Anda di halaman 1dari 6

Tanggal Biokimia

23 Oktober 2023 171 mg/dL


24 Oktober 2023 193 mg/dL
25 Oktober 2023 257 mg/dL
26 Oktober 2023 179 mg/dL

Tanggal Antropometri
23 Oktober 2023 BB = 72 kg
TB = 165 cm
BBI = 58,5 cm
IMT = 26,4 kg/m2
Status gizi : obesitas grade I
24 Oktober 2023 -
25 Oktober 2023 -
26 Oktober 2023 -
Tanggal Fisik/klinis
23 Oktober 2023 Pasien merasa nyeri dibagian lutut karena kondisi stroke, tidak
ada keluhan sesak nafas (-), pusing (-), mual (-), muntah (-),
edema (-).
TD : 140/90 mmHg
Suhu : 36,5°C
Nadi : regular/90x/menit
Nafas : 20x/menit
SpO2 : 90%
24 Oktober 2023 Pasien merasa nyeri dibagian lutut karena kondisi stroke, tidak
ada keluhan sesak nafas (-), pusing (-), mual (-), muntah (-),
edema (-).
TD : 145/87 mmHg
Suhu : 37°C
Nadi : regular/90x/menit
Nafas : 20x/menit
SpO2 : 90%
25 Oktober 2023 Pasien merasa nyeri dibagian lutut karena kondisi stroke, tidak
ada keluhan sesak nafas (-), pusing (-), mual (-), muntah (-),
edema (-).
TD : 163/73 mmHg
Suhu : 36°C
Nadi : regular/71x/menit
Nafas : 22x/menit
SpO2 : 96%
26 Oktober 2023 Pasien merasa nyeri dibagian lutut karena kondisi stroke, tidak
ada keluhan sesak nafas (-), pusing (-), mual (-), muntah (-),
edema (-).
TD : 146/72 mmHg
Suhu : 36,8°C
Nadi : regular/68x/menit
Nafas : 20x/menit
SpO2 : 94%
Tanggal Dietary
23 Oktober 2023 Pasien puasa dari pagi hingga sore untuk
melakukan Tindakan medis
Energi : 192,5 kkal (11,5%)
Protein : 9,0 gram (13,6%)
Lemak : 5,0 gram (10,2%)
Karbohidrat : 26,9 gram (10,21%)
24 Oktober 2023 Energi : 1195,9 kkal (71,7%)
Protein : 50,2 gram (76,2%)
Lemak : 26,9 gram (55,1%)
Karbohidrat : 191,2 gram (72,6%)
25 Oktober 2023 Energi : 1802,5 kkal (108,1%)
Protein : 64,7 gram (98,3%)
Lemak : 32,6 gram (66,75%)
Karbohidrat : 310,8 gram (118,06%)
26 Oktober 2023 Asupan makan diperoleh dari 2 kali makanan
utama dan 1 kali selingan
Energi : 1008,7 kkal (60,5%)
Protein : 49,0 gram (74,4%)
Lemak : 26,9 gram (55,1%)
Karbohidrat : 138,4 gram (52,57%)
Tanggal RTL
23 Oktober 2023  A: tidak ada perubahan pengukuran BB dan TB
 C: keluhan hanya pada nyeri lutut karena kondisi stroke,
tekanan darah tinggi tidak ada pusing.
 D: Rata-rata asupan makan pasien belum adekuat <80%
kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat masih
kurang karena pasien puasa.
 Diagnosis gizi : target asupan makan belum tercapai dan
kadar glukoasa diatas nilai normal.
 Diagnosis yang ditegakkan NI-2.1: Inadekuat asupan oral
<80%
NC-2.1 Gangguan utilitasi glukosa berkaitan dengan
gangguan endokrin ditandai oleh kadar glukosa tinggi 263
mg/dL dan diagnosis medis diabetes melitus type 2
 Intervensi gizi : Diet Jantung II DM 1700
24 Oktober 2023  A: tidak ada perubahan pengukuran BB dan TB
 C: keluhan hanya pada nyeri lutut karena kondisi stroke,
tekanan darah tinggi tidak ada pusing.
 D: Rata-rata asupan makan pasien belum adekuat <80%
kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat setelah
intervensi.
 Diagnosis gizi : target asupan makan belum tercapai dan
kadar glukoasa diatas nilai normal.
 Diagnosis yang ditegakkan NI-2.1: Inadekuat asupan oral
<80%
NC-2.1 Gangguan utilitasi glukosa berkaitan dengan
gangguan endokrin ditandai oleh kadar glukosa tinggi 263
mg/dL dan diagnosis medis diabetes melitus type 2
 Pasien mengatakan bosan makan bubur nasi dan minta jadi
nasi tim
 Intervensi gizi : Diet Jantung III DM 1700
25 Oktober 2023  A: tidak ada perubahan pengukuran BB dan TB
 C: keluhan hanya pada nyeri lutut karena kondisi stroke,
tekanan darah tinggi tidak ada pusing.
 D: Rata-rata asupan makan pasien belum adekuat <80%
kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat setelah
intervensi.
 Diagnosis gizi : target asupan makan tercapai .dan kadar
glukoasa diatas nilai normal.
 Diagnosis yang ditegakkan NC-2.1 Gangguan utilitasi
glukosa berkaitan dengan gangguan endokrin ditandai oleh
kadar glukosa tinggi 263 mg/dL dan diagnosis medis
diabetes melitus type 2
 Intervensi gizi : Diet Jantung III DM 1700
26 Oktober 2023  A: tidak ada perubahan pengukuran BB dan TB
 C: keluhan hanya pada nyeri lutut karena kondisi stroke,
tekanan darah tinggi tidak ada pusing.
 D: Rata-rata asupan makan pasien belum adekuat <80%
kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat karena
hanya monitoring makan pagi hingga siang saja.
 Diagnosis gizi : target asupan makan belum tercapai dan
kadar glukoasa diatas nilai normal.
 Diagnosis yang ditegakkan NI-2.1: Inadekuat asupan oral
<80%
NC-2.1 Gangguan utilitasi glukosa berkaitan dengan
gangguan endokrin ditandai oleh kadar glukosa tinggi 263
mg/dL dan diagnosis medis diabetes melitus type 2
 Intervensi gizi : Diet Jantung III DM 1700

Anda mungkin juga menyukai