AUDIT INTERNAL :
SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM
AKUNTANSI E
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Audit Internal : Sejarah,
Perkembangan, dan Gambaran Umum . Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas kelompok yang diberikan oleh dosen dengan mata Audit Internal.
Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat khusus untuk mahasiswa akuntansi yang ingin
mengetahui sejarah, perkembangan, dan gambaran umum terkait dengan audit
internal.
Pada kesempatan ini kami juga berterimakasih kepada teman-teman yang
telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kritik dan
saran sangat kami perlukan untuk dapat kami jadikan masuk agar kedepanya kami
bisa lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalaah ini yaitu :
Mengetahui sejarah audit internal
Mengetahui perkembangan audit internal
Mengetahu gambaran umum mengenai audit internal
BAB 2
PEMBAHASAN
Setidaknya ilmu dan profesi audit internal telah dimulai pada 3.500
Sebelum Masehi. Catatan sejarah mengenai peradaban Mesopotamia
menunjukkan adanya tanda-tanda kecil yang dibuat di samping angka-angka
transaksi-transaksi keuangan. Tanda-tanda seperti titik, tanda silang, dan tanda
centang yang ada pada saat itu merupakan potret dari sistem verifikasi yang telah
dijalankan. Seseorang menyiapkan laporan transaksi; orang lain akan
memverifikasi (memeriksa) laporan tersebut. Kontrol internal, sistem verifikasi,
dan konsep pembagian tugas keungkinan telah dilakukan pada masa-masa itu.
Sejarah mencatat bahwa masyarakat Mesir, Cina, Persia, dan Yahudi pada
abad-abad permulaan juga menerapkan sistem yang sama. Orang-orang Mesir,
misalnya, mensyaratkan adanya saksi dalam transkasi penyerahan padi ke
lumbung desa dan mensyaratkan adanya dokumen yang sah untuk transaksi
tersebut.
Eksternal Internal
Pusat pelatihan pertama didirikan 1881
Menjadi mata kuliah pertama kali 1881
Organisasi profesi pertama :
AICPA 1886
Institute of Internal Auditors (IIA) 1941
Lisensi negara pertama dan ujian pertama 1896
Ujian CIA pertama 1974
Jurnal Profesi yang diterbitkan pertama kali
Journal of accountancy 1905
Internal Auditor 1943
Publikasi edukasi pertama
Audit Dicksee (Inggris) 1892
Audit Montgomery (AS) 1914
Audit Internal Brink (AS) 1941
Audit Internal Modern Sawyer (AS) 1973
Kode etik formal 1917 1968
Pernyataan tanggung jawab 1947
Standar praktik profesional 1954 1978
Katalog yang sering digunakan untuk menilai kualitas profesional suatu jabatan :
Kode Etik
Kode etik profesional disusun sebagai hasil dari hubungan yang khusus
anatar anggota profesi dan klien mereka. Praktisi profesional tidak menjauhi
orang-orang yang mereka layani.
1. Kode etik berlaku bagi semua auditor internal, tidak hanya anggota IIA
dan CIA. Hal ini dilakukan untuk menerapkan kode etik ke semua individu
dan organisasi yang melakukan aduit internal, tanpa memerhatikan lokasi
atau kedekatan hubungannya dengan organisasi.
2. Kode etik tersebut dibagi dalam tiga bagian utama :
Pendahuluan
Prinsip-prinsip dasar
Aturan etika
Pada dua bagian terakhir, kode etik dibagi dalam lima bagian :
Intergritas
Objektivitas
Kerahasiaan
Profesionalisme
Kompetensi
Semua auditor internal dibatasi oleh kode etik, dan pelanggaran atasnya
akan dikenakan sanksi pencabutan keanggotaan dan gelar CIA. Berdasarkan kode
etik auditor internal tidak bertanggung jawab untuk melaporkan kepada pihak di
luar perusahaan kecuali secara khusus diperbolehkan oleh aturan hukum.
Gelar Akdemis di atas Sarjana Muda dianggap sama dengan satu tahun
pengalaman kerja
Bentuk pertanyaan
Tidak disebarkan
Internasionalisasi
Perubahan evolusioner
Format ujian
Bagian I, Proses Audit Internal. Teori dan praktik audit internal. Topik-
topik utama mencakup audit, profesinalisme, dan kecurangan.
Sertifikasi Khusus
Aktivitas Audit
Semua bentuk audit bisa saja dilakukan oleh penyedia jasa dari luar
perusahaan. Juga banyak organisasi luar yang menyediakan kemitraan sumber
daya, kemitraan sumber daya, kemitraan strategis, dan peminjaman staf. Pegawai
kontrak yang melakukan berbagai jenis audit tersebut tidaklah terbatas pada
auditor internal saja. Ruang lingkup dan sifat pekerjaan mereka umumnya
dijelaskan dalam kontrak kerja.
Lain halnya yang dihadapi auditor internal yang profesional. Klien mereka
adalah manajemen senior, dewan komisaris, atau badan-badan sejenis. Jika
auditor internal diminta untuk melanggar kode etik mereka atau standar praktik
profesional, pilihan yang tersedia bisa tidak menyenangkan. Menolak permintaan
klien bisa menyebabkan auditor internal kehilangan pekerjaan mereka, apalagi
bila mereka tidak memiliki independensi.
Standar Atribut
Baca halaman 38-39
Standar Kerja
Baca halaman 39
Pertimbangan-Pertimbangan Tambahan
Harus ada perjanjian mengenai tujuan dan lingkup jasa konsultasi. Ruang
lingkup memastikan bahwa profesionalisme, integritas, kredibilitas, dan reputasi
jasa audit internal akan tetap dijaga. Rencana penugasan konsultasi haruslah
memenuhi kebutuhan manajemen yang menerima jasa.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan