Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEMAHAMI TANGGUNG JAWAB AUDITOR DAN BENTUK LAPORAN AUDIT


Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah
PENGAUDITAN 1
Dosen Pengampu : Bapak TERI, SE.,M.SI,AK,CA.,CTA.

KELOMPOK 2 :
NURFADILLAH - 22103210
DAVINA RAMDHANY HB. – 2210321011
KHAERUL – 22013210
VIONA PAKAN – 22103210
KENANGAN RANTETANDUNG – 22103210

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
PERIODE 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “MEMAHAMI TANGGUNG JAWAB AUDITOR DAN BENTUK
LAPORAN AUDIT” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas dari Bapak Bapak TERI, SE.,M.SI,AK,CA.,CTA.
Pada matakuliah PENGAUDITAN 1. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang “MEMAHAMI TANGGUNG JAWAB AUDITOR
DAN BENTUK LAPORAN AUDIT”.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada selaku Dosen matakuliah
“PENGAUDITAN 1”. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
KELOMPOK 2
31 MARET 2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah :.........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan :...........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
2.1 . Hal pokok dalam audit laporan keuangan..................................................................................4
2.2 Hubungan akuntansi dan pengauditan..........................................................................................6
2.3 Hubungan auditor dan pihak lain..................................................................................................7
2.4 GAAS dan ISA.................................................................................................................................8
2.5 Laporan, opini audit, dan laporan keuangan..............................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................................16
KESIMPULAN....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Audit merupakan proses sistematis yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti atas peristiwa ekonomis sebuah Perusahaan serta menyertakan kewajaran
berdasarkan standar yang telah ditentukan serta menyampaikan hasil-hasil temuan yang
didapatkan kepada pihak yang mempunyai kepentingan. Perusahaan di haruskan untuk
menjalankan fungsi pengawasan yang baik yaitu dalam mempertanggungjawabkan penggunaan
pendanaan untuk menjalankan kegiatan usahaa yang mampu memberikan jaminan terhadap
terlaksananya kegiatan yang menyeluruh pada sektor Perusahaan. Audit adalah bagian dari
memeriksa laporan keuangan yang terdapat didalam Perusahaan. Kualitas dari memeriksa
laporan keuangan yang terdapat didalam Perusahaan. Kualitas dari hasil audit juga harus
diperlihatkan. Saat ini kualitas audit okeh auditor Perusahaan masih menjadi pusat perhatian
berbagai pihak salah satunya klien. Hal ini dikarenakan kurang transparansinya temuan audit
yang dapat terdeteksi oleh auditor.
1.2 Rumusan Masalah :
1. Hal pokok dalam audit laporan keuangan
2. hubungan akuntansi dan pengauditan
3. Hubungan auditor dan pihak lain
4. GAAS dan ISA
5. Laporan, opini audit, dan laporan keuangan

1.3 Tujuan Penulisan :


1. Untuk memahami Hal pokok dalam audit laporan keuangan
2. Untuk mengetahui . hubungan akuntansi dan pengauditan
3. Untuk mengetahui Hubungan auditor dan pihak lain
4. Untuk memahami apa yang dimaksud GAAS dan ISA
5. Untuk memahami Laporan, opini audit, dan laporan keuangan
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 . Hal pokok dalam audit laporan keuangan
 Pengertian Audit
Audit merupakan suatu kegiatan untuk melakukan peninjauan ulang terhadap segala data
yang benar dari setiap laporan yang dibuat. Hal tersebut dimaksudkan untuk melakukan
pengecekan data yang bisa digunakan untuk memastikan ketepatannya. Proses audit
sendiri membutuhkan data atau informasi pada sebuah laporan tertulis untuk dilakukan
pemeriksaan secara detail sehingga tidak ada yang tidak berguna atau salah. Proses audit
juga memiliki pengertian sebagai kegiatan evaluasi terhadap organisasi, system, prosed,
hingga produk dalam sebuah bisnis atau Perusahaan. Proses audit sendiri tidak bisa
dilakukan oleh sembarang orang, mengingat sifat yang penting, audit harus dilaksanakan
oleh pihak yang memahami tentang audit sehingga menghasilkan Keputusan yang
objektif dan jujur. Pihak yang melakukan audit biasanya disebut dengan auditor. Audit
pada umumnya merupakan evaluasi untuk laporan keuangan saja, mulai dari komponen
perorangan, bahkan juga sampai Tingkat Perusahaan. Selanjutnya, proses audit
menghasilkan suatu data yang dapat digunakan oleh Perusahaan untuk menjadi dasar dan
bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah Keputusan

 Jenis-jenis Audit
Dua jenis audit berdasarkan ruang lingkup kegiatan yang dilakukan, yaitu :
1. Audit Umum, dapat diartikan sebagai kegiatan peninjauan Kembali sekaligus evaluasi
yang dilaksanakan melalui pihak audit atau auditor yang independent dan kompeten.
Audit umum sebenarnya hamper sama dengan proses audit pada biasanya, audit dapat
dilaksanakn dengan menggunakan dsar standar professional akuntan public hingga kode
etik yang berlaku. Hal tersebut menjadikan audit umum sebagai jenis audit yang paling
sering digunakan Perusahaan dalam melakukan pemeriksaan ulang laporan agar
mendapatkan informasi yang tepat.
2. Audit Khusus, Audit khusus hanya memiliki ruang lingkup yang lebih terbatas.
Namun, secara fungsinya hamper sama dengan audit umum. Audit khusus cukup sering
digunakan dalam Perusahaan untuk melakukan pemeriksaan pada beberapa divisi yang
ditentukan, hal itu juga hanya pada periode setahun terakhir saja.

 Tujuan dari Melakukan Audit


Sebuah bisnis atau Perusahaan melakukan audit pada dasarnya adalah kegiatan
pemeriksaan ulang. Dalam sebuah bisnis atau Perusahaan memiliki tujuan agar audit
dapat memberikan bantuan pada bisnis atau Perusahaan sehingga bisa semakinn
berkembang selanjutnya. Dalam melakukan audit, auditor melakukan pemeriksaan pada
hal-hal seperti kelengkapan, ketepatan, eksistensi, penilaian, klasifikasi, pengungkapan,
hingga pisah batas atau cut off.
 Tahapan Penting Proses Audit agar Sukses
Dalam memaksimalkan kegiatan audit, ada beberapa tahap dan langkah yang sangat
mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa setiap tahap
dan langkah dalam audit sangat menentukan keberhasilan dari audit yang dilaksanakan
dalam sebuah bisnis atau Perusahaan. Berikut tahap-tahap audit yaitu :

1. Menyiapkan dokumen yang diperlukan


2. Merencanakan proses audit yang akan dilakukan
3. Mencari jadwal pelaksanaan rapat terbuka sebelum proses audit
4. Mulai melaksanakan kerja lpangan pasca rapat terbuka
5. Menyiapkan laporan audit
6. Meminta tanggapan klien pada rapat penutupan
2.2 Hubungan akuntansi dan pengauditan
Subyek suatu audit biasanya berupa data akuntansi yang ada dalam buku, catatan, dan
laporan keuangan dari entitas yang diaudit. Kebanyakan bukti yang dikumpulkan dan
dievaluasi auditor terdiri dari data yang dihasilkan oleh system akuntansi. Kriteria yang
ditetapkan untuk asersi akuntansi pada umumnya adalah kesesuaian dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu seorang akuntan pada suatu Perusahaan
tidak harus mengerti tentang pengauditan, tetapi seorang auditor harus memahami
tentang akuntansi. Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan informasi penting
lainnya, sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan
meningkatkan nilai informasi yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara melakukan
penilaian secara kritisatas informasi tersebut dan selanjutnya mengkomunikasikan hasil
penilaian kritis tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Banyak pemakai
laporan keuangan dan Masyarakat awam pada umumnya, rancu tentang hubungan antara
auditing dengan akuntansi. Ada yang mengatakan bahwa auditing pasti harus ahli di
bidang akuntansi. Adapula yang mengatakan bahwa pengauditan adalah pemeriksaan atas
catatan akuntansi, sehingga pengauditan diartikan sebagai pemeriksaan akuntansi.
Dalam berbagai macam audit yang biasa dilakukan para auditor, tidak selalu terdapat
hubungan antara pengauditan dengan akuntansi. Sebenarnya segala macam informasi
terdapat kesepakatan digunakan sebagai dasar untuk menyatakan Tingkat kepatuhan
(kesesuaian). Sebagai contoh, auditor bisa diminta untuk mengaudit keefektifan sebuah
Perusahaan penerbangan. Ktiterian yang biasanya disepakati untuk mengukur Tingkat
efektifitas Perusahaan semacam itu bisa berupa kecepatan, akselerasi, kecepatan jelajah
pada ketinggian tertentu, dan sebagainya. Kriteria-kriteria tersebut bukan merupakan data
akuntansi. Namun dalam Sebagian besar audit, levih-lebih dalam audit laporan keuangan,
terdapat hubungan yang erat dan banyak melibatkan data akuntansi.
Subyek suatu audit atas laporan keuangan adalah berupa data akuntansi yang ada dalam
buku- buku, catatan, dan laporan keuangan dari entitas yang diaudit. Kebanyakan bukti
yang dikumpulkan dan dievaluasi editor terdiri dari data yang dihasilkan oleh sistem
akuntansi. Asersi – asersi tentang tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi
yang menjadi perhatian utama auditor seringkali merupakan asersi tentang transaksi –
transaksi akuntansi dan kejadian akuntansi lainnya, serta saldo –saldo akun yang
merupakan hasil dari transaksi dan kejadian tersebut. Selain itu, kriteria yang ditetapkan
untuk asersi akuntansi pada umumnya adalah kesesuaian dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku. Oleh karena itu seorang akuntan pada suatu perusahaan yang ahli
di bidang akuntansi tidak harus mengerti tentang pengauditan, tetapi seorang auditor
harus memahami akuntansi. Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan informasi
penting lainnya, sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi,
melainkan meningkatkan nilai informasi yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara
melakukan penilaian secara kritis atas informasi tersebut dan selanjutnya
mengkoumnikasikan hasil penilaian kritis tersebut kepada pihak – pihak
yang berkepentingan.
2.3 Hubungan auditor dan pihak lain
Menurut Boyton ( 2003 : 57 ), terdapat 4 pihak yang berhubungan dengan auditor
independent, yaitu :
1. Manajemen
Manajemen menunjuk pada kelompok perorangan yang secara aktif merencanakan,
melakukan kooordinasi, serta mengendalikan jalannya operasi dan transaksi klien.
Dalam konteks auditing manajemen menunjuk pada para pejabat Perusahaan, pengawas,
dan personel kunci sebagai penyelia ( supervisor). Untuk mendapatkan bukti yang di
perlukan di dalam audit seringkali auditor memerlukan data rahasia tentang entitas. Oleh
karena itu adalah mutlak untuk menjalin hubungan berdasarkan saling mempercayai dan
saling menghargai. Pendekatan tipikal yang harus di lakukan auditor terhadap asersi
manajemen dapat dis ebut sebagai keraguan professional, hal ini berati auditor tidak
boleh tidak mempercayai asersi manajemen, namun juga tidak bleh begitu saja
menerimanya tanpa memperhatikan kebenarannya, auditor harus senantiasa menyadari
perlunya mengevaluasi secara objektif kondisi-kondisi yang sedang diamati serta bukti
yang di peroleh selama audit.

2. Dewan Direksi dan Komite Audit


Dewan direksi (board of directors) suatu perusahaan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk kepentingan para
pemegang saham. Hubungan auditor dengan para direktur sebagian besar tergantung
pada komposisi dewan itu sendiri, bila dewan terutama terdiri dari para pejabat
perusahaan, maka hubungan auditor, dewan dan manajemen pada dasarnya adalah satu
dan sama, namun apabila dewan terdiri dari sejumlah anggota yang berasal dari luar
perusahaan, mungkin terdapat hubungan yang sedikit berbeda, anggota-anggota dewan
yang berasal dari luar bukanlah para pejabat atau pegawai perusahaan, dalam hal ini,
komite audit yang di tunjuk terutama terdiri dari anggota yang berasal dari luar dewan ,
dapat bertindak sebagai penghubung antara auditor dan manajemen. Terdapat
kecenderungan meningkatnya penggunaan komite audit sebagai alat untuk memperkuat
independen auditor. Fungsi suatu komite audit yang secara langsung mempengaruhi
auditor independen adalah:
a. mencalonkan kantor akuntan publik untuk melaksanakan audit tahunan
b. mendiskusikan lingkup audit dengan auditor
c. mengundang auditor secara langsung untuk mengkomunikasikan masalah-masalah
besar yang di jumpai selama pelaksanaan audit
d. me-review laporan keuangan dan laporan auditor bersama auditor pada saat
penyelesaian penugasan karena dewan direksi juga berkepentingan dengan keahlian dan
pengetahuan auditor tentang faktor risiko bisnis dan daya saing perusahaan, komite audit
akan memainkan peran penting dalam memperkuat kemampuan auditor untuk
menerapkan keraguan profesional secara tepat dalam perikatan.

3. Auditor Internal
Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan
auditor internal yang ada pada perusahaan kliennya. Manajemen dapat meminta auditor
independen untuk me-review kegiatan auditor internal yang telah direncanakan untuk
tahun berjalan serla melaporkan mutu kerja mereka, auditor memiliki kepentingan
kepada auditor internal yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern klien, dan
manajemen internal juga di perbolehkan membantu auditor independen dalam
melaksanakan audit laporan keuangan. Pekerjaan auditor internal tidak dapat di gunakan
sebagai pengganti auditor independen, namun pekerjaan auditor internal dapat menjadi
pelengkap yang penting bagi auditor independen. Untuk menentukan pengaruh pekerjaan
audit internal terhadap audit, auditor independen harus (1) mempertimbangkan
kompetensi dan objektivitas auditor internal dan (2) mengevaluasi mutu pekerjaan
auditor internal.

4. Pemegang Saham
Auditor memiliki tanggung jawab yang penting kepada para pemegang saham sebagai
pengguna utama laporan auditor, auditor tidak berhubungan langsung dengan para
pemegang saham yang bukan pejabat, pegawai kunci atau direktur perusahaan klien,
namun demikian auditor dapat di perbolehkan mengikuti rapat umum pemegang saham
serta memberikan tanggapan atas pertayaan-pertanyaan para pemegang saham

2.4 GAAS dan ISA

No GAAS ISA
Seksi Ket Seksi Ket
1. Standard Audit harus dilaksanakan oleh Introduction Memuat informasi
Umum seorang atau lebih yang (Pengantar) tentang tujuan,
memiliki lingkup,pokok bahasan
keahlian dan pelatihan teknis dari ISA
yang tersebut, di samping
memadai sebagai seorang pembahasan
auditor. tentang apa-apa yang
Dalam semua hal yang diharapkan
berkaitan dari auditor dan pihak-
dengan perikatan,auditor pihak lain
harus yang secara spesifik
senantiasa menjaga sikap disebut
mental dalam ISA tersebut.
independen.
Dalam pelaksanaan audit dan
penyusunan laporan,auditor
wajib
menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan
cermat dan
seksana.
2. Standard Pekerjaan harus direncanakan Objective ( Tujuan ) Setiap ISA memuat
Pekerjaan dengan matang dan apabila pernyntaan
Lapangan digunakan asisten harus yang jelas tentang tujuan
disupervisi auditor
dengan semestinya. mengenai hal-hal yang
Pemahaman yang memadai dibahas
atas dalam ISA
struktur pengendalian intern tersebut.Untuk
harus mencapai tujuan
diperoleh agar dapat menyeluruh
merencanakan auditor harus
audit dan menentukan menggunakan
sifat,saat, tujuan dari masing-
dan lingkup pengujian yang masing ISA
akan yang relevan, dalam
dilakukan. perencanaan
Bukti audit kompeten dan pelaksanan
yangcukup auditnya,dengan
harus diperoleh melalui memperhatikan
inspeksi, hubungan atau
observasi,permintaan keterkaitan di antara
keterangan, ISAs. ISA
dan konfirmasi sebagai dasar 200.21 (a)mewajibkan
yang auditor
memadai untuk menyatakan untuk:
yang diaudit a) Menentukan apakah
setiap
prosedur
audit di samping yang
diwajibkan ISA memang
diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan
yang ditetapkan ISA
b) Mengevaluasi apakah
bukti audit yang cukup
dan tepat sudah
diperoleh.
3. Standard Laporan audiotor harus Definitions ( Definisi) Sebagai penegasan,ISA
Pelaporan menyatakan apakah laporan yang
keuangan telah disajikan bersangkutan
sesuai mencantumkan
dengan prinsip akuntansi istilah-istilah yang
yang berkenaan
berlaku umum. dengan hal-hal yong
Laporan auditor harus dibahasnyan.
menunjukkan keadaan di Definisi dalam suatu
mana ISA
prinsip akuntansi tidak mungkin juga ada dalam
ditrapkan ISA
secara konsisten dalam yang lain,dan definisi itu
penyusunan laporan keuangan dicantumkan lagi karena
periode berjalan dibandingkan masalahnya berkaitan.
dengan prinsip akuntansi Definisi ini
yang diberikan untuk
diterapkan pada periode penerapan dan
sebelumnya.. penafsiran yang
Pengungkapan informasi konsisten dari
dalam berbagai
laporan keuangan harus ISAs.Pencantuman
dipandang definisi dalam ISAs
memadai,kecuali dinyatakan tidak
lain dimaksudkan untuk
dalam laporan auditor. meniadakan
Laporan auditor harus atau mengabaikan
memuat istilah(yang
suatu pernyataan pendapat sama dengan makna
mengenai laporan keuangan berbedn)
secara yang digunakan dalam
menyeluruh,atau suatu asersi undang-
bahwa pernyataan demikian undang atau ketentuan
tidak perunddang-undangan.
dapat diberikan.Jika pendapat
yang menyeluruh tidak dapat
diberikan,makn alnsannya
harus
dinyatnkan. Dalam hal nama
auditor
dikaitkan dengan laporan
keuangan,maka laporan
auditor
harus memuat petunjuk yang
jelas
mengenai sifat pekerjaan
auditor
yang dilaksanakan,dan jika
ada,
tingkat tanggung jawab yang
dipikulnya.
Requirements Setiap tujuan diduung
( oleh
Persyaratan/Ketentuan) penjelasan mengenai
persyaratan
yang diwajibkan.
Kewajiban ini
senantiasa dinyatakan
dengan
frasa "the auditor shall"
atau
"auditor wajib".
Application Sand Petunjuk untuk
Other Explanatory melaksakanan
Material persyaratan/kewajiban
1. Menjelaskan lebih
tepat
2. Mencantumkan
pertimbangan-
pertimbangan
3. Contch prosedur
Appendices Merupakan bagian tidak
terpisahkan. Tujuan dan
maksud digunakannya
suatu lampiran

2.5 Laporan, opini audit, dan laporan keuangan


Laporan
Laporan keuangan merupakan informasi yang berisi catatan keuangan dari suatu Perusahaan.
Laporan ini bisa menjadi bukti valid untuk memantau keadaan keuangan Perusahaan.
Selain itu, laporan ini juga bisa digunakan oleh Perusahaan untuk mengatur strategi dan
merencanakan langkah-langkah selanjutnya. Laporan ini juga bisa diberikan jika ada audit
Perusahaan.
Oleh sebab itu, laporan keuangan perlu dicatat dengan akurat dan benar. Itu artinya, pencatatan
tersebut harus dilakukan dengan teliti dan sesuai dengan keadaan Perusahaan tanpa perlu
dikurangi atau ditambah.
Laporan ini memuat catatan keuangan dalam periode waktu tertentu yang disebut sebagai
periode akuntansi. Biasanya pembuatan laporan ini dilakukan saat periode tersebut telah
memassuki akhir waktu.
Masing-masing Perusahaan mempunyai periode akuntansi yang berbeda, tergantung dari
kebijakan dan kebutuhan Perusahaan tersebut.Misalnya setiap 3 bulan sekali hingga di akhir
tahun.
Opini Audit
Jenis-jenis opini dalam penilaian terhadap laporan keuangan
A. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP atau Unqualified Opinion)
Opini wtp menyatakan bahwa laporan keuangan disajikn secara wajar dalam semua hal
yang material, realisasi anggaran, perubahan sald anggaran lebih, posisi keuangan,
operasional arus kas, dan perubahan ekuitas, serta calk sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum (sap).
Opini wtp merupakan penilaian tertinggi atas laporan keuangan, Dimana ini bisa tercapai
apabila memenuhi kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Bukti pemeriksaan yang cukup memadai telah berkumpul, dan pemeriksa telah
melaksanakan penugasan sedemikian rupa sehingga mampu menyimpulkan bahwa
letiga standar pekerjaan lapangan telah diaptuhi
2. Semua aspek dari standar umum SPKN telah diaptuhi dalam penugasan pemeriksaan
3. Seluruh laporan keuangan (Laporan Realisasi Anggaran, laporan perubahan sisa
anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, laporan perubahan
ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan) telah lengkap disajikan
4. Laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum (SAP)

B. Wajar dengan Pengecualian (WDP atau Qualified Opinionn)


Opini wdp menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua
hal yang material, realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, posisi keuangan,
operasional arus kas, dan perubahan ekuitas, serta calk sesuai prinsip akuntansi yang
berlaku umum, kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan
Kondisi-kondisi yang mneyebabkan pemeriksa menyatakan opni wdp adalah adanya saji
sebagai berikut :
1. WDP karena adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi (salah saji) pemeriksa,
setelah memperoleh bukti pemeriksaan yang cukup memadai, menyimpulkan bahwa
salah saji yang terjadi baik secara individual maupun agregat, adalah material tapi
tidak pervasive terhadap laporan keuangan
2. WDP karena adanya pembatasan lingkup (ketidakcukupan bukti) Pemeriksa tidak
dapat memperoleh bukti pemeriksaan yang cukup memadai untuk dijadikan dasar
opini, tetapi pemeriksa menyimpulkan bahwa dampak yang mungkin terjadi (possible
effects) pada laporan keuangan atas salah saji yang tidak terdeteksi apabila ada adalah
material tetapi tidak pervasive
C. Tidak Wajar (TW atau Adsverse Opinion)
Kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyatakan opini tw adalah Ketika pemeriksa,
setelah memperpoleh bukti pemeriksaan yang cukup memadai, menyimpulkan bahwa
penyimpangan dari prinsip akuntansi (salah saji) yang ditemukan, baik secara individual
maupun agregat adalah material dan pervasive
Sifat pervasive (berpengaruh secara keseluruhan) diantaranya dapat dilihat dari
kompleksitas, proporsinya terhadap laporan keuangan secara keseluruhan, dan
persyaratan pengungkapan yang bersifat fundamental

D. Tidak Memberikan Pendapat ( TMP atau Disclaimer Opinion)


Kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyatakan opini tmp adalah adanya pembatsan
lingkup yang luar biasa sehingga pemeriksa tidak dapat memperoleh bukti yang cukup
memadai sebagai dasar menyatakan pendapat (opini), dalam kondisi ekstrim yang
melibatkan banyak ketidakpastian, pemeriksa menyimpulkan bahwa, terlepas dari
perolehan bukti pemeriksaan yang cukup memadai terkait setiap ketidakpastian,
pemeriksa tidak mungkin merumuskan opini atas laporan keuangan karena adanya
interaksi potensial dan dampak kumulatif yang mungkin terjadi pada laporan keuangan
Audit laporan keuangan memiliki tujuan untuk melakukan penilaian terkait kewajaran atau
kelayakan penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh Perusahaan. Adapun, kelayakan dan
kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi yang dapat diterima secara umum. Kemudian, atas
penilaian tersebut akan tercrmin pada opini audit
Laporan Keuangan
Laporan untuk Laporan Keuangan
Format laporan untuk laporan keuangan bisa berbeda tergantung masing-masing Perusahaan.
Namun yang passti, laporan ini berisi catatan keuangan yang terjadi dalam satu periode tertentu.
Jadi, semuanya harus ditulis detail oleh pembuat laporan keuangan.
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Audit merupakan proses sistematis yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti atas peristiwa ekonomis sebuah Perusahaan serta menyertakan kewajaran
berdasarkan standar yang telah ditentukan serta menyampaikan hasil-hasil temuan yang
didapatkan kepada pihak yang mempunyai kepentingan.
Proses audit sendiri membutuhkan data atau informasi pada sebuah laporan tertulis untuk
dilakukan pemeriksaan secara detail sehingga tidak ada yang tidak berguna atau salah. Proses
audit juga memiliki pengertian sebagai kegiatan evaluasi terhadap organisasi, system, prosed,
hingga produk dalam sebuah bisnis atau Perusahaan.
Pelaksanaan tanggung jawab auditor independent dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu independensi dan
pengetahuan serta pengalaman. Independensi merupakan salah satu komponen etika yang herus
dijaga oleh auditor independent. Pengetahuan dan pengalaman mempunyai peranan yang sama
pentingnya dengan independensi. Bagi seorang auditor independent, memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang baik. Selain itu pengetahuan dan pengalaman yang menunujang dapat
memudahkan auditor untuk menentukan kekeliruan pada laporan keuangan serta memiliki
kemampuan untuk memberi taksiran pada akun mana terjadi kekeliruan atas ketidakwajaran
laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.stei.ac.id/6303/2/Bab%20I.pdf
https://www.academia.edu/11314219/
Bab_2_Audit_Laporan_Keuangan_dan_Tanggung_Jawab_Auditor
https://amartha.com/en/blog/work-smart/laporan-keuangan-perusahaan-pengertian-jenis-
contohnya/
https://kalbar.bpk.go.id/jenis-jenis-opini-dalam-penilaian-terhadap-laporan-keuangan/

https://pajakku.com/read/62ce7304a9ea8709cb18af3d/Serba-Serbi-Audit-Laporan-
Keuangan#:~:text=Audit%20Laporan%20Keuangan-,Audit%20laporan%20keuangan%20memiliki
%20tujuan%20untuk%20melakukan%20penilaian%20terkait%20kewajaran,akan%20tercermin%20pada
%20opini%20audit.

Anda mungkin juga menyukai