Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama Kelompok :
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2018
TEMUAN AUDIT
Temuan audit bisa memiliki bermacam –macam bentuk dan ukuran. Misalnya
temuan – temuan tersebut dapat menggambarkan :
Standar
Standar for the profesional practice of internal auditing (SPPIA) dalam standar
2310 menyatakan :
Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai, andal,
relevan, dan berguna untuk mencapai tujuan penugasan.
1) Komunikasi objektif bersifat faktual, tidak bias dan bebas dari distorsi.
Observasi, kesimpulan dan dan rekomendasi harus dimasukan tanpa
prasangka.
2) Komunikasi yang jelas mudah dipahami dan bersifat logis. Kejelasan bisa
ditingkatkan dengan menghindari bahasa teknis yang tidak perlu dan
memberikan informasi pendukung yang memadai.
3) Komunikasi ringkas langsung kesasaran dan menghindari rincian yang
tidak perlu. Komunikasi seperti ini mengemukakan pikiran secara lengkap
dalam kata – kata yang sesedikit mungkin.
4) Komunikasi konstruktif adalah kominukasi yang isi dan nadanya membantu
klien dan organisasi menuju perbaikan jika diperlukan.
5) Komunikasi tepat waktu adalah komunikasi yang dikeluarkan tanpa
penundaan dan memungkinkan tindakan efektif segera.
Apa yang dianggap sebagai kelemahan signifikan bagi satu individu bisa jadi
dianggap tidak signifikan bagi yang lain. Pengujiannya adalah untuk
memproyeksikan bagaimana kelemahan-kelemahan tersebut akan diperhatikan
oleh orang yang memiliki sifat wajar dan berhati-hati pada kondisi-kondisi yang
serupa.
Pendekatan untuk Mengonstruksi Temuan
Meninjau keputusan manajemen bisa jadi tidak adil dan realitis. Auditor
internal harus mempertimbangkan keadaan-keadaan yang ada pada saat
kelemahan terjadi. Keputusan manajemen didasarkan pada fakta-fakta
yang tersedia saat ini. Auditor internal seharusnya tidak mengritik suatu
kebijakan hanya karena mereka tidak setuju atau karena mereka memiliki
informasi baru yang tersedia bagi pengambil keputusan. Auditor internal
seharusnya tidak mengganti pertimbangan audit dengan pertimbangan
manajemen.
Auditor, bukan klien, harus bertanggung jawab untuk meberikan bukti.
Jika sebuah temuan audit belum dibuktikan secara mendalam untuk
memuaskan seseorang yang objektif dan wajar, maka temuan ini tidak
bisa dilaporkan.
Auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja tetapi kinerja
tersebut tidak mutlak harus dikritik hanya kurang dari 100 persen.
Auditor internal harus meninjau temuan-temuan audit. Mereka harus
memeriksa dengan teliti untuk menemukan alasaan-alasan yang
mengandung kesalahan. Auditor internal, seperti halnya pendukung
pernyataan lainnya, akan tergoda untuk merasionalkan interpretasi untuk
mendukung temuan mereka. Setelah menghabiskan banyak waktu dan
tenaga, auditor cenderung melindungi dan mempertahankan temuan
mereka mengahadapi pertanyaan-pertanyaan sempurna yang logis. Akan
tetapi, temuan-temuan tersebut mungkin tidak dapat dipertahankan
dengan berjalannya waktu atau bila dihadapkan pada pertanyaan-
pertanyaan yang lengkap.
Menambah Nilai
Konsep menambah nilai (adding value) memiliki makna baru dan lebih
jelas. Fungsi-fungsi yang dianggap tidak menambah nilai beresiko untuk
dirampingkan, atau bahkan dihilangkan. Salah satu cara auditor internal
menambah nilai adalah dengan meyakinkan bahwa temuan dan rekomendasi
yang mereka berikan jelas berdampak positif bagi organisasi.
Tingkat Signifikansi
Latar Belakang
Kriteria
Kondisi
Penyebab
a) Kumpulkan fakta-fakta.
b) Identifikasi masalah, cari penyimpangan yang terjadi.
c) Jelaskan hal-hal utama dari masalah.
d) Uji penyebab-penyebab yang mungkin terjadi.
e) Tetapkan tujuan-tujuan potensi tindakan perbaikan.
f) Bandingkan tindakan-tindakan alternatif dengan tujuan-tujuan
g) Pikirkan keadaan-keadaan buruk yang dipicu oleh tindakan perbaikan
yang telah dipilih.
h) Pertimbangkan “bagaimana seandainya”
i) Apakah terdapat kondisi-kondisi mitigasi?
j) Rekomendasi kontrol untuk memastikan bahwa tindakan terbaik benar-
benar telah dilakukan.
Kesimpulan
Kesimpulan (conclusion) harus ditunjang oleh fakta-fakta; namun harus
merupakan pertimbangam profesional, bukan berisi rincian yang tidak perlu.
Dalam membuat kesimpulan, auditor internal jelas memiliki peluang untuk
memberikan kontribusi kepada organisasi. Jika auditor internal secara konsisten
menyajikan kesimpulan yang bisa menghasilkan kinerja yang baru dan tingkatan
kinerja yang lebih tinggi, mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produksi,
menghilangkan pekerjaan yang tidak dibutuhkan, mendayagunakan kekuatan
teknologi, meningkatkan kepuasan pelanggar. meningkatkan jasa, dan
meningkatkan posisi kompetitif organisasi, maka audit internal jelas bernilai.
Dampak
Rekomendasi
Rekomendasi (recommendation) : tindakan yang dapat dipertimbangkan
oleh manajemen untuk memperbaiki kondisi yang salah atau memperkuat sistem
pengendalian intern. Saran yang paling memuaskan untuk menyelesaikan temuan
audit adalah membahasnya dengan manajemen operasional sebelum laporan
audit tertulis diterbitkan. Pada saat itu harus dicapai kesepakatan mengenaii fakta-
fakta dan beberapa tindakan perbaikan untuk memperbaiki kekurangan.
Kemudian, laporan formal bisa berisi pernyataan ini: “Kami membahas temuan-
temuan kami dengan manajemen: dan sebagai hasilnya, tindakan telah diambil
yang kami yakin telah diperhitungkan untuk memperbaiki kondisi yang dijelaskan
sebelumnya.” Sehingga akan membangun hubungan kemitraan dalam
pemecahan masalah antara auditor dan klien.
Pembahasan Temuan
Keahlian Komunikasi
Yang tampak pada RAF harus ditulis dengan baik, dan masalah masalah
harus didefinisikan dengan jelas menggunakan istilah- istilah yang singkat, padat
dan tepat.
Penelaahan Pengawasan
Tindak Lanjut
Pada contoh berikut ini,tindakan perbaikan tidak memenuhi empat kriteria ini:
Tindakan perbaikan tidak memadai sama sekali dan ditolak oleh auditor internal
karena alasan-alasan berikut ini:
Catatan kartu berisi nama-nama dan tanggal masa berlaku sertifikasi untuk
setiap karyawan dibuat dalam dokumen pengingat di departemen
personalia,yang bertanggung jawab untuk pelatihan dan sertifikasi.Kartu
tersebut kemudian ditempatkan dalam dokumen ‘tunggu dan dihapuskan
hanya setelah diterima bukti adanya sertifikasi ulang.
Semua 100 karyawan dicek untuk mengetahui keabsahan dan
pembaharuan kartu sertifikasi.
Satu bulan sebelum masa sertifikasi habis,manajer setiap karyawan akan
diberi tahu bahwa sertifikasi ulan sudah harus dilakukan.Mereka juga akan
diberi tahu jika ada sertifikasi karyawan yang diizinkan habis meskipun
pemberitahuan tanggal sertifikasi ulang telah telah diberikan.
Kepala bagian keamanan mengintruksikan para insinyur,yang berkeliling
pabrik mencari pelanggaran keamanan,untuk memverifikasi apakah setiap
orang yang terlihat menangani bahan peledak memiliki kartu bukti
sertifikasi terbaru.