Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

Nama: Zahra Amalia


NIM: 1312080026
Program: S1 Manajemen Intensif
Mata Kuliah: Teori Ekonomi Moneter
Dosen: Drs. Agus Heri Susanto, M.M., M.B.A

TEORI PENAWARAN UANG


A. Pendahuluan
Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang
bertujuan untuk mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar.
Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank
Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang
beredar di masyarakat. Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar
dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat tergantung
pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah khususnya bank sentral.
Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral
juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan
masyarakat domestic. Oleh karena itu, selain bank sentral, bank-bank umum dan
masyarakat domestic juga memberikan andil dalam proses penciptaan uang.
1. Penawaran Uang Tanpa Bank
Teori ini merupakan gambaran ketika perekonomian/pertukaran masih
menggunakan dan emas adalah satu satunya alat pembayaran & belum ada
system perbankan yang mempengaruhi penggunaan alat tukar tersebut.
Jumlah alat tukar ini (peredaran dan proses penawaran nya) di masyarakat
berubah ubah sesuai dengan tersedianya emas di masyarakat. Ciri
penawaran/Supplay emas pada zaman tersebut:
-

Jumlah emas/alat tukar yang beredar ber ubah ubah (bisa turun atau naik).

Tugas Kuliah Individu


Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

Jumlah emas turun apabila terjadi difisit neraca pembayaran luar negeri
untuk pembayaran barang (dikirim keluar karena impor > ekspor).

Terjadi perubahan jumlah emas ini juga bisa dikarenakan adanya


peningkatan penggunaan emas untuk produksi lain (perhiasan).

Jumlah Emas juga akan naik jika terjadi surplus pembayaran luar negeri
atau ditemukan tambang emas baru.

Uang beredar benar benar ditentukan secara otomatis oleh proses pasar
diatas (tidak ada campur tangan pemerintah/otoritas moneter yang
melakukan kebijakan moneter)

Penambahan produksi emas (di tambang dan di murnikan) oleh produsen


emas mengikuti hukum perilaku produsen / penawaran (mengikuti
permintaan dan harga emas tersebut) jika harga emas tinggi dibandingkan
barang yang dipertukarkan maka produksi emas akan tinggi, namun
kemudian jika suplay emas berlebih harga emas akan turun dan suplay nya
akan berkurang.

Teory penawaran uang (system emas) belum berkembang dan masih


dalam bentuk yang sederhana, karena tidak banyak memerlukan campur
tangan untuk mempengaruhi jumlah-nya

2. Teori Penawaran Uang Modern


Dalam dunia pertukaran modern, para produsen emas tidak mempunyai
peranan moneter lagi karena dalam system standar uang kertas, sumber dari
terciptanya uang beredar adalah otoritas moneter (Pemerintah, Bank Sentral
(supplier uang inti) dan Lembaga keuangan/ perbankan (supplier uang
sekunder) ).
Pasar uang itu terdiri dari 2 sub-pasar yaitu sub-pasar uang primer dan subpasar

uang

sekunder.

Masing-masing

mempunyai

permintaan

dan

penawarannya, namun kedua sub tersebut sangat erat berhubungan satu sama
lain. Sub-pasar uang primer bersifat lebih fundamental karena uang sekunder
(giral) hanya bisa tumbuh karena ada uang primer. Uang sekunder (giral)
diciptakan oleh bank berdasarkan atas uang primer yang dipegang bank
(cadangan bank). Tanpa ada uang primer tersebut tidak akan bisa diciptakan
uang Sekunder. Jadi kedua sub-pasar tersebut bisa dibedakan secara konsepsi
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

tetapi jelas kiranya bahwa dalam kenyataan keduanya tidak terpisahkan satu
sama lain.
Karena ke dua sub-pasar tersebut sangat erat terkait satu sama lain, maka para
pelaku tersebut baru berhenti melakukan tindakan-tindakan penyesuaian
hanya apabila permintan dan penawaran di masing-masing sub-pasar
mencapai keseimbangan secara bersarna-sama (simultan). Apabila pada suatu
saat, katakan, sub-pasar uang inti mencapai ke seimbangan tetapi sub-pasar
uang sekunder belum, maka keseimbangan yang sebenarnya belum tercapai.
Di sub-pasar uang sekunder akan terjadi tindakan-tindakan penyesuaian yang
mempengaruhi permintaan dan penawarannya. Perubahan pada permintaan
dan penawaran uang sekunder (giral) pasti akan mempengaruhi permintaan
dan penawaran uang inti.
Jadi sub-pasar uang inti yang tadinya sudah seimbang menjadi tidak
seimbang, dan tentu kemudian akan ada tindakan-tindakan penyesuaian di
sub-pasar ini. Proses penyesuaian ini akan terus terjadi (di kedua sub-pasar
tersebut) sampai kedua sub pasar tersebut mencapai keseimbangan secara
bersama-sama (simultan). Baru apabila keadaan ini tercapai, maka pasar uang
secara

keseluruhan

mencapai

keseimbangan

yang

sesungguhnya

(equilibrium ).
B. Pengertian Dasar
Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep
likuiditas. Suatu asset likuid adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan
dengan tanpa kehilangan risiko rugi. Pada satu sisi ekstrim dari spectrum
likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling likuid dengan daya beli penuh.
Pada tingkat spektrum likuiditas moderat kita mengenal uang kuasi yang secara
definitive tidak secara langsung berfungsi sebagai medium of exchange.
Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset fisik yang sangat tidak
likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan
sebagainya. Berdasarka spectrum likuiditasnya, berikut ini adalah bentuk-bentuk
uang yang secara resmi berlaku di Indonesia.
1. Uang Kartal (Currency)
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib
diterima seluruh masyarakat pada perekonomian.Uang kartal umumnya
berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank
Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak uang (hak
oktroi). Sebelum tahun 1968, pemerintah (otoritas fiskal) mengeluarkan uang
kertas dan uang logam pemerintah yang terdiri dari pecahan-pecahan kecil.
Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang
diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal
seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.
2. Uang Giral
Uang giral adalah simpanan pada bank-bank pencipta uang giral (BPUG) dan
BI yang setiap dapat ditarik (bahkan seluruh saldonya) untuk ditukarkan
dengan uang kartal sebesar jumlah nominalnya dan tidak dikenakan
penalty.Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam
melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa
banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera
diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Termasuk dalam uang giral
adalah:
-

Saldo giro rupiah penduduk.

Pengiriman uang (transfer).

Deposito berjangka yang sudah jatuh tempo.

Simpanan lainnya yang sudah jatuh tempo

3. Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surat atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai
alat pembayaran yang sah. Fungsi yang tidak sepenuhnya adalah fungsi alat
tukar menukar. Termasuk uang kuasi:
-

Deposito berjangka rupiah, termasuk sertifikat deposito.

Tabungan-tabungan.

Rekening giro dalam valuta asing.

Deposito berjangka dalam valuta asing.

Tabungan dalam valuta asing

4. Uang Primer atau Uang Inti (Primary money, base money , high powered
money)
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

Uang primer adalah seluruh kewajiban moneter dari otoritas moneter terhadap
BPUG dan sektor swasta domestik. Komponen uang primer adalah:
-

Uang kartal pada sektor swasta domestic (diluar BPUG, BI, &
Pemerintah).

Uang kartal pada BPUG (kas BPUG).

Simpanan giro BPUG pada BI.

Simpanan giro sektor swasta domestik pada BI.

5. Sistem Moneter Sistem moneter adalah lembaga-lembaga yang dapat


menciptakan uang atau lembaga-lembaga yang ktasewajibannya sebagian
besar berupa uang. Sistem moneter di indoesia terdiri dari:
a) Otoritas moneter
-

Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral

Pemerintah

b) Bank pencipta uang giral (BPUG)


BPUG adalah semua bank yang diperbolehkan menerima simpanan giro.
Termasuk bank-bank yang dipersamakan dengan bank umum adalah
Bapindo, BPD, danBank Pembangunan Swasta.
C. Uang Beredar
Dengan makin berkembangnya peranan bank dalam perekonomian, maka
pengertian uang beredar sebagai hanya uang kartal sudah makin ditinggalkan.
Hal ini dikarenakan semakin banyak masyarakat umum yang menyimpan uang
tunainya di bank dalam bentuk rekening koran dan giro (uang giral/ demand
deposits) demi keselamatan atau kemudahan transaksi.
Karena masyarakat dengan mudah sewaktu waktu mengambil kembali
rekening koran dan giro nya untuk dibelanjakan, maka seharusnya rekening
koran dan giro mempunyai status yang sama dengan currency sebagai uang
beredar.
JUB dalam Pengertian Sempit dan Luas
-

Dalam Arti Sempit (Norraw Money)


Jumlah Uang Beredar merupakan seluruh uang kartal ( uang tunai ) yang

dipegang anggota masyarakat dan uang giral ( demand deposits) yang dimiliki
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

oleh perseorangan pada bank bank umum. Uang giral dalam pengertian ini hanya
uang giral yang yang dapat dipergunakan untuk transaksi secara langsung oleh
pemiliknya, sehingga uang giral yang disimpan dalam lemari besi bank dan bank
sentral atau milikbank yang ada di bank lain tidak termasuk sebagai uang giral.
-

Dalam Arti Luas ( Broad Money)


Uang beredar selain uang kartal dan giro yang dipegang masyarakat,juga

termasuk deposito berjangka dan tabungan masyarakat ( uang kuasi ), karena


tabungan dan deposito berjangka ini dapat diubah menjadi uang tunai sama
dengan uang kartal, bahkan pada perekonomian yang makin maju banyak
transaksi yang dilakukan melalui bank
-

Dalam Pengertian paling luas


Jumlah Uang Beredar juga termasuk uang yang di simpan dilembaga

keuangan lain bukan bank ( bukan bank umum dan bank tabungan ) asal
memenuhi syarat sebagi uang yaitu harganya tetap dan dapat diterima masyarakat
secara umum ( misalkan multifinance, asuransi, pegadaian dll).
Jadi jumlah uang yang beredar merupakan hasil bersama dari prilaku
pemerintah (bank sentral), bank-bank umum dan masyarakat (khususnya
nasabah-nasabah bank), walaupun sebenarnya bank sentrallah yang mempunyai
pengaruh paling besar. Halini disebabkan pemerintah memegang monopoli
penciptaan uang kartal, sedangkan bank-bank umum hanya bisa menciptakan
uang giral atas dasar sejumlah uang kartal yang dipegang bank tersebut, tanpa
uang kartal tidak akan ada uang giral.
Dan melalui kebijakan-kebijakan moneter, pemerintah bisa mempengaruhi
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Ada empat cara untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar, yakni:
a. Kebijakan diskonto (discount rate policy)
Apabila bank sentral menaikan tingkat diskontonya (yaitu tingkat bunga yang
dikenakanpada bank umum atas pinjaman dana yang diberikan), maka jumlah
uang yang beredar cenderung berkurang. Sebaliknya , bila pemerintah
menghendaki jumlah uang beredar bertambah, suku diskonto bank sentral
perlu diturunkan.
b. Operasi pasar terbuka
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

Apabila pemerintah menghendaki menurunnya jumlah uang yang beredar,


pemerintah harus menjual surat obligasi dipasar bebas. Tindakan ini disebut
open market selling. Sebaliknya apabila pemerintah menghendaki
bertambahnya jumlah uang yang beredar, maka pemerintah dalam hal ini bank
sentral perlu melakukan open market buying, yakni membeli kembali
obligasi dari masyarakat.
c. Merubah cash ratio
Bank sentral umumnya menetukan angka banding minimum antara ung tunai
dengan kewajiban giral bank. Angka banding mana disebut minimum cash
ratio. Bila pemerintah menurunkan minimum cash ratio, maka dengan uang
tunai yang samabank dapat menciptakan uang denganjumlah yang lebih
banyak dari sebelumnya. Sebaliknya bila dikehendaki berkurangnya jumlah
uang yang beredar, pemerintah dapat menaikan cash ratio bank.
d. Pengwasan kredit secara selektif
Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat,disamping dipengaruhi oleh
kebijakan kebijakan bank sentral,juga dapat dipengaruhi oleh neraca
pembayaran luar negeri (balance of payment) negara tersebut. Neraca
pembayaran yang surplus (berarti Negara tersebut lebih banyak mengekspor)
cenderung mengakibatkan meningkatnya penawaran akan uang, sedangkan
neraca pembayaran defisit cenderung menurunkan jumlah uang yang beredar.
B=C+R
Dimana;
B = Uang inti
C = Uang kartal yang dipegang oleh masy. umum diluar bank-bank
R = Reserve bank
Atas dasar reserve bank (R) yang disimpan maka bank-bank menciptakan
uang giral yang berupa saldo-saldo rekening Koran yang dimilikioleh masyarakat
umum yang disimpan pada bank-bank (D). Jumlah uang yang beredar mencakup
uang kartal yang dipegang masyarkat umum diluar bank (C) dan uang giral yang
diciptakan oleh bank-bank umum (D) :
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

M=C+D
Dimana;
M = Jumlah uang yang beredar
C = Uang kartal yang dipegang oleh masy. umum diluar bank-bank
D = Uang giral yang diciptakan oleh bank-bank umum
D. Uang inti (Reserve Money)
Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti (reserve
money), uang inti adalah seluruh uang yang dikeluarkan oleh pemerintah (bank
sentral) ditambah saldo rekening koran milik bank-bank (atau masyarakat) pada
bank sentral.Uang inti bisa pula dilihat sebagai penjumlahan antara uang kartal
dengan cadangan bank (bank reserve).
Jumlah uang inti di masyarakat meningkat karena tiga sebab;
1. Surplus neraca pembayaran,
2. Defisit APBN yang dibiayai dengan pencetakan uang baru,
3. Kenaikan kredit bank sentral kepada bank-bank dan kepada lembagalembaga lain.
Keadaan sebaliknya menyebabkan kondisi jumlah uang inti berkurang.
Dalam proses penciptaan uang, bagian dari uang inti yang dipegang oleh
masyarakat umum langsung menjadi uang kartal, sedangkan sisanya yang
dipegang oleh bank-bank umum sebagai cadangan bank kemudian melipatkan
diri menjadi uang giral.
E. Pelipat Uang (money Multiplier)
Proses penciptaan uang beredar dari uang inti tersebutdiringkas dalam
konsep money multiplier yang menghubungkan antara jumlah uang inti dengan
jumlah uang beredar. Nilai dari money multiplier tergantung kepada :
a.

Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam bentuk uang


kartal

b.

Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk menjamin uang giral.

Tugas Kuliah Individu


Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

Money multiplier (angka pengganda uang) diturunkan dari hubungan


antara uang inti atau uang primer dengan jumlah uang yang beredar,secara
matematis sebagai berikut :
MS = UK + UG
MB = UK + CD
Dimana;
MS = jumlah uang yang beredar (M)
UK = Uang kartal milik swasta domestic
UG = Uang giral milik swasta domestic
MB = Uang inti
CD = Cadangan bank umum yang terdiri dari kas dll
F. Kurva penawaran uang
Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope positif. Seperti
halnya kurva permintaan uang, jumlah uang yang beredar juga dipengaruhi oleh
tingkat bunga

Pergeseran kurva penawaran uang


Faktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, adalah:
a. Tingkat Bunga
Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar
dalam perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan
lesu
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

b. Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli
masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang
dan jasa yang ditawarkannya.
c. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah
mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan
untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui
peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
d. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk
menjaga dana nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia menetapkan
tingkat sadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan
bank.
e. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah
rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan
dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.
G. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan dari pembahasan mengenain penawaran uang secara
ringkas adalah:
1. Pemerintah bisa secara langsung mempengaruhi uang inti, misalnya dengan
pencetakan uang baru.
2. Pemerintah hanya bisa mempengaruhi jumlah uang beredar melalui uang inti
dan kebijakan kebijakan yang mempengaruhi reserve ratio, misalnya dengan
penetuan cash ratio , pemberian kredit likuiditas kepada bank-bank.
Selebihnya jumlah uang uang yang beredarditrntukan olehprilaku masyarakat
umum dan bank-bankyang merupakan factor diluar pengaruh langsung
pemerintah.
3. Teori penawaran di atas mempunyai implikasi bagi kebijakan moneter yang
diambil pemerintah, yakni pemerintah tidak 100% mencapai apa yang
dikehendaki dari kebijakan moneternya semuanya kira-kira saja. Misalkan,
Tugas Kuliah Individu
Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

Pemerintah ingin mentargetkan kenaikan jumlah uang yang beredar sebesar


15%, kenaikan 15% uang inti belum tentu akan menaikan uang yang beredar
dengan 15%, bisa lebih atau bisa kurang, tergantung pada apa yang terjadi
dengan multiplier uang dan variable-variabel yang mempengaruhinya. Macam
kebijakan juga menentukan sekali efek akhir dari kebijakan monter.

Tugas Kuliah Individu


Teori Penawaran Uang

Zahra Amalia 1312080026


S1 Manajemen Intensif

Anda mungkin juga menyukai