Anda di halaman 1dari 11

Materi Uang, Ekonomi Kelas X

MODUL MATERI EKONOMI

Pengertian Uang

Dari jaman dahulu masyarakat sudah mengetahui mengenai perdagangan, diawali dari
perdagangan dengan cara barter dan sampai saat ini orang sudah mendapatkan alat bantu yang
disebut uang dalam memudahkan pertukaran.Uang yang dimiliki tiap negara berbeda-beda dan
mempunyai nilai. Dengan memiliki nilai, maka dapat diukur perbandingan mata uang tiap-tiap
negara.
Menurut R.J. T homas menyatakan, uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum
diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang dan jasa, barang berharga lainnya dan
pembayaran utang.
Sebelum mengenal uang masyarakat melakukan barter dalam setiap transaksi dengan kegiatan
barter, namun barter memiliki kelemahan yaitu :
1. Perekonomian bartermemerlukan kehendak ganda yang selaras
2. Sulit penentukan harga
3. Membatasi pilihan pembeli
4. Menyulitkan pembayaran dimasa depan
5. Sulit menyimpan kekayaan
Beberapa ahli mendefinisikan uang sebagai berikut:
Uang adalah sebagai alat tukar (A.C. Pigou), yang dapat diterima dalam pembayaran
untuk mendapatkan barang-barang (D.H. Robertson) dan pembelian jasa serta kekayaan
berharga lainnya dan dapat digunakan untuk pembayaran utang (R.G. Thomas).
Secara umum uang dapat diartikan sebagai benda yang disetujui masyarakat sebagai alat
perantara dalam kegiatan tukar menukar barang dan jasa, dan sebagai alat penghitung kekayaan.
Berdasarkan pengertian mengenai uang, maka kita dapat mengetahui syarat suatu benda
dapat dijadikan uang, yaitu:

1. dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability)


2. tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak (durability)
3. nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama (stability of value)
4. praktik dan mudah dibawa kemana-mana (portability)
5. mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
6. kualitasnya relatif sama (uniformity)
7. jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity)
Uang fiat adalah uang yang diterima secara luas karena dinyatakan oleh pemerintah sebagai alat
pembayaran yang sah.
FUNGSI UANG
A. Fungsi Asli
1. Fungsi uang sebagai alat tukar
Dengan adanya uang pembeli dapat mendapatkan barang yang diinginkan dan penjual dapat
menggunakan uang tersebut uang membeli barang kembali
2. Sebagai satuan hitung
Berhubungan dengan jasa yang diberikan, jasa dari hasil pekerjaan dapat dinilai dengan satuan
uang yang diterima setiap bulan.
B. Fungsi Turunan
1. Penyimpan nilai atau kekayaan (store of value )
2. Alat pembayar utang
3. Sebagai penunjuk harga
4. Alat pemindah kekayaan
5. Alat pencipta kesempatan kerja
JENIS UANG
A. Menurut berlakunya sebagai alat pembayaran
1. Uang kartal Uang yang diterbitkan oleh pemerintah, dalam hal ini bank sentral yaitu uang
kertas dan logam
2. Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk deposito, cek dan rekening giro
yang dikeluarkan oleh bank umum
B. Menurut Niainya
1. Full Bodied Money adalah uang yang nilai intrinsik/ nilai pembuatannya sama dengan nilai
nominal/nilai yang tertera pada uang tersebut
2. Token Money adalah mata uang yang nilai nominalnya lebih besar dari pada nilai intrinsiknya
C. Menurut bahan pembuatnya
1. Uang kertas (ongkos pembuatannya murah, mudah dibawa)
2. Uang logam (emas dan perak)
D. Menurut lembaga yang mengeluarkan
1. Bank sentral (menciptakan uang kartal)
2. Bank umum (menciptakan uang giral)
Teori nilai uang
Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai uang anatara lain sbb :
1. Jumlah uang yang beredar atau penawaran uang
2. Kecepatan uang yang beredar atau permintaan uang
3. Jumlah barang yang diperdagangkan
A. Teori Nilai Barang
Menyatakan bahwa uang berasal dari barang sehingga orang beranggapan uang harus memiliki
nilai nominal yang sama dengan nilai intrinsiknya (full bodied money), teori ini dibahas oleh tiga
golongan :
1. Golongan Metalistik (Logam)
Uang yang dapat diterima adalah uang yang terbuat dari logam (murni). Tokohnya Adam Smith,
David Ricardo dan John Stuart Mill
2. Golongan Nonmetalistik (nonlogam)
Uang terbuat dari barang, namun nilainya tidak berdasarkan logam untuk membuat uang tersebut
3. Golongan Nominalis
B. Teori Kuantitas
C. Teori Pendapatan
Dari beberapa pengertian mengenai uang, maka uang dapat dibedakan berdasarkan jenisnya
yaitu:

Permintaan dan Penawaran

1. Permintaan Uang
Permintaan terhadap uang dapat diartikan sebagai penetapan nilai uang yang dapat diperoleh
untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa.
Contoh, pada tahun 1998 sebelum krisis moneter dengan mengeluarkan sejumlah uang Rp. 5000,
kita dapat memperoleh 2 kg beras. Tetapi saat sekarang, dengan jumlah uang yang sama kita
hanya dapatkan 1 kg beras dengan kualitas beras yang sama.
Naik turunnya harga barang disebabkan oleh:

 nilai barang
 nilai uang

apabila semua harga barang mengalami perubahan, maka dapat dikatakan nilai uang yang
berubah. Perubahan nilai uang dapat dijelaskan dengan menggunakan teori jumlah (teori
kuantitas, Marshall) yaitu: adanya keseimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan
berbagai faktor yang ikut mempengaruhinya.
Faktor yang mempengaruhi permintaan uang :
1. Tingkat pendapatan
2. Tingkat bunga
3. Pendapatan yang diharapkan
4. Kekayaan masyarakat
5. Tersedianya fasilitas kredit
6. Perkiraan harga diwaktu yang akan datang
7. System/cara pembayaran yang berlaku
Sehingga teori kuantitas dirumuskan: M = k.PT
M = jumlah uang yang beredar
PT = jumlah nilai transaksi (pendapatan nasional)
k = konstanta
Dari teori Marshall dapat dicontohkah:
Bila Indonesia memiliki pendapatan nasional sejumlah Rp. 888 triliun, bila masyarakat secara
umum memegang uang sejumlah 45% dari jumlah transaksi tiap tahunnya, maka jumlah uang
yang beredar = 45% x Rp. 888 triliun = Rp. 399,6 triliun.
Dan diketahui sasaran pertumbuhan ekonomi (T) ditetapkan 20% dan tingkat inflasi optimal 5%,
maka tingkat kenaikan jumlah uang (M) = 20% + 5% = 25%
Maka jumlah uang yang dibutuhkan:
M = 45% x (Rp. 888 triliun + 25% x Rp. 888 triliun )
= 0,45 x 1.110 triliun
= Rp. 499,5 triliun
T dan k dianggap relatif tetap, karena:
- T tergantung pada kapasitas produksi nasional
- k tergantung pada kebiasaan pembayaran di masyarakat
Teori Kuantitas Uang oleh Irving Finsher “ Persamaan Pertukaran atau Equation of exchange”
MV = PT
M = Jumlah uang yang beredar (money suplply)
V = Tingkat perputaran uang, yakni berapa kali suatu mata uang berpindah tangan (velocity of
money)
P = Tingkat harga (price)
T = Volume barang yang menjadi objek transaksi

Permintaan Uang Menurut Keynes


Ada 3 motif orang membutuhkan uang :
1. Permintaan uang untuk keperluan transaksi (transaction motive)
Untuk membelanjai kebutuhan sehari-hari
2. Permintaan uang untuk keperluan berjaga-jaga (precautionary motive)
Uang untuk berjaga-jaga, missal untuk keluarga yang sakit, pendidikan dimasa depan dll
3. Permintaan uang untuk keperluan spekulasi (speculative motive)
Uang dibelikan surat berharga dengan harapan memperoleh keuntungan dengan penjualan surat
berharga tersebut.
2. Penawaran Uang
Penawaran atas uang dapat diartikan, jumlah semua uang yang beredar dalam satu sistem
perekonomian. Jumlah uang yang beredar dapat dibedakan atas:

 kewajiban sistem moneter yang terdiri atas uang kartal dan uang giral

PENAWARAN UANG (SUPPLY MONEY)


1. M1 = Uang Karta + uang Giral
2. M2 = M1 + Uang Kuasi
3. M3 = M2 + Deposito berjangka dilembaga tabungan non bank
kewajiban sistem moneter yang terdiri atas uang giral (rekening giro, kiriman uang, simpanan
berjangka dan tabungan), uang kartal, uang kuasi.
Uang kuasi adalah sejenis uang yang salah satu fungsinya sebagai alat pembayaran sementara
yang tertunda. Contoh: tabungan berjangka (time deposit) dan tabungan (saving deposit) pada
lembaga keuangan bukan bank.

Jumlah Uang yang Beredar

Di dalam kehidupan masyarakat, jumlah uang yang beredar ditentukan oleh kebijakan dari bank
sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang melalui kebijakan moneter. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah:

1. Kebijakan Bank Sentral berupa hak otonom dan kebijakan moneter (meliputi: politik
diskonto, politik pasar terbuka, politik cash ratio, politik kredit selektif) dalam mencetak
dan mengedarkan uang kartal.
2. Kebijakan pemerintah melalui menteri keuangan untuk menambah peredaran uang
dengan cara mencetak uang logam dan uang kertas yang nominalnya kecil.
3. Bank umum dapat menciptakan uang giral melalui pembelian saham dan surat berharga.
4. Tingkat pendapatan masyarakat
5. Tingkat suku bunga bank
6. Selera konsumen terhadap suatu barang (semakin tinggi selera konsumen terhadap suatu
barang maka harga barang tersebut akan terdorong naik, sehingga akan mendorong
jumlah uang yang beredar semakin banyak, demikian sebaliknya)
7. Harga barang
8. Kebijakan kredit dari pemerintah

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka kita
dapat melihat hal apa saja yang mempengaruhi permintaan uang, yaitu:

1. besar kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.


2. cepat lambatnya laju peredaran uang
3. motif memiliki uang tunai, J.M Keynes dalam teori liquidity preference: motif transaksi
(transaction motive), motif berjaga-jaga (precautionary motive), motif spekulasi
(speculative motive)

Bila ada hal yang mempengaruhi permintaan uang, berarti ada hal yang mempengaruhi
penawaran uang juga, yaitu:

1. tinggi rendahnya tingkat bunga


2. tingkat pendapatan masyarakat
3. jumlah penduduk
4. keadaan letak geografis
5. struktur ekonomi masyarakat
6. penguasaan iptek
7. globalisasi ekonomi

Kebijakan pemerintah terhadap jumlah uang yang beredar di masyarakat dilakukan dengan cara:
1. pengendalian tingkat bunga melalui politik diskonto.

2. menarik atau menambah jumlah uang yang beredar melalui politik pasar terbuka dengan cara
membeli atau menjual surat-surat berharga.
SBI = Sertifikat Bank Indonesia
3. pemotongan nilai mata uang melalui kebijakan sanering yang dilakukan bank sentral
4. melakukan revaluasi/devaluasi.

Dari sisi politik kebijakan moneter dapat dibedakan atas:


 Politik Uang Ketat (Tight Money Policy)

 peningkatan suku bunga (discount policy)


 penjualan SBI (open market policy)
 peningkatan cadangan kas (cash ratio)
 pengetatan pemberian kredit

 Politik Uang Longgar ( Easy Money Policy)

 penurunan tingkat suku bunga


 pembelian SBI
 penurunan cadangan kas
 pemberian kredit longgar

Standar Moneter

Standar moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam
jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat kesatuan hitung.
Standar mata uang yang digunakan dapat berupa logam atau kertas.
1. Standar Uang Logam (Metal Standard)
Apabila logam tertentu, baik emas atau perak digunakan sebagai standar keuangan negara.
Standar logam dibedakan atas:

 standar emas tunggal(monometalism), menggunakan emas atau perak sebagai standar


keuangan
Standar emas tunggal terbagi: 1. standar emas tulen (pure gold standard), uang emas
dan uang kertas yang beredar; 2. standar inti emas (gold bullion standard), uang perak
& uang kertas yang beredar ; 3. standar wesel (gold exchange standard), emas & wesel
dari negara yang berstandar
 sistem standar kembar (bimetallism), menggunakan emas dan perak sebagai dasar
keuangan negara dan perbandingan keduanya (Thomas Gresham dalam teorinya the bad
money always drives out good money; uang yang nilai bahannya rendah akan mendesak
nilai bahan yang lebih tinggi, sehingga uang logam yang nilai bahannya tinggi akan
disimpan orang) ditetapkan oleh undang-undang
 sistem standar pincang, bila emas digunakan sebagai dasar keuangan dan perak sebagai
alat pembayaran yang sah, tetapi masyarakat tidak bisa bebas mencetaknya.

2. Standar Kertas (Ametalism)


Uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Di dalam suatu negara beredar uang
kertas dalam jumlah yang tidak terbatas dan uang tersebut tidak bisa ditukar dengan emas.

MATERI EKONOMI KELAS X – UANG


Posted on: January 4th, 2013 by mr.fauzi 1 Comment

UANG berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah alat tukar atau standar pengukur nilai
(kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas,
perak, atau logam lain yg dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

Sehingga uang dapat diartikan sebagai alat tukar atau standar pengukur nilai yang sah yang
dikeluarkan oleh pemerintah suatu Negara.

SYARAT UANG

Suatu benda atau alat tukar agar dapat disebut sebagai uang harus memenuhi beberapa syarat
yaitu:

1. Syarat Psikologis

Harus bisa memenuhi keinginan yang memilikinya.

2. Syarat Teknis
 Diterima umum (acceptability)
 Nilai stabil (stability)
 Mudah dibawa (profitability)
 Tidak mudah rusak (durability)
 Jumlah cukup (elasticity of supply)

FUNGSI UANG

1. Fungsi Asli (Primer)

 Alat tukar, yaitu uang digunakan untuk memudahkan pertukaran


 Satuan hitung, yaitu uang digunakan untuk menunjukan nilai barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besar kecilnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya
utang piutang. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa

2. Fungsi Turunan (Sekunder)

 Alat pembayaran yang sah

Untuk mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia
memerlukan uang sebagai alat pembayaran yang dapat diterima semua orang.

 Standar pembayaran di masa datang

Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang seperti
membayar utang di masa yang akan datang dengan menggunakan uang.

 Pemindah kekayaan

Contoh: seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat
memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk
uang dengan cara menjualnya dan di tempat yang baru dia membeli rumah dengan
menggunakan uang hasil penjualan tanah dan rumah sebelumnya.

 Penyimpan kekayaan,

Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk
keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di
masa datang.

JENIS-JENIS UANG

1. Berdasarkan bahan uang

 Uang logam
 Uang kertas
2. Berdasarkan pihak yang mengeluarkan

 Uang kartal

Yaitu uang yg berupa logam atau kertas sebagaimana yang kita dipakai untuk jual beli
sehari-hari

 Uang giral

Yaitu alat pembayar atau alat tukar dalam bentuk surat-surat berharga contohnya cek

3. Berdasarkan nilai uang

 Uang nilai penuh (full bodied money)


 Uang tidak nilai penuh (token money)

4. Berdasarkan Negara yang mengeluarkan

 Uang dalam negeri


 Uang luar negeri

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN


UANG

1. Faktor yang mempengaruhi permintaan uang

 Pendapatan
 Bunga modal
 Pendapatan
 Selera
 Tingkat suku bunga
 Keuntungan

2. Faktor yang mempengaruhi penawaran uang

 Keadaan APBN
 Perubahan kebijakan kredit dari BI
 Keadaan neraca pembayaran

Uang Logam, Sejarah dan


Perkembangannya di Indonesia
Tentang Uang · November 14, 2012

Uang merupakan alat tukar yang dapat terbuat dari beberapa bahan dasar, antara lain kertas dan
logam. Pada uang ini juga terdapat gambar-gambar yang mencerminkan ciri khas negara asal
uang tersebut. Melalui gambar yang ada pada uang, kita dapat belajar mengenai kebudayaan,
hewan khas, pahlawan nasional, maupun hal lain yang berkaitan dengan negara produksi uang
tersebut. Salah satu bentuk uang yang telah ada sejak lama di Indonesia yaitu uang logam.

Uang yang paling kecil bernilai 1 sen dan dikeluarkan Pemerintah Indonesia di sekitar tahun
1951. Pada uang 1 sen terdapat gambar yang menyerupai tulisan Arab dan di baliknya terdapat
gambar bulir padi. Kemudian uang ini juga dicirikan dengan bagian tengahnya yang berlubang.
Gambar dan bentuk yang serupa juga dapat ditemukan pada uang pecahan 5 sen. Selanjutnya
pada uang pecahan 10 sen dan 25 sen, baru terdapat lambang burung Garuda sebagai lambang
negara Indonesia. Di bagian sebaliknya, hanya terdapat tulisan 10 sen dan 25 sen yang
menunjukkan nilai nominal uang tersebut. Pada bagian tengah uang pecahan ini tidak lagi
terdapat lubang sehingga berbentuk bulat utuh. Variasi gambar pada uang logam dapat
ditemukan pada uang pecahan 50 sen. Pada pecahan ini, terdapat dua variasi. Pada uang yang
pertama gambarnya menyerupai uang pecahan 25 sen yaitu bergambar burung Garuda dan nilai
nominal uang tersebut. Sedangkan pada uang yang kedua bergambar Pangeran Diponegoro dan
di baliknya terdapat nilai nominal uang tersebut. Pangeran Diponegoro dipilih sebagai pahlawan
yang wajahnya ditampilkan dalam uang karena berperan dalam perlawanan terhadap Belanda.

Mulai tahun 1970, pemerintah mengeluarkan uang dalam satuan yang baru yaitu Rupiah. Uang
logam bersatuan rupiah ini diedarkan dalam beberapa nominal, mulai dari Rp.1, Rp.2, Rp.5,,
Rp.10, Rp.25, Rp.50, Rp.100, Rp.200, Rp.500, dan Rp.1000. Pada uang Rp.1, gambarnya berupa
burung kepodang dengan burung Garuda di baliknya. Kemudian pada uang Rp.5 dan Rp.10,
selain gambar Garuda juga terdapat gambar mengenai program yang dicanangkan pemerintah
pada saat itu. Gambarnya berupa Keluarga Berencana pada uang Rp.5 dan Menabung Untuk
Pembangunan pada uang Rp.10. Pada uang Rp.25 gambarnya berupa gambar burung dan buah
pala dengan burung Garuda di sisi baliknya. Selanjutnya pada pecahan Rp.50, Indonesia
menampilkan hewan khasnya yang dilindungi yaitu komodo dan burung cenderawasih. Pada
pecahan Rp.100, terdapat gambar yang menampilkan budaya Indonesia yaitu Rumah Gadang,
Gunungan Wayang, dan Karapan Sapi. Kemudian pada uang Rp.100 dan Rp.200 keluaran baru,
terdapat gambar burung Kakaktua Raja dan Jalak Bali sebagai kekayaaan hayati Indonesia.
Sedangkan pada uang Rp.500 gambarnya berupa bunga melati dan pada uang Rp.1000 terdapat
gambar kelapa sawit. Selain uang-uang yang beredar luas, juga terdapat uang yang dikeluarkan
secara terbatas oleh pemerintah. Antara lain uang seri Save The Children, emisi 1970, seri Cagar
Alam, dan seri Presiden RI. Saat ini, uang-uang yang kuno dan diproduksi terbatas menjadi
incaran para kolektor karena nilainya yang menjadi berkali lipat

Cara Berhubungan Intim Agar Tidak Hamil - Halo sobat semuanya, kali ini saya ingin
berbagi beberapa trik-trik atau cara melakukan hubungan badan tanpa menimbulkan resiko
kehamilan pada si wanita. Artikel ini saya tujukan untuk anda yang sudah benar-benar cukup
umur atau dewasa, supaya bisa mengambil sisi positifnya, mencerna dan memilah-milah secara
bijak artikel saya kali ini. Sungguh saya tidak berniat untuk mengeksploitasi
atau memprovokasi teman-teman semua untuk melakukan hubungan badan diluar nikah tapi
maksud saya hanya ingin sedikit berbagi pengetahuan tentang sex education atau pengetahuan
seks saja. Minimnya pengetahuan seks yang benar hanya mengikuti hawa nafsu saja itulah yang
menyebabkan angka kelahiran bayi diluar nikah dan Hiv Aids setiap tahunnya terus meningkat.
Untuk itu dibawah ini saya akan memberikan beberapa tips cara berhubungan intim agar tidak
hamil silahkan disimak :

Saya ingatkan kembali bahwa melakukan hubungan intim diluar nikah itu hukumnya Haram, dan
taruhannya masa depan kalian baik di dunia maupun akhirat.

1. Pengaman ( Kondom)
Ini point paling penting, ketika kamu melakukan hubungan seks diwajibkan memakai pengaman
supa kamu tidak akan tertular penyakit - penyakit yang tidak diinginkan dan bisa terhindar dari
kehamilan.

2. Masa Subur
ketika kita melakukan hubungan sex dengan pasangan kamu, kamu harus tahu masa subur dari
wanita ( pasangan sex ) kamu karena jika kita melakukan sex pada waktu subur kemungkinan
besar ( 60% - 100% ) pasangan kamu mengalami kehamilan karena dimasa subur itu sel telur
wanita sudah sangat siap dibuahi sperma jika ada 1 sperma saja yang masuk pasti pembuahan itu
akan terjadi. adapun waktu subur dan tidak subur dari wanita sebagai berikut :

a. waktu subut itu diantara : tanggal haid pertama + 14 hari + 2 hari ( - 2 hari ) sampai 5 hari
kedepan
maksud dari itu adalah jika wanita haid pada tanggal 1 januari maka masa suburnya adalah
tanggal 15 - 20 januari.

b. waktu tidak subur yaitu : 1 minggu sesudah dan Sebelum haid dan adapun waktu yang sangat -
sangat aman untuk melakukan sex adalah 1-5 hari sesudah haid karena sel telur belum terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai