Koperasi merupakan organisasi atau badan usaha yang dimiliki dan dioperasikan
oleh para anggotanya untuk memenuhi kepentingan bersama. Secara etimologi istilah
koperasi berasal dari kata co-operation yang berarti kerja sama. Jadi, setiap anggota
memiliki tugas dan tanggung jawab dalam operasional koperasi serta memiliki hak
suara yang sama dalam pengambilan keputusan. Menurut Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2012 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh
orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan
prinsip koperasi. Menurut Bapak Koperasi Indonesia yakni Mohammad Hatta atau yang
akrab dipanggil Bung Hatta, koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
Diera sekarang koperasi telah banyak didirikan dan jenisnya pun semakin
beragam tergantung kebutuhan masyarakat.Ada beberapa jenis koperasi yang
disebutkan di dalam UU nomor 25 tahun 1992 Pasal 15. Pada pasal 15 ada dua jenis
koperasi, yaitu koperasi primer dan sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang
1
didirikan oleh orang atau seseorang serta beranggotakan lebih dari 20 orang. Koperasi
sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh koperasi yang beranggotakan koperasi
juga. Selain koperai tersebut terdapat juga koperasi yang digolongkan berdasarkan jenis
usahanya, yakni koperasi produsen, koperasi konsumen, koperasi jasa, koperasi simpan
pinjam. Koperasi produsen adalah koperasi yang menyediakan sarana kepada produsen
untuk melakukan produksi. Produk berasal dari anggota dan ditawarkan dengan harga
yang relative lebih tinggi untuk kemudian dijual kepada anggota dan non-anggota.
Koperasi konsumen adalah koperasi yang menyediakan kegiatan usaha berupa barang
untuk kebutuhan anggota dan non-anggota. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi
yang melayani anggota dan non-anggota dengan melakukan jasa simpan-pinjam sebagai
satu-satunya kegiatan usaha lembaga.
Setiap organisasi atau lembaga memiliki fungsi dan tujuannya masing – masing,
termasuk koperasi. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 pasal 4, fungsi dari
koperasi adalah membangun dan meningkatkan potensi ekonomi para anggota dan juga
masyarakat secara umum sehingga kesejahteraan sosial dapat terwujud, meningkatkan
kualitas hidup anggotanya dan masyarakat, memperkuat perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan ekonomi nasional di mana koperasi menjadi fondasinya,
dan mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang lebih baik melalui
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Pembentukan
koperasi bertujuan untuk membantu memperbaiki taraf hidup maupun ekonomi para
anggotanya serta masyarakat sekitar, membantu pemerintah mewujudkan kehidupan
masyarakat yang adil dan makmur, dan meningkatkan tatanan perekonomian di
Indonesia.
2
lima tahun sesuai dengan anggaran koperasi. Sepertiga anggota pengurus koperasi dapat
dipilih dari orang-orang yang bukan anggota koperasi, sedangkan sisanya sebesar dua
pertiga adalah harus benar-benar berasal dari anggota koprasi. Pengurus koprasi
bertanggung jawab langsung kepada rapat anggota. Tugas dan kewajiban pengurus
koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi serta mewakilinya di muka
dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat anggota. Secara umum
pengurus terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Pengawas adalah
struktur koperasi disamping rapat anggota dan pengurus koperasi. Pengawas ini
memiliki tugas dan wewenang dalam suatu koperasi.Tugas dari seorang pengawas
adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
koperasi dan membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Dan wewenang
dari seorang pengawas adalah meneliti catatan yang ada pada koperasi dan
mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. Dalam suatu koperasi juga terdapat
karyawan yang bertugas mengerjakan seluruh tugas atau pekerjaan yang telah
ditentukan oleh pengurus koperasi.
Setiap koperasi memiliki pendapatan atau yang biasa disebut Sisa Hasil Usaha
atau SHU. Sisa Hasil Usaha koperasi adalah pendapatan suatu koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk
pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Pembagian SHU kepada anggota dilakukan
tidak hanya berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga
berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini
merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi
dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh
masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan
perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota. Besarnya
pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota. Penetapan besarnya
pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan oleh rapat anggota
sesuai dengan AD/ART koperasi. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota
akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap
pembentukan pendapatan koperasi. Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota
dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima