Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Indah Dwi Jayanti

NIM : 1903101040

KELAS : 5C

PRODI : S1-Akuntansi

RESUME PENGAUDITAN BAB 2


A. PERKEMBANGAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
Tahun 1972, untuk pertama kalinya ikatan akuntan Indonesia berhasil menerbitkan norma
pemeriksaan akuntan, yang di sahkan dalam kongres ke III ikatan akuntan Indonesia.
Norma pemeriksaan akuntan tersebut mencakup: tanggung jawab akuntan publik, unsur
unsur pemeriksaan akuntan yang antara lain meliputi: pengkajian dan penilaian
pengendalian intern, bahan pembuktian dan penjelasan informatif, serta pembahasan
mengenai peristiwa kemudian, laporan khusus dan berkas pemeriksaan.
Dalam kongres ke IV ikatan akuntan Indonesia tanggal 25-26 oktober 1982, komisi
pemeriksaan akuntan mengusulkan agar segera dilakukan penyempurnaan atas buku
norma pemeriksaan akuntan yang lama, dan melengkapinya dengan serangkaian
suplemen yang merupakan penjabaran lebih lanjut norma tersebut.
Pada tanggal 19 april 1986, norma pemeriksan akuntan yang telah di teliti dan
disempurnakan oleh tim pengesahan, di sahkan oleh pengurus pusat ikatan akuntan
Indonesia sebagai norma pemeriksaan yang berlaku efektif selambat-lambatnya untuk
penugasan pemeriksaan atas laporan keuangan yang diterima setelah tanggal 31 desember
1986.
Dalam tahun 1992, ikatan akuntan Indonesia menerbitkan norma pemeriksaan akuntan,
edisi revisi yang memasukan sumplemen no. 1 sampai dengan no. 12 dan interpretasi no.
1 sampai dengan no. 2.
Dalam kongres ke VII ikatan akuntan Indonesia tahun 1994 disahkan standar professional
akuntan publik yang secara garis besar berisi:
 Uraian mengenai standar profesional akuntan publik.
 Berbagai pernyataan standar auditing yang telah di klasifikasikan.
 Berbagai pernyataan standar atestasi yang telah di klasifikasikan.
Standar profesional akuntan publik per 1 januari 2001 terdiri atas lima standar, yaitu:
 Pernyataan standar auditing (PSA) yang dilengkapi dengan interpretasi pernyataan
standar auditing (IPSA).
 Pernyataan standar akuntansi atestasi (PSAT) yang di lengkap interpretasi
pernyataan standar atestasi (IPSAT).
 Pernyataan standar jasa akuntansi dan review (PSAR) yang dilengkapi dengan
interpretasi pernyataan standar jasa akuntansi dan review (IPSAR).
 Pernyataan standar jasa konsultasi (PSJK) yang dilengkapi dengan interpretasi
pernyataan standar jasa konsultasi (IPSJK).
 Pernyataan standar pengendalian mutu (PSPM) yang dilengkapi dengan interpretasi
pernyataan standar pengendalian mutu (IPSM).
B. SEPULUH STANDAR AUDITING
Standar auditing yang telah di tetapkan dan disahkan oleh institut akuntan publik
Indonesia (2011:150.1-150.2) terdiri atas sepuluh standar yang dikelompokkan
menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1. Standar umum
 Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
 Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus di pertahankan oleh auditor.
 Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar pekerjaan lapangan
 Pekerjaan harus di kerjakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.
 Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan.
 Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang di audit.
3. Standar pelaporan
 Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
 Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada keuangan periode
berjalan dibandingkan dengan penerapan standar akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan standar
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
 Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
 Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak
dapat diberikan.
C. PENJELASAN MASING-MASING STANDAR AUDITING
 Standar umum
a. Standar umum pertama berbunyi “Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor”.
b. Standar umum pertama berbunyi “Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor”.

c. Standar umum ketiga berbunyi “Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan


laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan
cermat dan seksama”.

 Standar pekerjaan lapangan


a. Standar pekerjaan lapangan pertama berbunyi “Pekerjaan harus direncanakan
sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya”
b. Standar pekerjaan lapangan kedua berbunyi “Pemahaman memadai atas
pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.
c. Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi “Bukti audit kompeten yang cukup
harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan pengajuan pertanyaan, dan
konfirmasi sebgai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
kauangan yang diaudit”.
 Standar pelaporan
Standar pelaporan yang terdiri atas empat standar merupakan pedoman bagi auditor
independen dalam menyusun laporan auditnya.

 Standar pelaporan pertama berbunyi “Laporan audit harus menyatakan apakah


laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia”
Standar pelaporan kedua (disebut sebagai standar konsistensi) berbunyi “Laporan
auditor harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan standar
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan
dengan penerapan standar akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya”.

 Standar pelaporan ketiga berbunyi “Pengungkapan informatif dalam laporan


keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
auditor”.

 Standar pelaporan keempat berbunyi “Laporan auditor harus memuat suatu


pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal
nama auditor di kaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus
memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan,
jika tidak dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor”.
D. KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Sejak 1 januari 2011, IAPI memberlakukan kode etik profesi akuntan publik yang
terdiri atas:
1. Bagian A prinsip dasar etika profesi dan bagian B aturan etika profesi.
2. Kode etik profesi akuntan publik selengkapnya bisa dilihat di SPAP 2011 atau buku
yang diterbitkan IAPI.
3. Kode etik ini mengacu pada kode etik dari international federation of accountant
(IFAC).
4. Kode etik IAPI yang baru disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut: (IAPI
2008).
Bagian A berisi prinsip dasar etika profesi yang terdiri atas:

 Seksi 100 prinsip-prinsip dasar etika profesi

 Seksi 110 prinsip integritas

 Seksi 120 prinsip objektivitas

 Seksi 130 prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian


profesional

 Seksi 140 prinsip kerahasiaan

 Seksi 150 prinsip perilaku profesional.


Bagian B aturan etika profesi yang terdiri atas:

 Seksi 200 ancaman dan pencegahan

 Seksi 210 penunjukan praktisi, KAP, atau jaringan KAP

 Seksi 220 benturan kepentingan

 Seksi 230 pendapat kedua

 Seksi 240 imbalan jasa profesional dan bentuk remunerasi lainnya

 Seksi 250 pemasaran jasa profesional

 Seksi 260 penerimaan hadiah atau bentuk keramah-tamahan lainnya

 Seksi 270 penyimpanan aset milik klien

 Seksi 280 objektivitas semua jasa profesional

 Seksi 290 independensi dalam perikatan asuransi.

Anda mungkin juga menyukai