permintaan khusus dari klien (para auditi). Dalam melaksanakan jasa konsultansi, auditor
internal harus tetap menjaga obyektivitasnya dan tidak memegang tanggung jawab
manajemen.
Disamping memberikan jasa audit (tepatnya assurance) dan jasa konsultansi,
auditor internal juga dapat berperan dalam berbagai hal lain yang memberikan nilai
tambah bagi organisasi:
a. Memberikan masukan kepada pimpinan mengenai berbagai hal terkait dengan
pelaksanaan fungsi manajemen, mulai dari perencanaan (misal: penyusunan usulan
rencana anggaran pendapatan dan belanja) sampai pada penyusunan laporan
pertanggung jawaban keuangan pemerintah daerah. Auditor internal dapat memberi
masukan yang komprehensif kepada manajemen karena dia memiliki akses dan
pengetahuan yang luas terhadap seluruh satuan kerja di lingkungan pemerintahan
daerah.
b. Sebagai counterpart (pendamping) auditor eksternal (BPK dan/atau kantor akuntan
publik yang ditunjuk) dan pejabat pengawas pemerintah lainnya yang melakukan
pengawasan di lingkungan pemerintah daerah tempat dia bekerja. Pejabat Pengawas
Pemerintah lainnya tersebut meliputi; BPKP, Inspektorat Jenderal Departemen/Unit
Pengawasan LPND. Peran ini dimaksudkan agar pelaksanaan audit oleh pejabat
pengawas lainnya tersebut dapat berjalan lancar dan dapat dilaksanakan secara
efisien. Disamping itu, jika ada permasalahan yang perlu diperhatikan segera dapat
dikomunikasikan dengan pejabat terkait, termasuk dengan kepala daerah.
Dalam hal tertentu, bila independensi, kompetensi dan kecermatan profesional
inspektorat
daerah
dalam
melaksanakan
tugas
dipandang
memenuhi
syarat,
suatu
struktur
dalam
mempertimbangkan
banyak
kemungkinan
dari
metode-metode
dan
catatan-catatan
yang
diciptakan
untuk
a. BPKP;
b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan
pengawasan intern;
c. Inspektorat Provinsi; dan
d. Inspektorat Kabupaten/Kota.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang selanjutnya disingkat
BPKP, adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung
kepada Presiden. BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan
pengawasan intern adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab
langsung kepada menteri/pimpinan lembaga.
Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan
pengawasan intern melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi kementerian negara/lembaga yang didanai dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Inspektorat Provinsi adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang
bertanggung jawab langsung kepada gubernur. Inspektorat Provinsi melakukan
pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi
satuan kerja perangkat daerah provinsi yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah provinsi.
Audit ekonomi dan efisiensi dapat mempertimbangkan apakah entitas yang diaudit
telah:
Melakukan pengadaan sumber daya (jenis, mutu, dan jumlah) yang sesuai
dengan kebutuhan dan dengan biaya yang wajar;
Melindungi dan memelihara semua sumber daya negara yang ada secara
memadai;
Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan dan kurang
jelas tujuannya;
Tingkat pencapaian hasil program yang diinginkan atau manfaat yang telah
ditetapkan oleh undang-undang atau badan lain yang berwenang;
Apakah entitas yang telah diaudit telah menaati peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan pelaksanaan program/kegiatannya.
Menilai tujuan program, baik yang baru maupun yang sudah berjalan, untuk
menentukan apakah tujuan tersebut sudah memadai dan tepat/relevan
Menentukan apakah manajemen telah mempertimbangkan alternatif alternatif lain untuk melaksanakan program tersebut yang mungkin dapat
memberikan hasil yang lebih baik dengan biaya rendah.
Audit investigatif adalah audit yang dilakukan untuk membuktikan apakah suatu
indikasi penyimpangan/kecurangan apakah memang benar terjadi atau tidak terjadi.
Jadi fokus audit investigatif adalah membuktikan apakah benar kecurangan telah
terjadi. Dalam hal dugaan kecurangan terbukti, audit investigatif harus dapat
mengidentifikasi pihak yang harus bertanggung jawab atas penyimpangan
/kecurangan tersebut
F.
DAFTAR PUSTAKA