NIM : 21108040014
Sumber pendapatan primer pada masa ini adalah zakat dan usyur. Pengerluaran zakat
dikhususkan sesuai mustahik zakat yang dijelaskan dalam Al-Quran. Zakat dikenakan pada
benda logam yang terbuat dari emas dan perak, Binatang ternak, berbagai jenis barang
dagangan, hasil pertanian, harta benda yang ditinggalkan musuh dan rikaz. Sumber
pendapatan sekunder
a. Uang tebusan
b. Pinjaman-pinjaman setelah menaklukan kota Makkah
c. Khumus dan rikaz
d. Amwal fadilah
e. Wakaf
f. Nawaib
g. Zakat fitrah
h. Bentuk lain dari sedekah
3. Tujuan Ekonomi Islam
a. Melahirkan kehidupan yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam di bidang ekonomi
b. Menjadikan kita memiliki harta benda sehingga dapat menjalankan ibadah seperti zakat
c. Memberikan khidmat kepada Masyarakat
d. Menghadirkan dosa bersama karena Sebagian dari ekonomi adalah fardu khifayah
e. Berdikari
f. Memanfaatkan semua sumber dan hasil bumi
g. Menghindari supaya bahan mentah tidak jatuh ke tangan orang durhaka
h. Membuka peluang pelerjaan bagi masyarakat dan mengatasi masalah pengangguran.
i. Mensyukuri nikmat Allah swt
j. Membuat kebaikan sebanyak-banyak kepada manusia melalui ekonomi
4. Perbedaan system ekonomi islam dan ekonomi konvensional
Ekonomi islam mempunyai tujuan memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai
tujuan islam dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Tercapainya kesejahteraan ekonomi yang merupakan tujuan yang terpenting .
b. Tercukupinya kebutuhan dasar manusia yang meliputi makanan, minuman, pakaian,
tempat tinggal, Kesehatan, Pendidikan, keamanan, dan system yang menjamin
terlaksananya kecukupan kebutuhan dasar secara andil.
c. Penggunaan sumber daya secara optimal, efisien dan efektif
d. Distribusi harta, kekayaan, pendapatan, danhasil Pembangunan secara adil dan merata
e. Menjamin kebebasan individu, kesamaan individu, kesamaan hak, peluang dan keadilan
Sementara itu, ekonomi konvensional sangat memegang teguh asumsi bahwa Tindakan
individu adalah rasional. Asumsi rasionalitas dalam ekonomi adalah individu tidak akan
dengan sengaja membuat Keputusan yang akan membuat mereka lebih buruk. Hal ini berarti
rasionalitas didefinisikan sebagai Tindakan manusia yang dalam memenuhi keperluan
hidupnya, yaitu memaksimalkan kepuasan atau keuntungan senantiasa berdasarkan keperluan
dan keinginan yang digerakkan oleh akal sehat, dan tidak akan bertindak secara sengaja untuk
membuat Keputusan yang bias dan merugikan atau keuntungan yang dapat mereka peroleh.