Nama Kelompok:
Dosen Pengasuh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
PENDAHULUAN
Konsep Pemikiran:
. Division of Labor
Teori Upah
Bahwa harga natural dihubungkan pada level output merupakan suatu
pemikiran yang tidak dipertimbangkan oleh Smith. Asumsi implisit bahwa yang
mendasari pendapatnya adalah semua koefisien biaya konstan dan tetap dari
produksi.
Dalam teorinya tidak ada tempat untuk diminishing returns atau factor
substitution. Sesungguhnya harga natural secara fungsional dihubungkan hanya
untuk faktor pengembalian seperti yang ditunjukkan oleh Smith, natural price
mengubah dengan tingkat natural dari setiap komponennya yaitu upah, profit, dan
sewa.
Upah natural dari labor menurut Smith terdiri dari produk labor yang sebelum
pemberian tanah dan akumulasi capital semestinya dalam keseluruhan
pekerjaannya. Dengan kenaikkan kelas tuan tanah dan kapitalis pekerja dia harus
membagi produknya dengan tuan tanah dan majikan. Buruh dan majikan adalah
bentuk kombinasi kenaikkan atau penurunan upah.
Majikan biasanya lebih berhasil dalam usahanya daripada buruh tapi
kebutuhan buruh dan keluarganya untuk bentuk penghidupan dasar di bawah upah
tidak dapat jatuh untuk waktu yang sangat panjang. Peningkatan demand untuk
labor mungkin meningkatkan upah serta substansi diatas tingkat penghidupan
dipandang oleh Smith sebagai “yang paling rendah yang konsisten dengan
kemanusiaan umumnya.” Kemudian, demand untuk labor dapat meningkat hanya
dalam proporsi peningkatan dari “ dana yang ditunjukkan untuk membayar upah.”
Jadi, munculnya dana upah disusun dari surplus pendapatan dan surplus capital
pada kelebihan dari personal pemilik dan kebutuhan bisnis. Peningkatan
pendapatan dan peningkatan capital merupakan prasyarat dari peningkatan upah.
Suatu kemajuan dalam posisi ekonomi dari hak pekerja untuk upah yang
labih tinggi, Smith mempertimbangkan suatu keuntungan bersih untuk
masyarakat: “pelayan, buruh, dan pekerja menciptakan berbagai jenis bagian yang
besar dari setiap masyarakat politik yang besar. Tetapi, kemajuan keadaan bagian
terbesar apa yang tidak pernah dianggap sebagai suatu gangguan untuk semuanya.
Tidak ada masyarakat yang dapat dengan pasti maju dan bahagia yang bagian
terbesar dari anggota adalah orang miskin dan menyedihkan. Tetapi ini keadilan
disamping harus membagi produk labor milik mereka sebagai dirinya lumayan
dimakan, dipakai, dan ditempati dengan baik”.
Upah yang rendah merupakan suatu kondisi simpton yang tidak berubah di
bawah wages-fund, luas seperti itu mungkin, gagal untuk meningkatkan dan
dengan demikian gagal untuk mentimulasi suatu kenaikan demand untuk labor.
Tentang hubungan antara upah dan pertumbuhan populasi, smith
mengatakan bahwa kemiskinan tidak akan menurunkan pernikahan dan tingkat
kelahiran bahkan stimulasi selanjutnya, tapi itu akan berakibat tidak
menyenangkan pada tingkat kelahiran bayi dan anak.
Suatu upah tinggi merupakan efek peningkatan kesejahteraan dan
menyebabkan peningkatan populasi untuk mengkomplain hal ini, keluhan yang
berlebihan pada kebutuhan efek dan penyebab kesejahteraan publik yang terbesar.
Dalam ajaran Smith upah tinggi dihubungkan pada peningkatan/kemajuan
produktifitas labor. Pemikiran kurva penawaran backward sloping dari labor
adalah tidak secara mutlak ditolak tapi dipertimbangkan dapat diterapkan hanya
pada orang minoritas.
Walaupun Smith mengesahkan upah tinggi dia tidak senang harga tinggi
tidak seperti Physiocrath, dia menghubungkan harga rendah dari ketentuan
dengan kelebihan dan kemakmuran, harga tinggi dengan kelangkaan dan
kesusahan.
Jika ketentuan adalah murah dan banyak pekerja mungkin ingin memulai
bisnis milik mereka dan pekerja ingin menyewa lebih banyak labor dengan
demand labor meningkat dan supply turun, harga labor mungkin naik. Ketika
ketentuan adalah mahal dan langka, peristiwa-peristiwa mungkin terjadi bagian
lawan.
Variasi harga labor mungkin akan menutup variasi ketentuan harga.
Kemudian sejak upah uang ditetapkan keduanya oleh permintaan labor dan harga
wage-goods (upah barang), fluktuasi harga wage-goods tidak akan gagal untuk
mendesak akibat pada upah uang. Ini akan mempunyai efek mengurangi fluktuasi
upah uang yang lebih kaku daripada harga ketentuan.
Seperti yang telah diketahui ketika harga ketentuan tinggi permintaan
labor cenderung turun sebagaimana upah jika tendensi upah ini tidak ditandai
oleh harga tinggi dari wage-goods. Dan ketika harga makanan rendah efek
peningkatan demand untuk labor pada upah ditandai lagi oleh harga rendah wage-
goods yang berlaku.
Fluktuasi harga ketentuan kemudian mempunyai dua efek pada upah yang
satu menandai yang lain. Mereka mempengaruhi demand labor dan kemudian
upah pada satu arah, tapi efek pada upah menurunkan kerugian, seluruh atau
dalam bagian oleh efek countervailing dari fluktuasi yang sama yaitu dari harga
wage-goods menarik upah pada arah yang berlawanan.
Teori Sewa
Dalam teori sewanya, Smith bimbang antara jumlah prinsip eksplanatori pada
yang di bawah pembayaran sewa. Ini baginya, “secara alami suatu harga
monopoli,” suatu penunjukkan yang dijelaskan oleh observasi bahwa “ini tidak
semua proporsion pada apa yang tuan tanah mungkin meletakkan dalam
peningkatan tanah atau apa yang dapay dia hasilkan, tapi apa yang dapat petani
hasilkan untuk diberikan.”
Ketika smith membicarakan harga komoditas dia memasukan sewa tanah
sebagai elemen biaya dan kemudian sebagai determinan harga produk, tapi
dalam bagian khusus disediakan untuk sewa dia mempertimbangkan suatu sewa
tinggi atau rendah efek dari harga produk yang tinggi atau rendah.
Smith tidak mengubah bagian ini dalam kritik Hume, dia tidak menemukan
ketidakkonsistenannya. Ini mungkin bahwa dalam teori harga mikroekonominya
dia mempertimbangkan kegunaan khusus dari bidang tanah sebagai biaya
pengadaan dalam istilah oportunitas alternative, sedangkan dalam teori
makroekonomi dari disribusi tanah sebagai suatu keseluruhan yang dipandang
sebagai perolehan bukan kegunaan alternative.
Sewa diinterpretasikan sebagai suatu perbedaan yang bermacam-macam
dengan kedua fertilitas dan lokasi. Untuk lokasi kemajuan tranportasi akan
cenderung menyamakan perbedaan lokasi sebaik sewa. Dalam teori
perkembangan ekonomi smith, peningkatan pendapat nasional dengn peningktan
pemerataan pendapatan penyewaan kelas tuan tanah.
Peningkatan pendapatan nasional akan diingat, diprediksi oleh smith dalam
dividion of labor dimana manufaktur lebih rentan daripada agrikultur.
Peningkatan spesialisasi dan produktivitas dalam sector manufaktur ekonomi akan
lebih rendah harga manufaktur dan peningkatan nilai riil dari sewa.
Peningkatan pemerataan kelas tuan tanah dalam pendapatan nasional
kemudian mencerminkan kemajuan perdagangan dari sektor agrikultur. Dalam
teori Ricardian, factor strategic yang menghasilan suatu hasil yang dihasilkan
tidak banyak meningkatkn produktivitas dalam manufaktur sebagai diminishing
return untuk tanah yang meningkatkan harga agrikultur dan dengan demikian
memajukan perdagangan sektor agrikultur dari perekonomian dan peningkatan
pemerataan ini dari peningkatan nasional.
Konsep Pemikiran:
Thomas Malthus dianggap sebagai tokoh klasik setelah Adam Smith yang
banyak berjasa dalam pemikiran ekonomi. Malthus menimba ilmu di St.John’s
College, Cambridge, Inggris, dan kemudian melanjutkan ke East India College.
Untuk pertama kalinya ekonomi politik disiplin ilmu tersendiri. Buku yang
ditulisnya : Principles of political economy (1820), definition of political economy
(1827), Essay on the principle of population as it affect the future improvement of
society (1798), An inquiry into the nature and progress of rent (1815).
Disalah satu bukunya terdapat pikiran yang tidak sejalan antara malthus
dengan smith. Dimana smith optimis akan kehidupan manusia namun malthus
pesimis dengan hal itu. Penyebab pesimisme Malthus ialah dari faktor tanah.
Karena tanah merupakan salah satu faktor produksi yang tetap jumlahnya.
Malthus mengamati manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan
produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia
berkembang sesuai dengan deret ukur sedangkan pertumbuhan produksi makanan
hanya meningkat sesuai dengan deret hitung. Karena perbedaan tersebut, maka
malthus meramalkan akan terjadi bencana yang menimpa manusia.
Berbagai masalah timbul karena adanya tekanan penduduk tersebut, yang pada
akhirnya akan berkelanjutan terhadap standar hidup manusia. Baik dalam arti
ruang maupun output. Anehnya dalam menghadapi masalah orang selalu
menyalahkan keadaan dan lingkungan, akan tetapi tidak pernah menyalahkan
diriya sendiri. Dalam bukunya “essays on the principles of population” malthus
menguraikan bahwa satu-satunya cara untuk menghindar dari bencana ialah
melakukan kontrol atau pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau dengan
program keluarga berencana. Pandangan diatas dipandang pesimis. Dalam
kenyataannya produktivitas tenaga kerja selalu meningkat tiap tahun yang dimulai
dari revolusi industri yang kemudian dilanjut dengan revolusi hijau serta revolusi
biru. Kenyataan tersebut menunjukan bahwa kemakmuran masyarakat meningkat
dari tahun ke tahun. Walau ramalan malthus dinilai berlebihaan, tetapi perlu
diwaspadai sebab di beberapa negara di afrika, saat ini sering dilanda kelaparan.
Sebagai catatan, perlu dikemukakan, jika seseorang berbicara tentang malthus
maka ingatan orang akan lari pada teori populasi yang telah dijelaskan diatas.
Sebetulnya selain tentang penduduk, karyanya dibidang lain juga ada.
3. Pemikiran Tokoh Jean Baptiste Say (1767-1832)
Biografi:
Maestro Ekonomi yang satu ini, merupakan tokoh yang teramat penting dalam
skrip drama sejarah pemikiran ekonomi Perancis bahkan dunia. JB-Say lahir di
kota Lyon, Perancis pada 5 Januari 1767, dia adalah anak sulung dari tiga
bersaudara.Ia dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga saudagar yang ber latar
agama protestan yang taat. Jean-Baptiste Say kecil memang sudah menampakan
sisi-sisi kecerdasannya, dengan melihat potensi yang dimiki oleh Say, maka
ayahnya (Jean-Etienne Etienne Say) berusaha memberikan arahan agar ia
memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Maka pada usia 9 tahun Jean-
Etienne Etienne Say mendaftarkan putranya Say pada sebuah sekolah
asrama, yang dikelola oleh dua imigran italia yaitu Giro dan Gorati, upaya
ayahnya tersebut bertujuan agar, ia memiliki dedikasi dalam pendidikan dan
keilmuan, sebagai upaya untuk mengimbangi studi tentang pemahaman agama
yang terkenal kolot pada masa itu. Ruang pendidikan formal itulah yang membuat
Say menemukan sebuah kedalaman pemahaman dan ketertarikannya
terhadap science. Namun karena kesulitan ekonomi, maka dengan sangat terpaksa
dia harus keluar dari pendidikan formalnya.
Terpaan kesulitan ekonomi tidak membuat Say memiliki krisis haparan untuk
meretas se-utas rajutan mimpi yang kelak akan ia garap di kemudian hari. Ini
dibuktikan ketika ayahnya kemudian mengirim Say dengan saudaranya Horace ke
Inggris pada tahun 1785 untuk mempelajari bahasa Inggris dan untuk mempelajari
studi dibidang industri komersial, terutama yang berhubungan dengan
fashionyang sedang di gandrungi oleh kaula muda kala itu.
Alur cerita yang terbentuk di Inggris ternyata banyak memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap pemikiran Say, hal tersebut patut di-amini karena pada
waktu itu Inggris sedang berada dalam sebuah transformasi peradaban besar, yaitu
revolusi industri yang memberikan celah yang sangat lebar dalam
kontestasitekno-science dan indutri. Selain itu juga di Inggris Say mulai mengenal
karya Adam Smith (The Wealth of Nations) yang kelak akan banyak memberikan
influence yang sangat berarti dalam pemikiran Say.
Selama di Inggris juga Say selalu bermasalah dengan kondisi krisis keuangan
yang terus-menerus mendera, hal tersebut dikarenakan Say tidak memiliki
pekerjaan yang tetap selama di Inggris, sehingga kondisi tersebut kemudian
memaksa dia kembali ke Paris untuk menemani keluarganya. Berangkat dari titik
inilah, dia mengawali karirnya sebagai karyawan di perusahaan asuransi pada
tahun 1787.
J-B Say merupakan salah satu ekonom yang hidup di masa-masa sulit. Pada
usia 15 tahun pada puncak revolusi perancis Say sudah nampak sebagai seorang
pemikir yang kritis, karena pada usia tersebut sosok Jean-Baptiste Say telah
dipengaruhi oleh Autobiography Benjamin Franklin, ketertarikannya pada
Franklin cukup beralasan, karena dalam tulisan-tulisannya dia selalu menekankan
pada model prinsip Warga Negara yang selalu mengutamakan penghematan,
pendidikan serta aspek moralitas dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagian
karirnya dia habiskan pada sektor privat dan publik, diantaranya adalah di dunia
perbankan, asuransi, bekerja di media massa, serta dalam sektor manufaktur.
Konsep Pemikiran:
J.B. Say berasal dari Prancis. Lahir pada tanggal 5 Januari 1767. Seperti
halnya Ricardo, J.B. Say juga berasal dari kalangan pengusaha, bukan dari
kalangan akademis. Keterkaitannya dengan pengembangan teori-teori juga
berlangsung pada waktu ia sudah memasuki usia senja, mendekati usia 50 tahun.
Ia sangat memuja pemikiran-pemikiran Smith. Sebagai pendukung yang loyal, ia
sangat berjasa dalam menyusun dan melakukan kodifikasi terhadap pemikiran-
pemikiran Smith secara sistematis. Hasil kerjanya dirangkum dalam
bukunya Traite d’Economie Politique (1903). Apa yang dilakukan oleh Baptiste
Say ini sangat membantu dalam memahami pemikiran-pemikiran Smith dalam
buku The Wealth of Nations, yang bahasanya relatif sulit dicerna oleh orang
awam.
Kontribusi Say yang paling besar terhadap aliran klasik ialah pandangannya
yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaannya
sendiri(supply creates its owm demand). Pendapat Say di atas disebut Hukum
Say (Say’s Law). Hukum Say didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu
sama dengan pendapatan. Setiap ada produksi, akan ada pendapatan yang
besarnya persis sama dengan nilai produksi tadi. Dengan demikian, dalam
keadaan seimbang, produksi cenderung menciptakan permintaanya sendiri akan
produksi barang yang bersangkutan.
Dengan dasar asumsi seperti ini ia menganggap bahwa peningkatan
pendapatan, yang akhirnya akan selalu diiringi oleh peningkatan permintaan. Jadi,
dalam perekonomian yang menganut pasar persaingan sempurna tidak akan
pernah terjadi kelebihan penawaran (excess supply). Kalaupun terjadi, sifatnya
hanya sementara. Pasar lewat “tangan tak kentara” akan mengatur dirinya kembali
kearah keseimbangan. Misalnya, kalau penawaran terlalu besar dibanding
permintaan, stok barang naik, dan harga-harga di pasar akan turun. Turunnya
harga ini menyebabkan produksen enggan berproduksi, sehingga jumlah barang
yang ditawarkan kembali sama dengan jumlah barang yang diminta.
Pendapat Say bahwa “produksi akan selalu menciptakan permintaan sendiri”
menjadi pedoman dasar dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan itu kemudian dikritik
sangat keras sebagai pangkal tolak terjadinya depresi besar-besaran tahun 1930.
Selain terkenal dengan Hukun supply creates it’s own demand Say dapat
dikatakan sebagai orang pertama yang berbicara tentang enterpreneur. Begitu
juga ia adalah orang pertama yang berjasa mengklasifikasikan faktor-faktor
produksi atas tiga bagian, yaitu tanah, labor dan kapital (land, labor and
capital). Namun, teori-teorinya tersebut kalah tenar dibandingkan hukum say.
Teori ini paling sering dikritik oleh Keynes sebagai pangkal sebab terjadinya
depresi besar-besaran tahun 1930-an kemudian.
4. Pemikiran Tokoh David Ricardo (1772-1823)
Biografi:
Lahir pada 19 April 1772 di London. Ia adalah putra ketiga dari seorang Yahudi
Belanda yang telah membuat uang di London Stock Exchange. Ketika ia berusia
14, Ricardo bergabung dengan ayah bisnisnya dan menunjukkan baik pegang urusan
ekonomi. Pada 1793 ia menikah dengan seorang Quaker disebut Priscilla Anne
Wilkinson; Ricardo kemudian dikonversi menjadi Kristen, menjadi Unitarian . Hal ini
menyebabkan sengketa dengan ayahnya dan berarti bahwa Ricardo harus mendirikan
usaha sendiri. Dia melanjutkan sebagai anggota bursa efek, di mana kemampuannya
memenangkan dukungan dari rumah perbankan terkemuka. Dia baik sehingga pada
beberapa tahun ia memperoleh keberuntungan. Ini memungkinkan dia untuk mengejar
kepentingan dalam sastra dan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang matematika,
kimia, dan geologi.
Pada tahun 1799 ia membaca Adam Smith 's Wealth of Nations dan selama
sepuluh tahun berikutnya ia belajar ekonomi. Pamflet pertamanya diterbitkan pada
tahun 1810: berjudul Harga Tinggi Bullion, sebuah Bukti dari Penyusutan Bank
Notes, itu adalah perpanjangan dari surat-surat yang telah diterbitkan di Ricardo
Morning Chronicle pada tahun 1809. Di dalamnya, ia berpendapat mendukung mata
uang logam, memberikan stimulus segar ke kontroversi tentang kebijakan Bank of
England. Perang Perancis (1792-1815) yang disebabkan pemerintahan Pitt untuk
menunda pembayaran tunai oleh Bank of England pada 1797 . Akibatnya, telah
terjadi peningkatan jumlah mata uang kertas mereka dan volume kredit. This created
a climate of inflation. Hal ini menciptakan iklim inflasi. Ricardo mengatakan bahwa
inflasi terpengaruh kurs mata uang asing dan aliran emas. TheBullion
Komite ditunjuk oleh House of Commons di tahun 1819: ia dikonfirmasi dilihat
Ricardo dan merekomendasikan pencabutan Bank Restriction Act.
Pada tahun 1814, pada usia 42, Ricardo pensiun dari bisnis dan mengambil tinggal
di Gatcombe Park di Gloucestershire, tempat ia pemilikan tanah yang ekstensif. Pada
tahun 1819 ia menjadi anggota parlemen untuk Portarlington. Dia tidak berbicara
sering tetapi perdagangan bebas-nya dilihat diterima dengan hormat, meskipun
mereka menentang pemikiran ekonomi hari. Parlemen terdiri dari pemilik tanah yang
ingin mempertahankan Undang-undang Gandum untuk melindungi keuntungan
mereka.
Ricardo berteman dengan sejumlah orang terkenal, di antaranya adalah filsuf dan
ekonom James Mill, filsuf Utilitarian Jeremy Bentham dan Thomas Malthus , terkenal
karena pamflet nya, Prinsip Penduduk diterbitkan pada tahun 1798. Ricardo accepted
Malthus' ideas on population growth. Ricardo menerima gagasan Malthus tentang
pertumbuhan penduduk. Pada tahun 1815 muncul kontroversi lain atas Undang-
undang Gandum, ketika pemerintah mengeluarkan undang-undang baru yang
dimaksudkan untuk meningkatkan tugas pada gandum impor. Pada tahun 1815
Ricardo menanggapi Undang-undang Gandum dengan menerbitkan Esai tentang
Pengaruh rendah dari Harga Jagung di Bursa Laba, di mana ia berpendapat bahwa
meningkatkan tugas pada gandum impor memiliki efek meningkatkan harga jagung
dan karenanya meningkatkan pendapatan tuan tanah dan bangsawan dengan
mengorbankan kelas pekerja dan kelas industri meningkat. Dia mengatakan
bahwa penghapusan Undang-undang Gandum akan membantu untuk
mendistribusikan pendapatan nasional terhadap kelompok yang lebih produktif dalam
masyarakat.
Pada 1817, Ricardo diterbitkan Prinsip Politik Ekonomi dan Perpajakan di mana
ia menganalisis distribusi uang antara tuan tanah, pekerja, dan pemilik modal. Dia
menemukan nilai-nilai relatif komoditi dalam negeri didominasi oleh jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan dalam produksi mereka, disewa dieliminasi dari biaya
produksi. Dia menyimpulkan bahwa keuntungan bervariasi berbanding terbalik
dengan upah, yang bergerak dengan biaya kebutuhan, dan sewa yang cenderung
meningkat sebagai penduduk tumbuh, yang meningkat karena kenaikan biaya
budidaya. Dia khawatir tentang pertumbuhan populasi terlalu cepat, dalam kasus ini
tertekan upah ke tingkat subsistensi, mengurangi keuntungan dan diperiksa
pembentukan modal.
Karena penyakit, Ricardo dipaksa untuk pensiun dari Parlemen pada tahun 1823
dan ia meninggal pada tanggal 11 September pada Gatcombe Park (yang kini rumah
Royal Princess dan keluarga nya).
Konsep Pemikiran:
David Ricardo tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi yang cukup,
namun ia telah menggeluti dunia pasar modal sejak usia 8 tahun sehingga ia
paham akan dunia ekonomi. Ia memulai karirnya sebagai ekonom pada usia 42
tahun. Buku-buku pertamanya banyak membahas tentang keuangan dan
perbankan.
David Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor memengang peran
penting dalam perekonomian yang kemudian dikembangkan menjadi teori harga
relatif berdasarkan biaya produksi yaitu biaya labor memegang peran penting
dalam perekonomian-perekonomian yang kemudian dikembangkan menjadi teori
harga relatif berdasarkan biaya produksi yaitu biaya kapital.
Perbedaan David Ricardo dengan Smith terletak pada penekanan, Smith
menekankan pada masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan, sedangkan
David Ricardo lebih menekankan pada masalah pemerataan pendapatan diantara
berbagai golongan dalam masyarakat.
Ricardo mengemukakan beberapa teori (the principles of political economy
and taxation) yaitu :
1. Teori nilai kerja
2. Teori sewa tanah
3. Teori upah alami
4. Teori uang
5. Teori keuntungan komparatif
Teori tanah dijelaskannya bahwa jenis tanah berbeda-beda, ada yang subur,
kurang subur, dan tidak subur. Makin rendah tingkat kesuburan tanah, makin
tinggi biaya rata-rata dan biaya marjinal untuk mengolah tanah tersebut. Makin
tinggi biaya, maka keuntungan per hektar tanah menjadi semakin kecil, untuk itu
sewa tanah yang lebih subur lebih tinggi dibandingkan dengan sewa tanah yang
kurang subur bahkan tidak subur sama sekali. Bagi Ricardo yng menentuka
tingginya tingkat sewa tanah adalah tanah marjinal, yaitu tanah yang paling tidak
subur yang terakhir sekali masuk pasar.
Teori nilai kerja dan upah alami dijelaskan bahwa nilai tukar suatu barang
ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang
tersebut. Ongkos tersebut terdiri dari biaya bahan mentah dan upah buruh. Upah
buruh ini besarnya hanya cukup untuk sekedar dapat bertahan hidup dan disebut
dengan upah alami. Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan
tingkat harga suatu barang adalah tingkat upah alami atau upah besi menurut
kaum sosialis.
Teori Ricardo lainnya ialah teori keuntungan komparatif atau teori keuntungna
berbanding, menurutnya setiap kelompok masyarakat atau negara sebaiknya
menkhususkan diri menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien.
Dengan teori keuntungan berbanding tersebut, tidak diragukan lagi kalau ia
dianggap sebagai arsitek utama perdagangan bebas. Pakar ekonomi klasik
menyatakan bahwa pengaturan tata niaga ini akan lebih banyak mendatangkan
kemelaratan dari pada keuntungan.
Konsep Pemikiran:
Dalam Sebuah Garis Besar Ilmu Ekonomi Politik (1836), dia
memperkenalkan pandangan-kemudian diserang oleh kaum Marxis-bahwa
tabungan dan akumulasi modal harus dipertimbangkan bagian dari biaya produksi.
Dia juga bekerja pada konsep sewa, maju teori pantang keuntungan (yang
menggambarkan sebuah hadiah untuk berpantang dari belanja modal seseorang
akumulasi), dan memimpin pemberontakan di kalangan para ekonom klasik
melawan teori Malthus penduduk. Dalam dua kuliah pada populasi (1829), yang
beberapa kritik pertama Thomas Malthus, Senior berpendapat bahwa kombinasi
dari meningkatnya standar hidup dan pertumbuhan penduduk yang ditawarkan
bukti yang kuat terhadap teori Malthus pesimis. Dia juga memberikan kontribusi
untuk teori tentang distribusi logam mulia dan menunjukkan hubungan antara
tingkat produktivitas dan harga. Aktif terlibat dalam pengaturan kebijakan
ekonomi, Senior menjabat sebagai penasihat Partai Whig dan menulis Hukum
Buruh Baru 1834.
Konsep Pemikiran:
Karyanya The Isolated State (1826), mengembangkan perlakukan serius yang
pertama terhadap ekonomi spasial, yang menghubungkan hal tersebut dengan
teori sewa tanah. Von Thünen mengembangkan teori dasar konsep marginal
produktivitas secara matematis, dan menyusun rumus
R = Y(p − c) − YFm,
dimana :
R=sewa tanah; Y=hasil per unit tanah; c=pengeluaran produksi per unit
komoditas; p=harga pasar per unit komoditas; F=harga pengangkutan; m=jarak ke
pasar. Model Von Thünen dari lahan pertanian diciptakan sebelum industrialisasi,
dengan penyederhanaan asumsi:
KESIMPULAN:
Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat prinsipil tidak berbeda dengan
filsafat mazhab pisiokrat. Kaum klasik berdasarkan diri pada tindakan-tindakan
rasional, dan bertolak dari suatu metode alamiah. Kaum klasik juga memandang
ilmu ekonomi dalam arti luas, dengan perkataan lain normatif. Politik kaum klasik
merupakan politik ekonomi yang menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh mazhab klasik, dan dengan keseimbangan yang bersifat otomatis,
dimana masyarakat senantiasa secara otomatis akan mencapai keseimbangan pada
tingkat full employment.
Asas pengaturan kehidupan perekomonian didasarkan pada mekanisme
pasar. Teori harga merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan
bahwa proses produksi dan pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme
pasar. Dan dengan melalui mekanisme permintaan dan penawaran itu akan
menuju kepada suatu keseimbangan (ekuilibrium). Jadi dalam susunan kehidupan
ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif dan perusahaan orang-
perongan. Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi kemerdekaan
alamiah, mengkritik pemikiran ekonomi sebelumnya dan kebebasan individulah
yang menjadi inti pengembangan kekayaan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
http://sahatsijabat22.blogspot.co.id/2012/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://siskadwimeikuri.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-pemikiran-ekonomi_8.html