DISUSUN OLEH
NIM : 2010311220034
T.A. 2020/2021
TEORI PERMINTAAN UANG
Permintaan uang diartikan sebagai suatu kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Jadi kalau
masyarakat membutuhkan uang berarti muncul permintaan uang. Nilai uang dapat diukur atas
dasar harga barang di dalam Negara tersebut maupun dengan mata uang dari Negara lain,
sehingga nilai uang dapat dibedakan menjadi:
Permintaan akan uang merupakan teori yang menantang karena banyak mengandung
masalah yang mengundang perdebatan. Seiring dengan berjalannya waktu dan berbagai
kemajuan dalam bidang teknologi, aktivitas perekonomian serta kelembagaan moneter dan
perbankan mengalami kemajuan yang kompleks dan canggih. Uang merupakan bagian yang
sangat penting dalam menjalankan roda perekonomian, karena dalam masyarakat modern
sirkulasi aliran barang dan jasa memerlukan uang sebagai alat pembayaran guna mencapai
tujuan.
Analisis permintaan uang merupakan suatu analisis ekonomi yang dibutuhkan untuk
mendukung aktivitas sistem moneter terdiri dari otoritas moneter dan bank pencipta uang tidak
(BI). Otoritas moneter merupakan lembaga yang melaksanakan pengendalian moneter dengan
fungsi-fungsi, yaitu :
1. Mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Memelihara dan menjaga posisi cadangan devisa.
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bank-bank.
4. Memegang kas negara.
Adapun beberapa teori permintaan uang menurut para ahli, yaitu :
Penawaran uang (money supply) adalah jumlah uang yang beredar. Dalam mempelajari
penawaran uang harus dibedakan antara mata uang dalam peredaran dan uang yang beredar.
Mata uang dalam peredaran adalah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank
Sentral. Mata uang tersebut terdiri atas uang kertas dan uang logam. Dengan demikian, mata
uang dalam peredaran sama dengan uang kartal. Adapun uang beredar, yaitu semua jenis uang
yang berada di dalam perekonomian (mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral
pada bank-bank umum). Teori penawaran uang meliputi teori penawaran uang tanpa bank dan
teori penawaran uang modern.
Pemerintah
Pemerintah melalui menteri keuangan atas persetujuan Gubernur Bank Indonesia
dapat meminta perum Peruri untuk mencetak uang berupa uang kertas dan uang
logam pemerintah (uang yang nominalnya kecil).
Bank umum
Bank umum dapat menciptakan uang giral (uang bank) melalui pembelian
saham/surat berharga dari masyarakat.
Tingkat bunga
Jika tingkat bunga yang ditentukan bank sentral maupun bank umum tinggi, akan
mendorong masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank dan penciptaan kredit
baru terhambat sehingga jumlah uang beredar akan berkurang. Demikian pula
sebaliknya jika suku bunga di bank-bank rendah, akan menyebabkan masyarakat
enggan menabung dan akan mendorong terciptanya kredit baru, sehingga jumlah
uang beredar akan bertambah. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin sedikit jumlah
uang yang beredar. Semakin rendah tingkat bunga, semakin banyak jumlah uang yang
beredar.
Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat adalah sejumlah uang yang diterima masyarakat pada jangka
waktu tertentu. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin banyak uang yang
beredar karena semakin sering melakukan transaksi. Begitu juga sebaliknya.
Harga barang
Harga barang merupakan faktor sensitif terhadap jumlah uang beredar. Jika harga
barang mahal, masyarakat dituntut untuk memiliki jumlah uang lebih banyak
sehingga akan menyebabkan jumlah uang beredar semakin banyak. Akan tetapi
sebaliknya, jika harga barang murah jumlah uang beredar akan berkurang, karena
masyarakat akan menyimpan kelebihan uangnya di bank.
Jumlah penduduk
Semakin banyak (padat) jumlah penduduk, semakin banyak dan semakin cepat uang
beredar.
Geografis
Keadaan geografis di perkotaan lebih cepat dan lebih banyak jumlah uang yang
beredar dibanding di pedesaan.
Struktur perekonomian
Struktur ekonomi, negara agraris berbeda dengan negara industri, negara industri
peredaran uang lebih cepat dan lebih banyak.