Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 5

Icha Hermana Putri (21612084)


&
Muhammad Dinur Ikhsan (21612089)

MANAJEMEN SORE 1 P. EKONOMI


MIKRO

Dosen pengampu
RAJA HARDIANSYAH, S.E., M.E.
UANG atau ALAT PEMBAYARAN
Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara
umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apa pun yang dapat diterima oleh setiap orang di
masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.

Sedangkan secara umum, uang adalah suatu benda yang diterima oleh masyarakat untuk
mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada
waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
Syarat - Syarat Uang

1. benda itu harus diterima secara umum (acceptability)

2. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability)

3. kualitasnya cenderung sama (uniformity)

4. jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan


(scarcity)

5. Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility)

6. serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
Fungsi Uang
1. Fungsi Asli Uang
Terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Sebagai Alat Tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah


pertukaran

2. Sebagai Satuan Hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang atau jasa yang diperjualbelikan

3. Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk


mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang
2. Fungsi Turunan Uang
Fungsi turunan tersebut diantaranya:

1. Sebagai Alat Pemindah Kekayaan

2. Sebagai Pendorong Kegiatan Ekonomi

3. Sebagai Alat Pembayaran yang Sah

4. Sebagai Alat Pembayaran Utang

5. Sebagai Alat Penimbun Kekayaan


Jenis Uang

Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu uang
kartal dan uang giral.

Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat
dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.

Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki
masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai
kebutuhan.
Jenis Uang Berdasarkan Bahan Pembuatnya
a. Uang Logam

Uang logam terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu
memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang
tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa
mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai, yaitu Nilai intrinsic, Nilai
nominal, dan Nilai tukar (riil).

b. Uang Kertas

Selanjutnya Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap
tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah.
● Uang Berdasarkan Nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan
uang tanda (token money). Uang Penuh (full bodied money) – Nilai uang
dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut
sama nilainya dengan bahan yang digunakan.

Sedangkan Uang Tanda (token money) – Sedangkan yang dimaksud dengan


uang tanda adalah apabila nilai yang tertera di atas uang lebih tinggi dari nilai
bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal
lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut.
Teori Nilai Uang

Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
1. Teori Uang Statis
Teori Uang Statis disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh
perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah:
a. Teori Nominalisme – Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
b. Teori Negara – Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan
alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang
pembayaran yang disahkan.
c. Teori Metalisme (Intrinsik) – Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama
dengan nilai logam yang dijadikan uang itu.
d. Teori Konvensi (Perjanjian) – Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan
masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
Teori Uang Dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis diantaranya:

a. Teori Persediaan Kas – Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.

b. Teori Ongkos Produksi – Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari
logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

c. Teori Kuantitas dari David Ricardo – Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang
sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar.

d. Teori Kuantitas dari Irving Fisher – Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan
lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa
sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
KESIMPULAN
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi dan finansial. Monetarisme adalah
sebuah teori ekonomi yang kebanyakan membahas tentang permintaan dan penawaran uang. Sebelum
tahun 80-an, masalah stabilitas permintaan uang menjadi bahasan utama karya-karya Milton
Friedman, Anna Schwartz, David Laidler, dan lainnya. Kebijakan moneter bertujuan untuk
mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga yang kemudian akan
memengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah turunnya nilai sebuah mata uang
dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan bertambahnya persediaan uang
secara berlebihan. Interest rate, biaya yang timbul ketika meminjam uang, adalah salah satu
alat penting untuk mengontrol inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral sering kali
diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol persediaan uang, interest rate, dan
perbankan.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai