Anda di halaman 1dari 4

Wirdatul Khomro SC.

IE/EKIS ‘17
175020500111016
Koperasi Islam
Tugas Resume BAB 2

PRINSIP KOPERASI MENURUT EKONOMI ISLAM

Secara umum, Koperasi adalah suatu badan usaha (organisasi ekonomi) yang dimiliki dan
dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi kepentingan bersama di bidang ekonomi. Ada juga
yang mengatakan pengertian koperasi adalah suatu badan hukum yang dibentuk atas asas kekeluargaan
dimana tujuannya adalah untuk mensejahterakan para anggotanya. Dalam hal ini, koperasi dibentuk
dimana kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi kerakyatan. Koperasi pertama berdiri di
Rochdale pada tahun 1884 yang didirikan oleh 28 orang buruh pabrik tekstil yang sepakat untuk
mendirikan sebuah toko. Mereka secara bersama-sama mengelola toko tersebut untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Usaha itu untuk menjamin mereka mendapat persediaan bahan makanan yang murah.
Untuk menjalankan usaha tersebut maka disepakati tujuh prinsip rochdale yaitu: :

1. Keanggotaan sukarela.
2. Seluruh usaha diurus bersama secara demokratis dengan ketentuan satu anggota satu suara.
3. Pembagian keuntungan berdasarkan jasa masing-masing anggota kepada koperasi.
4. Atas penyertaan modal diberikan balas jasa berupa bunga yang tetap.
5. Pembelian dan penjualan secara tunai.
6. Netral terhadap agama dan politik.
7. Pembentukan dana pendidikan untuk menambah pengetahuan anggota masyarakat.

Di Indonesia, koperasi dapat digolongkan berdasarkan bidang usaha, jenis komoditi serta
golongan fungsional para anggotanya. Bila berdasarkan bidang usahanya, koperasi dikelompokkan sesuai
dengan ragam fungsional anggotanya dan berdasarkan jenis komoditasnya koperasi disesuaikan dengan
ragam komoditas yang diusahakan, sedangkan apabila berdasarkan golongan funsionalnya maka koperasi
dikelompokkan sesuai dengan jenis pekerjaannya.........................................................................................
Pengertian koperasi menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian adalah sebagai berikut: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan ...................................................................
Pelaksanaan koperasi di Indonesia disesuaikan dengan prinsip-prinsip koperasi sesuai yang tercantum
pada pasal 5 UU Koperasi No. 25/1992 yang meliputi:...................................................................................:
Koperasi pada dasarnya adalah sebuah sistem nilai . Sebagai sebuah badan usaha yang memiliki
sistem nilai yang spesifik (kekeluargaan) koperasi tidak hanya tampak berbeda dengan badan usaha yang
lainnya tetapi juga justru koperasi ingin menegakkan seperangkat nilai tertentu dalam bidang
perekonomian. Tetapi sebagai sebuah lembaga ekonomi, koperasi juga menerapkan asas ekonomi

1. Keanggotaan bersifat sukarela.


2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal.
5. Kemandirian.

perusahaan dalam operasinya yaitu dengan memperhitungkan cost (biaya) dan benefit (manfaat) dalam
sebuah pengelolaan perusahaan yang efesien dan profesional.

Koperasi pada dasarnya adalah sebuah sistem nilai . Sebagai sebuah badan usaha yang memiliki
sistem nilai yang spesifik (kekeluargaan) koperasi tidak hanya tampak berbeda dengan badan usaha yang
lainnya tetapi juga justru koperasi ingin menegakkan seperangkat nilai tertentu dalam bidang
perekonomian. Tetapi sebagai sebuah lembaga ekonomi, koperasi juga menerapkan asas ekonomi
perusahaan dalam operasinya yaitu dengan memperhitungkan cost (biaya) dan benefit (manfaat) dalam
sebuah pengelolaan perusahaan yang efesien dan profesional.

Koperasi Dalam Etika Ekonomi Islam

Dalam Sirkulasi pasar Islam lebih fleksibel dibanding ciri sosialis yang menolak pasar bebas atau
sistem kapitalis yang menganut pasar bebas. Islam selalu berpegang pada asas kebebasan dalam tatanan
muamalah, termasuk dalam aktivitas pasar. Dengan demikian manusia bebas membeli, menjual serta tukar
menukar barang dan jasa sesuai kebutuhannya. Dalam sirkulasi perdagangan Islam terdapat norma, etika
agama dan perikemanusiaan yang menjadi landasan pokok bagi pasar Islam yang bersih. Norma-norma
Islam untuk perdagangan itu adalah:..................................................................................................................

1. Menegakkan larangan memperdagangkan barang-barang yang diharamkan.


2. Bersikap benar, amanah dan jujur.
3. Menegakkan keadilan dan mengharamkan bunga.
4. Menerapkan kasih sayang dan mengharamkan monopoli.
5. Menegakkan toleransi dan persaudaraan.
6. Berpegang pada prinsip perdagangan adalah bekal menuju akhirat .
Dalam koperasi pembagian keuntungan ditentukan dari sejauh mana volume langganan anggota
terhadap koperasi. Di dalam koperasi konsumsi yang terjadi adalah apabila seseorang lebih banyak membeli
barang-barang kebutuhan di koperasi maka Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh akan lebih besar. Dalam
kondisi seperti ini koperasi tidak sesuai dengan asas kebebasan menurut muamalah Islam yang menyatakan
bahwa setiap orang bebas untuk membeli barang dan jasa sesuai kebutuhan dan dimana saja. Pembagian
SHU yang disesuaikan dengan jasa pembelian secara tidak langsung membatasi kebebasan individu untuk
membeli barang dan jasa di tempat lain, karena terikat dengan keinginan untuk memperoleh SHU yang
besar. Pembagian SHU menurut jasa pembelian juga tidak sesuai dengan asas keadilan karena kebutuhan
setiap anggota terhadap barang dan jasa yang tersedia di koperasi berbeda-beda. Kondisi seperti ini
menimbulkan kemungkinan anggota membeli barang dan jasa pada koperasi melebihi kebutuhannya,
semata-mata karena ingin mendapatkan SHU yang lebih besar sehingga terjerumus pada sikap mubajir
(boros). Pemberian bunga atas modal, tabungan dan pinjaman diharamkan oleh syari’at Islam . Riba (bunga)
diharamkan oleh Islam karena dinilai tindakan memakan harta orang lain tanpa jerih payah dan resiko.
Orang yang memiliki kelebihan uang akan disimpan atau dipinjamkan agar memperoleh bunga. Dalam
struktur sosial yang lebih luas, riba akan mempertajam kesenjangan sosial antara golongan kaya dan
golongan miskin. Koperasi memberikan bunga yang terbatas atas modal yang disimpan oleh anggota.
Dengan demikian bunga atas modal dalam koperasi tidak sesuai dengan norma ekonomi Islam.
Menurut syari’at Islam perseroan hanya sah apabila 2 orang atau lebih berpesepakat melakukan kegiatan
yang bersifat finansial dengan tujuan mencari keuntungan. Jadi perseroan adalah transaksi untuk
mengelola modal, sedangkan pengelolaan modal tidak akan sempurna kecuali dengan adanya badan.
Yang terjadi pada koperasi adalah kesepakatan untuk menyerahkan modal dengan tujuan agar mereka
dapat membentuk kepengurusan yang membahas siapa yang akan mengelola kegiatan tersebut. Orang-
orang yang menanamkan saham dalam koperasi sesungguhnya hanya menggabungkan modal saja. Dengan
cara koperasi ini, perseroan tersebut tidak ada unsur badannya, dengan demikian tidak bisa terwujud
perseroan yang sah menurut syara’ .Koperasi tidak dapat dimasukkan dalam karakteristik perseroan wujuh
dan mudlarabah. Perseoran wujuh adalah perseroan antara 2 orang atu lebih dengan modal dari pihak luar.
Mudlarabah (qiradh) terjadi apabila seseorang memberikan hartanya kepada pihak yang mengelola. Pada
perseroan mudlarabah, kerugian usaha dibebankan kepada pemilik harta dan tidak kepada pengelola.
Di dalam koperasi orang yang mengelola modal adalah pengurus. Sedangkan pengurus dapat berganti-ganti
sesuai dengan keputusan Rapat Aggota Tahunan (RAT). Jadi tidak dapat dikatakan bahwa pengurus adalah
badan tersendiri yang mengelola usaha seperti yang terjadi pada perseroan wujuh dan mudlarabah.
Koperasi juga tidak termasuk dalam perseroan i’nan karena anggota koperasi hanya menyerahkan modal
dan tidak terlibat dalam pengelolaan. Menurut syara’ apabila perseroan tersebut terjadi pada modal maka
labanya harus mengikuti modal dan apabila perseroan tersebut terjadi pada pekerjaan maka labanya harus
mengikuti pekerjaan . Karena itu pembagian laba menurut hasil pembelian atau produksi (tidak menurut
kerja atau modal) seperti yang terjadi pada koperasi, tidak sesuai dengan syari’at Islam................................

Kesimpulan

Sebagai sebuah badan usaha yang memiliki idealisme untuk membantu rakyat kecil agar dapat
meningkatkan taraf hidup, koperasi sesuai dengan semangat Islam untuk menolong yang lemah serta
menggalang solidaritas. Tetapi kelahiran koperasi yang berasal dari aliran sekuler menyebabkan penafsiran
tentang kosep keadilan dan kebebasan yang berbeda dengan tafsir norma ekonomi Islam. Beberapa
praktek usaha koperasi seperti sistem bunga atas modal, pihak yang berhak mengelola usaha dan
pembagian keuntungan tidak sesuai dengan muamalah Islam.

http://wazin-baihaqi.blogspot.com/2010/03/koperasi-dalam-perspektif-islam.html

http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/almanahij/article/view/1272

https://www.neliti.com/publications/149545/koperasi-dalam-perspektif-islam

Anda mungkin juga menyukai