Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ KOPERASI SYARIAH (BAITUL MAL WA TAMWIL) DI INDONESIA”

Dosen Pengampu :
Syaifullah MS,S.Ag. M.S.I
Disusun Oleh :
KELOMPOK 14

IRKA : 225120174
NURWANINDA : 225120166
HARSETO A. : 225120181

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PALU (UIN) PALU
2023
KATA PENGANTAR

Asssalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Segala puji dan syukur kita panjatkan


kepada allah swt yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga,kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kami dengan judul materi “ “KOPERASI SYARIAH
(BAITUL MAAL WA TAMWIL ) DI INDONESIA” .Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda Rasulullah shallahu alaihi wasallam beserta keluarga dan
sahabatnya .
Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan atau kesalahan didalamnya baik dari segi isi maupun
bahasa. Semoga segala aktifitas kita sebagai mahasiswa mendapat berkah dari allah swt serta
makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Pengertian Koperasi Syariah..........................................................................3


B. Prinsip-Prinsip Dalam Koperasi syariah........................................................4
C. Jenis Kegiatan dan Usaha Produk Koperasi syariah......................................5
D. Pengertian Dari Baitul Maal wat Tamwil.......................................................5
E. Tujuan Dan Fungsi Baitul Maal wat Tamwil................................................6
F. Perkembangan Baitul Maal Wat Tamwil D I Indonesia.................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................7

A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ekonomi Islam memandang bahwa kemiskinan identik dengan


penderitaan, kesengsaraan, ketidakadilan, perputaran harta yang hanya pada sebagian
golongan yang tidak produktif. Hal ini tentu saja bertentangan dengan tujuan dari ekonomi
Islam yaitu mencapai falah (kebahagiaan), tentunya dengan memperhatikan kemaslahatan
umat, untuk itu peranan dari Bank Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebagai
lembaga keuangan Islam harus bisa mencapai tujuan dari ekonomi Islam itu sendiri. Namun,
keberadaan dua jenis lembaga keuangan tersebut belum sanggup menjangkau masyarakat
Islam lapisan bawah. Oleh karena itu, dibentuklah lembaga-lembaga simpan pinjam yang
disebut Baitul Maal Wattamwil (BMT).Salah satu lembaga yang dapat dipergunakan untuk
mendistribusikan sebagian harta seseorang dan untuk kepentingan sosial atau kemaslahatan
umat serta dapat diproduktifkan adalah lembaga keuangan syari’ah yaitu Bait al-Maal Wa al-
Tamwil (BMT). BMT merupakan sebuah lembaga perekonomian mikro syari’ah yang
bergerak menghimpun dan menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat kecil, Baik yang
bersiafat sosial (nirlaba ) seperti Zakat , infak dan sedekah ataupun penyaluran dan
pembiayaan modal usaha yang bersifat laba dengan sistem bagi hasil.

2. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Koperasi syariah
2. Apa saja Prinsip- prinsip dalam koperasi syariah
3. Apa jenis kegiatan dan usaha produk koperasi syariah
4. Apa yang dimaksud dengan baitul maal wa tamwil(BMT)?
5. Apa Tujuan dan fungsi Baitul Maal Wat Tamwil ?
6. Bagaimana Perkembangan Baitul Maal Wat Tamwil di Indonesia?

3. Manfaat dan Tujuan


1. Pengertian dari koperasi syariah
2. Mengetahui prinsip dan produk produk yang terdapat dalam koperasi syariah
3. Mengetahui apa tujuan dan fungsi dari Baitul Wat Tamwil (BMT)
4. Dan mengetahui bagaimana perkembangan Biatul Wa Tamwil di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Koperasi Syariah
1. Pengertian Koperasi syariah
Koperasi berasal dari kata cooperation (bahasa inggris ),yang berarti adalah kerja sama.
Sedangkan menurut istilah, koperasi adalah suatu perkumpulan yang dibentuk oleh para
anggota peserta yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan harga
yang relatif rendah dan bertujuan memajukan tingkat hidup bersama.
Menurut masjfuk zuhdi, yang di maksud dengan koperasi adalah suatu perkumpulan
atau organisasi yang beranggotakan orang orang atau badan hukum yang bekerja sama
dengan penuh kesadaran untuk meningkatkan kesejahteraan anggota atas dasar suka rela
secara kekeluargaan.
Koperasi syariah secara teknis bisa dibilang sebagai koperasi yang prinsip
kegiatan,tujuan dan kegiatan usahanya berdasarkan pada syariat islam yaitu alquran dan
assunnah. Pengertian umum dari koperasi syariah adalah badan usaha koperasi yang
menjalankan usahanya dengan prinsip-prinsip syariah. Apabila koperasi syariah memiliki unit
usaha produk dan operasionalnya harus di laksanakan dengan mengacu kepada fatwa Dewan
Syariah Nasional (DSN) Majelis ulama Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, koperasi syariah
tidak diperankan dalam bidang-bidang yang didalamnya terdapat unsur-unsur riba,maysir,dan
gharar.
Sebagian ulama menyebut koperasi dengan Syirkah Ta’awuniyah (Persekutuan
tolong menolong ) , yaitu suatu perjanjian kerja sama antara dua orang atau lebih,yang satu
puhak menyiapkan modal usaha sedangkan pihak lain melakukan usaha atas dasar profit
sharring (membagi untung ) menurut perjanjian. Maka dalam koperasi ini terdapat unsur
Mudharabah karena satu pihak lain melakukan usaha atas modal tersebut.

a. Tujuan dan fungsi serta landasan koperasi syariah,yaitu :


1. Menjelaskan ekonomi anggotanya sesuai norma dan moral islam (Q.S Al-Baqarah
ayat 168)
2. Menciptakan persaudaraan dan keadilan sesama anggota (Q.S Al-Hujurat ayat 13).

b. Fungsi Koperasi syariah yaitu:


1. Untuk mengembangkan kemampuan anggota khususnya dan umumnya kepada
masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya.
2. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih
amanah,profesional (fathonah),konsisten, dan istiqomah didalam menerapkan
prinsip-prinsip ekonomi islam dan prinsip syariat islam.
3. Menguatkan kelompok-kelompok amggota, sehingga mampu bekerja sama
melakukan kontrol terhadap koperasi secara efektif.
4. Serta mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja.

c. Landasan koperasi syariah :


1. Berlandaskan pancasila dan UUD 1945
2. Berasaskan keluarga dan
3. Berlandaskan syariat islam yaitu Alquran dan sunah, contoh ayat seperti dalam
Q,S An-Nisa:29, Dalam Q.S Al Baqarah:275 dan, Q,s Al-Maidah :1
4. Berdasarkan fatwa DSN-MUI/VII/2012.

B. Prinsip-prinsip Koperasi Syariah


Beberapa prinsip dalam koperasi syariah yaitu:
a. Meyakini bahwa kekayaan adalah amanah Allah swt yang tidak dapat dimiliki
siapapun secara mutlak.
b. Kebebasan muamalah di berikan kepada manusia sepanjang masih bersesuaian
dengan syariat islam
c. Manusia merupakan khalifah allah dan pemakmur bumi
d. Menjunjung tinggi keadilan dan menolak semua bentuk ribawi dan pemusatan
sumber daya ekonomi segelintir orang.

C. Jenis Kegiatan usaha dan Produk koperasi syariah


Usaha simpan- pinjam dan pembiayaan,perbedaan pertama koperasi syariah dengan
koperasi konvensioanl adalah sistem bunga yang diganti dengan bagi hasil.Di sistem bagi
hasil itu, jika nasabah mengalami kerugian koperasi akan memberi pengurangan
pemgembalian uang. Berikut tentang jenis kegiatan usaha dan produk koperasi syariah :
1. Penghimpun Dana
 Simpanan Pokok
Yaitu merupakan modal awal anggota yang disetorkan secara setara dan tidak di
bedakan antar anggota. Akad syariah simpanan pokok tersebut adalah musyarakah
 Simpanan Wajib
Merupakan modal koperasi seperti simpanan pokok yang disetor secara berlanjut
tiap bulannya sampai seseorang diinyatakan keluar dari keanggoataan koperasi
syariah.
 Simpanan Suka Rela
Merupakan investasi dari anggota atau calon anggota yang memiliki kelebihan
dana.simpanan ini bisa bersifat akad wadiah (titipan) berarti koperasi dapat
mengembalikanya jika si penitip ingin mengambilnya dan dapat juga bersifat
investasi.
2. Penyaluran Dana (Pembiayaan)
Produk pembiayaan koperasi syariah berdasarkan unit sektor rill maupun unit jasa
keuangan syariah yaitu :
 Transaksi pembiayaan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli
 Transaksi pembiayaan untuk mendapat jasa dilakukan dengan prinsip sewa
 Transaksi pembiayaan untuk usaha kerja sama yang ditujukkan guna mendapat
barang dan jasa dengan prinsip bagi hasil.
3. Pelayanan Jasa
Untuk kegiatan usaha berapa pelayanan jasa,koperasi syariah di Indonesia umumnya
produknya bisa dibedakkan berdasarkan 4 jenis,yakni sebagai berikut :
 Alih Utang-Piutang (Al- Hiwalah)
Al-hiwalah adalah transaksi pengalihan utang piutang yang dalam praktiknya koperasi
mendapatkan ganti biaya atas jasa pemindahan utang-piutang tersebut.
 Gadai (Rahn)
Dalam gadai di koperasi syariah, anggota memberikan jaminan pembayaran kembali
atas pinjaman atau pembiayaan. pinjaman rahn membolehkan penggadaian barang
sebagai jaminan utang.
 Pinjaman Al-Qardh
Pinjaman ini digunakan untuk membantu keuangan anggota secara cepat dan
berjangka pendek.
 Penyerahan/Pelimpahan kekuasaan (wakalah)
Wakalah merupakan pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada yang lain dalam
hal yang di wakilkan, jasa ini bisa berupa pengurusan suatu hal yang di perlukan
anggota yang kemudian diwakilkan pada koperasi syariah.

D. Pengertian Baitul Mal Wat Tamwil


Istilah Baitul Maal wal Tamwil (BMT) sebenarnya berasal dari dua kata , yaitu
baitul maal dan baitul tamwil. Istilah baitul maal berasal dari kata bait dan al maal.
Bait artinya bangunan atau rumah, sedangkan al maal adalah harta benda atau
kekayaan. Jadi, baitul maal dapat diartikan sebagai perbendaharaan (umum atau
negara). Sedangkan baitul maal dilihat dari segi istilah fiqih adalah suatu lembaga
atau badan yang bertugas untuk mengurusi kekayaan negara terutama keuangan,baik
yang berlenaan dengan soal pemasukan dan pengelolaan maupun yang berhubungan
dengan masalah pengeluaran dan lain-lain.
Sedangkan baitul tamwil, secara harfiah bait adalah rumah dan at-Tamwil
adalah pengembangan harta. Jadi, baitul tamwil adalah suatu lembaga yang
melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kesejahteraan pengusaha mikro melalui kegiatan pembiayaan dan
menabung (berinvestasi).
Pengertian BMT dikemukan oleh Nurul Heykal; Baitul Maal wal Tamwil
(BMT) yaitu suatu lembaga yang terdiri dari dua istilah Baitul Maal dan Baitul
Tamwil Baitul Maal lebih mengarah pada usaha penghimpunan dan penyaluran dana
yang nonprotif, seperti zakat,infaq dan shodaqoh. Adapun Baitul Tamwil sebagai
usaha penghimpunan dan penyaluran dana komersial. Adapun Baitul mal wat tamwil
ialah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana ,menyalurkan dana
kepada masyarakat yang bersifat profit motive (mencari keuntungan. Baitul mal
sendiri sudah ada sejak zaman rasulullah muhammad saw dimana pada saat itu
seluruh harta yang bersifat dari zakat,infaq,sedekah,wakaf, ghanimah (Rampasan
perang) di kumpulkan dilembaga baitul mal. Keberadaan Baitul Mal wat Tamwil
sangat membantu perekonomian orang miskin karena kebutuhan finansial mereka
dapat dipenuhi oleh Amil yang bertanggung jawab langsung kepada raslullah atau
kepada khalifah pemimpin islam pada masa itu.

E. Apa Tujuan dan Fungsi Baitul Mal wat Tamwil


BMT bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi demi kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.Sehingga sistem perekonomian
yang dianut pun menggunakan sistem syariah yang menjalankan bisnis berlandaskan
pada prinsip bagi hasil dan jual beli yang biasa disebut dengan Musyarakah, Mudharabah,
Bai’u Bitsaman Ajil, al-Qardhul Hasan dan lain-lain.Tanpa mengadakan sistem
bunga atau riba sedikitpun. Prinsip bagi hasil pada dasarnya adalah penentuan
proporsi berbagi untung pada saat akad.Lembaga ekonomi mikro ini pada awal
pendiriannya memfokuskan diri untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya melalui
pemberian pinjaman modal. Pemberian modal pinjaman sedapat mungkin dapat
mendirikan ekonomi para peminjaman. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, BMT
memainkan peran dan fungsinya dalam beberapa hal :
1. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan
mengembangkan potensi ekonomi anggota, kelompok anggota muamalat dan daerah
kerjanya
2. Meningkatkan kualitas SDM anggota menjadi lebih professional dan islami sehingga
semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.
3. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan anggota. Setelah itu BMT dapat melakukan
penggalangan dan mobilisasi atas potensi tersebut sehingga mampu melahirkan nilai
tambah kepada anggota dan masyarakat sekitar
4. Menjadi perantara keuangan antar agniyah sebagai shohibul maal dengan dhu’afah
sebagai mudhorib, terutama untuk dana sosial. BMT dalam fungsi ini
bertindak sebagai amil yang bertugas untuk menerima dana zakat, infaq, sadaqah,
dan dana sosial dan kemudian disalurkan kembali kepada golongan yang
membutuhkan.
5. Menjadi perantara keuangan antara pemilik dana, baik sebagai pemodal
maupun penyimpanan dengan pengguna dana untuk pengembangan usaha produktif.

F. Perkembangan Baitul Mal wat Tamwil di Indonesia


Sejarah BMT ada di Indonesia, di mulai tahun 1984 dikembangkan mahasiswa ITB di
masjid salman yang mencoba menggulirkan lembaga pembiayaan berdasarkan
syari’ah bagi usaha kecil. Kemudian BMT lebih di berdayakan oleh ICMI (Ikatan
Cendikiawan Muslim Indonesia) sebagai sebuah gerakan yang secara operasional
ditindak lanjuti oleh Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK).
BMT membuka kerjasama dengan lembaga pemberi pinjaman dan peminjam
bisnis skala kecil dengan berpegang pada prinsip dasar tata ekonomi dalam agama
islam yakni saling rela, percaya dan tanggung jawab, serta terutama sistem bagi
hasilnya. BMT terus berkembang . BMT akan terus beroperasi dan berupaya mencari
trobosan baru untuk memajukan perekonomian masyarakat, karena masalah muamalat
memang berkembang dari waktu ke waktu. BMT begitu marak belakangan ini seiring
dengan upaya umat untuk kembali berekonomi sesuai syariah dan berkontribusi
menanggulangi krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997. Karena
prinsip penentuan suka rela yang tak memberatkan, kehadiran BMT menjadi angin
segar bagi para nasabahnya. Itu terlihat dari operasinya yang semula hanya terbatas di
lingkungannya, kemudian menyebar ke daerah lainnya. Dari semua ini, jumlah BMT
pada tahun 2003 ditaksir 3000-an tersebar di Indonesia, dan tidak menutup
kemungkinan pertumbuhan BMT pun akan semakin meningkat seiring bertambahnya
kepercayaan masyarakat.

Seperti halnya lembaga keuangan syariah yang lainnya Baitul Mal wat Tamwil dalam
kegiatan Oprasionalnya menggunakan 3 prinsip,yaitu :
1. Prinsip Bagi Hasil
a. Mudharabah,Musyarakah,Muzara’ah,dan Musaqah.
2. Jual Beli dengan Margin
a. Murabahah,Ba’i As-Salam,dan Ba,i Al- Istishna
3. Sistem Profit giro lainya :
Kegiatan oprasionalnya dalam menghimpun dana dari masyarakat dapat berbentuk
giro wadiah,tabungan mudharabah,deposito investasi,tabungan haji,dan tabungan
qurba.
Ada perbedaan antara KJKS/UJKS Koperasi dengan Baitul Mal wat Tamwil
yaitu,Koperasi syariah hanya menjalankan sistem koperasi simpan pinjam
syariah.Sedangkan pada Baitul Mal wat Tamwil terdapat 2 yaitu Lembaga zakat
Dn lembaga keuangan syariah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Koperasi adalah suatu usaha Bersama Yang bergerak dalam bidang perekonomian,
beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela
dan atas dasar persaman hak,berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggotanya. Koperasi syariah adalah badan usaha koperasi
yang menjalankan kegiatan usahanya dengan prinsip syariah.

Sedangkan Biatul mal wat Tamwi terdiri dari dua istilah yaitu Baitul maal dan Baitul
tamwil.Baitul maal lebih mengarah kepada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana
yang non profit,seperti zakat,infaq,dan shodaqoh. Dan Baitul tamwil sebagai pengumpulan
dan penyaluran dana komersial. Yang mana Lembaga keuangan swasta yang modal
sepenuhya bersumber dari Masyarakat.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun,semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, mengenani saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

https://gakopsyah.com/artikel/detail/4/bmt.html Di akses pada tanggal 04 oktober


2023
Fadiana,F (2007).Tinjauan kritis kesyariahan koperasi syariah. IQTISHADIA:
jurnal ekonomi & Perbankan syariah,4(2)137.
Lindiawatie,L.,& Shahreza,D.(2018). Peran Koperasi Syariah Bmt Bumi Dalam
Meningkatkan Kualitas Usaha Mikro. Al-Urban,2 (1),1-12
https://tirto.id/jenis-jenis-usaha-produk-koperasi-syariah-di-indonesia-gv1q Di
Akses pada tanggan 4 Oktober 2023
Huda,Nurul .Mohamad Heykal.2015. Lembaga keuangan islam.Cet-
3.Jakarta.Prenadamedia Group
https://www.Academia.edu/
MAKALAH_BAITUL_MAAL_WAT_TAMWIL_BMT_DALAM_PER
EKONOMIAN_SYARIAH Di akses pada tanggal 04 Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai