Disusun oleh :
Naura Nadhif
Nabila Nst
Nayla Syifa
KELAS X RPL 2
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah
kelompok ini dapat selesai.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini.
Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah yang sudah kami susun bersama-sama bisa bermanfaat bagi dunia
pendidikan.
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah koperasi tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Ya, koperasi menjadi sebuah
lembaga keuangan yang memiliki peran penting bagi masyarakat yang berfungsi untuk
menggerakkan roda perekonomian. Bagi masyarakat yang ingin menjalankan suatu bisnis,
maka keberadaan koperasi akan membantu memberikan biaya.
Seperti halnya dikatakan oleh Mohammad Hatta yang merupakan bapak koperasi Indonesia
bahwa koperasi adalah usaha bersama yang berfungsi untuk bisa memperbaiki nasib
perekonomian dengan menerapkan prinsip tolong-menolong.
Selain tersedia koperasi konvensional, dalam Islam sendiri dikenal dengan koperasi syariah
yang menerapkan prinsip-prinsip Islam di dalamnya. Di mana koperasi ini masuk ke dalam
golongan syirkah yang adalah bentuk kerja sama oleh beberapa pihak dalam upaya meraih
atau mengembangkan harta yang dimiliki.
Namun, bagaimana sebenarnya hukum koperasi dalam Islam? Hal ini tentu haruslah
diketahui oleh umat Islam. Karena Islam telah mengatur segala hal yang dilakukan manusia
dengan batasan-batasan sesuai syariat Islam. Sehingga apa yang dilakukan nantinya tidak
menyimpang dari ajaran Islam.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), koperasi adalah perserikatan yang
bertujuan memenuhi keperluan para anggotanya dengan cara menjual barang keperluan
sehari-hari dengan harga murah (tidak bermaksud mencari keuntungan).
Menurut Mohammad Hatta yang adalah bapak koperasi, koperasi adalah usaha bersama
untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
Menurut R.S. Soeriaatmadja, koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki
dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka
dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau dasar biaya.
B. Fungsi Koperasi
Seperti dikutip dari Bola.com, menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 pasal 4,
koperasi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Membangun dan meningkatkan potensi ekonomi para anggota dan juga masyarakat
secara umum sehingga kesejahteraan sosial dapat terwujud.
b. Koperasi memiliki peran yang aktif falam upaya meningkatkan kualitas hidup
anggotanya dan masyarakat.
c. Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan ekonomi
nasional di mana koperasi menjadi pondasinya.
4
d. Mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang lebih baik melalui usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Islam telah mengatur segala kehidupan manusia agar sesuai dengan syariat, tidak terkecuali
dengan aktivitas perekonomian. Keberadaan hukum Islam pun memiliki peran yang sangat
penting, terkhusus dalam mengatur tentang hukum koperasi dalam Islam agar umat Islam
bisa dihindarkan dari aktivitas ekonomi yang berunsur riba. Karena tentu saja riba sendiri
sangatlah dilarang oleh Allah SWT.
Dalam koperasi ini identik dengan prinsip tolong-menolong yang juga menjadi perhatian
dalam agama Islam. Hal ini pun turut dijelaskan dalam firman Allah SWT melalui surat Al-
Maidah ayat 2 berikut ini:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian
Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu
(hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan
(pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia
dan keridaan Tuhannya.
Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan
sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat
siksaan-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2).
5
Seperti dikutip dari Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 1, No. 2, Tahun 2017
berjudul Koperasi Syariah sebagai Solusi Penerapan Akad Syirkah yang Sah, secara umum
koperasi konvensional telah sesuai dengan sistem ekonomi Islam yang memerhatikan nasib
dari masyaraka dengan berprinsip pada kebersamaan dan kekeluargaan.
Namun untuk pelaksanaannya, koperasi konvensional tidaklah sesuai dengan syirkah yang
ada dalam Islam. Karena agar hukum koperasi dalam Islam yang tergolong dalam syirkah
bisa sesuai dengan ajaran Islam haruslah dengan menjalani aturan Islam yang didasarkan
pada Al-Quran dan sunah Nabi.
Sedangkan koperasi syariah tentunya harus sesuai dengan rukun dan syarat dalam akad
syirkah. Di mana dalam pembentukannya, koperasi syariah bisa memilih salah satu dari jenis
syirkah yang terdiri dari ‘inan, abdan, mudharabah, wujuh, atau pun mufawadhah. Sehingga
nantinya koperasi tersebut bisa dijalankan secara sah.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam telah mengatur segala kehidupan manusia agar sesuai dengan syariat, tidak terkecuali
dengan aktivitas perekonomian. Keberadaan hukum Islam pun memiliki peran yang sangat
penting, terkhusus dalam mengatur tentang hukum koperasi dalam Islam agar umat Islam
bisa dihindarkan dari aktivitas ekonomi yang berunsur riba. Karena tentu saja riba sendiri
sangatlah dilarang oleh Allah SWT.
Dalam koperasi ini identik dengan prinsip tolong-menolong yang juga menjadi perhatian
dalam agama Islam. Namun untuk pelaksanaannya, koperasi konvensional tidaklah sesuai
dengan syirkah yang ada dalam Islam. Karena agar hukum koperasi dalam Islam yang
tergolong dalam syirkah bisa sesuai dengan ajaran Islam haruslah dengan menjalani aturan
Islam yang didasarkan pada Al-Quran dan sunah Nabi.