Jumlah emas/alat tukar yang beredar ber ubah ubah (bisa turun atau naik).
Jumlah emas turun apabila terjadi difisit neraca pembayaran luar negeri
untuk pembayaran barang (dikirim keluar karena impor > ekspor).
Jumlah Emas juga akan naik jika terjadi surplus pembayaran luar negeri
atau ditemukan tambang emas baru.
Uang beredar benar benar ditentukan secara otomatis oleh proses pasar
diatas (tidak ada campur tangan pemerintah/otoritas moneter yang
melakukan kebijakan moneter)
uang
sekunder.
Masing-masing
mempunyai
permintaan
dan
penawarannya, namun kedua sub tersebut sangat erat berhubungan satu sama
lain. Sub-pasar uang primer bersifat lebih fundamental karena uang sekunder
(giral) hanya bisa tumbuh karena ada uang primer. Uang sekunder (giral)
diciptakan oleh bank berdasarkan atas uang primer yang dipegang bank
(cadangan bank). Tanpa ada uang primer tersebut tidak akan bisa diciptakan
uang Sekunder. Jadi kedua sub-pasar tersebut bisa dibedakan secara konsepsi
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang
tetapi jelas kiranya bahwa dalam kenyataan keduanya tidak terpisahkan satu
sama lain.
Karena ke dua sub-pasar tersebut sangat erat terkait satu sama lain, maka para
pelaku tersebut baru berhenti melakukan tindakan-tindakan penyesuaian
hanya apabila permintan dan penawaran di masing-masing sub-pasar
mencapai keseimbangan secara bersarna-sama (simultan). Apabila pada suatu
saat, katakan, sub-pasar uang inti mencapai ke seimbangan tetapi sub-pasar
uang sekunder belum, maka keseimbangan yang sebenarnya belum tercapai.
Di sub-pasar uang sekunder akan terjadi tindakan-tindakan penyesuaian yang
mempengaruhi permintaan dan penawarannya. Perubahan pada permintaan
dan penawaran uang sekunder (giral) pasti akan mempengaruhi permintaan
dan penawaran uang inti.
Jadi sub-pasar uang inti yang tadinya sudah seimbang menjadi tidak
seimbang, dan tentu kemudian akan ada tindakan-tindakan penyesuaian di
sub-pasar ini. Proses penyesuaian ini akan terus terjadi (di kedua sub-pasar
tersebut) sampai kedua sub pasar tersebut mencapai keseimbangan secara
bersama-sama (simultan). Baru apabila keadaan ini tercapai, maka pasar uang
secara
keseluruhan
mencapai
keseimbangan
yang
sesungguhnya
(equilibrium ).
B. Pengertian Dasar
Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep
likuiditas. Suatu asset likuid adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan
dengan tanpa kehilangan risiko rugi. Pada satu sisi ekstrim dari spectrum
likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling likuid dengan daya beli penuh.
Pada tingkat spektrum likuiditas moderat kita mengenal uang kuasi yang secara
definitive tidak secara langsung berfungsi sebagai medium of exchange.
Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset fisik yang sangat tidak
likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan
sebagainya. Berdasarka spectrum likuiditasnya, berikut ini adalah bentuk-bentuk
uang yang secara resmi berlaku di Indonesia.
1. Uang Kartal (Currency)
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib
diterima seluruh masyarakat pada perekonomian.Uang kartal umumnya
berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank
Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak uang (hak
oktroi). Sebelum tahun 1968, pemerintah (otoritas fiskal) mengeluarkan uang
kertas dan uang logam pemerintah yang terdiri dari pecahan-pecahan kecil.
Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang
diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal
seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.
2. Uang Giral
Uang giral adalah simpanan pada bank-bank pencipta uang giral (BPUG) dan
BI yang setiap dapat ditarik (bahkan seluruh saldonya) untuk ditukarkan
dengan uang kartal sebesar jumlah nominalnya dan tidak dikenakan
penalty.Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam
melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa
banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera
diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Termasuk dalam uang giral
adalah:
-
3. Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surat atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai
alat pembayaran yang sah. Fungsi yang tidak sepenuhnya adalah fungsi alat
tukar menukar. Termasuk uang kuasi:
-
Tabungan-tabungan.
4. Uang Primer atau Uang Inti (Primary money, base money , high powered
money)
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang
Uang primer adalah seluruh kewajiban moneter dari otoritas moneter terhadap
BPUG dan sektor swasta domestik. Komponen uang primer adalah:
-
Uang kartal pada sektor swasta domestic (diluar BPUG, BI, &
Pemerintah).
Pemerintah
dipegang anggota masyarakat dan uang giral ( demand deposits) yang dimiliki
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang
oleh perseorangan pada bank bank umum. Uang giral dalam pengertian ini hanya
uang giral yang yang dapat dipergunakan untuk transaksi secara langsung oleh
pemiliknya, sehingga uang giral yang disimpan dalam lemari besi bank dan bank
sentral atau milikbank yang ada di bank lain tidak termasuk sebagai uang giral.
-
keuangan lain bukan bank ( bukan bank umum dan bank tabungan ) asal
memenuhi syarat sebagi uang yaitu harganya tetap dan dapat diterima masyarakat
secara umum ( misalkan multifinance, asuransi, pegadaian dll).
Jadi jumlah uang yang beredar merupakan hasil bersama dari prilaku
pemerintah (bank sentral), bank-bank umum dan masyarakat (khususnya
nasabah-nasabah bank), walaupun sebenarnya bank sentrallah yang mempunyai
pengaruh paling besar. Halini disebabkan pemerintah memegang monopoli
penciptaan uang kartal, sedangkan bank-bank umum hanya bisa menciptakan
uang giral atas dasar sejumlah uang kartal yang dipegang bank tersebut, tanpa
uang kartal tidak akan ada uang giral.
Dan melalui kebijakan-kebijakan moneter, pemerintah bisa mempengaruhi
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Ada empat cara untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar, yakni:
a. Kebijakan diskonto (discount rate policy)
Apabila bank sentral menaikan tingkat diskontonya (yaitu tingkat bunga yang
dikenakanpada bank umum atas pinjaman dana yang diberikan), maka jumlah
uang yang beredar cenderung berkurang. Sebaliknya , bila pemerintah
menghendaki jumlah uang beredar bertambah, suku diskonto bank sentral
perlu diturunkan.
b. Operasi pasar terbuka
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang
M=C+D
Dimana;
M = Jumlah uang yang beredar
C = Uang kartal yang dipegang oleh masy. umum diluar bank-bank
D = Uang giral yang diciptakan oleh bank-bank umum
D. Uang inti (Reserve Money)
Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti (reserve
money), uang inti adalah seluruh uang yang dikeluarkan oleh pemerintah (bank
sentral) ditambah saldo rekening koran milik bank-bank (atau masyarakat) pada
bank sentral.Uang inti bisa pula dilihat sebagai penjumlahan antara uang kartal
dengan cadangan bank (bank reserve).
Jumlah uang inti di masyarakat meningkat karena tiga sebab;
1. Surplus neraca pembayaran,
2. Defisit APBN yang dibiayai dengan pencetakan uang baru,
3. Kenaikan kredit bank sentral kepada bank-bank dan kepada lembagalembaga lain.
Keadaan sebaliknya menyebabkan kondisi jumlah uang inti berkurang.
Dalam proses penciptaan uang, bagian dari uang inti yang dipegang oleh
masyarakat umum langsung menjadi uang kartal, sedangkan sisanya yang
dipegang oleh bank-bank umum sebagai cadangan bank kemudian melipatkan
diri menjadi uang giral.
E. Pelipat Uang (money Multiplier)
Proses penciptaan uang beredar dari uang inti tersebutdiringkas dalam
konsep money multiplier yang menghubungkan antara jumlah uang inti dengan
jumlah uang beredar. Nilai dari money multiplier tergantung kepada :
a.
b.
Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk menjamin uang giral.
b. Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli
masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang
dan jasa yang ditawarkannya.
c. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah
mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan
untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui
peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
d. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk
menjaga dana nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia menetapkan
tingkat sadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan
bank.
e. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah
rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan
dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.
G. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan dari pembahasan mengenain penawaran uang secara
ringkas adalah:
1. Pemerintah bisa secara langsung mempengaruhi uang inti, misalnya dengan
pencetakan uang baru.
2. Pemerintah hanya bisa mempengaruhi jumlah uang beredar melalui uang inti
dan kebijakan kebijakan yang mempengaruhi reserve ratio, misalnya dengan
penetuan cash ratio , pemberian kredit likuiditas kepada bank-bank.
Selebihnya jumlah uang uang yang beredarditrntukan olehprilaku masyarakat
umum dan bank-bankyang merupakan factor diluar pengaruh langsung
pemerintah.
3. Teori penawaran di atas mempunyai implikasi bagi kebijakan moneter yang
diambil pemerintah, yakni pemerintah tidak 100% mencapai apa yang
dikehendaki dari kebijakan moneternya semuanya kira-kira saja. Misalkan,
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang