TINJAUAN PUSTAKA
1. Koperasi
1) Pengertian Koperasi
2. KSPPS
Koperasi syariah yang dahulu lebih dikenal dengan nama KJKS (Koperasi Jasa
Keuangan Syariah) dan UJKS (Unit Jasa Keuangan Syariah) nampaknya menjadi lahan
subur untuk tumbuh dan berkembang di tengah perkembangan masyarakat muslim yang
mulai sadar dan membutuhkan pengelolaan sistem ekonomi berbasis syariah dan ditengah
kelesuan koperasi konvensional. Koperasi syariah yang berlandaskan pada pijakan
Alquran surat Al-Maidah Ayat 2:
َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَل ُتِح ُّلوا َش َع اِئَر ِهَّللا َو اَل الَّش ْهَر اْلَح َر اَم َو اَل اْلَهْد َي َو اَل
اْلَقاَل ِئَد َو اَل آِّم يَن اْلَبْيَت اْلَح َر اَم َيْبَتُغ وَن َفْض اًل ِم ْن َر ِّبِهْم َو ِرْض َو اًناۚ َو ِإَذ ا
َح َلْلُتْم َفاْص َطاُد واۚ َو اَل َيْج ِرَم َّنُك ْم َشَنآُن َقْو ٍم َأْن َص ُّد وُك ْم َع ِن اْلَم ْس ِج ِد اْلَح َر اِم
6
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN
ۚ َأْن َتْعَتُد واۘ َو َتَع اَو ُنوا َع َلى اْلِبِّر َو الَّتْقَو ٰى ۖ َو اَل َتَع اَو ُنوا َع َلى اِإْل ْثِم َو اْلُع ْد َو اِن
َو اَّتُقوا َهَّللاۖ ِإَّن َهَّللا َش ِد يُد اْلِع َقاِب
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan
jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)
binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula)
mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari
kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan
ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
3. Akad
Definisi Akad
Perjanjian tertulis yang memuat ijab (penawaran) dan Qabul (penerimaan) anatara bank dengan
pihak lain yang berisi hak dan kewajiban masing-masing pihak sesuai dengan prinsip syariah.9
Prinsip-Prinsip Akad
Syarat-Syarat Akad
Rukun-Rukun Akad
Macam-Macam Akad
7
Triana Sofiani, KONSTRUKSI NORMA HUKUM KOPERASI SYARIAH DALAM KERANGKA SISTEM HUKUM KOPERASI
NASIONAL Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 12, (2014),
8
PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN
SYARIAH OLEH KOPERASI
9
Hosen Nadratuzzaman, Ali Hasan, Kamus Populer Keuangan dan Ekonomi Syariah hal.2
Berakhir dan hikmah Akad
Berakhirnya Akad
Hikmah Akad
4. Murabahah
Secara etimologi, murabahah berasal dari kata ribh yang berarti keuntungan.
Sedangkan secara terminologis, murabahah adalah jual beli barang seharga barang
tersebut ditambah keuntungan yang telah disepakati antara penjual dan pembeli.10
Murabahah adalah istilah dalam Fiqih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli
tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan
biaya biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat
keuntungan (margin) yang diinginkan. Tingkat keuntungan ini bisa dalam bentuk
lumpsum atau persentase tertentu dari biaya perolehan. Pembayaran bisa dilakukan
secara spot (tunai) atau bisa dilakukan di kemudian hari yang disepakati bersama. 11
Terdapat dua bentuk akad murabahah:
1) Murabahah Sederhana
Murabahah sederhana adalah bentuk akad murabahah ketika penjual memasarkan
barangnya kepada pembeli dengan harga sesuai harga perolehan ditambah marjin
keuntungan yang diinginkan.
10
Abdullah Al-Muslih dan Shalah ash-shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, mengutip skripsi Dewi Rika Koesnaini,
Analisis Akad Murabaha dalam Produk Pembiayaan Hunian Syariah (Persepektif Hukum Perpajakan dan perlindungan
konsumen), (skripsi strata 1 Muamalah UIN Syarif Hidayatullah: 2011), h.23.
11
Ascarya; AKAD DAN PRODUK BANK SYARIAH: Konsep dan Prakteknya di Beberapa Negara hal.83
Bentuk murabahah ini juga melibatkan pembeli sebagai perantara karena keahliannya
atau karena kebutuhan pemesan akan pembiayaan. Bentuk murabahah inilah yang
diterapkan perbankan syariah dalam pembiayaan.12
َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َأْو ُفوا ِباْلُع ُقوِد ۚ ُأِح َّلْت َلُك ْم َبِهيَم ُة اَأْلْنَع اِم ِإاَّل َم ا ُيْتَلٰى َع َلْيُك ْم
َغْيَر ُمِح ِّلي الَّصْيِد َو َأْنُتْم ُحُر ٌم ۗ ِإَّن َهَّللا َيْح ُك ُم َم ا ُيِريُد
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak,
kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum
menurut yang dikehendaki-Nya. (Al Maidah:1)14
12
Ascarya; AKAD DAN PRODUK BANK SYARIAH: Konsep dan Prakteknya di Beberapa Negara hal.84
13
Al-Quran surah Al Baqarah ayat 275
14
Al-Quran surah Al-Maidah ayat 1
، َاْلَبْيُع ِإَلى َأَج ٍل: َثَالٌث ِفْيِهَّن اْلَبَر َك ُة: َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو آِلِه َو َس َّلَم َقاَل
َو َخ ْلُط اْلُبِّر ِبالَّش ِع ْيِر ِلْلَبْيِت َال ِلْلَبْيِع (رواه ابن ماجه عن صهيب،َو اْلُم َقاَرَض ُة
Artinya: “Nabi bersabda ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai,
muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah
tangga, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah dan Shuhaib)
4) Rukun Murabahah
1) Pelaku akad, yaitu ba’l (penjual) adalah pihak yang memiliki barang untuk dijual,
dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan membeli
barang;
2) Objek akad, yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsaman (harga); dan
3) Shighah, yaitu Ijab dan Qabul.
1.10 Kesepakatan Menetapkan sanksi bagi nasabah apabila lalai membayar pada
waktunya.
1.11 Kesepakatan Menetapkan tindakan yang dilakukan apabila terjadi force majeur.
1.12 Kesepakatan Menetapkan jaminan (tambahan) apabila diperlukan.
1.13 Kesepakatan Menetapkan saksi-saksi apabila diperlukan.
1.14 Kesepakatan Menetapkan Badan Arbitrase Syariah sebagai tempat penyelesaian
apabila terjadi sengketa.
Dalam fatwa ini telah ditetapkan beberapa poin oleh MUI mengenai murabahah yaitu:
1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari’ah Islam.
3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah
disepakati kualifikasinya.
4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan
pembelian ini harus sah dan bebas riba.
5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,
misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan
harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus
memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya
yang diperlukan.
7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka
waktu tertentu yang telah disepakati.
8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut,
pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.
16
Fatwa NO: 04/DSN-MUI/IV/2000
17
peraturan Bank Indonesia No. 7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Bank yang Melaksanakan Kegiatan
Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.
9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak
ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip,
menjadi milik bank.