Anda di halaman 1dari 3

INDAH DWI JAYANTI

1903101040/4C/AKUNTANSI
RESUME
BAB 9 UTANG JANGKA PENDEK
1) Pengertian
Kewajiban jangka pendek (current liability) menunjukkan kewajiban kini kepada
pihak selain pemilik perusahaan akibat kejadian masa lalu yang memerlukan
penyelesaiaan dikemudian hari dalam jangka waktu satu periode (12 bulan) setelah tanggal
neraca atau dalam suatu masa perputaran usaha yang sesuai dengan masa yang digunakan
dalam penggolongan aktiva lancar. Ditinjau dari pendanaan, utang jangka pendek
merupakan sumber pendanaan pendek perusahaan yang mempunyai jangka watu
penyelesaiaan relatif pendek. Secara umu kewajiban jangka pendek diklasifikasikan dalam
2 kelompok :
 Kewajiban jangka pendek yang jumlahnya sudah pasti
Kewajiban jangka pendek yang sudah dapat dipastikan jumlahnya pada saat
penyesuaiaan neraca. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
1) Utang dagang : utang yang timbul karena pembelian barang dagangan, jasa atau
aktiva lainnya yang dilakukan secara kredit yang harus sudah dilakukan
penyelesaiannya dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal neraca dibuat dalam
satu masa perputaran usaha. Jurnal yang harus dibuat pada saat terjadinya
perpindahan hak kepemilikan dan resiko atas barang yang dibeli adalah Pembelian
(D) Utang Dagang (K)
2) Wesel bayar : kewajiban yang dinyatakan dalam bentuk surat kesanggupan
membayar (promes) atau dalam bentuk surat perintah membayar (wesel) yang telah
diakseptasi oleh debitur. Jurnal yang harus dibuat yaitu Pembelian (D) Utang
Dagang (K), Utang Dagang (D) Wesel Bayar (K).
3) Bagian utang jangka panjang yang segera jatuh tempo dalam 12 bulan setelah
tanggla neraca : dapat dikelompokkan dalam utang lancar manakala penyelesaiaan
utang tersebut menggunakan kas yang tidak dibatasi penggunaanya. Jurnal yang
harus dibuat adalah Utang…. (D) Utang….(K).
4) Utang deviden : pada umumnya pembagian deviden pada perusahaan dilakukan
dalam 2 fase, yaitu fase diumumkan dan fase dibayarkan deviden. Pengakuan
deviden dilakukan pada saat diumumkan akan dilakukan deviden adalah Deviden
(D) uatang deviden (K)
5) Utang pajak : utang yang timbul berdasarkan ketentuan perpajakan.
6) Utang biaya : utang yang timbul karena pembebanan biaya yang belum dilakukan
pembayaran sampai dengan tanggal yang disusunnya neraca.
7) Utang jaminan : adakalanya suatu perusahaan menjual produknya disertai dengan
pembayaran jaminan atas pengembalian barang barang milik perusahaan yang
digunakan sebagai alat angkutan atau kemasan atas barang-barang yang dijua
tersebut. Uang jaminan ini dianggap sebagai utang jangka pendek bila ada
kepastian bahwa perusahaan akam mengenmbalikan uang jaminan selurunya
manakala pembeli telah mengembalikan barang perusahaan yang dijaminkan.
8) Penghasilan yang diterima dimuka : penerimaan dimuka atas kontra prestasi jasa-
jasa perusahaan yang belum dilakukan oleh perusahaan kepada pihak lain yang
telah melakukan pembayaran tersebut. Terdapat 2 pendekatan yang dapat
digunakan untuk mencatat penerimaan yaitu pendekatan neraca dan pendekatan
laba rugi.
 Kewajiban jangka pendek yang diestimasi
Kewajiban diestimasi diakui sebagai kewajiban (dengan asumsi dapat dibuat estimasi
andal) karena kewajiban diestimasi tersebut merupakan kewajiban masa kini dan
kemungkinan besar mengakibatkan arus kas keluar sumber daya untuk menyelesaikan
kewajiban tersebut dikemudian hari. Kewajiban diestimasi harus diakui sebagai
kewajiban apabi;a terpenuhi 3 kondisi tersebut :
1) Merupakan kewajiban masa kini sehingga akibat kejadian masa lalu.
2) Ada kemungkinan penyelsaiaannya mengakibatkan arus kas keluar
3) Jumlah kewajiban dapat diestimasi secara andal.

Pengukuran kewajiban diestimasi adalah dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :


1) Jumlah yang diakui sebagai kewajiban diestimasi adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiabn kini pada masa
neraca.
2) Dalam menentukan estimasi terbaik suatu kewajiban diestimasi, perusahaan harus
mempertimbangkan berbagai resiko dan ketidak pastian yang selalu mempengaruhi
berbagai peristiwa dan keadaan.
3) Jika dampak nilai waktu cukup material, jumlah kewajiban diestimasi adalah nilai
kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban.
4) Peristiwa masa datang yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kewajiban harus tercemindalam jumlah kewajiban diestimasi
apabila ada bukti obyektif bahwa peristiwa ini terjadi.
5) Keuntungan yang mungkin didapat dari rencana pelepasan aktiva purnaoperasi
tidak boleh dipertimbangkan dalam menghitung suatu kewajiban dietimasi.
6) Kewajiban diestimasi harus ditelaah setiap tanggal neraca dan disesuaikan untuk
mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini.
Yang termasuk kewajiban jangka pendek diestimasi antara lain :
1) Kewajiban pemberian hadiah : realisasi pembayaran hadiah dari perusahaan akan
terjadi pada tahun berjalan periode-periode berikutnya, padahal penjualan produk
tersebut telah dilakukan pasa periode sekarang, sehingga sesuai dengan prinsip
pengakuan beban, maka beban hadiah tersebut harus dibebankan pada periode
sekang dengan mengakui adanya utang klaim hadiah yang nilainnya senilai total
nominal.
2) Kewajiban garansi servis : pemberian garansi reparasi produk umum diberikan
pada penjual kendaraan bermotor atau produk elektronik. Cara paling rasional
untuk menentukan kewajiban dietimasi adalah ditentukan berdasarkan metode nilai
yang diharpkan yaitu dengan menimbang berbagai kemungkinan hasil berdasarkan
probabilitasnya.
3) Kewajiban pemulihan pencemaran lingkungan : pada saat terjadi peristiwa
pencemaran lingkungan mungkin tidak dengan segera menimbulkan kewajiban.
4) Kewajiban operasi dalam penghentian : operasi dalam penghentian dapat dilakukan
terhadap devisi, segmen pasar, lini atau bahkan kegiatan operasi perusahaaan.
5) Kewajiban perkara pengadilan : suatu perkara pengadilan dapat mengakibatkan
timbulnya kewajiban diestimasi mana kala terdapat suatu keyakinan yang kuat
bahwa perkara tersebut dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya pada waktu
yang akan datang.
6) Kewajiban penjamin : adakalanya perusahaan bertindak sebagai penjamin atas
utang perusahaan lain. Selama kondisi keuangan perusahaan yang dijamin
utangnya dalam kondisi baik, maka bagi perusahaan penjamin tidak boleh ada
pengakuan kewajiban diestimasi.
2. Kewajiban Kontinjensi
Kewajiban kontinjensi merupakan kewajiban potensial yang terjadi serta nilai
kewajibannya belum dapat diperkirakan, sehingga :
1) Belum terdapat kemungkinan besar adanya arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikannya.
2) Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal
3. Pengungkapan Kewjiban Diestimasi dan Kewajiban Kontijiensi
Bagi perusahaan yang mengakui adanya kewajiban diestimasi ataupun kewajiban
kontinjiensi harus melakukan pengungkapan atas keberadaan kewajiban tersebut. Agar
laporan keuangan dapat memberikan informasi yang lebih baik, karena dengan adanya
pengungkapan ini pengguna laporan keuangan tidak hanya mengetahui keberadaan adanya
suatu kewajiban diestimasi saja, tetapi juga mendapat informasi tentang hakekat, bentuk
hukum, teknik pengukuran, serta unsur-unsur yang mempengaruhi pengukuran dari
kewajiban tersebut.

Anda mungkin juga menyukai