i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau
hari raya
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf
kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya
perang dunia.
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Catatan penting:
A.Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
B. Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf
kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
C. Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau
disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Contoh nama jenis:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, dan gula aren
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
Contoh bukan nama jenis:
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik
Madura.
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk
ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali
kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan
surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak
terletak pada posisi awal
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
n. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of art
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
Tb. tubagu
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
o. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai
dalam penyapaan atau pengacuan
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
"Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?"
"Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak."
Catatan penting:
A.Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
B.Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
2.Penulisan Kata
a. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran penulisannya di rangkai
Contoh:
Mempertanggungjawabkan
Dianaktirikan
Ketidakadilan
Bertanggung jawab
b. Unsur gabungan kata yang hanya dipakai dalam kombinasi ditulis serangkai
Antarkota
Antikomunis
Caturtunggal
Apabila
Bagaimana
Barangkali
Daripada
Halalbialal
Hulubalang
Manakala
Padahal
Rumahku
Kuinjak
Kuambil
Adiknya
Di Denpasar
Ke Denpasar
Dari Denpasar
f. Partikel lah, kah, pun ditulis serangkai kecuali pun yang bermakna juga
Akulah
Apakah
Walaupun
Ia pun
Ke-10
Kesepuluh
X
Uang 5000-an
Tahun 50-an
Surat Dinas
Surat dinas sebagai surat resmi yang dikeluarkan oleh instansi atau lembaga memiliki sejumlah
unsur yaitu:
1. Kop Surat atau Kepala Surat
Kepala surat yang lengkap terdiri dari nama instansi, alamat lengkap, nomor telepon, nomor
kotak pos, dan logo identitas lembaga.
2. Tanggal Surat
Dalam surat dinas, tanggal surat ada di sisi kanan atas, kiri atas, atau kanan bawah. Nama tempat
pada tanggal surat dinas tidak perlu lagi ditulis, karena nama tempat sudah ada di kepala atau
kop surat.
Namun, pada surat pribadi atau surat lamaran kerja, nama tempat harus dicantumkan. Nama
bulan dan tahun ditulis lengkap tanpa tanda titik di akhir.
Contoh: 21 Juli 2020
3. Hal/Perihal Surat
Hal/perihal surat adalah yang menunjukkan isi atau inti dari surat secara singkat.
Perihal berbentuk frase yang dimulai dengan huruf besar dan tidak diakhiri tanda titik serta tidak
diberi garis bawah.
Contoh: Permohonan Izin Tempat
4. Nomor Surat
Surat dinas adalah surat resmi yang harus diberi nomor surat, kode, dan tahun. Setiap instansi
atau lembaga mempunyai kode atau urutan penulisan kode dalam membuat nomor.
Contoh: 29/BB/PKBM/2019
5. Lampiran
Lampiran adalah lembar tambahan yang bisa dilampirkan. Lampiran ini bisa dalam bentuk
lembaran atau dokumen lain.
Jika tidak ada lampiran, biasanya ditulis dengan tanda hubung. Lampiran dapat ditulis singkat
atau ditulis semua secara lengkap.
Sedangkan penulisan rinciannya ditulis dengan huruf semua bukan angka.
Contoh:
Lampiran: tiga lembar
6. Alamat Surat
Contoh:
Yth. Lurah Meral Kota
Kecamatan Meral
Kabupaten Karimun
7. Pembuka Surat
Pembuka surat dapat ditulis dalam beberapa variasi. Di antaranya yaitu:
Dengan ini kami beritahukan ..., Bersama ini kami sampaikan ...
Membalas surat Saudara tertanggal ..., Sehubungan dengan surat Saudara tertanggal..., nomor ...
dengan ini diberitahukan bahwa ...
Surat Niaga
Surat Niaga adalah jenis surat resmi yang isinya berhubungan dengan penawaran, jual-beli
barang atau jasa. Dengan kata lain, surat niaga adalah surat yang dibuat seseorang atau badan
usaha untuk mencari keuntungan dari kegiatan bisnis.
Itulah mengapa bahasa surat niaga harus ditata dengan jelas, menarik, dan mudah dipahami. Pada
umumnya surat niaga bisa disebut sebagai surat dagang atau surat bisnis. Surat ini dapat bersifat
internal dan eksternal.
1. Ciri-ciri surat niaga
Sesuai pengertian surat niaga, surat ini digunakan untuk tujuan bisnis, dan kamu dapat dengan
mudah mengetahui karakteristiknya. Berikut ini ciri-ciri surat niaga pada umumnya:
Berfungsi sebagai bukti nyata hitam di atas putih, khususnya surat-surat perjanjian.
Berfungsi sebagai alat pengingat, sebab surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat lagi jika
memang dibutuhkan.
Berfungsi sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicaranya.
Berfungsi sebagai pedoman kerja dalam menjalankan tugas.
Berfungsi sebagai alat promosi.
Berfungsi sebagai bahan untuk mengambil suatu keputusan.
Berfungsi sebagai bukti dari sejarah.
Yang pertama, menyebutkan surat pemesanan berdasarkan dari surat penawaran atau
iklan dan lain sebagainya.
kedua, menyebutkan jenis dan jumlah produk atau jasa yang akan di pesanan. lebih baik
dibuat dalam bentuk daftar supaya lebih mudah saat mengeceknya.
Ketiga, menyebutkan bagaimana cara pengirimannya.
Keempat, menyebutkan cara dari pembayarannya.
Kelima, menyebutkan waktu pengirimannya yang dikehendaki.
Keenam menyebutkan cara pengepakan atau pengemasannya.
Perkamusan dan Kosakata
1. Jenis Kamus
a. Kamus Eka Bahasa
Contoh: KBBI,KUBI
b. Dwi Bahasa
Contoh: Inggris-Indonesia
c. Kamus Istilah
Contoh: Kamus Komputer, Kamus Teknik
d. Ensiklopedia
Contoh: Ensiklopedia Indonesia
2. Kosakata
a. Sinonim adalah dua kata atau lebih mempunyai makna mirip
Contoh:
Membantu=Menolong
b. Antonim adalah kata yang berlawanan makna
Contoh:
Jauh x Dekat
c. Homofon adalah kata yang sama bunyinya tetapi berbeda ejaannya
Contoh:
Bank,Bang
Rock,Rok
Djarum,Jarum
d. Homograf adalah kata yang sama ejaannya tetapi berbeda pengucapannya
Contoh:
Apel,Apel
Serang,Serang
Keset,Keset
Per,Per
e. Hiponim adalah dua kata atau lebih, satu sebagai subordinat dan yang lain sebagai
superordinate
Contoh:
Melati,mawar,cempaka =Subordinat
Bunga =Superordinat
f. Polisemi adalah dua kata atau lebih yang berbeda makna, namun masih berkaitan
Contoh:
Kepala =kepala orang, kepala kelas
Akar= Akar pohon, akar permasalahan
Api = api asmara, berapi-api
g. Homonim adalah satu kata yang mempunyai makna lebih dari satu
Contoh:
Bisa=Racun Bisa=Mampu
Hak=Hak sepatu Hak=Kepunyaan
Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim digunakan di
Indonesia, yakni maksimal tiga suku kata.
Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan,
sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim, agar mudah diucapkan dan diingat.
Penggunaan akronim dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu:
a. Akronim nama diri yang terdiri dari huruf awal, setiap katanya ditulis menggunakan
huruf kapital tanpa tanda titik.
Contohnya:
b. Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata, ditulis dengan huruf awal capital.
Contohnya:
Bulog = Badan Urusan Logistik
Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Jateng = Jawa Tengah
Suramadu = Surabaya Madura
Kowani = Kongres Wanita Indonesia
c. Akronim bukan nama diri yang terdiri atas gabungan huruf awal serta suku kata atau
berupa gabungan suku kata, ditulis memakaki huruf kecil
Contohnya: