Anda di halaman 1dari 12

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam kehidupan era globalisasi saat ini sektor kegiatan ekonomi sangat dibutuhkan, contohnya Koperasi. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesajahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sabagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya koperasi, kebutuhan masyarakat akn terpenuhi secara material, terutama dalam memenuhi kebutuhan sekolah, maka dibutuhkanlah koperasi sekolah yang bisa dikelola oleh anggota sekolah contohnya oleh siswa (OSIS) dalam pengawasan guru. Koperasi sekolah adalah koperasi yang beranggotakan terdiri dari seluruh siswa sekolah yang bersangkutan. Dengan adanya koperasi sekolah siswa tidak perlu keluar sekolah untuk membeli peralatan sekolah, dan semua kebutuhan semua siswa akan terpenuhi, maka kehidupan lingkungan sekolah akan lebih sejahtera. Koperasi sekolah disebut juga sebagai wadah kegiatan dari siswa dan untuk siswa, selain itu siswa bisa menyalurkan kretifitasnya melalui koperasi ini dengan itu siswa secara tidak langsung bisa memehami dan mengetahui sistem perekonomian sederhana yang disalurkan dari koperasi sekolah tersebut, baik dalam pembukuan laporan keuangan sedikitnya siswa memahami dan mampu melakukan kegiatan system kegiatan koperasi tersebut.

Mencermati uraian di atas nampak bahwa koperasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat. Maka dari itu penulis memilih judul Peranan Koperasi Sekolah dalam Sistem Ekonomi, karena penulis ingin mengetahui sejauhmana peranan koperasi dalam system ekonomi. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan koperasi sekolah? 2. Bagaimana keanggotaan koperasi sekolah? 3. Sebutkan langkah-langkah terselenggaranya koperasi sekolah? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan runusan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian koperasi. 2. Untuk mengetahui syarat-syarat menjadi anggota dan pengurus koperasi. 3. Untuk mengetahui langkah-langkah terselenggaranya koperasi sekolah. D. Kegunaan Makalah 1. Secara teoritis manfaat penyusunan makalah ini berkenaan dengan pemahaman terhadap koperasi sekolah. 2. Secara praktis penyusunan makalah ini bagi penulis yakni sebagai wahana penambah konsep pengertian koperasi. E. Prosedur Makalah Pada makalah ini pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara pengumpulan data-data dan keterangan melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian, Landasan, Prinsip, dan Tujuan Koperasi, serta Fungsi dan Peranan Koperasi. 1. Pengertian koperasi Menurut asal katanya, koperasi berasal dari kata co dan operation. Co artinya bersama dan operation artinya bekerja. Jadi, menurut asal katanya, koperasi berarti bekerja sama. Selain dari pengertian koperasi di atas sebagaimana telah dijelaskan di dalam latarbelakang pada bab 1, bahwa pengertian koperasi juga tercantum dalam UndangUndang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 1 ayat (1)yaitu sebagai berikut : koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. 2. Landasan Koperasi Sesuai dengan UU koperasi No. 25 tahun 1992, pasal 2 bahwa menjalankan kegiatannya, koperasi mempunyai landasan, yaitu, a. landasan idiil : pancasila, b. landasan structural :UUD 1945, c. landasan mental : solidaritas dan individualitas (setia kawan dan kesdaran berpribadi), d. landasan operasional : pasal 33 ayat 1, UUD 1945. 3. Prinsip Koperasi Di dalam menjalankan usahanya, koperasi senantiasa berpedoman pada 5 prinsip (tertera dalam pasal 5 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian) yaitu : a.

keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, b. pengelolaan dilakukan secara demokratis, c. pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnyajas usaha masing-masing anggota, d. pemberian balas jasa terbatas pada modal, e. kemandirian. 4. Tujuan Koperasi Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. (UU No.12tahun 1992, pasal 3). 5. Fungsi dan Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia Fungsi dan peranan koperasi yaitu : a. membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnyauntuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social, b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian dengan koperasi sebagai soko gurunya, d. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. (UU No. 25 pasal 4). B. Perbedaan antara koperasi dan Badan Usaha Lainnya Koperasi adalah badan usaha ekonomi rakyat yang berwatak sosial dalam menjalankan usahanya selalu berlandaslan pada prinsip koperasi. Prisip kerja koperasi inilah yang membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya bukan koperasi. Untuk mengetahui perbedaan antara koperasi dengan badan usaha lain bukan koperasi, perhatikanlah penjelasan tersebut.

a. Dilihat dari tujuan usahanya, koperasi mendapatkan sisa hasil usaha untuk kesejahteraan anggotanya, sedangkan badan usaha lainnya mencari laba atau keuntungan sebesar-besarnya. b. Dilihat dari sifat kenggotaannya, koperasi didasarkan pada kepentingan ekonomi yang sama dan sukarela serta terbuka bagi semua warga Negara, sedangkan badan usaha lainnya adanya ketentuan bagi pemilik modal dan menurut kriteria yang ditentukan oleh pemilik modal. c. Dilihat dari pemegang kekuasaan tertinggi koperasi ada pada rapat anggota, sedangkan badan usaha lainnya ada pada rapat persero atau pemegang saham. d. Dilihat dari hak suara dalam rapat di koperasi satu anggota satu suara, sedangkan pada badan usaha lainnya jumlah suara ditentukan dengan jumlah saham yang dimiliki. e. Dilihat dari sumber modalnya, koperasi menggunakan modal sendiri (simpanan pokok dan wajib, cadangan SHU dan hibah) serta modal pinjaman, sedangkan badan usaha lainnya diperoleh dari hasil penjualan saham. f. Dilihat dari keuntuntungannya pada koperasi dibagikan secara adil berdasarkan perbandingan jasa anggota, sedangkan pada badan usaha lainnya keuntungan/ laba dibagikan berdasarkan perbandingan modal. g. Dilihat dari tingkat bunga atas modal di dalam koperasi dibatasi (tidak boleh melebihi tingkat suku bunga di pasar), sedangkan dalam badan usaha lainnya tingkat bunga atas modal tidak dibatasi, disesuaikan dengan tingkat bunga yang memberikan keuntungan maksimum. h. Dilhat dari manajemen dan kettalaksanaan dalam koperasi bersifat terbuka dan demokratis, sedangakn dalam bidang usaha lainnya bersifat rahasia kecuali pada orang-orang tertentu.

i. Dilihat dari jenis usaha yang dilakukaan pada koperasi sudah berkait dengan kepentingan anggota dan Anggota Dasar serta Anggaran Rumah Tangga, sedangkan pada badan usaha lainnya tercantum dalam anggaran dasar. j. Dilihat dari dasar keyakinan usaha koperasi lebih mengutamakan kekuatan sendiri (kemandirian) dan anggota, sedangkan pada badan usaha lain lebih

mengutamakan kekuatan modal yang besardan kekuatan pemasaran. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dari perbedaan tersebut koperasi diharapkan mempunyai peranan yang berbeda dengan badan usaha lain. Peran koperasi di dalam badan perekonomian adalah : a. koperasi merupakan wadah yang paling cocok untuk mengembangkan perekonomian sesuai dengan kepribadian yang sudah melekat pada bangsa Indonesia, yaitu kekeluargaan dan kegotongroyongan, b. koperasi merupakan badan usaha masyarakat yang mandiri dan berfungsi sebagai wadah perjuangan ekonomi bagi para anggota, c. koperasi merupakan wadah utama untuk pembinaan kemampuan usaha pengusaha kecil dan golongan ekonomi lemah, yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Indonesia. Koperasi diharapkan dapat meningkatkan golongan ekonomi lemah agar perbedaan atau perbandingan antara golongan ekonomi lemah/ miskin dan golongan ekonomi kuat/ kaya dapat lebih dipersempit. Melihat penjelasan simpulan diatas diharapkan agar koperasi mampu memenuhi harapan pemerintah dan rakyat untuk menjadi soko guru perekonomian Indonesia.

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi Sekolah Koperasi adalah bentuk badan usaha yang paling sesuai dengan jiwa Pasal 33 Ayat 1 UUd 1945. Usaha menjadikan koperasi sebagai saka guru perekonomian nasional haruslah dimulai sejak dini. Salah satunya adalah melalui pengembangan koperasi sekolah agar para murid atau siswa mengenal bentuk usaha yang diharapkan menjadi saka guru perekonomian nasional tersebut. Seperti yang telah di jelaskan dalam latar belakang pada bab 1 bahwa Koperasi sekolah adalah koperasi yang beranggotakan siswa sekolah, yaitu pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah, atau pendidikan yang setara dengan itu. Pertimbangan-pertimbangan mendirkan koperasi sekolah menurut SK No. 638/SKPTS/Men/1974 adalah : 1. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melaluia pemdidikan sekolah; 2. Menumbuhkan koperasi sekolah dan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa; 3. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi; 4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi agar berguna kelak di masyarakat; 5. Membantu kebutuhan dan mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan di luar sekolah. Koperasi sekolah tidak berbentuk badan hukum. Koperasi ini merupakan bentuk khusus untuk kepentingan pendidikan. Pengelolaan koperasi sekolah selalu dikaitkan dengan kepentingan pendidikan. Prinsip-prinsip perorganisasian dan pengelolaannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip koperasi pada umumnya, sebagaimana dituntut oleh peraturan perundangan yang berlaku. B. Keanggotaan Koperasi Sekolah

Pada hakikatnya keanggotaan koperasi, menurut peraturan umum koperasi, anggota sebuah koperasi adalah orang-orang yang telah dewasa. Selain koperasi sekolah, ada juga koperasi madrasah dan koperasi pondok pesantren. Dengan demikian, anggota koperasi tersebut terdiri atas siswa yang bersangkutan. Setiap anggota koperasi harus ikut secara aktif dalam kegiatan usaha koperasinya. Selain harus membayar iuran dan simpanan pokok, setiap anggota koperasi diharapkan membeli barang-barang di koperasinya. Dengan demikian, kemajuan koperasi sangat tergantung pada keaktifan anggotanya. Pengurus koperasi harus

harus memuat daftar anggota kopersi di dalam buku daftar anggota dan mengeluarkan tanda anggota koperasi hanya terhadap nama yang terdapat di dalam daftar yang berhak dan dianggap anggota koperasi. Adpun secara umum syarat-syarat keanggotaan koperasi sekolah, antara lain sebagai berikut: 1. Siswa-siswi sekola tempat koperasi itu berada. 2. Setiap anggota mempunyai hak yang sama, yaitu satu anggota mempunyai satu suara. 3. Keanggotaannya tidak dapat dipindahtangankan. 4. Ssetiap anggota wajib memenuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku di koperasi. 5. Setiap anggota harus setia, taat, dan menjungnung tinggi nama koperasi sekolah. 6. Setiap anggota behak memilih dan berhak untuk dipilih menjadi pengurus dan pengawas. 7. Keanggotaan kopersai berakhir bila terjadi hal-hal berikut: a.siswa yang menjadi anggota meninggal, b. siswa pindah sekolah sehingga tidak lagi menjadi murid pada sekolah yang bersangkutan, c. siswa tersebut telah berhenti atau telah selesai

pendidikannya, d. siswa tersebut terpaksa meninggalkan sekolah karena suatu keadaan (drop out), e. disebabkan hal-hal lain yang diatur di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. Mengenai simpanan anggota, bagi mereka yang keluar atau sudah tidak menjadi anggota lagi, pada dasarnya hrus dikembalikan kepada yang berangkutan agar dapat digunakan, misalnya untuk biaya melanjutkan sekolah atau untuk bermodal wiraswasta bagi yang telah tamat pelajarannyadi sekolah yang bersangkutan. Di dalam kopersi ada beberapa hak anggota koperasi yaitu: a. hak untuk menghadiri dan menyatakan pendapat untuk memberikan hak suara dalam rapat anggota; b. hak untuk memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus atau badan pemeriksa koperasi; c. hak untuk meminta diadakannya rapat anggotamenurut ketentuan yang diatur di dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan; d. hak untuk mengemukakan saran-saran atau pendapat pengurus baik diminta maupun tidak diminta demi kemajuan koperasi; e. hak untuk memperoleh pelayanan yang sama antarsesama anggota. Hal ini penting untuk menghindari adanya pilih kasih terhadap seorang atau beberapa orang anggota; f. hak untuk melakukan pengawasan atau jalannya usaha koperasi yang bersangkutan sesuai dengan anggaran dasar koperasi tersebut; g. hak untuk memperoleh dan menikmati sisa hasilusaha koperasi sesuai dengan yang telah diputuskan dalam rapat anggota ataupun dalam anggaran dasar untuk itu. Selain mempunyai hak, setiap anggota koperasi juga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab uang besar tehadap koperasinya. Kewajiban dan tanggung jawab anggota koperasi yaitu: a. setiap anggota koperasi diwajibkan mengamalkan: 1. landasan, asas, dan sendi-sendi koperasi; 2. undang-undang, peaturan, anggaran dasar, dan anggaran rumah tangga koperasi; 3. keputusan rapat anggota koperasi. b. anggota

koperasi wajib menghadiri dan ikut secara aktif dalm rapat anggota dan bertanggung jawab atas apa yang diputuskan rapat. Dalam hal ini, tanggung jawab anggota berarti bahwa apa yang diputuskan oleh rapat harus disetujui, kecuali yang bersangkutan tidak menghadirinya. C. Langkah-langkah mendirikan Koperasi Sekolah Cara mendirikan koperasi sekolah pada dasarnya jauh berbeda dengan mendirikan koperasi pada umumnya. Langkah atau tahapan yang harus dilakukan dalam mendirikan koperasi sekolah adalah sebagai berikut: Tahap pertama Langkah pertama adalah mengadakan pertemuan persiapan antara guru dan murid. Hal yang menjadi pokok pembicaraan adalah maksud pendirian koperasi dalam lingkungan kompleks sekolah. Inisiatif untuk mendirikan sekolah dapat berasal dari guru atau murid atau dapat pula berasal dari aparatur kantor kperasi setempatyang memberikan penyuluhan tentang koperasi. Dalam pertemuan persiapan ini langsung dibentuk Panitia Pembentuk Koperasi Sekolah. Kepanitiaan ini terdiri atas: a. Steering committee bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan isi rapat, yaitu pembentukan koperasi sekolah seperti jadwal acara rapat, tat cara pemilihan pengurus dan pengawas, serta mempersiapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. b. Organizing committee merupakan pelaksana secara teknis. Denagan demikian, organizing committee bertanggung jawab atas kelancaran jalannya rapat. Tugas Organizing committee, antara lain mempersiapkan ruangan rapat, mengedarkan undangan, mempersiapkan konsumsi rapat, dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dalam rapat.

Tahap kedua Setelah tahap pertama dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu menyelenggarakan rapat pembentukan koperasi sekolah. Dalam rapat pembentukan koperasi sekolah, hendaklah para siswa sekolahyang bersangkutan menghadirinya sebagai calon anggota. Apabila siswa yang bersangkutan jumlahnya terlalu banyak maka dapat dihadiri oleh beberapa siswa saja sebagai wakil dari tiap kelas di sekolah tersebut. Selain murid, juga ada wakil dari para guru, dan wakil dari kantor dinas koperasi daerah tersebut. Tahap ketiga Setelah setuju untuk membentuk koperasi sekolah dengan anggota yang hadir pada rapat tersebut, rapat akan membicarakan materi atau hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan koperasi sekolah tersebut, misalnya: 1. Tujuan mendirikan koperasi sekolah; 2. Usaha yang hendak dijalankan; 3. Persyaratan keanggotaan dan kepengurusan; penetapan modal awal yang terdiri dari simpanan. Simpanan (simpanan pokok dan simpanan wajib). Hahal yang dibahas itu dimasukan ke dalam anggaran dasar koperasi sekolah yang akan dibentuk. Apabila telah terjadi kata sepakat, maka rapat memutuskan anggaran dasar tersebut. Dalm rapat ini juga dilakukan pemilihan pengurus dan badan pemeriksa. Tahap keempat Setelah anggaran koperasi tersebut telah disetujui oleh rapat anggota, pengurus telah terbentuk, dan sumber permodalan koperasi tersebut telah jelas, kemudian mengajukan surat Permohonan Pengangkutan Koperasi Sekolah kepada Kantor Wilayah Koperasi Daerah Koperasi sekolah tersebut beroperasi. Surat pengakuan harus diajukan bersama-sama dengan lampiran sebagai berikut:

1. Anggaran Dasar akta pedirian koperasi yang telah tersusun dan dilampirkan sebanyak dua lembar. 2. Berita acara rapat pembentukan koperasi sekolah. 3. Neraca awal permulaan yang menyatakan kakayaan atau modal koperasi sekolah pada awal didirikan. 4. Contoh formulir permohonan pengkakuan koperasi sekolah, petikan berita acara rapat pembentukan, dan neraca awal terdapat pada lampiran. Setelah tahap pertama sampai tahap keempat selesai dilakukan, proses pembentukan koperasi sekolah dilanjutkan oleh aparatur Direktorat Jendral Koperasi. Jadi kita tinggal menunggu penyelesaiannya. Dalam menunggu pengakuan dari pemerintah, koperasi sekolah yang bersangkutan dapat memulai kegiatannya atas dasar Surat Tanda Terima permohonan koperasi sekolah. Begitu pengakuan pemerintah diterima, maka mulai sejak saat itu tnggung jawab berpindah kepada koperasi. Tidak berbeda dengan prosedurnya, jika suatu koperasi sekolah yang memenuhi syarat ingin memperoleh badan hukum sebagai badan usaha koperasi kalau ia mampu melakukan kegiatan ekonomi dan potensinya cukup besar untuk itu. Koperasi sekolah yang badan hukumnya dinyatakan sah sebagai koperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai