Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI MODEL

PEMBANGUNAN EKONOMI
ISLAM DI INDONESIA

OLEH :
DEBBY PUSPITA SARI
Mekanisme Pasar
Ibnu Khaldun membahas
aneka ragam masalah ekonomi
yang luas, termasuk ajaran
tentang tata nilai, pembagian Keuntungan
kerja, system harga, hukum
Implementasi penawaran dan permintaan,
Model konsumsi dan produksi, uang, Division of labor
pembentukan modal, dan Perdagangan
Pembangunan pertumbuhan penduduk, Internasional

Ibnu Khaldun makro ekonomi dari pajak dan


pengeluaran publik, daur
Keuangan Publik
perdagangan, pertanian,
industri dan perdagangan, hak
milik dan kemakmuran, dan
sebagainya Konsep Uang
 Implementasi penggunaan maqashid syari`ah Asy-Syatibi dalam praktik
muamalah kontenporer itu tidak luput dari kebutuhan-kebutuhan umat
Islam sendiri. Misalnya dalam aspek medis yang sangat membutuhkan
resep yang cocok serta dapat memberikan kesembuhan kepada penderita
penyakit HIV AIDS dan salah satu obatnya menurut dokter adalah empedu
Tokek. Karena itu, jual beli tokek menjadi boleh meskipun zatnya na`jis
tapi dapat karena menjaga unsur jiwa dari ancaman kematian yang
Implementasi disebabkan oleh penyakit HIV AIDS tersebut. Jika kesehatan sudah
terjamin maka aspek penjagaan terhadap aqal, keturuan, agama, dan harta
Model dapat terjamin.

Pembangunan  Begitu juga implementasi aspek pemeliharaan harta kekayaan atau hifz al-
mal dapat dapat terhwujud dalam praktik reksadana Syari`ah dan auransi
As-Syatibi Syari`ah karena kalau terjadi musibah yang memakan korban maka harta
yang bersangkutan akan terjamin melalui praktik tersebut. Sedangkan
implelemntasi aspek tahsiniyat yang digagas Asy-Syatibi terekam dalam
parketk jual beli persoalan jual beli via internet, telpon, whatsaap, istagram,
media sosial lainya. Hal ini terlihat sebagai sebagai pendukung untuk
penjagaan harta kekayaan atau hifz al-mal dengan cara memanfaatkannya
sesuai kebutuhan sehingga dapat mengindari muflis atau boros AM. Hasan
Ali, “Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam”
Mannan benar-benar ingin membangun sebuah ekonomi Islam mulai dari
kerangka paradigma teorinya, aspek individu, kelembagaan sampai ke tingkat
negara. Dalam persoalan kependudukan, keluarga berencana (KB) melalui
pembatasan kelahiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu

Implementasi kebijakan pembatasan penduduk yang meluas. Hasil yang diharapkan bukanlah

Pembangunan untuk mencegah pertumbuhan yang terus-menerus melainkan untuk menciptakan


perkawinan yang bahagia di antara pertumbuhan ekonomi bagi suatu bangsa
Ekonomi Islam secara keseluruhan. Adanya kontroversial di dunia Islam yang berkaitan dengan
Masa program KB, Mannan lebih cenderung berpendapat untuk menyetujui
Kontemporer diterapkannya program KB sebagai kebijakan pengendalian penduduk yang
komprehensif bagi dunia Islam. Negara Islam membawa misi dan kewajiban yang
harus dipenuhi yaitu mencapai keadilan sosial. Jika ledakan penduduk
menimbulkan kemacetan dalam mencapai keadilan sosial, maka negara Islam
berhak menanggulanginya.
1) Pembayaran zakat dan ‘Usr.
2) Larangan riba atas pinjaman konsumtif maupun produktif.
Dalam persoalan 3) Pelaksanaan hukum waris guna menjalin pengalihan harta benda antar generasi secara
pemerataan ekonomi, adil.
sejumlah paket kebijakan 4) Dorongan untuk memberi pinjaman secara tulus dan ikhlas serta bebas dari bunga
operasional yang
(qardul-hasanah).
diharapkan mempunyai
5) Pencegahan dari habisnya sumber daya alam oleh generasi sekarang, yang akan dapat
implikasi berjangka jauh
guna mengurangi merugikan generasi yang akan datang.
kesenjangan pendapatan 6) Dorongan untuk memberikan sadaqah kepada orang miskin oleh mereka yang
dan kekayaan dapat memiliki dana surplus di luar kebutuhan mereka.
direncanakan dengan 7) Dorongan pengorganisasian ansuransi koperatif.
melaksanakan tindakan 8) Dorongan didirikannya perserikatan kedermawanan (awqaf) untuk menyediakan
pengaturan wajib dan barang-barang kebutuhan sosial, maupun barang-barang kebutuhan pribadi bagi
sukarela yang secara Islami orang-orang yang layak menerimanya.
dibenarkan, yaitu: 9) Dorongan untuk meminjamkan modal produktif tanpa mengenakan biaya bagi mereka
yang membutuhkannya, si penerima diharapkan akan mengembalikan pada si pemilik
asli, sesudah mencapai sasaran atau tujuan peminjaman (ma’un).
 Pemungutan pajak tambahan di luar zakat dan ‘usr oleh suatu negara Islam untuk
menjamin pemerataan yang adil.
Dalam perekonomian dapat menjadi wacana yang penting untuk di
pertimbangkan dan di kaji bahkan diimplementasikan lebih lanjut di Indonesia.
Bukan hal yang mustahil untuk menerapkan pemikiran M. Umer Chapra ini di

Peluang Indonesia.

Implemantasi Pengembangan system perbankkan Syariah di Indonesia di lakukan dalam


kerangka dual-bakking system perbankkan ganda dalam kerangka Arsitektur
Pemikiran M. Perbankkan Indonesia (API) untuk menghadirkan alternative jasa perbankkan yang
Umer Chapra semakin lengkap kepada masyarakat Indoenesia. Secara bersama-sama sistem

di Indonesia perbankkan syariah dan perbankkan konvensional secara sinergis mendukung


mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan
pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.

Mengingat pada tahun 2008 telah disahkan undang-undang baru bank Syariah
(UUPS) yang menggantikan UUPS tahun-tahun sebelumnya. Terjadi peningkatan
jumlah cabang bank Syariah, baik dari bank umum yang berdasarkan Syariah
maupun divisi syariah bank umum konvensional
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai