Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PENELITIAN

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEDAGANG KAKI


LIMA DI TAMAN BUNGKUL
SURABAYA TAHUN 2020

DISUSUN OLEH ( Kelompok 4 ):


1. Brigitta Olivia C. X IPS 3 / 08
2. Evelyn Vianina X IPS 3 / 14
3. Fianny Wijaya X IPS 3 / 16
4. Jonathan Jedine S. X IPS 3 / 23

SMA KATOLIK ST. LOUIS 1


JL. M. JASIN POLISI ISTIMEWA NO. 7
SURABAYA
JAWA TIMUR
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat yang telah Ia berikan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal

Penelitian ini dengan baik. Dalam penyusunan Proposal Penelitian ini, peneliti

mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Ibu Ch. G. Rini Ratnawati, Selaku Guru Sosiologi SMA Katolik St. Louis

1 Surabaya Kelas X IPS yang telah membimbing dan mendukung peneliti

dalam menyelesaikan Laporan Penelitian ini.

2. Semua pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan Laporan Penelitian

ini, baik dalam aspek moril dan materiil, yang tidak dapat disebutkan

penulis satu persatu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas semua kebaikan yang

telah diberikan oleh Ibu Ch. G. Rini Ratnawati, selaku Guru Sosiologi SMA

Katolik St. Louis 1 Surabaya, serta semua pihak yang tak kenal lelah membantu

dan membimbing peneliti dalam menyusun dan menyelesaikan Proposal

Penelitian ini, sehingga Proposal Penelitian ini dapat selesai tepat waktu.

Dengan dibuatnya Proposal Penelitian ini, peneliti berharap supaya pembaca

dapat memahami dampak dari keberadaan Pedagang Kaki Lima, serta tidak

memandang rendah pekerjaan tersebut.

Tak ada gading yang tak retak. Peneliti sadar akan keterbatasan yang dimiliki

menyadari sepenuhnya bahwa dalam Proposal Penelitian ini masih terdapat

ii
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, peneliti sangat

mengharapkan dan terbuka akan adanya kritik dan saran dalam rangka

penyempurnaan atau perbaikan Proposal Penelitian ini.

Akhir kata, peneliti meiliki harapan besar agar Proposal Penelitian ini dapat

bermanfaat bagi semua orang yang ingin mengetahui tentang kehidupan Pedagang

Kaki Lima yang kerap kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

Surabaya, Maret 2020

Peneliti
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................iv

Bab I – Pendahuluan..............................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................2

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3

D. Manfaat......................................................................................................3

E. Batasan Konsep.........................................................................................4

Bab II – Landasan Teori........................................................................................11

A. Penelitian Serupa.......................................................................................11

B. Teori Yang Digunakan..............................................................................11

C. Kerangka Pikir...........................................................................................12

Bab III – Metodologi Penelitian............................................................................14

A. Lokasi Penelitian.......................................................................................14

B. Pendekatan Penelitian................................................................................14

C. Subyek Penelitian......................................................................................16

D. Teknik Pengumpulan Data dan Alat Pengumpul Data..............................17

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data...............................................17

Bab IV – Penutup..................................................................................................20

Daftar Pustaka.......................................................................................................21
Lampiran................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Kehidupan ekonomi yang semakin sulit mendorong setiap individu untuk

lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang

begitu pesat juga mendorong laju perubahan dan pertumbuhan ekonomi yang

begitu pesat pula. Kebutuhan akan ekonomi dari masyarakat seiring dengan

perkembangan masyarakat itu sendiri. Masyarakat akan berusaha untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, dan tidak semuanya memiliki keterampilan tertentu yang

dapat menjadi modal dalam melakukan kegiatan pada sektor formal. Oleh karena

itu, muncul pemikiran untuk berprofesi sebagai Pedagang Kaki Lima.

Pedagang Kaki Lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut

penjaja dagangan yang melakukan kegiatan komersial di atas daerah milik jalan

yang seharusnya diperuntukkan untuk pejalan kaki. Mereka adalah bagian dari

aktivitas ekonomi yang merupakan kegiatan pada sektor informal. Akan tetapi,

dalam kenyataannya keberadaan PKL ini seringkali dipandang sebelah mata. Hal

ini disebabkan karena PKL yang berjualan di pinggir jalan seringkali dilihat orang

sebagai pribadi dari kalangan yang inferior. Padahal, para PKL telah berjasa

banyak dalam memenuhi kebutuhan kita, dan tentunya dengan tantangan yang

tidak mudah pula.

1
Dalam menjalani profesi tersebut, pasti ada berbagai tantangan dan

hambatan, baik dalam bidang ekonomi maupun sosial. Oleh karena itu, penulis

berkeinginan untuk mengupas lebih dalam mengenai kehidupan yang dijalani oleh

para PKL.

Alasan tim peneliti tertarik untuk mengambil judul “KEHIDUPAN

SOSIAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA DI TAMAN BUNGKUL”

adalah karena penulis ingin meneliti kehidupan para PKL di Taman Bungkul,

khususnya dalam kehidupan sosial dan ekonominya. Selain itu, dengan

melakukan penelitian ini, penulis berharap dapat mengambil hikmah dan teladan

dari PKL yang seringkali dianggap rendah oleh sebagian besar masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merasa perlu untuk

merumuskan suatu masalah agar dapat mengarahkan suatu penelitian. Oleh sebab

itu, untuk memfokuskan penelitian dan menghindari luasnya pembahasan maka

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Mengapa mereka memilih profesi sebagai PKL yang berlokasi di Taman

Bungkul, Jalan Raya Darmo, Wonokromo, Kota Surabaya?

2. Bagaimana gambaran kehidupan sosial ekonomi keluarga PKL di Taman

Bungkul, Jalan Raya Darmo, Wonokromo, Kota Surabaya?

3. Faktor-faktor apa saja yang mendorong PKL untuk tetap mempertahankan

usahanya?
C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui alasan para PKL memilih profesinya sebagai pedagang

kaki lima yang berlokasi di Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo,

Wonokromo, Kota Surabaya

2. Ingin mengetahui gambaran kehidupan sosial ekonomi keluarga PKL di

Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo, Wonokromo, Kota Surabaya

3. Ingin mengetahui faktor-faktor yang mendorong PKL untuk tetap

mempertahankan usahanya

D. MANFAAT PENELITIAN

Mengacu pada tujuan yang telah disebutkan, maka manfaat dari adanya

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dengan diketahuinya alasan para PKL memilih profesinya sebagai PKL

yang berlokasi di Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo, Wonokromo, Kota

Surabaya, maka penelitian ini dapat digunakan oleh masyarakat untuk

belajar saling menghargai apapun pekerjaan yang dilakukan oleh sesama

demi meningkatkan perekonomian keluarganya.

2. Dengan diketahuinya gambaran kehidupan sosial ekonomi keluarga PKL

di Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo, Wonokromo, Kota Surabaya, maka


penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah untuk membantu

meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi para PKL.

3. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang mendorong pedagang kaki lima

untuk tetap mempertahankan usahanya, maka penelitian ini dapat

digunakan oleh masyarakat untuk menjadikan para PKL tersebut sebagai

teladan dan panutan dalam menjalani kehidupan.

E. BATASAN KONSEP

Guna membatasi ruang lingkup penelitian ini, maka tim peneliti

membatasi hanya akan membahas tentang:

a) Konsep sosial ekonomi

Sosial ekonomi adalah aktivitas yang menyangkut seseorang dalam

hubungannya dengan orang lain dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup ekonomi.

Dalam penelitian yang dimaksud dengan ke hidupan sosial ekonomi adalah

menyangkut ciri/kondisi serta kegiatan atau aktivitas dari masyarakat dalam

melakukan segala usaha dengan cara bekerja untuk memenuhi kebutuhan dalam

peningkatan kesejahteraan hidup.

Gambaran manusia sosial ekonomi pada zaman ini sudah berada pada

tingkat yang lebih tinggi. Kehidupan ekonomi sudah berada dibawah suatu sistem
teknologi modern. Kehidupan sosial pun berada di bawah bayangan laju

pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi.1)

Kehidupan sosial ekonomi menggambarkan suatu keadaan sosial dan

keadaan ekonomi suatu masyarakat. Sosial ekonomi merupakan alat yang sering

digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya status seseorang dalam masyarakat.

Kehidupan sosial ekonomi seseorang atau keluarga dapat diukur melalui

pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan, faktor lain yang sering diikutsertakan

oleh beberapa ahli lainnya adalah keterampilan, kesehatan dan sosialisasi dalam

lingkungan masyarakatnya. 2)

1) Pendapatan

Pendapatan adalah total uang yang diterima atau terkumpul dalam suatu

periode. Dalam suatu periode disini maksudnya adalah pendapatan tersebut

didapat seseorang melalui aktivitas kerja dalam suatu periode tertentu yang

membuat seseorang memperoleh upah atau pendapatan atas kegiatan atau

pekerjaan yang telah dilakukannya. Pekerja dan keluarganya mempunyai

ketergantungan terhadap besarnya upah yang diterima untuk memenuhi kebutuhan

hidup, mulai dari kebutuhan pangan, papan dan beragam kebutuhan lainnya. 3)

Tingkat pendapatan digunakan sebagai indikator yang banyak di pakai

untuk melihat pembangunan secara umum. Tinggi rendahnya tingkat pendapatan

1
Dagun. M. Save, Sosio Ekonomi, hlm 73
2
Sumardi, Pengantar Sosiologi Ekonomi, hlm 160
3
Kuncoro,Mudrajad,Metode Kuantitatif, hlm 34
akan mempengaruhi sikap masyarakat dalam mengatur perilaku ekonomi

masyarakat itu sendiri. Tingkat pendapatan dapat menyebabkan terjadinya

dinamika kehidupan sosial dalam masyarakat suatu wilayah, juga merupakan

salah satu indikator untuk melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat.

2) Kesehatan

Kondisi fisik yang sehat diperlukan dalam melaksanakan aktivitas agar

tujuan hidupnya dapat tercapai. Disamping kebutuhan lainnya, kesehatan

merupakan kebutuhan pokok dan modal dasar manusia dalam melangsungkan

hidup. Dengan demikian, seseorang yang hidup sehat akan mampu bekerja dengan

baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Keterampilan daya rasional, emosional, rasional dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara sangat dipengaruhi oleh kondisi serta kesehatan. 4)

Untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan, masyarakat harus

melakukan usaha-usaha yang mengarah kepada terciptanya kondisi yang sehat.

Untuk menjaga kesehatan maka harus memelihara kebersihan, konsumsi makanan

yang sehat, cara hidup yang teratur, meningkatkan taraf kesehatan dan rohaniah,

meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan jasmani, melengkapi rumah

dengan fasilitas yang menjamin hidup sehat dan melakukan pemeriksaan

kesehatan. 5)

4
Sumaatmadja, Sistem Hidup & Nafkah Pedesaan, hlm 106
5
Entjang, Strategi Kelangsungan Hidup, hlm 16
3) Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam proses

kehidupan manusia, merupakan kunci perubahan sistem nilai, sikap sekaligus

merupakan faktor pendorong bagi pelaksanaan pembangunan suatu negara.

Pendidikan merupakan usaha-usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. 6)

Dalam mendukung kehidupan sosial, pendidikan merupakan salah satu

faktor penting untuk menjamin mutu sumber daya manusia (SDM). Tingkat

pendidikan akan mempengaruhi pola pikir, pola tingkah laku dan interaksi sosial

seseorang sebagai bagian dari anggota masyarakat dalam melakukan aktifitas

untuk menunjang kebutuhan hidupnya.

4) Kondisi Keluarga

Didalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung

karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya

dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya

masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Hal ini berarti dalam keluarga terjadi interaksi yang akan mempengaruhi

kehidupan seseorang. Seorang ayah umumnya memiliki peran sebagai tulang

6
Undang-Undang Dasar 1945 No. 20 Tahun 2003
punggung keluarga, yaitu bekerja untuk mencari nafkah demi memenuhi

kebutuhan hidup keluarganya.

5) Keterampilan

Orang yang terampil pasti dapat mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

daripada orang yang kurang terampil, hal ini dikarenakan orang yang terampil dan

memiliki pengetahuan lebih luas dapat melakukan suatu pekerjaan dengan lebih

cepat dan efektif. Sedangkan bagi orang yang kurang terampil, tidak terlalu

banyak pekerjaan yang dapat dilakukannya karena kesanggupan bekerjanya tidak

setinggi orang-orang yang berpengetahuan luas dan terampil.

Oleh karena itulah keterampilan sangat berpengaruh bagi pekerjaan

seseorang. Bagi orang yang terampil, lebih besar kemungkinan bagi mereka untuk

diterima dalam pekerjaan pada sektor formal, sedangkan bagi yang kurang

terampil kemungkinan besar akan bekerja pada sektor informal.

b) Konsep Pedagang dan Pedagang Kaki Lima

Pedagang adalah orang-orang yang melakukan kegiatan-kegiatan

perdagangan sehari-hari sebagai mata pencaharian mereka.

Pedagang Kaki Lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut

penjajadagangan yang menggunakan gerobak. Istilah itu sering ditafsirkan

demikian karena jumlah kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah

dua kaki pedagang ditambah tiga "kaki" gerobak ( yang sebenarnya adalah tiga
roda atau dua roda dan satu kaki ). Saat ini istilah PKL juga digunakan untuk

pedagang di jalanan pada umumnya.

Pedagang Kaki Lima adalah suatu usaha yang memerlukan modal relatif

sedikit, berusaha dalam bidang produksi dan penjualan untuk memenuhi

kebutuhan kelompok konsumen tertentu. Usahanya dilaksanakan pada tempat-

tempat yang dianggap strategis dalam lingkungan yang informal.

Pedagang kaki lima adalah pelaku usaha yang melakukan usaha

perdagangan dengan menggunakan sarana usaha bergerak maupun tidak bergerak,

menggunakan prasarana kota, fasilitas sosial, fasilitas umum, lahan dan bangunan

milik pemerintah dan/atau swasta yang bersifat sementara atau tidak menetap. 7)

Pedagang kaki lima merupakan salah satu kelompok masyarakat kota yang

biasanya melakukan kegiatan berjual beli ditempat-tempat umum. Sehubungan

dengan itu kegiatan ekonomi pedagang kaki lima bukan hanya tidak tertib, tetapi

juga seringkali tidak mengindahkan aturan tata kota maupun ketertiban umum.

Akibatnya menimbulkan masalah hambatan lalu lintas dan ketertiban umum, baik

di kota besar maupun di kota-kota kecil. 8)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pedagang kaki lima

adalah mereka yang berusaha di tempat-tempat umum tanpa atau adanya izin dari

pemerintah. Demikianlah beberapa pengertian tentang pedagang kaki lima, yang

dimana pedagang kaki lima adalah salah satu jenis pekerjaan disektor informal

yang mempunyai tempat kerja yang tidak permanen, dan mudah dijangkau bagi

7
Gilbert, Alan dan Josef Gulger, Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga, hlm 96
8
Hasmah, PKL di Pasar Senggol Kota Madya Pare – Pare, hlm 61
mereka yang ingin melakukan suatu pekerjaan namun hanya memiliki dana yang

terbatas. Ketidakmampuan mereka dalam bekerja disektor lain menyebabkan para

pedagang kaki lima tetap bertahan dengan profesinya meskipun mereka pernah

mengalami penggusuran yang dilakukan oleh pemerintah dengan alasan

penertiban.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENELITIAN SERUPA

Penelitian oleh Dewi Miranti Yusuf pada tahun 2015 dalam rangka

pengajuan skripsi kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar, Kota

Makassar dengan judul skripsi “Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Kaki Lima

di Jl. Let.Jen. Hertasning Baru Kecamatan Rappocini”. Kesimpulan dari

penelitian yang dilakukan oleh Dewi Miranti Yusuf bahwa kondisi sosial ekonomi

secara keseluruhan di bawah rata-rata seperti tingkat pendidikan mereka yang

tidak mampu memasuki sektor formal. Faktor-faktor yang menyebabkan

pedagang kaki lima tetap mempertahankan usaha karena pendidikan yang rendah,

keterampilan yang tidak memenuhi, kemudahan dalam memasuki sektor informal

dan memiliki modal yang kecil.

B. TEORI YANG DIGUNAKAN

a. Teori Fungsional

Teori fungsional mengungkapkan bahwa setiap elemen dalam masyarakat

mempunyai fungsi bagi elemen lain, sehingga jika terdapat perubahan pada satu

elemen maka akan mempengaruhi elemen yang lain. 9)

9
Emile Durkheim, Master Book S, hlm 23
Setiap masyarakat bekerja dalam sebuah sistem yang terstratifikasi dan

semuanya berfungsi sesuai kebutuhan sistem sosial. Singkatnya, stratifikasi

merupakan kebutuhan dari sebuah sistem. Perlu digarisbawahi bahwa stratifikasi

bukan tentang seseorang yang menempati ’jabatan’ tertentu, tapi tentang posisi

sosial dalam sebuah sistem.

b. Teori konflik

Teori konflik mengungkapkan setiap masyarakat merupakan subjek

perubahan dan memengaruhi perubahan yang lebih besar dalam masyarakat. 10)

Teori konflik melihat relasi sosial dalam sebuah sistem sosial sebagai

pertentangan kepentingan. Masing-masing kelompok atau kelas memiliki

kepentingan yang berbeda.

10
Karl Marx, Master Book S, hlm 24

C. KERANGKA PIKIR

Dalam kehidupan sehari-hari seorang individu yang hidup dalam

lingkungan masyarakat yang luas akan terus berusaha mencari kehidupan yang

lebih baik sehingga dapat mencapai suatu kesejahteraan dalam hidup. Dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat pedagang kaki lima juga akan

berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh kehidupan yang layak. Aspek

kehidupan sosial ekonomi yang ingin dicapai seperti pendapatan yang besar dan

12
kehidupan yang layak sehingga mereka tetap bisa bertahan hidup di Kota

Surabaya. Contohnya adalah pendapatan dan konsumsi yang dapat menunjang

kehidupan dan keperluan mereka sehari-hari. Selain itu, pedagang kaki lima juga

memperhatikan kehidupan pendidikan keluarganya dalam kesehariannya demi

tercapainya kehidupan yang lebih baik lagi.

Untuk membantu peneliti dalam melakukan penelitian tentang kehidupan

sosial ekonomi pedagang kaki lima di Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo,

Wonokromo, Kota Surabaya maka dapat dilihat pada skema sebagai berikut :

Kondisi sosial ekonomi PKL

Faktor – faktor yang menyebabkan


PKL dapat bertahan

Faktor Eksternal : Faktor Internal :


Pendapatan Pendidikan
Kondisi Keluarga Kesehatan
Keterampilan
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang akan peneliti laksanakan adalah berlokasi

di Sentra PKL Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo, Wonokromo, Kota

Surabaya. Adapun alasan peneliti ingin melakukan penelitian di lokasi

tersebut adalah karena lokasi tersebut tergolong ramai dikunjungi oleh

para warga dan juga strategis di tengah-tengah kota Surabaya sehingga

pasti ada alasan tertentu yang mendorong mereka untuk berprofesi sebagai

seorang PKL.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk melakukan

penelitian mengenai kehidupan sosial ekonomi para pedagang kaki lima di

Taman Bungkul Surabaya adalah pada tanggal 18 Maret 2020 pukul 14.00

WIB hingga selesai.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah dengan

pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang

14
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

masalah manusia.

Pendekatan ini dipilih berdasarkan dua alasan. Pertama,

permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini membutuhkan sejumlah

data lapangan yang bersifat aktual dan kontekstual. Kedua, pemilihan

pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan

sejumlah data primer dari subjek penelitian. Selain itu, pendekatan

kualitatif memiliki adaptabilitas yang tinggi sehingga memungkinkan

untuk menyesuaikan dengan situasi yang mungkin dapat berubah-ubah.

Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menggunakan jenis

penelitian deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian yang

dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Metode deskriptif

merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
11)
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antarfenomena yang diselidiki.

11
Nazir, Contoh Metode Penelitian, hlm 63
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian

deskriptif, peneliti dapat membuat suatu gambaran yang jelas mengenai

kehidupan sosial ekonomi para PKL yang faktual dan akurat.

C. Subyek Penelitian

Adapun subyek penelitian dalam proposal penelitian ini, adalah

beberapa sampel Pedagang Kaki Lima di Taman Bungkul yang bersedia

untuk diwawancarai. Mengingat, jumlah populasi Pedagang Kaki Lima

yang berada di Taman Bungkul sangatlah besar dan tidak dapat diteliti

seluruhnya, serta waktu yang disediakan untuk meneliti sangatlah terbatas,

oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk mengambil sepuluh sampel saja

dari sekian banyak Pedagang Kaki Lima yang terdapat di kawasan tersebut.

Teknik pengambilan sampel dalam proposal penelitian ini adalah

sampel acak / random sampling / probability sampling yang cara

pengambilan sampelnya memberikan kesempatan yang sama untuk

diambil kepada setiap elemen populasi. Sedangkan, bentuk random sampel

yang peneliti gunakan adalah cluster sampling. Cluster sampling

merupakan cara pengambilan sampel dari suatu gugus ( kelompok ) yang

memiliki karakteristik yang heterogen ( beragam ). Teknik cluster

sampling ini digunakan apabila populasi tidak terdiri dari individu –

individu, melainkan terdiri atas kelompok – kelompok individu atau

cluster. Dalam menggunakan teknik cluster sampling ini, peneliti pertama


– tama memilih sampel yang berbentuk cluster dari suatu populasi. Lalu,

dari cluster tersebut, diturunkanlah sampel yang berbentuk elemen.

D. Teknik Pengumpulan & Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpulan

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah menggunakan

teknik wawancara. Penggunakan teknik wawancara ini kami harapkan dapat

menjadi cara yang paling efektif untuk memperoleh data-data penting yang

kami butuhkan. Penggunakan teknik ini juga kami gunakan supaya observasi

kami dapat lebih mendalam dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

2. Alat Pengumpul Data

Instrumen yang akan kami gunakan untuk memperoleh data dari

narasumber adalah menggunakan pedoman wawancara. Sesuai dengan teknik

pengumpulan data dengan metode wawancara, dengan instrumen utama yaitu

pedoman wawancara itu sendiri. Adanya pedoman wawancara diharapkan

dapat memberi dasar dalam pelaksanaan wawancara sehingga dapat efektif

dan sesuai dengan topik yang kami bahas.

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengelolaan Data Kualitatif


Pengelolaan data kualitatif yang akan dilakukan oleh peneliti perlu melalui

3 tahap pemrosesan, yaitu :

a. Reduksi data yang merupakan suatu proses pemilihan data, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan transformasi

data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam

kegiatan reduksi dilakukan pemilihan-pemilihan tentang bagian mana yang

perlu dikode, dibuang, dan diringkas.

b. Penyajian data sebagai sekumpulan informasi yang tersusun sehingga

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data berbentuk teks naratif.

c. Menarik kesimpulan/verifikatif adalah suatu kegiatan dalam pembentukan

konfigurasi yang utuh dan menyeluruh.

Ada 3 hal yang perlu dikuasai dalam pengolahan data kualitatif adalah :

a. Kemampuan memerinci fokus masalah yang benar untuk menelaah secara

mendalam.

b. Kemampuan melacak, mencatat, dan mengorganisasikan data untuk

masing-masing fokus, kategori, atau pokok masalah.

c. Kemampuan melukiskan dan menuturkan apa yang dipahami dan

diketahui tentang masalah yang diteliti ke dalam uraian kalimat yang

deskriptif dan interpretatif.


2. Analisa Data

Analisa data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah analisa data

secara non-statistik karena menggunakan metode wawancara. Analisa berjenis

non-statistik ini hanya merangkum hasil wawancara yang akan dilakukan oleh

peneliti tanpa membuat suatu kesimpulan. Adapun langkah-langkah analisa

data yang akan dilakukan adalah :

1. Mengelompokkan suatu data yang telah diperoleh sesuai hasil wawancara

yang telah dilakukan

2. Mengurutkan data yang telah diperoleh secara runtut dan sistematis

3. Mempersingkat data yang telah diperoleh sehingga mempermudah peneliti

untuk merancang dan menuliskan suatu pembahasan sesuai topik

penelitian
BAB IV

PENUTUP

Demikian proposal penelitian kami dengan judul “Kehidupan Sosial

Ekonomi Pedagang Kaki Lima di Taman Bungkul Surabaya Tahun 2020” kami

buat. Kami berharap supaya penelitian ini dapat berjalan sesuai rencana, selain itu

juga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam

suatu kegiatan yang berhubungan dengan pedagang kaki lima terutama di Taman

Bungkul, Surabaya oleh seseorang, suatu komunitas, atau bahkan organisasi

pemerintahan.

Besar harapan kami agar proposal ini dapat segera disetujui sehingga

pelaksaan penelitian ini dapat segera dilaksanakan dan diselesaikan. Kami

berharap pada akhirnya, penelitian yang kami buat tidak hanya bermanfaaat bagi

para pembaca, tetapi juga dapat memberi dampak positif kehidupan pedagang

kaki lima di Taman Bungkul, Surabaya terutama dalam bidang sosial dan

ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Dagun M.Save. 1992. SOSIO EKONOMI ; Analisis Eksistensi Kapitalisme dan

Sosialisme. Jakarta : Rieneke Cipta

Sumardi. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta : Kencana Media Group

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis

dan Ekonomi. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.

Sumaatmadja. 2009. Sistem Penghidupan & Nafkah Pedesaan. Surakarta :

Sebelas Maret University

Entjang. 2006. Strategi Kelangsungan Hidup. Makassar. Skripsi Unhas

Republik Indonesia. 2003. Undang – Undang Dasar 1945 No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Lembaran Negara RI Tahun 2003,

Sekretariat Negara. Jakarta

Gilbert, Alan dan Josef Gulger. 2007. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia

Ketiga. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya

Hasmah. 1996. Pedagang Kaki Lima di Pasar Senggol Kota Madya Pare – Pare.

Ujung Pandang: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat

Jenderal Kebudayaan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional

Tim Primagama. 2015. Master Book Smart Solution. Jakarta : Gramedia

Widiasarana

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia


LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

1. IDENTITAS

A. Siapa nama bapak/ibu?

B. Di daerah mana bapak/ibu tinggal?

C. Apa profesi bapak/ibu saat ini?

D. Berapa umur bapak/ibu saat ini?

E. Apakah bapak-ibu sudah bekeluarga?

F. Berapa jumlah anak yang telah dimiliki?

2. Pertanyaan seputar materi

1. Mengapa bapak / ibu memutuskan menjadi seorang penjual ... ?

2. Berapa penghasilan rata-rata 1 bln?

3. Kendala apa saja yang dihadapi saat bekerja?

4. Dalam satu hari, biasanya mendapat berapa pembeli?

5. Apabila sepi, berapa pendapatan yang diperoleh?

6. Apabila sedang ramai, berapa pendapatan dalam sehari?

7. Biasanya kalau sepi saat kapan saja?

8. Penghasilan yang didapat biasanya digunakan untuk apa saja?

9. Penghasilan yang diperoleh apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan?


10. Apakah ada sebagian penghasilan yang ditabung?

11. Kalau misalnya, penghasilan yang diperoleh kurang perhari, apa yang akan

dilakukan?

12. Apakah suami/istri anda jg bekerja utk membantu mencukupi kebutuhan?

13. Apa pekerjaan suami/istri anda ?

14. Apakah anda orang asli Surabaya, jika bukan, dari mana?

15. Kenapa dulu hingga sampai saat ini, Bapak/ibu masih tinggal di Surabaya?

(opsional)

16. Berapa umur atau status pendidikan anak saat ini?

17. Apakah bapak/ibu mendapat bantuan dalam hal pendidikan anak dari

pemerintah?

Anda mungkin juga menyukai