4. Hadis tentang perintah untuk membangun ekonomi yang adil dan sejahtera
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR Bukhari
dan Muslim)
Penerapannya:
Penerapan prinsip keadilan dan kesejahteraan dalam ekonomi dan keuangan
syariah dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:
Menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi. Prinsip-prinsip
syariah, seperti larangan riba, maysir, dan gharar, bertujuan untuk menciptakan
ekonomi yang adil dan sejahtera.
Mengembangkan kegiatan ekonomi yang inklusif. Kegiatan ekonomi yang
inklusif adalah kegiatan ekonomi yang dapat diakses oleh semua orang, tanpa
memandang latar belakang sosial-ekonominya.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan harus diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan prinsip keadilan dan kesejahteraan
dalam ekonomi dan keuangan syariah:
Pembentukan lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatannya, sehingga dapat
menciptakan ekonomi yang adil dan sejahtera.
Program pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat
mengurangi kesenjangan sosial.
Penerapan zakat, infaq, dan shadaqah. Zakat, infaq, dan shadaqah adalah
instrumen penting dalam mewujudkan ekonomi yang adil dan sejahtera.
Daftar pustaka
Adhari, I. Z., Fikri, Y. T. A., Jamaludin, J., Sukarnoto, T., Naafisah, D. D., Cahyanti, I. S., ... &
Maulana, Y. (2021). Kumpulan Teori Penafsiran Al Qur’an-Al Hadis Dan Teori Ekonomi
Islam Menurut Para Ahli. Penerbit Widina.
Harahap, I. (2017). Hadis-hadis ekonomi. Prenada Media.
Idri, H. (2010). Hadis Ekonomi: Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi. Kencana.
Permana, I. (2021). Hadits Ahkam Ekonomi. Bumi Aksara.