Anda di halaman 1dari 8

TEORI BAUMOL DAN TOBIN

DISUSUN OLEH:

M. ARIF WAHYU SAPUTRA (01021381419168)


BEMBIE TEGRIANDORA (01021381419217)
RHIKI KESUMA (01021281419165)
Z.A. MUAZIM (01021381419189)

DOSEN PEMBIMBING:

Liliana, S.E.,M.Si

FAKULTAS EKONOMI
EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
ABSTRAK

Perkembangan teori permintaan akan uang untuk tujuan transaksi setelah Keynes
terutma sekali berpangkal pada karya dari William Baumo dan James Tobin, Baumol dan
Tobin mencapai keseimpulan yang serupa mengenai permintaan transksi akan uang.
Baumol melihat bahwa kebutuhan akan uang dari seseorang (baik sebuah rumah
tangga mupu sebuah perusahaan, secara teoritis sama) untuk tujuan transaksi pada
hakekatnya adalah sama dengan kebutuhan “stok” (inventory) untuk sesuatu barang. Secara
teoritis seseorang menentukan berapa “stok” (dalam hal ini, stok uang) yang akan dipegang
ataas dasar pertimbangan biaya, yaitu ia membebaninya biaya total minimal. Model dari
Baumol bertitik tolak dari anggapan bahwa orang menerima pendapatan jumlah tertentu
secara reguler setiap waktu (misalnya setiap awal bulan). Selajutnya dianggap bahwa
pendapatan totalnya bisa ia pegang semuanya sebagai uang tunai. Untuk semuanya dalam
bentuk obligasi (surat berharga) dan mendapatkan penghasilan tambahan berupa bunga, atau
sebagai dalam bentuk uang tunai dan sebagainya dalam bentuk obligasi.
Pemegang uang tunai dianggap tidak memberikan penghasilan apapun. Uang tunai
dipegang karena uang tunai bisa digunaan untuk tujuan transaksi, sedang obligasi tidak bisa
digunakan untuk belanja kecuai kalau ditukarkan menjadi uang tunai lebih dahulu (atau
dijual). Selanjutnya dianggap bahwa setiap kali ia menjual obligasi (berapa pun jumlahnya) ia
harus membayar ongkos tertentu (tetap). Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan uang
tunai untuk kebutuhan transaksinya selama jangka waktu tertentu. Ia akan tentukan jumlah
tersebut sesuai dengan pertimbangan biaya yang paling memguntungkan baginya. Karena
uang tunai tidak menghasilkan penghasilan apapun, sedangkan obligasi menghasilkan
penghasilan bunga, maka orang tersebut akan lebih suka memegang pendapatan totalnya
sebanyak mungkin dalam bentuk obligasi dan memegang seminimal mungkin dalam bentuk
uang tunai.
Pendahuluan
1 Latar Belakang
Teori transaksi dari permintaan uang memiliki berbagai bentuk, yang bergantung pada
bagaimana orang memodelkan proses menghasilkan uang dan melakukan transaksi. Seluruh
teori ini mengasumsikan bahwa uang mempunyai biaya dari menerima tingkat pengembalian
yang rendah dan manfaat yang membuat transaksi lebih aman. Orang-orang memutuskan
berapa banyak uang yang akan dipegang dengan men-trade-off-kan biaya dan manfaat ini.

Model permintaan uang Baumol-Tobin yang dikembangkan pada tahun 1950-an, oleh
ekonom William Baumol dan James Tobin. Model ini menganalisis biaya dan manfaat dari
memegang uang. Manfaatnya adalah kenyamanan orang-orang memegang uang agar tidak
perlu pergi ke bank setiap kali mereka ingin membeli sesuatu. Biaya kenyamanan ini adalah
hilangnya bunga yang akan mereka terima jika uang itu mereka simpan di bank yang akan
menghasilkan bunga.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada Paper ini yaitu :
1. Membahasa bagaimana teori yang dikemukakan wiliam Baumol dan James Tobin
dengan mengembangkan model permintaan uang untuk transaksi dari keynes.

1.3  Tujuan dan Manfaat


Tujuan penulisan Paper ini diantaranya sebagai berikut.
Dapat mengetahui tentang Teori permintaan uang yang menekankan peran sebagai
media pertukaran disebut transaksi (transaction theories).
Menentukan Bagaimana Teori ini menyatakan bahwa uang adalah asset yang
didominasi dan menekankan bahwa orang memegang uang, tidak seperti asset-aset lainnya,
untuk melakukan pembelian. Menjelaskan dengan sangat baik mengapa orang memegang
ukurang uang yang sempit, seperti mata uang dan rekening cek, sebagai lawan dari
memegang asset yang mendominasi mereka, seperti rekening tabungan atau Treasury bills.

1.4  Hipotesis
William Baumol dan James Tobin mengembangkan model permintaan akan uang
yang sama secara terpisah, yang menunjukkan bahwa jumlah uang yang dipegang untuk
tujuan transaksi bersifat sensitive terhadap tingkat suku bunga. Dalam mengembangkan
modelnya, mereka menganggap seorang individu menerima pembayaran sekali dalam satu
periode dan menghabiskan dalam satu periode tersebut. Dalam model mereka, uang yang
memberikan pendapatan suku bunga nol, dipegang hanya karena digunakan untuk melakukan
transaksi.
1.5. Penelitian Terkait
Model permintaan uang Baumol-Tobin yang dikembangkan pada tahun 1950-an, oleh
ekonom William Baumol dan James Tobin. Model ini menganalisis biaya dan manfaat dari
memegang uang. Manfaatnya adalah kenyamanan orang-orang memegang uang agar tidak
perlu pergi ke bank setiap kali mereka ingin membeli sesuatu. Biaya kenyamanan ini adalah
hilangnya bunga yang akan mereka terima jika uang itu mereka simpan di bank yang akan
menghasilkan bunga.

1.6. Metodologi
Transaksi dari permintaan uang memiliki berbagai bentuk, yang bergantung pada
bagaimana orang memodelkan proses menghasilkan uang dan melakukan transaksi. Seluruh
teori ini mengasumsikan bahwa uang mempunyai biaya dari menerima tingkat pengembalian
yang rendah dan manfaat yang membuat transaksi lebih aman. Orang-orang memutuskan
berapa banyak uang yang akan dipegang dengan men-trade-off-kan biaya dan manfaat ini.
Baumol melihat bahwa kebutuhan akan uang di angap stok “inventory”, secara teoritis
seseorang menentukan beberapa “stok” atau (kebutuhan uang) yang akan dipegang
berdasarkan pertimbangan biaya. Model dari baumol bertitiktolak dari anggapan bahwa orang
ini menerima pendapatan sejumlah tertentu secara regular setiap waktu (misalnya setiap awal
bulan). Dan dianggap selalu membelanjakan untuk tujuan transaksi dari sejumlah uang
tertentu setiap harinya. Dengan kata lain kebutuhan uang tunai(dana) per satuan waktu adalah
konstan.

1.7. Percobaan dan hasil


Analisa Teori Makro Keynes pada Pasar uang Keseimbangan di Pasar uang terjadi dari
interaksi antara permintaan dan penawaran uang Pada Pasar uang ditentukan “Harga” dari
uang (= tingkat bunga), yaitu harga yang harus dibayar dari penggunaan uang Penawaran
uang ditentukan oleh otoritas moneter (pemerintah) faktor eksogen
 Permintaan uang ditentukan oleh motif penggunaan uang:
A. Transaksi
Tergantung volume transaksi (GDP riil) dan tingkat harga umum
Fungsi Permintaan Uang Md = k. P. Q
B. Berjaga-jaga
Dipengaruhi oleh Tingkat pendapatan masyarakat dan tingkat bunga
C. Spekulasi
Yang membedakan pandangan klasik dan Keynes Pemilik kekayaan (Asset Holder)
digambarkan antara memegang uang tunai atau obligasi (bond) Memegang obligasi dianggap
memberikan penghasilan, sedang uang tunai tidak (kecuali likuiditasnya).

• Jadi harga pasar obligasi berbanding terbalik dengan tingkat bunga.


• Jika kita mengharapkan tingkat bunga turun, maka orang akan lebih suka memegang
kekayaannya dalam bentuk obligasi daripada uang tunai, demikian pula sebaliknya.
 Fungsi Permintaan uang (Liquidity Preference)

 Penentuan ‘harga” dari uang ( tingkat bunga)

• PENYEMPURNAAN BOUMOL
Uang tunai diminta untuk keperluan transaksi, namun antara penerimaan dan
pengeluaran tidak selalu dilakukan pada saat yang bersamaan. Contoh : Gaji PNS/swasta
yang tidak sekaligus digunakan untuk membeli kebutuhannya. Boumol menyoroti sisa
pendapatan yang dimiliki seseorang apakah disimpan dalam bentuk obligasi atau tetap dalam
bentuk tunai dengan konsekuensi masing-masing  tetapi menurut Boumol sisa tersebut
sebagian dalam bentuk obligasi dan sebagaian lagi dalam bentuk tunai
 Menurut Boumol:
Jika suku bunga meningkat, maka banyaknya uang tunai rata-rata yang dipegang
akan menurun. Semakin tinggi tingkat pendapatan, jumlah uang yang diminta untuk
transaksi semakin tinggi, tetapi proporsi uang tunai yang disimpan semakin kecil
• PENYEMPURNAAN TOBIN
Menyoroti motif permintaan uang untuk spekulasi Dengan memasukkan unsur
ketidakpastian dimasa yang akan datang, perilaku seseorang dalam memegang aktiva
finansial
tidak lagi memilih salah satu yaitu obligasi atau tunai tetapi obligasi dan tunai secara
bersama-sama Masalah yang timbul adalah berapa proporsi aktiva finansial yang dipegang
dalam bentuk uang tunai dan berapa dalam bentuk obligasi, tergantung dari drajat keyakinan
orang terhadap keadaan yang akan datang yang sifatnya tidak pasti
 Obligasi tergantung suku bunga
 Uang tunai tergantung drajat preferensinya

 Menurut Tobin
Jika tingkat suku bunga meningkat maka permintaan uang untuk spekulasi akan menurun
Pada kondisi ketidakpastian, pengambilan keputusan tentang proporsi uang tunai-obligasi
lebih realistic Dari studi Boumol dan Tobin dapat disimpulkan bahwa permintaan uang akan
memberi tanggapan positif pada perubahan pendapatan dan negatif pada perubahan suku
bunga

Analisa Teori Makro Keynes pada Pasar Tenaga Kerja


 Menurut Keynes pengangguran dapat berlangsung lama karena :
 Fleksibilitas harga tidak sempurna
 Keterlambatan reaksi pelaku ekonomi terhadap perubahan situasi ekonomi

 Untuk menghindari kondisi diatas, pemerintah


Dapat mempengaruhi permintaan agregat dengan cara :
Secara langsung
 Meningkatkan pengeluaran pemerintah (G)
Secara tidak langsung:
 Meningkatkan konsumsi ( C ) dan Investasi ( I ) melalui kebijaksanaan pajak dan
tingkat bunga

Misalkan individu menerima gajinya dolar Y pada awal setiap periode dan kemudian
menghabiskan itu pada tingkat bahkan selama seluruh periode. Dalam rangka untuk
membelanjakan pendapatan yang dia butuhkan untuk menahan sebagian dari Y dalam bentuk
saldo uang yang dapat digunakan untuk melaksanakan transaksi. Atau, dia dapat deposit
beberapa bagian dari pendapatan di rekening tanpa bunga bank atau obligasi jangka pendek.
Penarikan uang dari bank, atau obligasi konversi dari uang, menimbulkan biaya transaksi
tetap sama dengan C per transfer (yang independen dari jumlah penarikan). Misalkan N
menyatakan jumlah penarikan yang dilakukan selama periode dan menganggap hanya demi
kenyamanan bahwa penarikan awal uang juga menimbulkan biaya ini.Uang yang disimpan di
bank memberikan suku bunga nominal, i, yang diterima pada akhir periode. Untuk
mempermudah, juga diasumsikan bahwa individu menghabiskan seluruh gaji-nya selama
periode (tidak ada tabungan dari periode ke periode).
Akibatnya total biaya manajemen uang adalah sama dengan biaya penarikan, N
C, ditambah bunga terdahulu karena kepemilikan keseimbangan uang, saya
M, dimana M adalah jumlah rata-rata diadakan sebagai uang selama periode
tersebut. Pengelolaan uang yang efisien mensyaratkan bahwa individu meminimalkan biaya
ini, mengingat tingkat nya transaksi yang diinginkan, tingkat bunga nominal dan biaya
mentransfer dari bunga rekening kembali ke uang.
Kepemilikan rata-rata uang selama periode tergantung pada jumlah penarikan yang
dibuat. Misalkan bahwa pendapatan semua ditarik di awal (N = 1) dan menghabiskan selama
seluruh periode. Dalam hal ini individu dimulai dengan pemegangan uang sama dengan Y
dan periode berakhir dengan kepemilikan uang dari nol. Normalisasi panjang periode ke 1,
pemegangan uang rata-rata sama dengan Y / 2. Jika seseorang awalnya menarik setengah
pendapatannya, Y / 2, menghabiskan, maka di tengah-tengah periode kembali ke bank dan
menarik sisanya ia telah membuat dua penarikan (N = 2) dan rata-rata kepemilikan dia uang
adalah sama dengan Y / 4. Secara umum, rata-rata kepemilikan seseorang uang akan sama
dengan Y / N 2.
Ini berarti bahwa biaya total pengelolaan uang adalah sama dengan:

Jumlah minimum penarikan dapat ditemukan dengan mengambil derivatif dari


ungkapan ini sehubungan dengan N dan setting sama dengan nol (perhatikan bahwa turunan
kedua adalah positif, yang menjamin bahwa ini adalah minimal, bukan maksimal).
Kondisi untuk minimum ini kemudian diberikan oleh:

Pemecahan ini untuk N kita mendapatkan jumlah optimal penarikan:

Menggunakan fakta bahwa pemegangan uang rata-rata sama dengan Y/2N kita
mendapatkan permintaan untuk fungsi uang:

Model ini dapat dengan mudah dimodifikasi untuk menggabungkan tingkat harga rata-
rata yang mengubah fungsi permintaan uang menjadi tuntutan untuk fungsi likuiditas:

1.8. Pemecahan
Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis Baumol-Tobin adalah ketika suku bunga meningkat, jumlah
dari uang tunai yang dipegang untuk transaksi akan turun, yang berarti percepatan akan naik
seiring dengan kenaikan suku bunga. Dengan kata lain, komponen transaksi dari permintaan
akan uang berhubungan negative dengan tingkat suku bunga.
Pengembangan lebih lanjut dari pendekatan Keynes yaitu pendekatan Baumol-Tobin,
telah mencapai penjelasan yang lebih detail mengenai permintaan uang untuk transaksi,
berjaga-jaga dan spekulasi. Upaya untuk memperbaiki prinsip yang mendasari Keynes
mengenai permintaan atas uang untuk spekulasi hanya berhasil sebagian, masih belum jelas
bahwa permintaan ini bisa terjadi. Tetapi model dari permintaan uang untuk transaksi dan
berjaga-jaga menunjukkan bahwa komponen permintaan uang berhubungan negative dengan
suku bunga. Dengan demikian, gagasan Keynes bahwa permintaan uang sensitive terhadap
suku bunga, menyatakan bahwa percepatan tidaklah konstan dan pendapatan nominal
dipengaruhi oleh faktor-faktor selain jumlah uang masih bisa didukung.
1.9. Referensi
Budiono (2005). Ekonomi Moneter. Hal 40-46
http://fachriceg.blogspot.co.id/2011/10/teori-permintaan-uang-post-keynesian.html

Anda mungkin juga menyukai