Anda di halaman 1dari 10

AUDIT INTERNAL

AUDIT INTERNAL :
SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

AKUNTANSI E

TIMOTIUS HERIYANTO (1413155)

DODY ISHAK SAMPEAKO (1413157)

YEHEZKIEL TANGARDY (1413052)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ATMAJAYA MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Audit Internal : Sejarah,
Perkembangan, dan Gambaran Umum” . Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas kelompok yang diberikan oleh dosen dengan mata Audit Internal.
Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat khusus untuk mahasiswa akuntansi yang ingin
mengetahui sejarah, perkembangan, dan gambaran umum terkait dengan audit
internal.
Pada kesempatan ini kami juga berterimakasih kepada teman-teman yang
telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kritik dan
saran sangat kami perlukan untuk dapat kami jadikan masuk agar kedepanya kami
bisa lebih baik lagi.

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i


Daftar Isi...................................................................................................... ii
Bab 1 : Pendahuluan.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................... 1
Bab 2 : Pembahasan .................................................................................... 2
Bab 3 : Penutup ........................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 21
Daftar Pustaka ............................................................................................. 22
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Audit merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa jurusan
akuntasi. Seperti yang kita ketahui bahwa audit dibagi menjadi dua yaitu audit
eksternal dan audit internal. Perbedaan yang mendasar audit eksternal dan
audit internal yaitu audit eksternal berasal dari luar perusahaan dan tidak
memiliki kaitan terhadap kegiatan perusahaan sedangkan audit internal berasal
dari dalam perusahaan itu sendiri. Selama ini mahasiswa hanya sering
mendengan kata “Audit Internal” tetapi tidak mengetahui bagaimana sejarah,
perkembangan, dan gambaran umum mengenai audit internal.
Dengan mengacu pada hal diatas, kami mencoba untuk memaparkan
mengenai sejarah, perkembangan, dan gambaran umum mengenai audit
internal. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa jurusan
akuntansi.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalaah ini yaitu :
 Mengetahui sejarah audit internal
 Mengetahui perkembangan audit internal
 Mengetahu gambaran umum mengenai audit internal
BAB 2
PEMBAHASAN

SEJARAH AUDIT INTERNAL


Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan
dan penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata kelola (governance) perusahaan
public maupun privat. Aspek keuangan hanyalah satu aspek saja dalam lingkup
pekerjaan audit internal. Dulunya auditor pernah dianggap “lawan” pihak
manajemen, sekarang auditor internal mencoba menjalin kerja sama yang
produktif dengan klien melalui aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah
bagi perusahaan. Karena pergeseran pandangan atas fungsi audit internal ini baru
terjadi akhir-akhir ini saja, maka audit internal yang memiliki aspek kerja yang
lebih luas ini sering disebut sebagai audit internal modern.

Audit Intenal Di Abad-Abad Permulaan

Setidaknya ilmu dan profesi audit internal telah dimulai pada 3.500
Sebelum Masehi. Catatan sejarah mengenai peradaban Mesopotamia
menunjukkan adanya tanda-tanda kecil yang dibuat di samping angka-angka
transaksi-transaksi keuangan. Tanda-tanda seperti titik, tanda silang, dan tanda
centang yang ada pada saat itu merupakan potret dari sistem verifikasi yang telah
dijalankan. Seseorang menyiapkan laporan transaksi; orang lain akan
memverifikasi (memeriksa) laporan tersebut. Kontrol internal, sistem verifikasi,
dan konsep pembagian tugas keungkinan telah dilakukan pada masa-masa itu.

Sejarah mencatat bahwa masyarakat Mesir, Cina, Persia, dan Yahudi pada
abad-abad permulaan juga menerapkan sistem yang sama. Orang-orang Mesir,
misalnya, mensyaratkan adanya saksi dalam transkasi penyerahan padi ke
lumbung desa dan mensyaratkan adanya dokumen yang sah untuk transaksi
tersebut.

Orang-orang Yunani memiliki sistem yang bisa dikatakan cukup aneh.


Mereka lebih suka memperkejakan budak sebagai petugas pencatat karena bila
sesuatu terjadi maka penyiksaan terhadap budak guna mengorek informasi
dianggap sebagai cara yang lebih efektif daripada harus menanyai karyawan yang
buka budak dibawah sumpah.

Kerajaan Romawi kuno menerapkan “sistem dengar laporan”. Seorang


karyawan akan membandingkan catatannya dengan catatan karyawan lain.
Verifikasi lisan dirancang untuk menghalangi para karyawan yang bertanggung
jawab terhadap dana untuk melakukan kecurangan. Dalam perkembangannya,
tugas mendengarkan istilah “audit”, yang bersalah dari bahasa Latin auditus
(“mendengarkan”). Salah satu contoh penerapannya di Kerajaan Romawi adalah
quaestors (“pihak penanya”) akan memeriksa laporan gubernur untuk mendeteksi
kecurangan dan penyalahgunaan dana.

Audit Internal di Abad-Abad Pertengahan

Perdagangan italia yang ekspansif pada abad ke-13 membutuhkan


pencatatan yang lebih rumit sehingga lahirlah pembukuan berpasangan (double-
entry), yakni setiap transaksi dicatat baik pada sisi debit maupun kredit. Sistem ini
membantu para pengusaha mengontrol transaksi para pelanggan dan pemasok
serta juga membantu mereka mengawasi pekerjaan karyawannya.

Audit Internal di Masa Revolusi Industri

Dimulai ketika terjadi revolusi industri di Inggris. Perusahaan-perusahaan


memperkejakan akuntan untuk memeriksa catatan keuangannya. Lebih dari
sekadar “mendengarkan”, verifikasi audit kemudian berkembang menjadi
verifikasi catatan tertulis dan perbandingan angka-angka yang tertera pada jurnal
dengan bahan bukti dokumennya.

Audit Internal di Tahun-Tahun Belakangan Ini

Orang-orang Inggris yang kaya raya menginvestasikan dana yang cukup


besar di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, dan mereka menginginkan
adanya verifikasi independen atas invertasi mereka. Auditor-auditor Inggris
membawa metode dan prosedur audit yang kemudian diadaptasi Kolonial Inggris
demi kepentingan mereka sendiri.

Munculnya Undang-Undang Perushaan Inggris menyebabkan pentingnya


pertanggungjawaban kepada investor. Amerika Serikat tidak memiliki undang-
undang seperti ini; sehingga, audit merupakan pengganti yang memenuhi
kebutuhan para pengusaha. Kebutuhan ini memberikan tekanan pada audit neraca,
dengan lebih menitikberatkan pada pendekatan analitis terhadap akun-akun
dilaporan keuangan

Audit di Amerika Serikat

Setelah Perang Duna I, perekonomian Amerika Serikat mengalami


pengingkatan. Banyak perusahaan memublikasikan laporan keuangan yang
diaudit meskipun tidak disyaratkan.

Perusahaan kereta api merupakan salah satu jenis perusahaan yang


mengadopsi program audit internal yang berjangkauan luas. Para eksekutif
perusahaan kereta api membutuhkan keyakinan bahwa para kepala stasiun
mengelola penerimaan dana penjualan karcis dengan semestinya. Audit eksternal
terbukti tidak memadai untuk memeriksa aspek-aspek operasional.

Perkembangan audit internal selanjutnya bisa dikatakan bersumber dari


meningkatnya kompleksitas operasi perusahaan dan pemerintahan. Pertumbuhan
perusahaan membatasi kemampuan manajer untuk mengawasi masalah
operasional sehingga menjadikan audit internal sebuah fungsi yang semakin
penting.

PERKEMBANGAN AUDIT INTERNAL

Selama beberapa tahun, auditor terus memberikan pengaruh terhadap


perkembangan aduit internal. Audit internal modern mulai muncul pada tahun
1941 ketika Ikatan Auditor Internal-Institute of Internal Auditors (IIA) dibentuk.
Sejak saat itu para auditor internal memperluas ruang lingkup audit untuk menilai
aspek yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Sejak saat itu profesi
auditor internal menjadi setara dengan auditor eksternal.

Istilah auditor internal dan audit internal menimulkan perdebatan. Mereka


mencari istilah atau frase yang bisa lebih baik menjelaskan peranan auditor
internal, namun tak satu pun istilah yang muncul. Para pendiri berharap bahwa
tindakan nyata akan lebih bermanfaat bagi profesi auditor internal dalam
mencapai jati dirinya ketimbang mencari istilah yang mendeskripsikan profesi
tersebut.

Misi Auditor Eksternal dan Auditor Internal

Tanggung jawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas


laporan keuangan perusahaan. Tujuan auditor eksternal adalah menentukan
kewajaran penyajian posisi keuangan perusahaan dan hasil-hasil usaha untuk
periode tersebut. Mereka juga harus meyakinkan dirinya sendiri bahwa laporan
keuangan disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
dan diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya; dan bahwa aktiva telah
diamankan dengan semestinya.

Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam


menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit internal bertindak
sebagai penilai independen untuk menelaah opersional perusahaan dengan
mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas
kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua
hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam
menjalankan usaha.
Perbedaan Auditor Eksternal dan Auditor Internal

Auditor Internal Auditor Ekstenal


Merupakan karyawan perusahaan atau Merupakan orang yang independen di
bisa saja merupakan entitas luar perusahaan.
independen.
Melayani kebutuhan organisasi, Melayani pihak ketiga yang
meskipun fungsinya harus dikelola oleh memerlukan informasi keuangan yang
perusahaan. dapat diandalkan.
Fokus pada kejadian-kejadian di masa Fokus kepada ketepatan dan
depan dengan mengevaluasi kontrol kemudahan pemahaman dari kejadian-
yang dirancang untuk meyakinkan kejadian masa lalu yang dinyatakan
pencapaian tujuan organisasi. dalam laporan keuangan.
Langsung berkaitan dengan pencegahan Sekali-sekali memerhatikan pencegahan
kecurangan dalam segala bentuknya dari pendektesian kecurangan secara
atau perluasan dalam setiap aktivitas umum, namun akan memberikan
yang ditelaah. perhatian lebih bila kecurangan tersebut
mempengaruhi laporan keuangan secara
material.
Independen terhadap aktivitas yang Independen terhadap manajemen dan
diaudit, tetapi siap sedia untuk dewan direksi baik dalam kenyataan
menanggapi kebutuhan dan keinginan maupun secara mental.
dari semua tingkatan manajemen.
Menelaah aktivitas secara terus- Menelaah catatan-cataan yang
menerus. mendukung laporan keuangan seacar
periodik-biasnya sekali setahun.

Kemajuan Audit Internal

Eksternal Internal
Pusat pelatihan pertama didirikan 1881
Menjadi mata kuliah pertama kali 1881
Organisasi profesi pertama :
AICPA 1886
Institute of Internal Auditors (IIA) 1941
Lisensi negara pertama dan ujian pertama 1896
Ujian CIA pertama 1974
Jurnal Profesi yang diterbitkan pertama kali
Journal of accountancy 1905
Internal Auditor 1943
Publikasi edukasi pertama
Audit Dicksee (Inggris) 1892
Audit Montgomery (AS) 1914
Audit Internal Brink (AS) 1941
Audit Internal Modern Sawyer (AS) 1973
Kode etik formal 1917 1968
Pernyataan tanggung jawab 1947
Standar praktik profesional 1954 1978

GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL

Katalog yang sering digunakan untuk menilai kualitas profesional suatu jabatan :

1. Pelayanan kepada publik


Auditor internal memberikan jasa untuk meningkatkan penggunaan
sumber daya secara efisien dan efektif. Kode etik profesi mensyaratkan
untuk menghindari terlibat dalam kegiatan illegal. Auditor internal juga
melayani public melalui hubungan kerja mereka dengan komite aduit,
dewan direksim dan badan pengelola lainnya.
2. Pelatihan khusus berjangka panjang
Dalam beberapa kasus dan beberapa negara di duniam departemen aduit
internal menerima orang yang memiliki pendidikan atau pelatihan yang
bervariasi. Hanya orang-orang yang menunjukkan keahlian, lulus tes, dan
mendapatkan sertifikat yang dapat menyebut dirinya profesional.
3. Menaati kode etik
Anggota IIA harus menaati Kode Etik IIA. Mereka juga harus menaati
standar kode etik.
4. Menjadi anggota asosiasi dan menghadiri pertemuan-pertemuan
IIA menerima anggota-anggota yang bekerja sebagai auditor internal tetapi
belum memiliki sertifikat. Di negara-negara lainnya, seperti Irlandia dan
Inggris, lulus ujian tertentu merupakan syarat untuk menjadi anggota
penuh.

Anda mungkin juga menyukai