Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Moneter yang di ampu oleh
Dr. Khairunnisa Musari, ST., M.MT
Oleh Kelompok :
Moch Fajri Imaduddin
: 083144200
Alfiatul Hasanah
: 083144203
Solehatun Nisak
: 083144205
Siti Komariah
: 083144207
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ilahi robbi, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Ekonomi Moneter dengan
pembahasan mengenai Penawaran Uang
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................................
Daftar Isi ...........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Penawaran Uang ...................................................................................
B. Konsep Penawaran Uang ........................................................................................
C. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Uang.........................................
D. Teori Penawaran Uang Tanpa Bank .......................................................................
E. Teori Penawaran Uang Modern ..............................................................................
Bab III Penutup
Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang merupakan alat pertukaran yang sah dimana fungsi uang pada
jaman sekarang ini sangat berperan aktif baik dalam pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa ataupun keluarga. Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada
dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan
waktu tertentu. Jumlah keseluruhan atau kuantitas uang yang beredar dalam
perekonomian (biasa disebut stok uang) memiliki pengaruh yang sangat besar
dalam berbagai variabel ekonomi.
Ada dua pengertian uang yang beredar, yaitu uang dalam arti sempit
(narrow mone atau M1) dan uang dalam arti luas (broad money atau M2).
Uang dalam arti sempit berarti semua kewajiban sistem moneter (bank sentral
dan bank-bank umum) kepada sektor domestik atau masyarakat. Aset yang
paling jelas dimasukkan ke dalam penghitungan ini adalah mata uang berupa
uang kertas dan yang logam. Mata uang merupakan alat pertukaran yang
secara luas diterima dalam perekonomian. Dengan demikian, mata uang
merupakan bagian dari stok uang. Selain mata uang, stok uang yang dihitung
dalam M1 adalah simpanan yang mudah ditarik, seperti rekening koran
(demand deposit).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Penawaran Uang ?
2. Apa Konsep Penawaran Uang?
3. Apasaja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang?
4. Bagaimana teori penawaran Uang non Bank ?
5. Bagaimana Teori Penawaran Uang Modern ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Penawaran Uang
2. Mengetahui Konsep Penawaran Uang
3. Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang
4. Mengetahui teori penawaran Uang Non Bank
5. Mengetahui Teori Penawaran Uang Modern
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian. Namun bila penawaran uang diartikan dalam teori moneter
mempunyai arti yang sama dengan jumlah uang beredar. Sedangkan
penawaran uang secara umum disebut sebagai jumlah uang yang beredar
yang diartikan sebagai semua uang kartal dan uang giral yang ada di tangan
masyarakat bukan bank, atau sebagai jumlah uang kartal dan uang giral di luar
system moneter ang dimiliki sector swasta domestic.
Sesuai dengan cakupan uang beredar yang beragam maka yang
dimaksud dengan jumlah uang beredar di Indonesia adalah nilai keseluruhan
uang yang berada ditangan masyarakat. Pengertian jumlah uang beredar
dibagi dua yaitu jumlah uang beredar dalam arti sempit dan dalam arti luas.
Jumlah uang beredar dalam arti sempit (Narrowmoney atau M1) adalah
jumlah uang beredar yang terdiri dari uang kartal dan uang giral.
.
M1=C + DD
Dimana:
M = jumlah uang beredar dalam arti sempit
C = uang kartal (uang kertas dan uang logam)
DD = Demand Deposit (uang giral/ cek)
M2 = M1 + TD
Jumlah uang beredar dalam arti luas (Broadmoney atau M2) adalah
M1 ditambah deposito berjangka (Time deposit).
Dimana:
M2 = Jumlah uang beredar dalam arti luas
TD = Time Deposit (Deposito berjangka)
2. Tingkat inflasi.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan
(kelebihan likuiditas/alat tukar) dan yang kedua adalah tekanan produksi dan
atau distribusi. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) lebih
dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter yang dilakukan bank
sentral. Inflasi ini terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan yang
biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi
permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga.
Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan
permintaan
terhadap
barang dan
permintaan
terhadap
faktor-faktor
jasa
mengakibatkan
produksi
tersebut.
bertambahnya
Meningkatnya
permintaan
terhadap
faktor
produksi
itu
menyebabkan
harga faktor
produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam
permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment dimana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume
likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga
disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank
sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank
sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Sementara itu
3. Pendapatan Nasional.
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.
Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang
akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,
sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaanperusahaan dengan tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu
gambaran dari sistem standar emas, yang salah satunya memiliki fungsi
sebagai alat pembayaran. Salah satu cara untuk menurunkan jumlah uang
beredar adalah mengirim emas keluar negeri untuk menutup defisit neraca
pembayaran. Emas digunakan untuk membayar barang-barang yang diimpor
yang jumlahnya lebih besar daripada nilai barang-barang yang diekspor atau
karena industri-industri yang menggunakan emas dalam proses produksinya.
Dengan demikian emas yang tersedia semakin berkurang karena digunakan
untuk alat pembayaran. Jumlah uang beredar akan naik jika ada surplus neraca
pembayaran
pasar.
Dalam
perekonomian
tertutup
seperti
ini
yang
akan uang sehingga sehingga harga emas secara otomatis selalu mencapai
kestabilannya.
Selain uang emas, sejarah juga mencatat penggunaan kedua logam
emas secara bersamaan. Penggunaan dua mata uang tersebut juga menganut
mekanisme pasar sehingga kestabilannya akan terjaga. Salah satu dalil yang
menyoroti masalah ini adalah dalil Gresham atau Gresham law yang
menyatakan bahwa uang logam mulia yang dinilai terlalu tinggi dibanding
biaya produksi akan cenderung menggeser uang lainnya yang digunakan
sebagai alat pembayaran. Pernyataan ini dikenal dengan istilah bad money
drives out good money.
Perumusan teori kuantitas uang yang dikemukakan para ekonom
Klasik pada umumnya belum terbebas dari bayangan bekerjanya sistem
standar emas. Irving Fisher, dalam teori kuantitas uangnya tidak ada
penjelasan mengenai bagaimana proses dan terjadinya pertambahan jumlah
uang beredar. Alfred Marshal termasuk ekonom Klasik yang menyadari
bahwa proses bagaimana tambahan uang tersebut sampai ke tangan
masyarakat sangat menentukan macam mekanisme (proses) bagaimana harga
akhirnya naik. Apabila tambahan emas tersebut tersebar ke masyarakat lewat
pasar logam emas, maka menurut Marshall akibat pertama adalah tngkat
bunga turun dan selanjutnya akan meningkatkan kegiatan spekulasi yang
akhirnya akan meningkatkan harga. Apabila tambahan emas tersebut langsung
diberikan kepada masyarakat, maka harga-harga langsung naik tanpa melalui
penurunan tingat bunga.
Sementara Keynes dalam teorinya mengenai pasar uang menganggap
bahwa kenaikan jumlah uang beredar (penawaran uang) langsung terjadi di
pasar uang. Keynes lebih menekankan pada proses kebijakan fiskal berupa
defisit anggaran yang dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk
mengangkat perekonomian dalam keadaan depresi. Defisit anggaan belanja
tersebut dibiayai dengan pencetakan uang dan uang baru ini langsung
dibelanjakan oleh pemerintah hingga kemudian sampai ditangan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Oleh karena peranan uang yang sangat penting permintaan akan uang akan
bertambah seiring dengan kebutuhan pemakai yang tiap hari akan semakin bertambah
diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
Kita dapat simpulkan bahwa Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada
dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu
tertentu. Jumlah keseluruhan atau kuantitas uang yang beredar dalam perekonomian
(biasa disebut stok uang) memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai
variabel ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Pohan, Aulia. 2008, Potret Kebijakan Moneter Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Boediono, 2005. Ekonomi Makro, Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.
Putong, Iskandar.2002, Ekonomi Mikro, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nopirin.1986, Ekonomi Moneter, Yogyakarta: BPFE, Yogyakarta.
Ambarini Lestari, 2015, Ekonomi Moneter, Jakarta, In Media
https://manajement.info/2015/09/08/teori-penawaran-uang