- Kep. Pres Nomor 31 Tahun 1983 yang diterbitkan 30 Mei 1983, mentransformasi Direktorat Jenderal
Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) menjadi BPKP
Bertugas melakukan pengawasan internal terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu
yang meliputi:
a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral.
b. Kegiatan kebendaharaan umum negara.
c. Berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku BUN.
d. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
Bertanggung jawab kepada presiden, sehingga BPKP adalah bagian dari eksekutif dan hasil laporannya
diserahkan ke presiden
2. Inspektorat Jenderal (ItJen)
Unsur pengawas pada Kementerian yang bertugas melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan
dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi kementerian negara / lembaga yang didanai dengan
APBN dan bertanggung jawab kepada Menteri / Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).
Beberapa fungsi ItJen, antara lain:
a. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan internal.
b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, review, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri.
3. Inspektorat Provinsi
Bertugas melakukan pengawasan seluruh kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi yang
didanai dengan APBD Provinsi yang bertanggung jawab kepada Gubernur.
4. Inspektorat Kabupaten/Kota
Bertugas melakukan pengawasan seluruh kegiatan SKPD Kabupaten/Kota yang didanai dengan APBD
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota.
Kegiatan Pengawasan yang Dilakukan oleh APIP
1. Peningkatan kapasitas APIP meliputi:
a. Bimbingan teknis pemeriksaan investigatif
b. Bimbingan teknis pendampingan pengadaan barang dan jasa (probity advice)
c. Bimbingan teknis penerapan sistem manajemen risiko.
2. Pemeriksaan meliputi: kinerja dan tujuan tertentu.
3. Asistensi / pendampingan meliputi:
Ada tiga acuan utama yang digunakan oleh BPK sebagai dasar penilaian, yaitu:
a. ISAK 35 Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Laba—menggantikan PSAK 45 yang tidak
berlaku sejak tahun 2020
b. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)—tertuang dalam PP Nomor 24 Tahun 2005
c. Kinerja dari pemerintah yang telah sesuai dengan yang diharapkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.
BPK juga menerapkan beberapa standar pemeriksaan, yaitu tanggung jawab (1) manajemen entitas yang
diperiksa, (2) pemeriksa, dan (3) organisasi pemeriksa dalam setiap pelaksanaan tugas pemeriksaan. Selain
itu, nilai dasar BPK adalah independensi, integritas, dan profesionalisme.
BPK memiliki tugas yang besar, seperti memeriksa seluruh keuangan negara yang berasal dari berbagai
lembaga. Kriteria pemeriksaan dari BPK sendiri yaitu (1) relevan, (2) lengkap, (3) andal, (4) netral, dan (5)
dapat dipahami. Berikut adalah visi dan misi BPK.
Visi Menjadi pendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pemeriksaan
yang berkualitas dan bermanfaat
Misi 1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri.
2. Melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegritas, independen, dan profesional.