Anda di halaman 1dari 45

“ANALISIS KEGIATAN PENJUALAN DAN PEMBELIAN DI KOPERASI

SMKN 2 DENPASAR PADA TAHUN 2019 DAN 2020 DI DENPASAR”

Oleh Kelompok 2 :

Kadek Sri Adelia Lestari 2015644011

Putu Ayu Intan Selina Ambudhi 2015644185

KELAS 1E

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BALI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya

sehingga karya ilmiah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga

mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki

bentuk maupun menambah isi karya ilmiah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin

masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan karya ilmiah ini.

Jimbaran, 5 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6

A. Latar Belakang 6

B. Rumusan Masalah 9

C. Tujuan Dan Kegunaan 9

D. Metode Penelitian 10

E. Teknik Analisis 12

BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA...................................10

A. Landasan Teori 10

B. Kajian Pustaka 21

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................................26

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan 26

B. Struktur Organisasi 27

C. Pembagian Tugas (Job Description) 29

D. Bidang Usaha 32

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................33

A. Kegiatan Penjualan dan Pembelian di Koperasi SMKN 2 Denpasar

Sebelum Pandemi COVID-19 33

ii
B. Kegiatan Penjualan dan Pembelian di Koperasi SMKN 2 Denpasar Pada

Pandemi COVID-19 36

BAB V PENUTUP.................................................................................................38

A. Simpulan 38

B. Saran 39

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40

LAMPIRAN...........................................................................................................42

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data Penjualan dan Pembelian Periode November 2019-Maret 2020....2

Tabel 4. 1 Data Penjualan dan Pembelian Periode November 2019...............34

Tabel 4. 2 Data Penjualan dan Pembelian Periode Maret 2020 ............................36

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi SMKN 2 Denpasar...........................28

v
6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak orang yang memanfaatkan akuntansi sebagai acuan

dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Hans Kartikahadi, dkk.

(2016:3) mengemukakan bahwa akuntansi ialah suatu sistem informasi keuangan,

yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi

berbagai pihak yang berkepentingan. Melalui proses akuntansi akan menghasilkan

laporan keuangan yang akan dipakai untuk mengkomunikasikan dana keuangan.

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi

bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di

Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU

Tanam Paksa, dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya

para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Setelah perkembangannya, akhirnya pembukuan kemudian ditinggalkan.

Kemudian perusahaan di Indonesia banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo

Saxon yang asalnya dari Amerika dan terus berlanjut hingga sekarang. Sehingga

pada era sekarang ini akuntansi sudah sangat pesat berkembang dalam berbagai

sektor kehidupan dan bidang usaha.

Salah satu badan usaha yang ada di Indoensia adalah koperasi. Koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus


7

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Jenis

koperasi yang sangat dekat dengan lingkungan kita sebagai pelajar yaitu koperasi

sekolah. Koperasi sekolah tersebut termasuk koperasi konsumsi berdasarkan jenis

usaha yang dijalankannya.

Salah satu koperasi sekolah sekaligus koperasi konsumen di Denpasar

adalah Koperasi SMKN 2 Denpasar. Untuk dapat mengembangkan usahanya,

koperasi ini mengandalkan kegiatan penjualan jasa fotocopy dan print serta

penjualan seragam dan keperluan sekolah sebagai pemasukan dari warga SMKN 2

Denpasar. Namun, ketika masa pandemi COVID-19, kegiatan usaha di koperasi

ini juga ikut terdampak.

Berikut merupakan data penjualan di Koperasi SMKN 2 Denpasar pada

bulan November 2019-Maret 2020 bisa dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1. 1

Data Penjualan dan Pembelian

Periode November 2019-Maret 2020

Bulan Penjualan Pembelian Periode

November Rp 36.708.600 Rp 15.124.800 Tgl 1 – 29

Februari Rp 18.383.200 Rp 5.431.200 Tgl 3 – 29

Maret Rp 9.261.500 Rp 6.815.100 Tgl 2 – 31


Sumber: Koperasi SMKN 2 Denpasar Tahun 2020

Berdasarkan Tabel di 1.1 Data Penjualan pada Koperasi SMKN 2 Denpasar

yaitu sekitar hampir 37 juta pada bulan November, 18 juta pada bulan Februari,

dan 9 juta pada bulan Maret. Data Pembelian pada Koperasi SMKN 2 Denpasar
8

yaitu sekitar hampir 15 juta pada bulan November, 5,5 juta pada bulan Februari,

dan hampir 7 juta pada bulan Maret. Dengan masing – masing periode satu bulan.

Perbedaan penjualan dan pembelian pada bulan-bulan tersebut selain karena

hari libur sekolah, hal itu juga ditunjukkan dengan adanya pengaruh pandemi

COVID-19 pada kegiatan usaha di Koperasi SMKN 2 Denpasar. Dengan

ditutupnya sekolah otomatis koperasi ini ditutup sampai waktu yang tidak

ditentukan yang bisa mengakibatkan kerugian. Hal tersebut sangat berbanding

terbalik dengan harapan target di setiap tahunnya untuk berkesinambungan

melaksanakan kegiatan pembelian dan penjualan.

Dari pandangan akuntansi, kegiatan penjualan dan pembelian sangatlah

berpengaruh pada kelangsungan usaha yang menyediakan jasa dan barang

dagangan seperti pada Koperasi SMKN 2 Denpasar. Apabila kegiatan tersebut

berhenti maka koperasi akan mengalami kerugian dan tidak akan bisa

berkembang. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian dengan judul “Analisis

Kegiatan Penjualan dan Pembelian di Koperasi SMKN 2 Denpasar pada Tahun

2019 dan 2020 di Denpasar”.

Manfaat yang didapatkan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah dapat

menambah wawasan tentang kegiatan penjualan dan pembelian pada Koperasi

SMKN 2 Denpasar, sehingga dapat membandingkan kegiatan usaha sebelum dan

saat pandemi kemudian mendapat solusi dari permasalahan yang timbul.

Penyusun juga dapat melatih dan mempersiapkan diri untuk membuat karya

ilmiah sebelum nantinya di semester akhir menyusun skripsi. Penyusunan ini juga

dapat dijadikan referensi sebagai bahan informasi dan masukan dalam membantu
9

mahasiswa melakukan penelitian lebih mendalam mengenai akuntansi khususnya

di bidang penjualan dan pembelian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana kegiatan penjualan dan pembelian di koperasi SMKN 2 Denpasar

sebelum pandemi COVID-19?

2. Bagaimana pandemi COVID-19 dalam kegiatan penjualan dan pembelian di

Koperasi SMKN 2 Denpasar?

C. Tujuan Dan Kegunaan

1. Tujuan

Dengan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka dapat

dikemukakan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui kegiatan penjualan dan pembelian di Koperasi SMKN 2

Denpasar sebelum pandemi COVID-19.

b. Untuk mengetahui kegiatan penjualan dan pembelian di Koperasi SMKN 2

Denpasar pada saat pandemi COVID-19.

2. Kegunaan

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang kegiatan

penjualan dan pembelian di Koperasi SMKN 2 Denpasar, sehingga dapat


10

mengaplikasikan dan membandingkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan

di lapangan kerja.

b. Bagi Politeknik Negeri Bali

Untuk menambah pembendaharaan penelitian sekaligus hasil penelitian

dapat dijadikan referensi sebagai bahan informasi dan masukan dalam membantu

mahasiswa melakukan penelitian lebih mendalam mengenai kegiatan penjualan

dan pembelian dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan tolak ukur

bagi pembaca di lingkungan Politeknik Negeri Bali. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumbangan pemikiran

pada perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kegiatan

penjualan dan pembelian sehingga di masa yang akan datang kegiatan penjualan

dan pembelian perusahaan menjadi lebih optimal.

D. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah laporan kegiatan penjualan

dan pembelian di Koperasi SMKN 2 Denpasar pada saat sebelum COVID-19 dan

pada saat COVID-19, sebagai data pokok dalam membuat analisis kegiatan

penjualan dan pembelian.

2. Tempat dan waktu penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di Koperasi SMKN 2 Denpasar, Jl. Pendidikan

No.28, Sidakarya, Kec. Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80224


11

b. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020.

3. Jenis Data

Berbagai sumber data yang dikumpulkan dan dimanfaatkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber

data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: data penjualan dan data

pembelian pada Koperasi SMKN 2 Denpasar.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh bukan

secara langsung dari sumbernya. Pada penelitian ini sumber data sekunder yang

dipakai adalah sumber tertulis seperti sumber buku, majalah ilmiah, dan

dokumen-dokumen dari pihak yang terkait mengenai masalah penjualan dan

pembelian di SMKN 2 Denpasar.

4. Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Wawancara

Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan pengurus koperasi di

Koperasi SMKN 2 Denpasar. Wawancara ini memiliki tujuan untuk mendapatkan

data mengenai kegiatan penjualan dan pembelian pada saat sebelum COVID-19

dan pada saat COVID-19. .


12

b. Dokumentasi

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dalam penilitian ini adalah

struktur organisasi, data penjualan, dan data pembelian.

E. Teknik Analisis

Adapun teknik analisis yang dipakai dalam memecahkan masalah dalam

penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah analisis mengenai kegiatan penjualan dan

pembelian berdasarkan data penjualan dan pembelian yang ada pada Koperasi

SMKN 2 Denpasar.
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian

a. Analisis

Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,

membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokan kembali

menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsir maknannya.

(Wirahadi).

Menurut Sugiono (2015: 335), analisis adalah kegiatan untuk mencari pola,

atau cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap

sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antarbagian, serta hubungannya

dengan keseluruhan.

b. Penjualan

Penjualan (sales) adalah aktivitas atau bisnis dalam menjual produk atau

jasa. Aktivitas penjualan adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan,

terutama untuk meraih keuntungan. Pengertian penjualan secara umum adalah

kegiatan jual beli dijalankan oleh dua belah pihak atau lebih dengan alat

pembayaran yang sah.

Menurut Nitisemito (1998:13), penjualan adalah semua kegiatan yang

bertujuan untuk melancarkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen

secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif.

9
24

c. Pembelian

Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau

pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan

Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the business process of selecting a

source, ordering, and acquiring goods or services.” Pendapat tersebut kurang lebih

mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih

sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.

Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa

didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the organization’s transformation

(production process).” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa

pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa pembelian adalah serangkaian tindakan untuk

mendapatkan barang dan jasa melalui pertukaran, dengan maksud untuk

digunakan sendiri atau dijual kembali.

d. Koperasi

Secara umum, koperasi dapat diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki

serta dikelola para anggotanya. Namun, ada pengertian lain dari koperasi menurut

beberapa ahli. Salah satunya dari Bapak Koperasi, Mohammad Hatta.

Menurutnya, koperasi adalah usaha bersama guna memperbaiki atau

meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi berlandaskan asas tolong menolong.

Arti koperasi oleh Munkner adalah organisasi berasaskan tolong menolong

yang mengelola ‘urusniaga’ secara berkelompok. Tujuannya meningkatkan urusan


12

ekonomi, berbeda dengan asas gotong royong yang bertujuan membangun

kebutuhan sosial.

Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian, pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

atas asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu yang

menyangkut kehidupan koperasi.

e. Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus

2019 (Bahasa Inggris: Coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh

dunia untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru

yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di

Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan

ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada

tanggal 11 Maret 2020. Hingga 14 November 2020, lebih dari 53.281.350 orang

kasus telah dilaporkan lebih dari 219 negara dan wilayah seluruh dunia,

mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari

34.394.214 orang sembuh.

Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan

atau pembatalan acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang

kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik. Misinformasi

dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar secara daring, dan telah terjadi
13

insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan orang-orang Asia

Timur atau Asia Tenggara lainnya.

2. Bagian atau Jenis

a. Analisis

Terdapat dua macam metode penelitian, yakni kuantitatif dan kualitatif.

Setiap metode penelitian memiliki teknik analisis masing-masing yang terdiri dari

beberapa jenis. Secara berurutan, pertama-tama berikut jenis analisis pada metode

penelitian kuantitatif.

1) Analisis Deskriptif. Menggambarkan data yang diperoleh dengan apa

adanya, menggunakan satuan variabel umum dalam statistik, seperti mean

(rata-rata), median (nilai tengah), modus (nilai paling sering muncul), dan

standar deviasi (ukuran keragaman data).

2) Analisis Komparatif. Teknik analisis perbandingan, baik antara satu tema

dengan tema lainnya, maupun beberapa tema pada kelompok-kelompok

subjek yang berbeda. Analisis ini dapat menemukan persamaan dan

perbedaan antara beberapa hal yang diperbandingkan.

3) Analisis Korelasi. Kebalikan dari analisis komparatif, analisis korelasi

mencari keterkaitan antara beberapa tema yang berbeda. Tema-tema

berbeda tersebut tidak pernah diuji atau dibuktikan sebelumnya.

4) Analisis Kausalitas. Kausalitas juga bersifat menemukan keterkaitan.

Namun jenis analisis satu ini lebih mengkhususkan pencarian informasi

tentang bagaimana hubungan antara setiap tema dapat saling memengaruhi

satu sama lainnya.


14

Metode penelitian kuantitatif menggunakan data-data yang diolah secara

matematis atau dibuat dalam bentuk statistik. Metode ini umumnya dipakai pada

bidang ilmu pasti, seperti ekonomi, teknik, kedokteran, fisika, dan sebagainya.

Sedangkan, metode kualitatif lebih mengutamakan pengolahan data secara

mendalam. Data-data tersebut berbentuk hasil observasi, wawancara, sumber-

sumber literatur, dan lain-lain. Oleh karena itu, metode ini lebih banyak

menggunakan teknik analisis deskriptif.

b. Penjualan

1) Jenis – Jenis Penjualan

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis penjualan, yaitu:

a) Trade Selling. Penjualan yang dapat terjadi saat produsen dan pedagang

besar memberikan keleluasaan pengecer untuk berusaha memperbaiki

distribusi produk mereka atau biasa disebut jenis penjualan yang dilakukan

oleh pedagang kepada grosir untuk dijual kembali.

b) Missionary Selling. Penjualan ditingkatkan dengan mendorong pembeli

guna membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Jenis penjualan ini,

penjualan berusaha ditingkatkan mendorong pembeli untuk membeli barang

dari penyalur perusahaan. Perusahaan ini bersangkutan memiliki penyalur

sendiri dalam mendistribusikan produk.

c) Technical Selling. Cara atau usaha untuk meningkatkan penjualan dengan

cara memberikan saran kepada konsumen. Dalam hal yang satu ini

wirausaha ini memiliki tugas utama untuk mengidentifikasi serta

menganalisa berbagai macam masalah yang dihadapi oleh pembeli,


15

kemudian menunjukkan bagaimana produk yang ditawarkan untuk

mengatasi masalah konsumen. Berhemat dengan fitur Payroll Talenta,

transfer gaji ke semua rekening tanpa biaya admin. Pelajari Fitur Talenta

Selengkapnya Disini!

d) New Business Selling. New Business Selling adalah jenis penjualan yang

berusaha membuka transaksi baru dengan mengubah calon pembeli menjadi

pembeli. Jenis penjualan ini kerap digunakan pada perusahaan asuransi.

e) Responsive Selling. Ada dua jenis penjualan utama pada penjualan yaitu

route driving dan retailling. Setiap tenaga kerja penjual memberikan reaksi

terhadap permintaan. Jenis penjualan ini tidak menciptakan penjualan yang

besar meskipun layanan baik dan membangun hubungan baik dengan

pelanggan akan memicu pembelian ulang.

2) Bentuk – Bentuk Penjualan

Tidak hanya jenis-jenis, ada juga bentuk-bentuk penjualan, yaitu:

a) Penjualan Tunai. Penjualan ini bersifat cash and carry, di mana penjualan

umumnya terjadi kontan serta pembayaran dari pembeli selama sebulan

dianggap kontan. Penjualan ini terjadi setelah ada kesepakatan harga antara

penjual dan pembeli.

b) Penjualan Kredit. Penjualan ini termasuk non cash dengan tenggang waktu

tertentu yang rata-rata di atas sebulan.

c) Penjualan Tender. Penjualan yang dilaksanakan lewat prosedur tender untuk

memenuhi permintaan pembeli yang membuka tender.


16

d) Penjualan Grosir. Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli melalui

pedagang perantara yang menjadi perantara pabrik atau importir dengan

pedagang eceran.

e) Penjualan Ekspor. Penjualan ini dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar

negeri mengimpor barang yang menggunakan fasilitas letter of credit.

f) Penjualan konsinyasi. Penjualan barang titipan kepada pembeli yang juga

sebagai penjual. Jika barang tersebut tidak terjual, barang akan

dikembalikan kepada penjual.

c. Pembelian

Menurut sifat Manulang pembelian Dibagi dalam tiga macam pembelian,

yaitu:

1) Hand-To-Mouth Buying (Pembelian yang Teratur) yaitu pembelian yang

didasarkan atas besarnya kebutuhan sekarang. Maksudnya adalah untuk

mencegah kerugian/keburukan yang diakibatkan oleh adanya persediaan

bahan yang berlebih di gudang dan penggunaan modal dapat digunakan

dengan sebaik-baiknya.

2) Speculative Purchasing (Pembelian Spekulatif) yaitu pembelian yang tidak

didasarkan karena perlunya bahan itu dipergunakan dalam proses produksi

sekarang, tetapi didasarkan karena suatu motif untuk mendapatkan

keuntungan akan naiknya harga bahan pada waktu yang akan datang.

3) Forward Buying (Pembelian Sebelumnya) yaitu pembelian untuk memenuhi

tersedianya bahan mentah secara continue agar perusahaan tidak sampai

terganggu aktivitasnya karena tidak tersedianya bahan baku pada waktunya.


17

d. Koperasi

Ada beberapa jenis koperasi berdasarkan fungsinya. Dalam UU RI No. 17

Tahun 2012, disebutkan bahwa jenis-jenis koperasi di Indonesia adalah sebagai

berikut:

1) Koperasi Konsumen. Sesuai namanya, koperasi ini diperuntukkan bagi

konsumen barang dan jasa. Biasanya, mereka menjual berbagai kebutuhan

harian seperti kelontong atau alat tulis sehingga sekilas tampak seperti toko

biasa. Bedanya, keuntungan yang didapat dari penjualan akan dibagikan

kepada anggotanya. Selain itu, karena biasanya yang membeli dari koperasi

konsumen adalah anggotanya juga, maka harga barangnya cenderung lebih

murah dari toko biasa.

2) Koperasi Produsen. Sesuai namanya, koperasi ini diperuntukkan bagi

produsen barang dan jasa. Koperasi ini menjual barang produksi

anggotanya, misalnya koperasi peternak sapi perah menjual susu sedangkan

koperasi peternak lebah menjual madu. Dengan bergabung dalam koperasi,

para produsen bisa mendapatkan bahan baku dengan harga lebih murah dan

menjual hasil produksinya dengan harga layak.

3) Koperasi Jasa. Koperasi jasa hampir sama seperti koperasi konsumen, tetapi

yang disediakan oleh koperasi ini adalah kegiatan jasa atau pelayanan bagi

anggotanya. Misalnya saja, koperasi jasa angkutan atau koperasi jasa

asuransi.

4) Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi simpan pinjam memberikan pinjaman

kepada anggotanya. Koperasi ini bertujuan untuk membantu anggotanya


18

yang membutuhkan uang dalam jangka pendek dengan syarat yang mudah

dan bunga yang rendah.

5) Koperasi Serba Usaha. Beberapa koperasi menyediakan beberapa layanan

sekaligus. Misalnya, selain menjual barang kebutuhan konsumen, koperasi

tersebut juga menyediakan jasa simpan pinjam. Koperasi seperti ini disebut

sebagai Koperasi Serba Usaha (KSU).

3. Fungsi

a. Analisis

Analisis memiliki sedikitnya tiga fungsi dan tujuan utama. Namun secara

spesifik, hal ini akan tergantung bagaimana proses penggunaan metode analisis.

Secara umum, berikut fungsi dan tujuannya.

1) Analisis berfungsi untuk menguraikan sesuatu menjadi komponen-

komponen kecil yang diketahui hubungan-hubungannya. Kemudian uraian

komponen tersebut dapat lebih mudah dipahami, baik setiap bagiannya

maupun secara keseluruhan.

2) Analisis bertujuan untuk memperoleh pemahaman lebih mendetail

mengenai suatu hal. Pemahaman tersebut nantinya dapat dijelaskan kepada

publik. Sehingga publik mendapatkan informasi bermanfaat dari analisis

tersebut.

3) Analisis juga memiliki fungsi dan tujuan untuk menentukan keputusan.

Yang dimaksud dalam hal ini adalah pengambilan keputusan berdasarkan

dugaan, teori, atau prediksi dari sesuatu yang sebelumnya telah dipahami

dengan metode analisis.


19

b. Penjualan

1) Fungsi Kas: Bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli atau

pelanggan.

2) Fungsi Gudang: Bertanggung jawab dalam menyediakan barang yang

diperlukan pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur

penjualan yang diterima.

3) Fungsi Pengiriman: Bertanggung jawab menyerahkan barang dengan

kualitas, mutu, dan spesifikasi sesuai dengan yang tercantum pada faktur

(invoice) penjualan.

4) Fungsi Akuntansi: Bertanggung jawab dalam pencatatan transaksi penjualan

dan penerimaan kas, serta pembuatan laporan penjualan.

c. Pembelian

Mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing function is to

make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by

operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih

mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material

dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan

dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat (Galloway;2000).

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian yaitu :

1) Fungsi Gudang. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang

bertanggungjawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan

posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang

telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang-barang yang langsung


20

pakai (tidak diselanggarakan persediaan di barang digudang), permintaan

pembelian diajukan oleh pemakai barang.

2) Fungsi Pembelian. Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh

informasi mengenai barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam

pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok

yang dipilih.

3) Fungsi Penerimaan. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini

bertanggung jawab untuk melakukan pemriksaan terhadap jenis, mutu, dan

kuantitas barang yang diterima pemasok guna menentukan dapat atau

tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi ini juga

bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari

retur penjualan.

4) Fungsi Akuntansi. Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian

adalah fungsi pencatatan utang dan fungsi pencatatan persediaan. Dalam

sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk

mencatat transaksi pembelian kedalam registrasi bukti kas keluar untuk

menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi

sebagai catatan utang. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat

persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan

barang yang dibeli kedalam kartu persediaan.

d. Koperasi

Di Pasal 4 UU Nomor 25/1992 menyebut, empat fungsi dan peran koperasi,

antara lain:
21

1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat

3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya

4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

B. Kajian Pustaka

Adapun beberapa penelitian sebelumnya mengenai pengendalian biaya

beserta hasil dari pengendalian tersebut, antara lain:

1. Afrianto (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penjualan PT.

SUKA FAJAR LTD Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Produk

Mitsubishi Di Riau”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi penjualan mobil minibus mitsubishi pada PT. Suka

Fajar Ltd adalah promosi, selera konsumen, dan pelayanan. Hasil uji

validitas dilihat dari nilai correcter item total correlation menunjukkan

bahwa nilai masing-masing variabel berada diatas 0.3, jadi dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini valid, dan layak untuk diuji.

Kemudian dilihat dari nilai cronbach alpha untuk masing-masing variable

berada diatas 0.6, ini menunjukkan bahwa data reliable dan layak untuk
22

diuji. Berdasarkan persamaan regresi yang dihasilkan adalah : Y = 2.059 +

0.448 x1 + 0.227x2 + 0.234x3 + 0.324x4. Dari persamaan regresi diatas

menunjukkan koefisien regresi dari β1, β2, β3, dan β4 bernilai positif. Hal

ini menunjukkan variabel-variabel bebas apabila ditingkatkan maka akan

menimbulkan peningkatan pada variabel terikatnya e) Kemudian dari hasil

uji F diperoleh Ftest 34,015> Ftabel 2,30 dan P Value sebesar 0,000 < 0,05

yang berarti Fhitung > Ftabel . ini menunjukkan bahwa promosi, selera

konsumen dan pelayanan mempengaruhi penjualan mobil minibus

mitsubishi pada PT. Suka Fajar Ltd. Berdasarkan hasil Uji t secara parsial

promosi, selera konsumen dan pelayanan secara bersama-sama berpengaruh

dan signifikan terhadap penjualan Produk Mitshubishi PT. Suka Fajar Ltd.

Ini dapat dilihat dari nilai thitung untuk variabel promosi sebesar 2.231

(lebih besar dari ttabel sebesar 1,980. dan PValue sebesar 0,031 < 0,05.)

kemudian untuk variabel selera konsumen sebesar 3.523 (lebih besar dari

ttabel sebesar 1,980. dan PValue sebesar 0,001 < 0,05.) dan untuk variabel

pelayanan sebesar 3.855 (lebih besar dari ttabel sebesar 1,980. dan PValue

sebesar 0,009 < 0,05.). Dengan menggunakan perhitungan nilai koefesien

determinasi (R2 ) diperoleh nilai sebesar 0.699. Hal ini menunjukkan

promosi, selera konsumen dan pelayanan secara simultan memberikan

pengaruh sebesar 69.90% terhadap pembelian penjualan Produk Mitshubishi

PT. Suka Fajar Ltd.

2. Ahmad Faithoni (2017) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Terhadap Peningkatan


23

Volume Penjualan Mobil Dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Hasil

penelitian menunjukan bahwa terdapat 2 faktor yang mempengaruhi volume

penjualan mobil di Showroom mobil modern Motor Bandar Lampung yaitu

Faktor Internal dan Faktor Eksternal perusahaan antara lain: Faktor

Internal : a. Kondisi dan Kemampuan Penjual b. Modal c. Kondisi

Organisasi Perusaha’an d. promosi Faktor Eksternal : a. Kondisi Pasar b.

Faktor lain yang meliputi bazar mobil serta bergabung dengan komunitas

pengusaha mobil. Berdasarkan hasil analisis dari data yang didapat bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan volume penjualan mobil di showroom

Modern Motor Bandar Lampung. Apabila dilihat dari segi rukun dan syarat

jual beli dalam Islam Showroom Modern Motor Bandar Lampung dalam

melakukan transaksi telah sesuai dengan perspektif ekonomi Islam, jika

dilihat dari segi prinsip dan nilainilai ekonomi Islam, Showroom modern

Motor Bandar Lampung belum memenui salah satu dari lima prinsip dan

nilai-nilai tersebut, yaitu pada prinsip Al-„adl (keadilan). Dimana dalam

proses akad, pihak showroom tidak menjelaskan dengan detail apabila

membeli dengan cara angsuran, yaitu keuntungan atau selisih antara tunai

dan kredit itu dipergunakan untuk apa, apakah untuk biaya gaji karyawan,

untuk biaya sewa gedung atau untuk yang lainnya, tentunya hal ini

merupakan ketidak adilan terhadap calon pembeli. Hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa proses jual beli yang dilakukan di showroom modern


24

motor Bandar Lampung belum sesuai sepenuhnya menurut perspektif

Ekonomi Islam.

3. Catur Wahyu Nugroho P (2009) melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Penjualan PT.

Columbia di Klaten”. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasa percaya

kepada sesame anggota tim dapat meningkatkan volume penjualan yang

dicapai tenaga penjual. Adanya kepercayaan sesama anggota tim akan

mewujudkan keterbukaan sesame anggota dengan saling bertukar informasi

atau ide penjualan maka skill atau teknik kemampuan tenaga penjual.

Sehingga dengan adanya kemampuan menjual yang baik akan secara

langsung dapat meningkatkan volume penjualan. Sementara itu, motivasi

kerja dapat meningkatkan penjualan yang dicapai tenaga penjual. Unsur-

unsur pembangkit motivasi tenaga penjual di Columbia adalah terpenuhnya

kebutuhan hidup sehari-hari sehingga tenaga penjual focus dalam

pekerjaannnya dan tidak mencari pekerjaan sampingan yang lain dimana hal

ini dapat berpengaruh terhadap meningkatnya hasil penjualan. Peran

supervisor dapat meningkatkan motivasi kerja tenaga penjual. Peran

supervisor sangat dibutuhkan tenaga penjual karena kehadirannya sangat

penting dalam pemberian motivasi, arah, prospek, semangat, pengurusan

order dan realisasinya termasuk pemberian komisi dan bonus.


BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

SMKN 2 Denpasar yang sebelumnya SMEA Negeri 2 Denpasar pada

awalnya memiliki jurusan koperasi, yang memerlukan tempat praktik berkoperasi.

Maka dari itu, atas inisiatif guru yang memegang bidang studi manajemen

pemasaran dan permodalan koperasi bersama beberapa perwakilan siswa

mengahadap ke Dikmenjur, Kanwil, P&K Provinsi Bali. Pada saat itu keinginan

tersebut mendapat sambutan dari Dikmenjur. Akhirnya keluarlah izin terdaftar

dengan No : 001/PK/VIII.4.7.TGL.03 JULI 1986.

Pada saat itu kepengurusan koperasi dipegang oleh jurusan koperasi.

Namun, karena tidak ada permintaan masyarakat untuk memilih jurusan ini maka

jurusan koperasi menjadi vakum karena tidak ada peminat. Sehingga

kepengurusan koperasi dilakukan secara bergilir dan diadakan pergantian

pengurus setiap 1 tahun sekali.

Pada bulan Oktober 2014, dilaksanakan krjasama koperasi sekolah SMKN 2

Denpasar dengan Alfamart sehingga bentuk CSR yang memberi bantuan kepada

koperasi berupa :

1. Perbaikan ruang usaha

2. Etalase toko/peralatan usaha

3. Barang dagangan dalam berbagai varian produk

26
27

Dan untuk selanjutnya Alfamart menjadi salah satu supplier dalam

penyediaan barang dagang untk Koperasi SMKN 2 Denpasar.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu susunan kerjasama yang harmonis

dimana mencerminkan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab diantara orang-

orang dalam suatu organisasi yang merupakan salah satu usaha untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu Koperasi SMKN 2

Denpasar yang merupakan suatu organisasi senantiasa mengadakan pembaharuan

struktur organisasi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan.

Struktur yang diterapkan pada Koperasi SMKN 2 Denpasar adalah struktur

organisasi garis. Dalam struktur organisasi ini, perintah datang dari atasan,

diteruskan kepada bawahan setingkat di bawahnya, lalu ke Pengurus dan diawasi

oleh Pemeriksa. Demikian pula menerima perintah dari atasannya serta

pertanggungjawaban yang jelas kepada atasan yang memberikan suatu perintah.

Dibawah ini merupakan struktur organisasi Koperasi SMKN 2 Denpasar

akan tampak seperti Gambar 3.1


28

Gambar 3. 1

Struktur Organisasi Koperasi SMKN 2 Denpasar


KEPALA SEKOLAH
PENANGGUNG JAWAB

Guru/Pengajar :
PENASIHAT WAKA PENGELOLA
KESISWAAN

MURID/SISWA

RAPAT
ANGGOTA

PENGURUS
BAGIAN PEMERIKSA
KETUA
KETUA
WAKIL KETUA
ANGGOTA 1
SEKRETARIS
ANGGOTA 2
SEKRETARIS I
BENDAHARA
PELAKSANA
BENDAHARA I
PELAKSANA UMUM

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


ADMINISTRASI USAHA KEUANGAN

Sumber : Koperasi SMKN 2 Denpasar


29

C. Pembagian Tugas (Job Description)

Berikut ini akan diuraikan secara lebih rinci tentang pembagian tugas dari

setiap bagian yang ada pada Koperasi SMKN 2 Denpasar, adalah sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah memiliki wewenang untuk melindungi dan membimbing

koperasi sehingga koperasi tersebut dapat maju dan mendapatkan keuntungan.

Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab atas segala kegiatan operasional

koperasi. Kepala sekolah diharapkan berperan sebagai pembina, pelindung dan

pengawas jalannya koperasi agar bisa berjalan dengan baik, memperoleh

keuntungan, dan maju pesat.

2. Penasihat Waka Kesiswaan

Penasihat koperasi diperlukan untuk menunjang keberhasilan jalannya

kepengurusan koperasi sekolah. Jika terjadi permasalahan yang tidak dapat diatasi

oleh pengurus, maka dapat diminta nasihat kepada penasihat. Memberikan arah

kebijakan, masukan, nasehat dan pertimbangan - pertimbangan dalam suatu ide

dan program dalam pengembangan organisasi.

3. Pengelola

Pengelola ( Manajer ) koperasi adalah mereka yang diangkat dan

diberhentikan oleh Kepala Sekolah untuk mengembangkan koperasi secara efisien

dan profesional bersama pengurus koperasi. Kedudukan pengelola adalah sebagai

guru yang diberi kuasa dan wewenang oleh pembina. Tugas dan tanggung jawan

pengelola :
30

a. Merumuskan pola pelaksanaan kebijaksanaan pengurus secara efektif dan

efisien.

b. Membantu pegurus dalam menyusun uraian tugas bawahannya.

c. Menentukan standart kualifikasi dalam pemilihan dan promosi pegawai.

4. Pengurus

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.

Pengurus koperasi sedapat mungkin diambil dari para siswa, namun apabila

pengurus koperasi sekolah yang berasal dari para siswa masih belum cukup

mampu menjalankan tugasnya, maka sementara waktu jabatan boleh diisi oleh

seorang guru atau lebih dari sekolah tersebut dengan persetujuan kepala sekolah.

Dimana guru tersebut berperan sebagai pengelola. Guru yang ditunjuk menjadi

pengurus koperasi sekolah juga bertanggung jawab kepada kepala sekolah.

Adapun bagian dari pengurus koperasi yaitu ketua, wakil ketua, sekretaris,

sekretaris 1, bendahara, bendahara 1, dan pelaksana umum.

Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota. Susunan dan nama

pengurus dicantumkan dalam akta pendirian. Adapun tugas pengurus koperasi

sekolah adalah:

a. Mengelola koperasi dan usahanya.

b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran

pendapatan dan belanja koperasi.

c. Menyelenggarakan rapat koperasi.

d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

5. Bagian Pemeriksa atau Pengawas


31

Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota. Jika

dipandang perlu, kepala sekolah bisa menunjuk seorang guru atau lebih.

Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. Guru atau anggota koperasi

yang ditunjuk menjadi pengawas koperasi sekolah juga bertanggung jawab kepada

kepala sekolah. Dalam menjalankan tugasnya, pengawas mempunyai tugas

sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan

pengelolaan koperasi sekolah.

b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

c. Mendapat segala keterangan yang diperlukan.atau langsung menyerahkan

kepada departement yang bersangkutan.

6. Bagian Administrasi

Bagian administrasi merupakan bagian yang membantu sekretaris untuk

mengatur segala kegiatan administrasi di koperasi sekolah, dengan tugas dan

tanggung jawab sebagai berikut :

a. Mengatur surat menyurat yang ada di koperasi

b. Mengasirpkan dokumen-dokumen penting koperasi

c. Memonitor kebutuhan rumah tangga dan ATK koperasi

d. Mempersiapkan rapat-rapar di koperasi

e. Menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di koperasi

7. Bagian Usaha

Bagian usaha bertanggung jawab atas keberlangsungan usaha koperasi

sekolah. Bertugas mengelola kegiatan usaha yaitu penjualan dan pembelian secara
32

tunai maupun kredit. Serta memelihara barang dagangan agar tetap tersedia

dengan baik dan melaporkan apabila ada kerusakan atau kekurangan persediaan.

8. Bagian Keuangan

Bagian keuangan bersama bendahara bertanggung jawab atas segala proses

keuangan yang terjadi. Berikut ini merupakan tugas dan tanggung jawabnya :

a. Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas

b. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan, neraca, laporan rugi

laba, arus kas, dan lain-lain

c. Bertanggung jawab atas Rekonsiliasi Bank

9. Murid/Siswa

Murid atau siswa di SMKN 2 Denpasar tentunya sebagai anggota koperasi

memiliki peran dalam keberlangsungan usaha koperasi sekolah. Mereka yang

akan membeli produk-produk dari koperasi yang digunakan untuk kebutuhannya

di sekolah. Selain itu, siswa juga dapat mengawasi jalannya operasional koperasi

apabila terjadi kejanggalan dalam pelaksanaannya.

D. Bidang Usaha

Bidang usaha yang dilakukan oleh Koperasi SMKN 2 Denpasar adalah

usaha toko. Bidang usaha toko menjual berbagai keperluan siswa, seperti alat

tulis, buku pelajaran, makanan, dan atribut sekolah. Serta pembelian untuk

memenuhi kebutuhan para siswa tersebut. Bimbingan dan pengawasan guru

sangat dibutuhkan untuk kelangsungan unit usaha tersebut. Pengelolaan koperasi

sekolah biasanya dilakukan oleh pegawai koperasi dan secara bergiliran sesuai

jadwal piket oleh perwakilan siswa jurusan pemasaran.


