NIM : 083144168
KELAS : K4
A. Pengertian Koperasi
Dari segi etimologi kata koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu
cooperation yang artinya kerja sama. Sedangkan dari terminology
koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi yang beranggotakan
orang-orang atau badan Hukum yang bekerja sama dengan penuh
kesadaran untuk meningkatkan kesejahteraan anggota atas dasar suka
rela dan berdasarkan kekeluargaan.
Koperasi syariah adalah suatu organisasi yang beranggotaan orang
perorangan atau badan Hukum yang bekerja sama dengan kesadaran dan
berdasarkan syariat islam yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota atas dasar suka rela dan berasaskan
kekeluargaan.
Secraa teknis koperasi syariah bisa dibilang sebagai koperasi yang
prinsip kegiatan, tujuan dan kegiatan usaha usahanyaberdasarkan pada
syariah Islam yaitu Al-Quran dan As sunah. Pengertian secara umum
koperasi syariah adalah badan usaha koperasi yang menjalankan
usahanya dengan prinsip-prinsip syariah, apabila koperasi memiliki unit
usaha produktif simpan pinjam, maka seluruh produk dan operasionalnya
harus dilaksanakan dengan mengacu kepada fatwa Dewan Syariah
Nasional (DSN) Mejelis Ulama Indonesia.
Berdasarkan hal diatas, maka loperasi syariah tidak diperkenankan
berusaha dalam bidang-bidang yang didalamnya terdapat unsure-unsur
riba, maisir, dan garar.
B. Tujuan dan Fungsi Koperasi Syariah
Tujuan koperasi syariah sama dengan koperasi pada umumnya
yakni meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan
perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Fungsi dan peranan koperasi syariah meliputi beberapa aspek
diantaranya, yaitu:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota
pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya, guna
meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya,
2. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih
amanah, professional (fathonah), konsisten, dan konsekuen
(istiqomah) di dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dan
prinsip-prinsip syariah Islam,
3. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi,
4. Sebagai mediator antara menyandang dana dengan penggunaan
dana, sehingga tercapai optimalisasi pemanfaatan harta,
5. Menguatkan kelompok-kelompok anggota, sehingga mampu
bekerjasama melakukan kontrol terhadap koperasi secara efektif,
6. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja,
7. Menumbuh-kembangkan usaha-usaha produktif anggota.
G. Macam-macam Koperasi
Macam-macam koperasi dapat dilihat dari dua segi. Pertama dari
segi bidang usahanya dan Kedua dari segi tujuannya.
Dari segi usahanya, koperasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Koperasi yang berusaha tunggal (single purpose), yaitu koperasi yang
hanya mejalankan satu bidang usaha, seperti koperasi yang hanya
berusaha dalam bidang konsumsi, bidang kredit, atau bidang
produksi.
2. Koperasi serba usaha (multy purpose), yaitu koperasi yang berusaha
dalam berbagai banyak bidang, seperti koperasi yang melakukan
pembelian dan penjualan.
Dari segi tujuannya koperasi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Koperasi produksi, yaitu koperasi ynag mengurus pembuatan barang-
barang yang bahan-bahannya disediakan oleh anggota koperasi.
2. Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang mengurus pembelian barang-
barang guna memenuhi kebutuhan anggotanya.
3. Koperasi kredit, yaitu koperasi yang memberikan pertolongan kepada
anggota-anggotanya yang membutuhkan modal.
a. Duarangkapaktapendiriankoperasi,satudiantaranyabermateraicu
kup
b. Beritaacarapembentukankoperasi
c. Suratbuktipenyetoranmodal
d. Neracaawalkhususunit
e. Rencanakerjaawalkegiatanusahanonsimpanpinjam
f. Daftarhadirrapatpembentukan
g. Namadanriwayathiduppengurus,pengawasdanmanajerunitsimpa
npinjam
h. Daftarsaranakerjayangtelahdisiapkan
i. Suratperjanjiankerjaantarapengurusdenganmanajerunitsimpanpi
njam
j. Fotocopy KTP masing-masing anggota pendiri.
7. Koperasi simpan pinjam
8. Penerima permohonan oleh pejabat
Apabila permohonan dimaksud telah lengkap dan benar maka
pemerintah memberikan tanda terima, dan berkasnya segera
diproses akan tetapi apabila berkasnya belum lengkap dan belum
benar permohonan dimaksud dikembalikan untuk diperbaiki.
9. Penelitian permohonan oleh pejabat
a. Secara administrasi
b. Penelitian lapangan
10. Pengesahan akta pendirian koperasi
Dengan Surat Keputusan Menteri NegaraKoperasi Pengusaha
Kecil dan Menengah yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Koperasi
Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten/Kota.
K. Akta Pendirian Koperasi
Koperasi hanya dapat didirikan bila memebuhi persyaratan dalam
mendirikan koperasi. Syarat- syarat pembentukan koperasi berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Publik Indonesia Nomor: 104.1/M.KuKm/2002 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan
Anggaran dasar Koperasi, adalah sebagai berikut :
a. Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-sekurangnya dua
puluh orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang
sama,
b. Pendiri koperasi primer sebagaimana tersebut pada huruf a adalah
Warga Negara Indonesia, cakap secara hukum dan maupun melakukan
perbuatan hukum,
c. Usaha yang dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi
dikelola secara efisien dan mampu memberikan manfaat ekonomi yang
nyata bagi anggota,
d. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha
yang akan dilaksanakan oleh koperasi,
e. Memiliki tenaga terampil dan mampu untuk mengelola koperasi.
Selain persyaratan diatas, perlu juga diperhatikan beberapa hal-hal
penting yang harus diperhatikan dalm pembentukan koperasi yang
dikemukakan oleh Siamy Amran, antara lain sebagai berikut :
1. Orang-orang yang akan mendirikan koperasi dan yang nantinya akan
menjadi anggota koperasi hendaknya mempunyai kegiatan dan
kepentingan ekonomi yang sama. Artinya tidak setiap orang dapat
mendirikan dan atau menjadi anggota koperasi tanpa didasarkan pada
adanya kejelasan mengenai kegiatan atau kepentingan ekonomi yang
akan dijalankan. Kegiatan ekonomi yang sama diartikan, memiliki
profesi atau usaha yang sama, sedangkan kepentingan ekonomi yang
sama diartikan memiliki kebutuhan ekonomi yang sama.
2. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara
ekonomi. Layak secara ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan
dikelola secara efisien dan mampu menghasilkan keuntungan usaha
dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja modal dan
teknologi.
3. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha
yang akan dilaksanakan oleh koperasi. Hal tersebut dimaksudkan agar
kegiatan usaha koperasi dapat segrea dilaksanakan tanpa menutup
kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak
luar.
4. Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan
usaha yang akan dilaksanakan agar tercapai efektivitas dan efisiensi
dalam pengelolaan koperasi. perlu diperhatikan mereka yang nantinya
ditunjuk atau dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang memiliki
kejujuran, kemampuan dan kepemimpinan, agar koperasi yang
didirikan tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan.
Setelah persyaratan terpenuhi para pendiri kemudian mempersiapkan
hal-hal yang dibutuhkan untuk mengadakan rapat pembentukan koperasi,
setelah memiliki bekal yang cukup dan telah siap para pendiri melakukan
rapat pembentukan koperasi yang dihadiri dinas koperasi dan pejabat
lainnya, pendirian koperasi tidak sampai disana karena lembaga koperasi
yang telah didirikan perlu disahkan badan hukumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ajoagung.blogspot.co.id/2012/11/jurnal-koperasi-syarihtml. Diakses
pada tanggal 8 April 2017/14:31.
http://aminatulfaizah.blogspot.co.id/2012/01/koperasi-syariah-di-
Indonesia.html. Diakses pada tanggal 8 April 2017/14:00.