Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM 3

NUTRITION CARE PROCESS


PENYAKIT JANTUNG KORONER

Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Dietetik Penyakit Tidak
Menular yang diampu oleh Ibu Marianawati Saragih, M.Gizi

Disusun oleh:
Rima Sri Hatami
P2.06.31.1.17.029

PROGRAM STUDI DIII GIZI TASIKMALAYA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2019
STUDI KASUS 1

Seorang bapak berumur 53 tahun, TB 164 cm, BB= 47 kg. Masuk RS dengan
keluhan panas, batuk pada saat tiduran, sesak nafas, perut dan kaki membengkak.
Empat tahun yang lalu pasien pernah diopname dengan keluhan sesak nafas, dada
berdebar-debar dan nyeri dada sebelah kiri. Hasil pemeriksaan klinis dan
laboratorium diketahui : suhu tubuh 380C, SGOT 55 unit (N: 5 - 40), HB 8,8 g%.

Pemeriksaan radiologi didapat Cardiomegali. Diagnosa : Decomensatio Cordis


Khronis. Pasien mendapat infus glukosa 5% sebanyak 250 CC sehari. Dari hasil
pemeriksaan anamnesa diketahui bahwa nafsu makan bapak menurun. Dari hasil
recall, asupan kalori hanya 40,9%, protein 64,6%, lemak 27%, KH 45% bila
dibandingkan dengan RDA.
SKRINNING GIZI

Tn. B
Pria
53

1

Jantung


PATOFISIOLOGI

Sindrom koroner akut adalah suatu kondisi terjadi pengurangan aliran


darah ke jantung secara mendadak. Beberapa gejala dari sindrom ini adalah
tekanan di dada seperti serangan jantung, sesak saat sedang beristirahat atau
melakukan aktivitas fisik ringan, keringat yang berlebihan secara tiba-tiba
(diaforesis), muntah, mual, nyeri di bagian tubuh lain seperti lengan kiri atau
rahang, dan jantung yang berhenti mendadak (cardiac arrest). Umumnya
mengenai pasien usia 40 tahun ke atas walau pada saat ini terdapat kecenderungan
mengenai usia lebih muda.

Berdasarkan proses patofisiologi dan derajat keparahan myokard iskemik


dapat digambarkan sebagai berikut:

Stable Angina

Stable angina kronik adalah manifestasi yang dapat diramalkan, nyeri dada
sementara yang terjadi selama kerja berat atau stres emosi. Umumnya disebabkan
oleh plak atheromatosa yang terfiksir dan obstruktif pada satu atau lebih arteri
koroner. Saat aktivitas fisik berat, aktivitas sistim saraf meningkatkan denyut
jantung, tekanan darah dan kontraktilitas yang meningkatkan kebutuhan konsumsi

oksigen.

Unstable angina

Pasien dengan unstable angina akan mengalami nyeri dada saat aktivitas berat
namun kemudian masih tetap berlangsung saat istirahat. Ini adalah tanda akan
terjadi infark miokard akut . Unstable angina dan MI akut merupakan sindrom
koroner akut karena ruptur dari atherosclerotic plak pada pembuluh darah koroner.

Infark miokard akut

Infark miokard akut dengan elevasi ST (ST elevation myocardial infarction


=STEMI) merupakan bagian dari spektrum sindrom koroner akut (SKA) yang
terdiri dari angina pektoris tak stabil, IMA tanpa elevasi ST dan IMA dengan
elevasi ST.
METABOLISME GIZI

Akumulasi metabolik lokal mempengaruhi tonus vaskuler, mempengaruhi


suplai oksigen dan dapat merubah kebutuhan oksigen. Selama terjadi hipoksia
maka metabolisme aerob dan defosforilasi oksidatif di mitokondria terhambat
sementara fosfat energi tinggi termasuk ATP tak dapat diregenerasi sehingga
mengakibatkan adenosin difosfat (ADP) dan adenosin monofosfat (AMP)
terkumpul dan terdegradasi sebagian menjadi adenosin yang merupakan
vasodilator poten dan sangat mempengaruhi tonus vaskular.
A. ASESMEN GIZI
Domain Data Standar Interpretasi

Riwayat Pasien Riwayat Personal


- JK: Pria
- U: 53 tahun

Riwayat Medis
- 4 tahun lalu diopname dengan
keluhan sesak nafas, dada
berdebar-debar dan nyeri dada
sebelah kiri.
Antropometri TB: 164 cm
BB : 47 Kg BBI : BBN- 10%BBN
: 57,6 Kg
BB Koreksi: BBA- koreksi
: 47 – 1 – 2,2
: 43,8 kg Kurus
(Detaseringh Dietetik 12,
Didit Damayanti dalam
Adisty)
BMI: 47/(1,64)2
: 17 kg/m2 Underweight
(WHO Asia, 2006)

Biochemistry Hasil Pemeriksaan Lab


SGOT 55 unit (N: 5-40) Normal: <37 U/L SGOT Tinggi
Hb 8,8 g/dL Normal: 13-16 g/dL Anemia
(Almatsier, 2004)
Clinics Hasil Pemeriksaan Klinis
Suhu tubuh 38oC Normal: 36-37 oC Demam
(WHO)

Hasil Pemeriksaan Radiologi


Terdapat cardiomegali Jantung normal tanpa Gejala gagal
bengkak jantung
Diagnosa: Decomensatio Cordis Diagnosa normal, tanpa Gagal Jantung
Khronis penyakit
Keluhan:
Masuk RS dengan keluhan
panas, batuk pada saat tiduran,
sesak nafas, perut dan kaki
membengkak.
Nafsu makan menurun

Dietary Pola makan di RS:


Pasien mendapat infus glukosa
5% sebanyak 250 CC sehari.

Hasil recall berdasarkan RDA


E 40,9%  1072,85 Kkl Normal: 2150 Kkl Asupan Oral Tidak
P 64,6%  42 g Normal: 65 g Adekuat
L 27%  16,2 g Normal: 60 g
KH 45%  153 g Normal: 340 g
(AKG 2019)

Masalah Gizi
1. Underweight (NC-3.1)
2. Perubahan Nilai Lab Terkait Fe (NC-2.2.)
3. Peningkatan Energi Ekspenditur (NI-1.1)
4. Asupan Oral Tidak Adekuat (NI-2.1)
5. Cairan berlebih (NI-3.2)
B. DIAGNOSA GIZI
1. NC-3.1 Underweight berkaitan dengan asupan energi tidak adekuat
ditandai dengan IMT hanya 17 kg/m2
2. NC-2.2. Perubahan Nilai Lab Terkait Fe berkaitan dengan gangguan
fungsi jantung ditandai dengan SGOT 55 unit (N: 5-40) dan Hb 8,8 g/dL.
3. NI-1.1 Peningkatan Energi Ekspenditur berkaitan dengan gagal jantung
ditandai dengan suhu tubuh 38oC.
4. NI-2.1 Asupan Oral Tidak Adekuat berkaitan dengan peningkatan
kebutuhan karena gagal ginjal ditandai dengan hasil recall, asupan kalori
hanya 40,9%, protein 64,6%, lemak 27%, KH 45%.
5. NI-3.2 Asupan Cairan Berlebih berkaitan dengan gangguan fungsi
jantung ditandai dengan sesak nafas serta perut dan kaki yang bengkak.
C. RENCANA INTERVENSI
1. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Diet Jantung II
b. Tujuan Diet :
Memberikan asupan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung,
mempertahankan BB normal, menghilangkan penimbunan garam/air
dan memberikan edukasi gizi terhadap pasien dan keluarga pasien
selama berada di Rumah Sakit.
2. Nutrient Delivery
a. Prinsip dan Syarat Diet:
 Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal.
 Kebutuhan Protein cukup 0,8 g/kg BB
 Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi
total, 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh,
10-15% dari lemak tidak jenuh.
 Kolesterol rendah
 Cukup Vitamin dan mineral. Hindari penggunaan suplemen
kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan.
 Garam rendah, 2-3 g/hari jika disertai oedema/hipertensi.
 Makanan mudah cernadan tidak menimbulkan gas
 Serat cukup untuk menghindari konstipasi
 Cairan cukup, ±2 L/hari sesuai kebutuhan
(Almatsier, 2004)
b. Bentuk Makanan: Lunak
c. Rute : Oral
d. Frekuensi : 3x makan utama dan 3x selingan
e. Perhitungan Kebutuhan
Harris Benedict
BEE : 66,5 + 13,75 (BB Koreksi) + 5,0 (TB) – 6,78 (U)
: 66,5 + 13,75 (43,8) + 5,0 (164) – 6,78 (53)
: 66,5 + 602,3 + 820 – 359,3
: 1.129,5 Kkl
TEE : BEE x FA x FS
: 1.129,5 x 1,2 x 1,13
: 1532 Kkl

P : 0,8 g/kg BB
: 0,8 g x 43,8
: 35 g atau 140 Kkl
L : 25% Kebutuhan
: 25% x 1532 Kkl
: 383 Kkl atau 43 gr
L jenuh : 10% x 1532 Kkl
: 153,2 Kkl atau 17 gr
L tdk jenuh: 15% x 1532 Kkl
: 229,8 Kkl atau 25,5 gr
KH : E - (P+L) Sisa Kebutuhan
: 1532 – (140+383)
: 1009 Kkl atau 252 gr
3. Bahan Makanan Anjuran
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras ditim atau disaring; roti, Makanan yang mengandung
mi, kentang, macaroni, biscuit, gas atau alcohol, seperti ubi,
tepung beras/terigu/sagu singkong, dan tape ketan
aren/sagu ambon, gula pasir,
gula merah, madu dan sirup
Sumber protein hewani Daging sapi, ayam dengan Daging sapid an ayam yang
lemak rendah, ikan, telur, susu berlemak, gajih, sosis, ham,
rendah lemak dalam jumlah hati, limpa, babat, otak,
yang telah ditentukan kepiting dan kerang-
kerangan

Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering seperti Kacang-kacangan kering


kacang kedelai dan hasil yang mengandung leak
olahannyaseperti tahu dan cukup tinggi seperti kacang
tempe tanah, kacang mete dan
kacang bogor

Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang


mengandung gas, seperti mengandung gas, seperti
bayam,kangkung, kacang kol, kembang kol, lobak,
buncis, kacang panjang, wortel, sawi, dan nangka muda
tomat, labu siam, dan tauge
Buah- buahan Semua buah-buahan segar Buah-buahan segar yang
seperti pisang, pepaya, jeruk mengandung alcohol atau
apel, melon, seangka, dan sawo gas seperti durian dan
nangka matang

Lemak Minyak jagung, minyak kedelai, Minyak kelapa dan minyak


margatin, mentega dalam kelapa sawit
jumlah terbatas dan tidak untuk
menggoreng tetapi untuk
menumis,kelapa atau santan
encer dalam jumlah terbatas

Minuman Te encer, coklat, sirup Teh/kopi kental, minuman


yang mengandung soda dan
alcohol, seperti bird an wiski

Bumbu Semua bumbu selain bumbu Lombok, cabe rawit dan


tajam dan dalam jumlah terbatas bumbu- bumbu lain yang
tajam

4. Standar Makanan

No. Bahan Maknaan Penukar Total E Total P Total L Total KH


1 Sumber KH 3 525 12 0 120
2 Protein Hewani 3 150 21 6 0
3 Protein Nabati 3 225 15 9 21
4 Sayur 3 75 3 0 15
5 Buah 3 150 0 0 36
6 Gula 3 150 0 0 36
7 Minyak 2 100 0 10 0
Susu Tanpa
8 2 150 14 12 20
Lemak
Total 1525 65 37 248
Range 1365 1685 57,1 72,9 32,7 41,3 226 270

5. Distribusi Makanan
Pagi : 20% kebutuhan
: 20% x 1525 Kkl
: 305 Kkl
Snack: 10% kebutuhan
: 10% x 1525 Kkl
: 153 Kkl
Siang : 30% kebutuhan
: 30% x 1525 Kkl
: 457,5 Kkl
Snack: 10% kebutuhan
: 10% x 1525 Kkl
: 153 Kkl
Sore : 20% kebutuhan
: 20% x 1525 Kkl
: 305 Kkl
Snack: 10% kebutuhan
: 10% x 1525 Kkl
: 153 Kkl
6. Pembagian Bahan Makanan

BM Pagi Snack Siang Snack Malam Snack


Sumber KH 1,0 1,0 0,5 0,5
Protein Hewani 0,5 0,5 1,0 1,0
Protein Nabati 1,0 1,0 1,0
Sayur 1,0 1,0 1,0
Buah 0,5 1,0 1,0 0,5
Minyak 1,0 1,0
Gula 1,0 1,0 1,0
Susu Rdh Lmk 0,5 0,5 0,5 0,5
Total Energi 350 162,5 375 162,5 325 150

7. Menu Sehari
(terlampir)
8. Konseling
a. Tujuan :
Memberikan konseling gizi kepada pasien dan keluarga pasien
mengenai penyakit gagal jantung dan juga diet yang tepat untuk
pasien gagal jantung.
b. Materi : Penyakit jantung koroner dan diet jantung
c. Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
d. Media : kartu konseling, leaflet
9. Edukasi
a. Tujuan : Memberikan edukasi gizi tentang diet jantunf kepada
pasien dan keluarga pasien selama di RS
b.Materi : Diet jantung
c. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
d. Media : lembar balik, leaflet
10. Koordinasi
a. Berkoordinasi dengan perawat untuk melihat perkembangan klinik
fisik pasien
b. Bekerjasama dengan apoteker untuk pemberian obat yang sesuai
c. Berkoordinasi dengan petugas lab untuk memantau hasil lab.
d.Berkoordinasi dengan dokter penyakit dalam untuk memantau
penyakit lebih intens.
D. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

Domain Evaluasi Target Waktu

Antropometri  Meningkatkan BB BMI normal: 18,5-23 Setiap hari


selama berada
di RS

Biochemistry  Memantau kadar Dalam keadaan normal: Setiap


Hb Normal: 13-16 g/dL pemeriksaan
selama berada
 Memantau nilai di RS
SGOT Normal: <37 U/I

Clinics  Memantau Tanpa oedema, tanpa Setiap hari


keadaan fisik keluhan selama berada
klinis pasien di RS

Dietary  Memantau asupan Sesuai kebutuhan pasien Setiap hari


makanan pasien selama berada
di RS
MENU SEHARI

Waktu Menu Bahan Makanan Berat E (Kkl) P (g) L (gr) KH(g) LJ(g) LTJ(g) Koles(g)
Bubur 115 179,2 2,6 0,2 17,9
Bule (Bubur
Lele) Lele 20 53,5 11,6 0,8 0
Kacang Kedelai 7 36,4 2,3 2,6 1,6
PAGI
Kedelai 7 36,4 2,3 2,6 1,6
Sari Kedelai
Gula 13 51,2 0 0 12,2
Pepaya Pepaya 55 25,2 0,3 6,6 6,7
Jumlah 381,9 19,1 12,8 40
Telur Ayam 24 36,9 3 2,6 0,2
Banana Pisang 45 49 0,4 0,2 11,8
SNACK
Pancake Margarin 5 25 0 2,5 0
Susu Skim 10 35,9 3,6 0,1 5,2
Jumlah 146,8 7 5,4 17,2
Bubur Bubur 115 179,2 2,6 0,2 17,9
Pchd. Egg Telur Ayam 50 77 6,2 5,4 0,3
Tahu 95 75,8 10,4 4,5 0,8
SIANG Bening
Bayam Bayam 50 11,5 0,6 0,3 1,9
Wortel 50 14 0,3 0,3 3,2
Semangka Semangka 200 55,9 1 0,4 13,8
Jumlah 413,4 21,1 11,1 37,9
Kedelai 20 76,1 8,1 3,3 5
SNACK Susu Kedelai Gula 13 51,2 0 0 12,2
Susu Skim 10 35,9 3,6 0,1 5,2
Jumlah 163,2 11,7 3,4 22,4
Bubur Bubur 55 85,7 1,3 0,1 8,6
Sapi 20 54,5 3,5 4,4 0
Wortel 50 14 0,3 0,3 3,2
Sup Browo
Brokoli 50 14 0,3 0,3 3,2
MALAM
Minyak Kelapa 6 53 0 6 0
Melon 70 25,9 0,4 0,3 5,5
Melon
smothies Gula 13 51,2 0 0 12,2
Susu Skim 10 35,9 3,6 0,1 5,2
Jumlah 334,2 1,3 11,5 37,9
Roti Putih 35 86,7 2,8 0,4 17,5
Wortel 50 14 0,3 0,3 3,2
SNACK Sandwich
Brokoli 50 14 0,3 0,3 3,2
Yoghurt non fat 20 35,9 3,6 0,1 5,2
Jumlah 150,6 7 1,1 29,1
Jumlah Total 1590,1 67,2 45,3 184,5

Anda mungkin juga menyukai