Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN

BAB 3. TANGGUNGJAWAB HUKUM AKUNTAN PUBLIK

Oleh Kelompok 3

Wahyu Indah Lestari (1903101003)

Indah Dwi Jayanti (1903101040)

Rangkuman hasil diskusi mata kuliah pengauditan yang di presentasikan oleh kelompok 3.

1. Faktor apa yang menimbulkan kewajiban hukum bagi profesi audit ? (Desy Aryani-
1903101011)
 Meningkatnya kesadaran pemakai laporan keuangan akan tanggung jawab
akuntan public.
 Meningkatnya perhatian pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal
sehubungan dengan tanggung jawab untuk melindungi kepentingan investor.
 Bertambahnya kompleksitas audit yang disebabkan adanya perubahan lingkungan
yang begitu pesat diberbagai sektor bisnis, sistem informasi, dsb.
 Kesediaan kantor akuntan publik untuk menyelesaikan masalah hukum diluar
pengadilan, untuk menghindari biaya yang tinggi.
2. Apa saja yang menjadi larangan bagi seorang kantor akuntan publik? (Kevin Bagus P
- 1903101109)

 Dilarang memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan (general audit)
untuk klienyang sama berturut-turut untuk kurun waktu lebih dari 3 tahun.
 Apabila Akuntan Publik tidak dapat bertindak independen terhadap pemberi
penugasan(klien), maka dilarang untuk memberikan jasa
 Akuntan Publik juga dilarang merangkap jabatan yang tidak diperbolehkan oleh
ketentuanperundang-undangan / organisasi profesi seperti sebagai pejabat negara,
pimpinan ataupegawai pada instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) atau Badan UsahaMilik Daerah (BUMD) atau swasta, atau badan
hukum lainnya, kecuali yang diperbolehkanseperti jabatan sebagai dosen
perguruan tinggi yang tidak menduduki jabatan struktural danatau komisaris atau
komite yang bertanggung jawab kepada komisaris atau pimpinan
usahakonsultansi manajemen.
 Seorang akuntan publik tidak boleh memberikan jasa pada lebih dari satu klien.

3. Bagaimana seharusnya hukum menilai dan memberikan sanksi bagi seorang akuntan
publik ? (Risya Fauzia C - 1903101033)
Sebagaimana diketahui, dasar berpijak profesi AP didasarkan pada UU Akuntan
Publik No 5 tahun 2011 yang tegas menyatakan bahwa AP berperan besar mendukung
perekonomian nasional yang sehat dan efisien, serta meningkatkan transparansi dan
mutu informasi dalam bidang keuangan. AP mengemban kepercayaan masyarakat
memberi opini atas laporan keuangan suatu entitas.

Sebagaimana dapat dipahami bahwa tugas yang dijalankan AP tidak sepenuhnya sempurna.
Dari ketidaksempurnaan itu lahirlah tesis, sintesis dan antitesis yang pada akhirnya
memperkaya ranah ilmu tersebut, dan atas hal itu maka UU pun mengakuinya. Dalam
konteks ini, maka tanggung jawab AP seharusnya hanya sebatas tanggung jawab moral dan
etika dengan ganjaran bayar denda  oleh organisasi yang menaunginya. Sebab, bentuk sanksi
lainnya yang justru lebih berat adalah sanksi sosial, yakni AP tersebut tereliminasi secara
sosial karena tidak lagi mendapat klien.

Anda mungkin juga menyukai