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kegiatan Penjualan dan Pembelian di Koperasi SMKN 2 Denpasar

Sebelum Pandemi COVID-19

Koperasi SMKN 2 Denpasar merupakan salah satu koperasi sekolah yang

menjalankan kegiatan konsumsi. Kegiatan penjualan dan pembelian ditangani

oleh pegawai koperasi langsung dengan berkoordinasi dengan pengurus dan

pengelola. Waktu operasi koperasi bergantung pada masa sekolah. Dengan waktu

operasi koperasi yang tidak tetap tiap bulannya dapat menyebabkan pendapatan

yang diterima koperasi pun dapat dibilang bisa tidak konsisten. Walaupun begitu,

pendapatannya masih tetap meningkat. Kegiatan penjualan dan pembelian juga

tetap dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan penjualan dan pembelian sebelum pandemi COVID-19 masih

dapat dikatakan stabil karena semua kegiatan dapat berjalan lancar tanpa ada

halangan berarti seperti pandemi. Penjualan tetap dilakukan kepada semua warga

SMKN 2 Denpasar dengan harga yang terjangkau. Kebutuhan pelanggan pun

dapat terpenuhi dengan cukup baik, walau kadang terdapat kendala dalam hal

penumpukan pelanggan dan kehabisan stok barang. Kegiatan pembelian juga

berjalan baik dengan pemasok, baik pemasok dari luar sekolah maupun dari warga

33
34

sekolah. Pembelian tersebut dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Serta

dilakukan tiap bulan, minggu, atau tiap harinya.

Tabel 4. 1

Data Penjualan dan Pembelian

Periode November 2019

Tanggal Penjualan / Pendapatan Jumlah


1-Nov Pendapatan print Rp 821.500,00
Pendapatan fotocopy Rp 768.000,00
Pendapatan Pulsa Rp 915.000,00
Penjualan Tunai Rp 1. 296.000,00
4-Nov Penjualan Tunai Rp 797.000,00
Penjualan Kredit Rp 29.100,00
5-Nov Penjualan Tunai Rp 1.050.000,00
6-Nov Penjualan Tunai Rp 1.100.500,00
Penjualan Kredit Rp 95.000,00
7-Nov Penjualan Tunai Rp 914.000,00
8-Nov Pendapaatn Print Rp 828.000,00
Pendapatan Pulsa Rp 528.000,00
Pendapatan fotocopy Rp 1.428.000,00
Penjualan Tunai Rp 2.106.500,00
Penjualan Kredit Rp 5.000,00
11-Nov PenjualanTunai Rp 1.826.500,00
Penjualan Kredit Rp 30.000,00
12-Nov PenjualanTunai Rp 1.577.200,00
Penjualan Kredit Rp 20.000,00
13-Nov PenjualanTunai Rp 1.036.000,00
14-Nov PenjualanTunai Rp 1.186.000,00
Penjualan Kredit Rp 6.500,00
15-Nov Pendapaatn Print Rp 1.068.000,00
Pendapatan Pulsa Rp 1.130.000,00
Pendapatan fotocopy Rp 986.000,00
Penjualan Tunai Rp 1.823.700,00
Penjualan Kredit Rp 41.500,00
18-Nov PenjualanTunai Rp 1.190.200
Penjualan Kredit Rp 114.700,00
19-Nov Penjualan Tunai Rp 1.922,800,00
20-Nov Penjualan Tunai Rp 1.361.000,00
Penjualan Kredit Rp 5.000,00
35

21-Nov Penjualan Tunai Rp 781.500,00


Penjualan Kredit Rp 22.000,00
22-Nov Penjualan Tunai Rp 2.012.100,00
Pendapatan Komisi Rp 10.000.000,00
Pendpaatan Print Rp 387.000,00
Pendapatan Pulsa Rp 629.000,00
Pendapatan Fotocopy Rp 1.271.000,00
25-Nov Penjualan Tunai Rp 1.044.500
Penjualan Kredit Rp 195.200,00
26-Nov Penjualan Tunai Rp 901.900,00
Penjualan Kredit Rp 32.000,00
27-Nov Penjualan Tunai Rp 1.420.000,00
29-Nov Pendapatan Bunga Kredit Rp 400.000,00
Pendapatan Bunga Bank Rp 567.130,00
Total Rp 44.451.230,00
Tanggal Pembelian Jumlah
1-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 746.000,00
4-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 497.000,00
5-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 1.040.000,00
Perlengkapan Toko Rp 10.000,00
6-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 1.100.500,00
7-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 914.000,00
8-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 106.500,00
Perlengkapan Toko Rp 15.000,00
11-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 1.625.300,00
12-Nov PenjualanTunai Rp 1.577.200,00
Penjualan Kredit Rp 20.000,00
13-Nov PenjualanTunai Rp 1.036.000,00
14-Nov PenjualanTunai Rp 1.186.000,00
Penjualan Kredit Rp 6.500,00
15-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 673.000,00
18-Nov Perlengkapan Toko Rp 2.000,00
19-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 632.200,00
20-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 1.261.000,00
21-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 781.500,00
22-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 2.012.100
25-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 344.500,00
26-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 901.900,00
27-Nov Pembelian Barang Dagang Rp 1.020.400,00
Total Rp 17.508.600,00
36

B. Kegiatan Penjualan dan Pembelian di Koperasi SMKN 2 Denpasar

Pada Pandemi COVID-19

Kegiatan penjualan dan pembelian pada pandemi COVID-19 masih dapat

berjalan walaupun tidak selancar sebelum pandemi COVID-19. Karena semua

kegiatan penjualan dan pembelian terhalang oleh pandemi COVID-19. Penjualan

tetap dilakukan kepada semua warga SMKN 2 Denpasar dengan harga yang

terjangkau tetapi tidak banyak orang yang melakukan kegiatan pembeliaan

dikarenakan proses pembelajaran pada pandemi dilakukan secara daring sehingga

kegiatan pembelian tersebut tidak berjalan dengan baik seperti sebelum pandemi.

Tabel 4. 2

Data Penjualan dan Pembelian

Periode Maret 2020

Tanggal Penjualan / Pendapatan Jumlah


2-Mar Penjualan Tunai Rp 1.698.000,00
Penjualan Kredit Rp 173.000,00
3-Mar Penjualan Tunai Rp 609.700,00
6-Mar Pendapatan Print Rp 264.000,00
Pendapatan Foto Copy Rp 406.000,00
Pendapatan Pulsa Rp 1.307.000,00
Penjualan Tunai Rp 339.500,00
Penjualan Kredit Rp 5.400,00
9-Mar Penjulan Tunai Rp 636.100,00
13-Mar Pendapatan Print Rp 30.000,00
Pendapatan Foto Copy Rp 132.000,00
Pendapatan Pulsa Rp 327.000,00
Penjualan Tunai Rp 824.000,00
Penjualan Kredit Rp 35.000,00
25-Mar Pendapatan Foto Copy Rp 478.000,00
31-Mar Pendapatan Bunga Bank Rp 98.585,00
Pendapatan Kredit Rp 225.000,00
Total Rp 7.588.285,00
Tanggal Pembelian Jumlah
37

2-Mar Pembelian Barang Dagang Rp 1.496.200,00


3-Mar Pembelian Barang Dagang Rp 609.700,00
6-Mar Pembelian Barang Dagang Rp 1.000.000,00
Pembelian Barang Dagang Rp 241.800,00
Perlengkapan Toko Rp 9.000,00
9-Mar Pembelian Barang Dagang Rp 636.100,00
13-Mar Pembelian Barang Dagang Rp 474.000,00
Total Rp 4.466.800,00
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Kegiatan penjualan sebelum pandemi COVID-19 adalah Rp 44.451.230,00

dan kegiatan pembelian sebelum pandemi COVID-19 adalah Rp

17.508.600,00. Kegiatan penjualan dan pembelian sebelum pandemi

COVID-19 berjalan dengan lancar karena semua kegiatan yang dilakukan

tanpa adanya halangan seperti pandemi COVID-19 ini. Sehingga kegiatan

penjualan dan pembelian di Koperasi SMKN 2 Denpasar dapat dikatakan

stabil.

2. Kegiatan penjualan pada masa pandemi COVID-19 bulan Maret adalah Rp

7.588.285,00. Sehingga, kegiatan penjualan pada masa pandemi COVID-19

mengalami penurunan. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa kegiatan

penjualan di Koperasi SMKN 2 Denpasar tidak stabil seperti sebelum

pandemi COVID-19. Sedangkan, kegiatan pembelian pada masa pandemi

COVID-19 bulan Maret adalah Rp 4.466.800,00. Sehingga, kegiatan

pembelian pada masa pandemi COVID-19 mengalami penurunan. Maka

dari itu, dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelian di

38
39

Koperasi SMKN 2 Denpasar tidak stabil seperti sebelum pandemic COVID-

19.

B. Saran

Berdasarkan kajian mengenai kegiatan penjualan dan pembelian di Koperasi

SMKN 2 Denpasar, sebaiknya Koperasi SMKN 2 Denpasar dapat mengatasi

kegiatan penjualan dan pembelian agar tidak menurun di masa pandemi COVID-

19 ini. Dengan melakukan penjualan di luar lingkungan sekolah seperti di

wilayah Sidakarya itu sendiri agar kegiatan operasional koperasi tidak berhenti

sepenuhnya ketika pandemi.

Di masa pandemi COVID-19 ini, diharapkan lembaga dapat membantu

membangun kembali usaha-usaha yang sempat terhenti saat pandemi. Dengan

memberikan solusi yang dapat dilakukan bersama demi keberlangsungan ekonomi

di tengah pandemi.
DAFTAR PUSTAKA

Putra. 2020. Pengertian Analisis: fungsi, Tujuan, dan Jenis-Jenis Analisa. Diakses

pada 11 Desember 2020, dari https://salamadian.com/pengertian-analisis/

Insight Talenta. 2019. Pengertian Penjualan, Tujuan, dan Bentuknya dalam

Perusahaan. Diakses pada 11 Desember 2020, dari

https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/penjualan/

UjianSMA.com. 2013. Pengertian Pembelian Sebagai Kegiatan Ekonomi yang

Dilakukan. Diakses pada 11 Desember 2020, dari

https://ujiansma.com/pengertian-pembelian-keiatan-ekonomi-sehari-hari

Ariyanti, Fiki. 2019. Koperasi, Pengertian, Jenis, Fungsi, Prinsip, dan

Keuntungannya yang Perlu Kamu Ketahui. Diakses pada 12 Desember

2020, dari https://www.cermati.com/artikel/koperasi-pengertian-jenis-

fungsi-prinsip-dan-keuntungannya-yang-perlu-kamu-ketahui

Id.wikipedia.org. Pandemi COVID-19. Diakses pada 12 Desember 2020, dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19

Novia Widya Utami. 2017. Perbedaan Tugas Sistem Akuntansi Pembelian dan

Penjualan. Diakses pada 18 Desember 2020, dari

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-perbedaan-tugas-sistem-akuntansi-

pembelian-dan-penjualan/#:~:text=2.%20Fungsi%20Pembelian%3A

%20Bertanggung%20jawab,dipilih%2C%20dan%20mengeluarkan

%20order%20pembelian.

40
41

Repository.uin-suska.ac.id. Tinjauan Pustaka. Diakses pada 18 Desember 2020,

dari http://repository.uin-suska.ac.id/3756/3/BAB%20II.pdf

Sistem-akuntansi. 2012. Sistem Akuntansi. Diakses pada 18 Desember 2020, dari

http://sistem-akuntansi1000.blogspot.com/2012/09/sistem-akuntansi-

pembelian.html#:~:text=Fungsi%20pembelian%20bertanggung%20jawab

%20untuk,pembelian%20kepada%20pemasok%20yang

%20dipilih.&text=Fungsi%20ini%20juga%20bertanggung%20jawab,yang

%20berasal%20dari%20retur%20penjualan.

Tugasekolah.co.id. 2020. Struktur Organisasi pada Manajemen Koperasi Sekolah.

Diakses pada 24 Desember 2020, dari

https://tugassekolah.co.id/2020/09/struktur-organisasi-pada-

manajemen.html

Diskup.kapuashulukab.go.id. Tugas Pokok dan Fungsi. Diakses pada 24

Desember 2020, dari Tugas Pokok & Fungsi – selamat datang di

(kapuashulukab.go.id)

Sobatmateri.com. 2017. Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah. Diakses dari 24

Desember 2020, Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah – Sobat Materi

KOPKAR HIKJ. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus KOPERASI. Diakses

pada 25 Desember 2020, dari http://kopkarhikj.blogspot.com/p/tugas-dan-

tanggung-jawab.html
LAMPIRAN

Berikut ini merupakan hasil permohonan data kepada Ketua Pengurus yang

menjabat saat ini di Koperasi SMKN 2 Denpasar.

42

Anda mungkin juga menyukai