Koperasi (co = bersama; operation = bekerja) Koperasi = badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi didirikan atas dasar adanya kesamaan anggota di antara anggotanya. Koperasi didirikan atas dasar kesadaran atas keterbatasan kemampuan. Koperasi didirikan atas dasar sukarela dan keterbukaan. Koperasi menjunjung tinggi asas koperasi. Koperasi didirikan untuk meningkatkan kesejateraan anggota. Koperasi melakukan usaha untuk kebutuhan bersama pada anggota. Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi selain beranggotan orang-orang, dapat pula beranggotakan badan hukum koperasi. Landasan Idiil Penempatan Pancasila sebagai landasan idiil karena pancasila sbg pandangan hidup dan ideologi bangsa indonesia. Landasan Strukturil Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 dan Landasan Gerak berdasarkan Pasal 33 (1) UUD 1945 beserta penjelasannya. Dalam UUD 1945 pasal 33 yang berhub dengan struktur perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan keluargaan. Landasan Mental Kesadaran pribadi dan kesetiakawanan Landasan Operasional - UU No.25 Tahun 1992 - Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Berdasarkan Undang-undang No. 25 tahun 1992, landasan koperasi Indonesia adalah sebagai berikut: Landasan idiil adalah pancasila. Artinya, koperasi Indonesia harus mendasarkan dirinya pada Pancasila, dan menjadi landasan moral bagi seluruh anggota koperasi di Indonesia. Landasan structural adalah UUD 1945. Koperasi berlandaskan UUD 1945 khususnya Pasal 33 ayat (1) yang mengandung pengertian sebagai berikut: - Segala kegiatan koperasi adalah usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. - Mengutamakan kesejahteraan seluruh anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya dan bukan kemakmuran perseorangan. Landasan mental berupa kesetakawanan dan kesadaran berpribadi. Artinya di antara sesame anggota koperasi harus ada rasa kesetiakawanan, kebersamaan, rasa kekeluagaan dan masing-masing anggota tidak tergantung pada orang lain. Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati oleh semua anggota, pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi dalam melaksanakan tugas masing-masing. Adapun landasan operasional koperasi yaitu: - Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian - Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. Merupakan esensi dari dasar kerja koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain. Menurut Fauguet (1951), Prinsip koperasi: Adanya pengaturan tentang keanggotaan organisasi yang berdasarkan kesukarelaan. Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan hak antara para anggota. Adanya ketentuan atau peraturan tentang partisipasi anggota dalam ketatalaksanaan dan usaha koperasi. Adanya ketentuan tentang perbandingan yang seimbang terhada hasil usaha yang diperoleh, sesuai dengan pemanfaatan jasa koperasi oleh para anggotanya. Barang yang dijual bukan barang palsu dan dengan timbangan yang benar. Penjualan barang dengan tunai. Harga penjualan menurut harga pasar. SHU dibagikan kepada anggota menurut pembagian yang benar. Masing-masing anggota mempunyai satu suara. Netral dalam politik dan keagamaan. Adanya pembatasan bunga atas modal. Keanggotaan bersifat sukarela. Semua anggota menyumbang dalam permodalan. Keanggotaan bersifat terbuka. Pengawasan dilakukan secara demokratis. SHU dibagi atas partisipasi anggota dalam usaha koperasi. Bunga yang terbatas atas modal. Netral dalam lapangan politik dan agama. Tata niaga yang dijalankan secara tunai. Menyelenggarakan pendidikan. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Pengelolaan dilakukan secara demokratis Pembagian SHU diatu menurut jasa masing- masing anggota. Adanya pembatasan bunga atas modal dan berdasarkan atas keputusan rapat anggota. Kemandirian. Memiliki kejujuran (integritas) yang tinggi. Memiliki dedikasi terhadap tugas dan kewajiban Selalu meingkatkan keahlian Merahasiakan kehidupan intern koperasi kepada pihak ketiga. Terus-menerus memibinda rasa tanggungjawab. Memupuk pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Internal Koperasi Eksternal Koperasi Bertambahnya persaingan dari badan usaha lain. Kurangnya kepercayaan dari masyarakat. Koperasi belum mempunyai daya tarik yang kuat sebagai lapangan kerja yang profesional. Peraturan yang dikeluarkan berbagai instansi banyak yang dirasakan kurang mendukung dan mendorong koperasi. Harga barang dikoperasi lebih tinggi dengan badan usaha lainnya. Pengelolaan koperasi kurang profesional Teknologi kurang mendukung Pencatatan akuntansi yang belum memenuhi standar Anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi Modal usaha terbatas (relatif kecil) Kurangnya kepercayaan dari anggota sehingga kesulitan untuk berkembang. Dilihat dari segi pelakunya. Dilihat dari tujuan usahanya. Dilihat dari segi hubungannya dengan negara. Dilihat dari TUJUAN pendiriannya. Dilihat dari KEANGGOTAANNYA. Dilihat dari PERMODALANNYA. Dilihat dari PEMEGANG KEKUASAAN TERTINGGI. Dilihat dari PEMBAGIAN KEUNTUNGAN. Dilihat dari SEGI BUNGA ATAS MODAL. Dilihat dari MANAJEMEN USAHA. Dilihat dari ORIENTASI USAHA. Aliran Yardstick Koperasi tidak dapat melakukan perubahan terhadap sistem dan Struktur perekonomian kapitalis. Koperasi dianggap sebagai penawar terhadap keburukan sistem perekonomian kapitalis. Aliran Sosialis Koperasi difungsikan sebagai kekuatan untuk mengganti perekomian kapitalis. Koperasi sebagai alat mewujudkan masyarakat sosialis. Aliran Persemakmuran Menurut aliran ini sistem perekonomian kapitalis perlu dikoreksi. Koperasi dalam masyarakat kapitalis bukan sekedar penawar, melainkan sebagai alternatif dari bentuk perusahaan kapitalis. Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperikemanusiaan. Mengembangkan metode pembagian SHU yang lebih adil. Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi modal lainnya. Koperasi bukan perkumpulan modal semata dan bermaksud mencari keuntungan. Koperasi perkumpulan orang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Menyederhanakan dan mengefisienkan sistem tata niaga, yaitu dengan cara (1) mengurangi mata rantai perdagangan yang tidak perlu, (2) melindungi konsumen dari iklan yang membingungkan, dan (3) menghilangkan praktik tata niaga yang tidak benar. Menumbuhkan sikap jujur dan terbuka dalam pengelolaannya. Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran, atau antara kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan. Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatnya secara efektif. Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat bekerjasama, baik dalam menyelesaikan masalah, maupun dalam membangun suatu tatanan sosial masyarakat yang lebih baik. Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat berkorban, sesuai kemampuan masing-masing, demi terwujudnya tatanan sosial yang adil dan beradab. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang manusiawi atas rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis, yang menjamin dilindunginya hak dan kewajiban setiap orang. Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekenomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya