1. Terdapat beberapa cakupan audit sebagai pemahaman untuk memperdalam metode
audit, cakupan tersebut adalah a. Audit umum, audit umum digunakan sebagai istilah yang menggambarkan sifat. Sedangkan, audit keuangan mencakup elemen keuangan seperti aktiva, hutang, dan modal. b. Audit operasioanal, audit manajemen, audit atas program dan audit kinerja. Jenis audit kinerja secara substansia tidak berbeda dengan audit operasioanal yang di dalamnya mencakup audit manajemen dan audit ata program. Keseluruhan jenis audit tersebut mengandung unsur evaluasi atas efektivitas. c. Audit komprehensif, suatu pendekatan audit ydengan menetapkan berbagai tipe audit, seperti audit atas laporan keuangan, audit kinerja dan audit lainnya. Atas berbagai aspek yang menjadi lingkup audit dalam suatu penugasan audit. d. Pemeriksaan kemudian, adalah audit yang dilakukan etika periode akuntansi untuk seluruh kegiatan yang diaudit telah selesai, atau telah terseda asersi manajeen yang aka diveridikasi, atas kejadian telah selesai. Audit kemudian berbeda dengan audit pada periode berjalan, yaitu audit yang dilakukan Ketika periode akuntansi utnuk kegaiatan yang diaudit sedang dalam proses. e. Audit khusus, adalah audit yang dilakukan atas lingkup audit yang bersifat khusus. Sebagai contoh, audit khusus dalam rangka menilai kasus tidak lancarnya pelaksanaan Pembangunan, maka audit yang digunakan adalah audit khusus yang ketidaklancaran pelaksaan Pembangunan. f. Audit atas kecurangan, adalah audit khusus yang dimaksudkan untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penyimpangan atas kecurangan atas transaksi keuangan. Audit atas kecurangan termasuk dalam audit khusus yang berbeda dengan audit umum, audit umum bertujuan leih sempit dancenderung untuk mengungkapkan suatu kecurangan yang diduga terjadi dalam pengelolaan asset. g. Evaluasi, focus evaluasi pada pencapaian hasil atas kerja sendangkan focus audit adalah menilai kinerja, kewajaran dan akurasi proses pencapaian kinerja. Evaluasi adalah proses pembandingan antara suatu praktikk pelaksanaan kegiatan dengan kebijakan yang telah ditetapkan. h. Audit pajak, yaitu rangkaian untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan keterangan lainnya dalam rnagka pengawasan ke[atuhan pemenuhan kewajiban perpajakan berdasarkan ketentuan yang berlaku. i. Audit sosial, yaitu audit yang menyangkut pemantauan, penilaian dan pengukuran prestasi organisasi dan keterlibatannya dengan masalah-masalah sosial. j. Audit mutu, adalah suatu pemeriksaan yang sistematik dan independent untuk menentukan apakah kualitas aktivitas dan pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang sudah dirancang dan apakah rancangan tersebut dapat diimplementasikan secara efektif dalam mencapai tujuan. k. Audit Tunggal, yaitu pendekatan yang digunakan untuk melaksanakan audit secara efisien. l. Audit berbasi risiko, adalah suatu audit yang dimulai dengan proses penilaian risiko audit sehingga dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan auditnya lebih difokuskan ada area-area penting yang berisiko dari penyimpangan, kecurangan. m. Audit ketaatan, adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan apakah kegiatan suatu entitas itu sesuai atau tidak dengan standar atau kebijakan yang dilakukan oleh manajemen atau hukum dan peraturan pemerintahan yang berlaku. n. Due deligence audit, merupakan suatu audit yang mendalam dna menyeluruh dari segala aspek yang diarahkan untuk suatu tujuan tertentu, agar dapat melindungi kepentingan klien yang umumnya adalah entitas keuangan perbankan maupun non perbankan. o. Katalisator, adalah suatu fungsi auditor internal untuk membantas anggota organisasi secara langsung dalam mempercepat suatu penyelesaian masalah dan pencapaian tujuan sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya. p. Objek pemeriksaan, entitas ekonomi atau instansi yang diaudit tetapi dapat berupa aktivitas, program, fungsi, atau operasi suatu entitas yang dinilai mempunyai masalah audit potensial. q. Electrnic Data Processing (EDP), adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti untuk menetapkan apakah system pembukuan computer dapat mengamankan harta, menjaga integritas data, tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dengan penggunaan sumber-sumber daya efisien. r. Audit eksternal dan audit internal, audit eksternal adalah suatu proses pemeriksaan yang sistematik dan objektif yang dilakukan oleh auditor eksternal yang independent terhadap laporan keuangan suatu organisasi dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran keadaan keuangan dan hasil usaha organisasi tersebut. 2. Regulasi Audit Sektor Publik a. Pengaturan UUD tentang Audit Sektor Publik b. UU No. 15 Tahun 2004 dan UU No. 15 Tahun 2006 c. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara d. Kebijakan Audit BPK e. Penerbitan Regulasi tentang Tim dan Kebijakan Audit Tahunan f. Penerimaan Regulasi Organisasi yang akan diaudit
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional