadari sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan yang ada pada
makalah ini. Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah selanjutnya.
Kami berharap hal itu semua dapat dijadikan cambuk buat kami supaya lebih
mengutamakan kualitas makalah ini di masa yang selanjutnya

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI

SAMPUL...........................................................................................................1

KATA PENGANTAR......................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

1. LATAR BELAKANG.............................................................................4

2. RUMUSAN MASALAH.........................................................................4

3. TUJUAN PENULISAN..........................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................5

A. PENGERTIAN AUDITING..................................................................5

B. PERBEDAAN AUDITING DAN AKUNTANSI.................................6

C. MENGAPA DIPERLUKAN AUDIT...................................................8

D. JENIS-JENIS AUDIT............................................................................9

E. PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA DAN DI NEGARA LAIN 12

F. PEER REVIEW....................................................................................13

BAB III PENUTUP........................................................................................14

A. KESIMPULAN......................................................................................14

B. SARAN...................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan jaman seperti ini, teknologi dan juga keuangan merupakan
dua hal yang menjadi pilar penting. Teknologi bisa mengarahkan manusia jaman
sekarang untuk lebih maju dalam membantu kegiatan manusia. Sedangkan keuangan
merupakan hal utama yang digunakan untuk transaksi kegiatan apapun dan dianggap
valid. Keuangan sendiri dianggap sensitif dan juga penting bagi sebuah perusahaan
ataupun untuk sebuah keluarga. Semakin besar keuangan dan sistemnya maka harus
ada pengawasan yang jelas untuk menjaga agar jalannya keuangan tidak keluar jalur
dengan laporan keuangan. Laporan keuangan bisa disajikan untuk memenuhi
keperluan seperti mendapatkan informasi secara kuantitatif, lengkap serta terpercaya.
Tentunya laporan ini diberikan kepada orang yang berwenang untuk tahu apa saja
yang terjadi di lapangan dan bagaimana sistem keuangan berjalan.

2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1. Apa pengertian auditing?

2. Apa sajakah perbedaan auditing dan akuntansi?

3. Mengapa diperlukan auditing?

4. Apa saja jenis-jenis Audit?

5. Apa saja profesi akuntan di Indonesia dan di Negara Lain?

6. Apakah peer review itu?

3. TUJUAN PENULISAN

Beberapa rumusan masalah yang didapat terdapat beberapa tujuan yang dicapai yaitu
bagi :

1. Diri sendiri

Tujuan bagi diri sendiri adalah untuk dijadikan sebagai acuan atau pembelajaran
dalam memahami auditing.

2. Pembaca

Pembaca diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang membangun setelah
membaca makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AUDITING

Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan


karena akuntan public sebagai pihak yang ahli dan independent pada akhir
pemeriksaannya akan memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi
keuangan, hasil usaha , perubahan ekuitas, dan alporan arus kas.
Auditing merupakan salah satu bentuk atestesi. Atestasi, pengertian
umumnya merupakan suatu komunikasi dari seorang expert mengenai kesimpulan
tentang realibilitas dari pernyataan seseorang.
Dalam pengertian yang lebih sempit, atestasi merupakan: “komunikasi
tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai realibilitas dari asersi
tertulis yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya”. Seorang akuntan
publik, dalam perannya sebagai auditor, memberikan atestasi mengenai
kewajarandari laporan keuangan sebagai entitas. Akuntan publik juga
memberikan jasaatestasi lainnya, seperti membuat laporan mengenai internal
control , dan laporankeuangan porspektif.Ada beberapa pengertian Auditing
(Pemeriksaan Akuntan) yang diberikanoleh beberapa sarjana dibidang akuntasi
antara lain:
Menurut Hayes (2004:4)
Suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan
mengevaluasi bahan bukti mengenai asersi tentang kejadian dan kegiatan ekonomi
untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asers tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Menurut Konrath (2002: 5) mendefinisikan auditing sebagai:
“Suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi
bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi
untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah
ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan”.
Menurut Penulis, pengertian auditing adalah:
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,
beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungya, dengan tujuan
untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut”.
Ada beberapa hal yang penting dari pengertian tersebut, yang perludibahas
lebih lanjut.
Pertama, yang diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusunoleh
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.
Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri atas Laporan PosisiKeuangan
(neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas,dan laporan
arus kas. Catatan-catatan pembukuan terdiri atas buku harian (bukukas/bank, buku
penjualan, buku pembelian, buku serba serbi), buku besar, sub buku besar
(piutang, liabilitas, aset tetap, kartu persediaan).
Kedua, pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis. Dalammelakukan
pemeriksaannya, akuntan publik berpedoman pada Standar ProfesionalAkuntan
Publik (di USA: Generally Accepted Auditing Standards) menaati KodeEtik
Akuntan Profesional IAI dan Kode Etik Profesi Akuntan Publik dari IAPIserta
mematuhi Standar Pengendalian Mutu.
Ketiga, pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu akuntan
publik. Akuntan publik harus independen, dalam arti, sebagai pihak diluar
perusahaan yang diperiksa, tidak boleh mempumyai kepentingan tertentu di dalam
perusahaan tersebut (misal, sebagai pemegang saham, direksi atau
dewankomisaris), atau mempunyai hubungan khusus (misal keluarga dari
pemegangsaham, direksi atau dewan komisaris).
Keempat, tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapatmemberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. Laporan
keuangan yang wajar yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku
umum (di Indonesia yang dikodifikasi dalam Standar Akuntansi Keuangan, di
USA: Generally Accepted Accounting Prinsiples), diterapkan secara konsisten
dan tidak mengandung kesalahan laporan keuangan itu benar, karena
pemeriksaannya dilakukan secara sampling (test basis) sehingga mungkin saja
terdapat kesalahan dalam laporan keuangan secara keseluruhan.
Tujuan auditor adalah untuk menentukan apakah respresentasi (asersi)
tersebut betul-betul wajar, maksudnya untuk meyakinkan “tingkat keterkaitan
antarab asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan”.
B. Perbedaan Auditing dan Akuntansi

a. Perbedaan Auditing dan Akuntansi (Accounting)


Auditing mempunyai sifat analitis, karena akuntan publik memulai
pemeriksaannya dari angka-angka dalam laporan keungan, lalu dicocokkan
dengan neraca saldo (trialbalance), buku besar (general ledger), buku harian
(special journals) , bukti-bukti pembukuan (documents) dan sub buku besar
(sub-ledger). Sedangkan accounting mempunyai sifat konstruktif, karena
disusun mulai dari bukti-bukti pembukuan, buku harian, buku besar dan sub
buku besar, neraca saldo sampai menjadi laporan keuangan. Akuntansi
(accounting) dilakukan oleh pegawai perusahaan (bagian akuntansi)
denganberpedoman pada standar akuntansi keuangan atau ETAP atau IFRS
sedangkan auditing dilakukan oleh akuntan public (khususnya financial audit)
dengan berpedoman pada standard professional Akuntan public, kode Etik
profesi Akuntan public dan standar pengendalian mutu.
b. Tahapan-Tahapan Audit
Tahapan-tahapan audit (pemeriksaan umum oleh akuntan public atas
laporan keuangan perusahaan) dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Kantor Akuntan Publik (KAP) dihubungi oleh calon pelanggan (Klien yang
membutuhkan jasa audit.
 KAP membuat janji untuk bertemu dengan calon klien untuk
membicarakan:

1. Alasan perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya (apakah


untuk kepentingan pemegang saham dan direksi, pihak
bank/kreditor, bapepam-LK, kantor pelayanan pajak, dan lain-lain.
2. Apakah sebelumnya perusahaan pernah diaudit KAP lain.
3. Apa jenis usaha perusahaan dan gambaran umum
mengenai perusahaan tersebut.
4. Apakah data aakuntansi perusahaan diproses secara manual atau
dengan bantuan computer.
5. Apakh system penyimpanan bukti-bukti pembukuan cukup rapih.
 KAP mengajukan surat penawaran (audit proposal) yang antara lain
berisi: jenis jasa yang diberikan, besarnya biaya audit (audit fee), kapan
audit dimulai, kapan laporan harus diserahkan, dan lain-lain. Jika
perusahaan menyetujui, audit proposal tersebut akan menjadi
Engagement Letter (surat penugasan/perjanjian kerja).
 KAP melakukan audit field work ( pemeriksaan lapangan) dikantor klien.
Setelah audit field work selesai KAP memberikan draft audit report
kepada klien, sebagai bahan untuk diskusi. Setelah draft report disetujui
klien, KAP akan menyerahkan final audit report, namun sebelumnya KAP
harus meminta surat pernyataan langganan ( client representation letter)
dari klien yang tanggalnya sama dengan tanggal audit report dan tanggal
selesainya audit field work.
 Selain audit report, KAP juga diharapkan memberikan management letter
yang isinya memberitahukan kepada manajemen mengenai kelemahan
pengendalian intern perusahaan dan saran-saran perbaikannya.

C. MENGAPA DIPERLUKAN AUDIT

Audit atas laporan keuangan terutama diperlukan oleh perusahaan


berbentuk perseroan terbatas (PT) yang pemiliknya adalah para pemegang
saham.
Biasanya setahun sekali rapat umum pemegang saham (RUPS) para
pemegang saham akan meminta pertanggungjawaban manajemen perusahaan
dalam bentuk laporan keuangan.

Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu di


audit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen, karena :
a. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut
mengandung kesalahan mau disengaja maupun tidak disengaja. Karena
itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya
kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan tersebut.
b. Jika laporan keuangan sudah di audit dan mendapat opini wajar tanpa
pengecualian (unqualified) dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan
bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang
manjerial dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
umum di indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
c. Mulai tahun 2001 perusahaan yang total asetnya Rp25 Milyar keatas
harus memasukkan audited financial statements nya ke departemen
perdagangan dan perindustrian.
d. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial
statements ke Bapepam-LK paling lambat 90 hari setelah tahun buku.
e. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya
oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung oleh laporan
keuangan yang belum diaudit.
D. JENIS-JENIS AUDIT

Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas :


1. Pemeriksaan umum (General Audit)
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
KAP independent dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus
diselesaikan sesuai dengan standar profesional akuntan publik atau ISA atau
panduan Audit Entitas Bisnis kecil dan memperhatikan kode etik akuntan
indonesia. Kode etik akuntan publik serta standar pengendalian Mutu.

2. Pemeriksaan khusus (Special Audit)


Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan audite) yang
dilakukan oleh KAP yang independent dan pada akhir pemeriksaannya auditor
tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu
ya ng diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas. Misalnya
KAP diminta untuk memeriksa apakah terdapat kecurangan terhadap
penagihan piutang usaha di perusahaan.
Dalam hal ini prosedur audit terbatas untuk memeriksa piutang usaha,
penjualan, dan penerimaan kas. Pada akhir pemeriksaan KAP hanya
memberikan pendapat apakah terdapat kecurangan atau tidak terhadap
penagihan piutang usaha di perusahaan. Jika memang ada kecurangan, berapa
besar jumlahnya dan bagaimana modus operasinya
Ditinjau dari jenis pemeriksaan audit bisa dibedakan atas :
1. Management Audit (Operational Audit)
Pendekatan audit yang biasa dilakukan adalah menilai efisiensi,
efektivitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam
perusahaan. Misalnya, fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi produksi,
fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi personalia (sumber daya manusia),
fungsi akuntansi dan fungsi keuangan.
Prosedur audit dilakukan dalam suatu mangement audit tidak seluas audit
prosedur yang dilakukan dalam suatu general (financial) audit, karena
ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan operasi perusahaan.
Biasanya audit prosedur yang dilakukan mencakup :
 Analytical review procedures, yaitu membandingkan laporan keuangan
periode berjalan dengan periode yang lalu, budget dengan realisasinya
serta analisis rasio (misalnya menghitung rasio likuiditas, dan
profotabilitas untuk tahun berjalan maupun tahun lalu, dan
membandingkannya dengan rasio industri).
 Evaluasi atas management control system yang terdapat diperusahaan
tujuannya antara lain untuk mengetahui apakah terdapat sistem

pengendalian manajemen dan pengendalian intern (internal control) yang


memadai dalam perusahaan, untuk menjamin keamanan aset perusahaan
dapat dipercayainya data keuangan dan mencegah terjadinya pemborosan
dan kecurangan.
 Pengujian ketaatan (Compliance Test)
Untuk menilai efektivitas (Compliance Test) dari pengendalian intern dan
sistem pengendalian manajement dengan melakukan pemeriksaan secara
sampling atas bukti-bukti pembukuan. Sehingga bisa diketahui apakah
transaksi bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya sudah dilakukan
sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan manajemen perusahaan.
Ada 4 tahapan dalam suatu manajemen audit :
1. Survei pendahuluan (preliminary Survey)
Survei pendahuluan dimaksudkan untuk mendapat gambaran
mengenai bisnis perusahaan yang dilakukan melalui tanya jawab
dengan manajemen dan staf perusahaan serta pengguna questionnaires.
2. Penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen
(Review and Testing of management control system)
Untuk menegvaluasi dan menguji efektivitas dan pengendalian
management yang terdapat diperusahaan. Biasanya digunakan
management control questionsnaries (ICQ), flowchart dan penjelasan
narrative serta dilakukan pengertian atas beberapa transaksi (walk
through the documents).
3. Pengujian terinci (Detailed Examination)
Melakukan pemeriksaan terhadap transaksi perusahaan untuk
mengetahui apakah prosesnya sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan manajemen.
4. Pengembangan Laporan (Report Development)
Dalam menyusun laporan pemeriksaan, auditor tidak memberikan
opini mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Laporan yang
dibuat mirip dengan management latter, karena berisin temuan
pemeriksaan (audit findings) mengenai penyimpangan yang terjadi
terhadap kriteria (standard) yang berlaku yang menimbulkan inefisiensi,
infetivitas dan ketidakhematan (pemborosan) dan kelemahan dalam
sistem pengendalian manajement (management control system) yang
terdapat diperusahaan. Selain itu auditor juga memberikan saran-saran
perbaikan.

2. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah


menaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang
ditetapkan oleh pihak intern perusahaan (manajemen, dewan komisaris)
maupun pihak eksternal (pemerintah, Bapepam LK, Bank Indonesia.
Direktorat Jenderal Pajak, dll). Pemeriksaan bisa dilakukan baik oleh KAP
maupun Bagian Internal Audit.

3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik


terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

Laporan internal auditor berisi temuan pemeriksaan (audit findings)


mengenai penyimpangan dan kecurangan yang ditemukan, kelemahan
pengendalian internal, beserta saran-saran perbaikannya.

4. Computer Audit

Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data


akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data Processing (EDP) System
tersebut.

Ada dua metode yang bisa dilakukan auditor :

1. Audit Around The Computer

Dalam hal ini auditor hanya memeriksa input dan output dari
EDP system tampa melakukan tes terhadap proses dalam EDP system
tersebut.
2. Audit Through The Computer

Selain memeriksa input dan output, auditor juga melakukan tes


proses EDP nya. Pengetesan tersebut (merupakan Compliance test)
dilakukan dengan menggunakan Generalized Audit Software, ACL dll
dan memasukan dummy data (data palsu) untuk mengetahui apakah data
tersebut diproses sesuai dengan sistem yang seharusnya. Dummy data
digunakan agar tidak menggangu data asli. Dalam hal ini KAP harus
mempunyai Computer Audit Specialist yang merupakan auditor
berpengalaman dengan tambahan keahlian di bidang computer
information system audit.
E. PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA DAN NEGARA LAIN

Di indonesia pemakaian gelar akuntan, sampai saat ini, dilindungi oleh


undang-undang pemakaian gelar akuntan tahun 1954. Mereka yang berhak
memakai gelar akuntan adalah lulusan fakultas ekonomi negeri jurusan
akuntansi. Sampai dengan 31 desember 2015 ini untuk mendapat gelar akuntan,
seorang lulusan fakultas ekonomi jurusan akuntansi baik negeri maupun swasta
harus mengikuti pendidikan profesi akuntan di perguruan tinggi dan mengambil
antara 20-30 sks. Mereka yang berhak memakai gelar akuntan harus mendaftar
ke departemen keuangan untuk mendapatkan nomor registrasi dimulai dengan A
dan D (saat ini sudah mencapai minimal ±70.000).
Saat ini lulusan PPAK tidak lagi memperoleh gelar akuntan oleh CA
(cartered Accountant) untuk memperoleh gelar CA harus lulus ujian CA yang
diselenggarakan oleh oleh IAI, mereka yang bergelar CA bisa mendirikan KJA
(Kantor jasa akuntansi/setelah memperoleh izin dari PPK (pusat pembinaan
profesi keuangan) mentri keuangan. KJA hanya boleh memberikan jasa non-
assurance, dan antara lain acoservice,p penyusutan akuntansi.
Di negara lain, untuk mendapat gelar akuntan harus mengikuti ujian
profesi yang diselenggarakan oleh ikatan profesi akuntan di negara tersebut, dan
sebelumnya peserta harus memiliki paling sedikit ijazah sarjana muda
(bachelor). Namun saat ini peserta ujian profesi harus berijazah master.
Di Inggris, untuk mendapat gelar Chartered Accountant (CA) harus lulus
ujian yang diselenggarakan oleh UK Accountant Association. Di Singapura, untuk
mendapat gelar Chartered Accountant (CA) harus lulus ujian yang
diselenggarakan oleh singapura Accountant Association.

F. PEER REVIEW

Peer Review adalah suatu penelaahan yang dilakukan terhadap akuntan public
apakah Kantor Akuntan Publik tersebut telah mengembangkan secara memadai
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu sebagaimana yang disyaratkan dalam
Pernyataan Standar Auditing (PSA) No.20 yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia.

Manfaat dari peer review yaitu

1. Akuntansi public memperoleh keuntungan dari peningkatan kinerja dan mutu


auditnya.

2. Dapat meningkatkan reputasi dan mengurangi tuntutan hukum


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan
publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya akan
memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas,
dan laporan arus kas.

Auditing mempunyai sifat analitis, karena akuntan publik memulai pemeriksaannya dari
angka-angka dalam laporan keungan, lalu dicocokkan dengan neraca saldo (trialbalance),
buku besar (general ledger), buku harian (special journals) , bukti-bukti pembukuan
(documents) dan sub buku besar (sub- ledger). Sedangkan accounting mempunyai sifat
konstruktif, karena disusun mulai dari bukti-bukti pembukuan, buku harian, buku besar dan
sub buku besar, neraca saldo sampai menjadi laporan keuangan.

B. SARAN

Dalam sebuah perusahaan, audit laporan keuangan sangatlah penting untuk mengetahui
posisi keuangan, kesesuaian laporan keuangan dan laporan arus kas. Jadi tempatkanlah
auditing sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu
profitabilitas yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
14
Agoes, Sukrisno. 2017. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan
Publik. Jakarta. Salemba Empat.

15

Anda mungkin juga menyukai